You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan mulut dan gigi tidak kalah pentingnya dengan kesehatan bagian tubuh
yang lain, karena mulut dan gigi merupakan bagian yang penting dalam melakukan
aktivitas pergaulan sehari-hari yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri, disamping
itu mulut adalah pintu utama masuknya segala macam benda asing ke dalam tubuh.
Plak, kalkulus, dan penyakit periodontal merupakan hal yang sering barkaitan dengan
permasalahan pada gigi. Hal ini disebabkan oleh aktivitas bakteri dan deposisi mineral
yang menimbulkan kalkulus. Penyakit ini ada dikarenakan kelalaian dalam menjaga
kebersihan rongga mulut, untuk mencegah dan mengontrol kesehatan rongga mulut
dapat dilakukan dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi yang efektif (Mohire,
2010).
Pasta gigi herbal pada umumnya mengandung bahan abrasif (contoh : kalsium
fosfat dan kalsium karbonat), detergen (contoh : sodium lauryl sulfat), humektan
(contoh : propyene glycol), serta bahan lain seperti pemanis, pewarna, pengawet dan air
Pasta gigi herbal lebih unggul dibandingkan pasta gigi konvensional dalam
pengurangan plak. Penambahan herbal pada pasta gigi dapat menghambat pertumbuhan
plak, karena beberapa jenis herbal memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan
mikroba. Selain itu, karena herbal berasal dari tumbuh-tumbuhan, maka bahan tersebut
aman dan alami (Wright,2012).
Pasta gigi yang ideal memiliki pengaruh abrasif yang baik,tidak mengiritasi dan
tidak toksik,tidak memberi warna pada gigi, menjaga kesegaran dan kebersihan rongga
mulut, tahan lama bila dipakai,murah dan mudah didapat, memiliki sifat antibakteri,
antiseptik, serta memberikan kesegaran, lebih unggul dibanding pasta gigi konvensional
dalam pengurangan plak (Grace, 2015).

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan Fatima Grace et al.,2015, komposisi dan fungsi pasta gigi herbal
adalah sebagai berikut :

a. Bahan herbal
1. Daun neem (Azradacita indica 0,3%) sebagai antibakteri
2. Buah clove (Eugenia caryophllata 5%) sebagai antibakteri
3. Jahe (Zingiber officinale 5%) sebagai antiseptik
4. Tulsi (Ocimum sanctum 5%) sebagai pencegah bau mulut
5. Banyan (Ficus bengalensis 5%) sebagai pencegah rasa sakit gigi
b. Bahan abrasif
Bentuk dan jumlah bahan abrasif dalam pasta gigi membantu untuk menambah
kekentalan pasta gigi. Kandungan bahan abrasif yang terdapat di dalam pasta gigi herbal

2
sebanyak 5%. Contoh bahan abrasif ini antara lain natrium bikarbonat, kalsium
karbonat, kalsium sulfat, natrium klorida, partikel silika, dikalsium fosfat. Efek yang
diberikan oleh bahan ini antara lain membersihkan dan memoles permukaan gigi tanpa
merusak email, mempertahankan pelikel, mencegah akumulasi stain.
c. Bahan pelembab atau humectant
Bahan ini terdapat dalam pasta gigi sebanyak 3%. Bahan pelembab atau humectants
ini dapat mencegah penguapan air dan mempertahankan kelembaban pasta. Contoh
bahan pelembab ini antara lain gliserin, dan air.
d. Deterjen atau surfectan
Deterjen dalam pasta gigi berfungsi menurunkan tegangan permukaan dan
melonggarkan ikatan debris dengan gigi yang akan membantu gerakan pembersihan
sikat gigi. Persentasi deterjen dalam pasta gigi sebanyak 2,5 %. Contoh deterjen yang
terdapat dalam pasta gigi antara lain Sodium Laurly Sulfat (SLS).
e. Bahan pengawet
Bahan pengawet dalam pasta gigi berfungsi mencegah kontaminasi bakteri dan
mempertahankan keaslian produk. Jumlah bahan pengawet dalam pasta gigi herbal
0,5%. Contoh bahan pengawet yang digunakan para hydroxyl benzoic acid.
f. Bahan pewarna
Bahan pewarna dalam pasta gigi herbal yang digunakan memiliki persentasi 0,1%.
Bahan ini diberikan untuk memberi warna pada pasta gigi. Contoh bahan pewarna ini
adalah amaranth.
g. Bahan perasa
Bahan pemberi rasa ini berfungsi untuk menutupi rasa bahan-bahan lain yang
kurang enak, terutama SLS, dan juga memenuhi selera pengguna. Contoh bahan perasa
adalah sacharin sodium.
h. Air
Kandungan air dalam pasta gigi sebanyak 20-40% dan berfungsi sebagai bahan
pelarut bagi sebagian bahan dan mempertahankan konsistensi.

3
Berdasarkan Nurdianti Lusi,dkk,2016 bahan pasta gigi herbal juga didapatkan
dari ekstrak daun sirih dan kulit buah jeruk lemon, penggunaan ekstrak daun sirih dan
kulit buah jeruk lemon berdasarkan pada tujuan penelitian yaitu dengan membuat
formulasi sediaan pasta gigi herbal dari kombinasi ekstrak daun sirih dengan
menggunakan pektin dari isolasi kulit buah jeruk lemon yang digunakan untuk
memutihkan gigi, antiseptik, dan pencegah sariawan karena kandungan vitamin C yang
dimilikiny, serta dapat menyegarkan mulut maupun bau napas yang baik serta sebagai
antiseptik dan antibakteri untuk mencegah adanya bakteri yang dihasilkan dari makanan
yang dikonsumsi yang dapat membentuk plak di gigi.
Menurut Maria Kurian Et Al. 2015 pasta gigi fluoride mengandung triclosan /
kopolimer bersama dengan fluoride 1000ppm yang menyediakan tingkat yang lebih
efektif pada kontrol plak dan kesehatan jaringan periodontal dibandingkan pasta gigi
fluoride konvensional. Triclosan dapat menghambat biosintesis lipid dengan cara
khusus menghambat enzim enolyl-acyl carrier protein reductase (ENR). Pasta gigi
fluoride mengurangi jumlah pembentuk koloni streptococcus plak gigi Efektivitas pasta
gigi fluoride sebagai agen antimikroba tergantung konsentrasi. Penggunaan bahan
herbal untuk menyembuhkan berbagai penyakit telah menjadi tren saat ini. Bahan herbal
telah berkontribusi besar terhadap praktik medis modern. Aktivitas antimikroba dari
tumbuhan adalah karena adanya metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid,
polifenol, dan lektin. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
pasta gigi berbahan fluoride memiliki aktivitas antibakteri yang sangat baik terhadap
Streptococcus mutans.

4
BAB III
PEMBAHASAN

1. Berdasarkan hasil pembuatan pasta gigi herbal pada jurnal Fatima Grace et
al.,2015 yang telah kami temukan didapatkan :
Semua bahan herbal yang akan digunakan harus dikeringkan terlebih dahulu,
kemudian di hancurkan menggunakan mixer. Kemudian hancuran yang telah
terbentuk,di tumbuk di dalam mortar. Setelah itu, kalsium karbonat, sodium lauryl
sulphate, glycerine dan sakarin sodium dicampur dengan air. Kemudian
ditambahkan asam para hydroxy benzoic dan akasia kedalam campuran. Larutan
yang telah jadi diteteskan sedikit demi sedikit kedalam mortar yang telah berisi
bahan herbal untuk kemudian dilakukan pencampuran, hasil yang baik akan
terbentuk konsistensi pasta.

2. Berdasarkan jurnal penelitian dari Nurdianti Lusi,dkk,2016, penggunaan ekstrak


daun sirih dan kulit buah jeruk lemon berdasarkan metode yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1. Preparasi Sampel
Pembuatan sediaan pasta gigi ini adalah daun sirih dan kulit buah jeruk lemon.
Daun sirih yang dibuat ekstrak daun sirih digunakan sebagai zat aktif dan kulit
buah lemon dilakukan isolasi untuk mengahsilkan pectin yang digunakan
sebagai basis sediaan. Daun sirih yang digunakan sebanyak 452,31 gram
sedangkan kulit jeruk buah lemon sebanyak 214,08 gram. Hasil simplisia halus

5
dan kering yang dihasilkan adalah : 72,36 gram daun sirih dan 110,4 gram kulit
buah jeruk lemon.

2. Ekstraksi sampel
Metode yang digunakan pada proses ekstraksi ini menggunakan metode
maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96 %. Daun sirih sebanyak 72,36
gram yang sudah di keringkan, dimaserasi dengan larutan etanol 96% sebagai
pelarutnya dan diganti 3 x 24 jam sampai mengasilkan filtrate, Filtrat yang
dihasilkan kemudian diuapkan dalam rotary vacum evaporator dengan suhu
80֯C. Rendemen yang dihasilkan dari proses penguapan ini 4,1 gram. Rendemen
ekstrak daun sirih yang dihasilkan adalah 5,4 %
3. Skrining fitokimia
Skrining fitokimia ini dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa kimia
yang terkandung dalam simplisia dimana dapat dijadikan sebagai parameter
mutu yang erat kaitannya dengan efek farmakologis. Hasil skrining fitokimia
tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan tabel 4.3.

Dari hasil skrining kulit jeruk lemon menunjukkan hasil positif pada uji
vitamin , flavonoid, dan saponin.
4. Isolasi pectin
Pada proses ekstraksi menggunakan pelarut campuran antara 2 asam yang dapat
menarik pectin tersebut yaitu HCl dengan CH3COOH 0,5 N 1:2. Rendemen
pectin yang dihasilkan adalah 17,2%, Viskositas pectin Menunjukan daya alir

6
nonnewtonia dengan aliran pseudoplastis dimana pada saat diberi gaya lebih
besar maka sediaan akan semakin mudah mengalir.
5. Uji aktivitas ekstrak daun sirih dan Jeruk Lemon terhadap Streptococcus
mutans
Hasil penelitian daya hambat ekstrak daun sirih (Piper betle) dan jeruk lemon,
dan Pasta gigi dengan Merk Dagang Pepsodent Herbal sebagai pembanding dari
pasta sediaan yang kita buat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus
mutans yang dibiakan didalam Nutrien Agar dan penambahan sampel yang
berbeda dilakukan sebanyak 10 konsentrasi dengan media yang digunakan
Muller Hilton Agar yang larut dalam aquadest steril. Konsentrasi ekstrak yang
digunakan adalah 100%, 90%, 80%, 70%, 60%, 50%, 40%, 30%, 20%, 10%.
Metode yang digunakan dalam pengujian sensitivitas bakteri ini adalah metode
Kirby Bauer, dengan menggunakan media selektif yaitu MHA (Muller Hilton
Agar). Zona hambat pertumbuhan Streptococcus mutans pada berbagai
konsentrasi ekstrak daun sirih (Piper betle.L) Sampel pembanding dan Blanko,
dapat dilihat pada tabel berikut :

6. Hasil studi

7
3. Berdasarkan penelitian pada jurnal Maria Kurian Et Al. 2015 digunakan pasta
gigi fluoride dan pasta gigi herbal yang berada di pasaran dengan metode :

1. Menggunakan Muller Hinton Agar plate yang sudah terdapat isolasi bakteri
Streptococcus mutans dan cotton swab steril.

2. Plate dikeringkan selama 15 menit.

3. Dilakukan pengenceran pasta dengan konsentrasi berbeda pada 3 area (fluoride


A, herbal B, herbal C) dan kontrol chlorhexidine gel.

4. Plate diinkubasi pada suhu 37 C selma 24 jam.

5. Selanjutnya pengukuran diameter zona inhibisi.

Dari hasil terlihat bahwa pasta gigi fluoride memiliki daya hambat bakteri paling
besar yaitu berdiameter 29 mm, sedangkan pada pasta gigi herbal B dan berdiameter 26
mm dan pada pasta gigi herbal C.

Efektivitas dari pasta gigi fluoride sebagai antimikroba tergantung dari


konsentrasi. Pasta gigi yang terfluoridasi digunakan sebagai standar dalam menentukan
efisiensi sebagai agen antimikroba. Tetapi 1000 ppm fluoride dalam kandungan pasta
gigi tidak dianjurkan untuk anak-anak. Pasta gigi herbal juga menunjukkan efek
antimikroba dan kandungan herbalnya bisa mengurangi efek toksik dari fluoride.

8
BAB IV
KESIMPULAN
Menurut kami jurnal yang telah diulas bahan yang paling bagus adalah pasta gigi
herbal dengan ekstrak daun sirih hal ini karena memiliki daya hambat anti bakteri
terhadap Streptococcus mutans hal ini ditunjukkan dengan formula pasta gigi paling
baik sebesar 15,4 mm,ekstrak kulit jeruk lemon mampu memutihkan, memberi
kesegaran pada gigi, dan memberi efek antisariawan hal ini karena kandungan vitamin
C yang terkandung didalamnya. Untuk pasta gigi yang berbahan dasar flouride memiliki
daya hambat antibakteri yang besar namun untuk penggunaaanya harus tergantung
konsentrasi sehingga untuk ukuran 1000 ppm tidak bisa digunakan untuk anak-anak
karena bersifat toksik.

9
DAFTAR PUSTAKA

NC Mohire, AV Yadav, Chitosan-based polyherbal toothpaste : as novel oral


hygiene product, Indian Journal of Dental Research, 2010. 21(3), 380-384.
http://dx.doi.org/10.4103/0970-9290.70808

Wright AA, Agbelusi GA, Dayo AF and Olunuga OJ. Oral and peri-oral signs
and symptoms of herbal dentifrices in patients in two oral medicine clinics in Lagos—A
preliminary study. Open Journal of Stomatology 2012; 2 :27-32.

X. Fatima Grace, Darsika C, Sowmya K.V, Azra Afker, S. Shanmuganathan.


Preparation and evaluation of herbal dentrifice. Int. Res. J.Pharm. 2015; 6(8): 509-511
http://dx.doi.org/10.7897/8407.068102

Nurdiyanti, Lusi, Dkk. 2016. Formulasi Sediaan Pasta Gigi Herbal Kombinasi
Ekstrak Daun Sirih ( Piper Betle ) Dan Kulit Buah Jeruk Lemon (Citrus Limon Burm
F.) Sebagai Pemutih Dan Antiseptik Pada Gigi. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Vo. 16 No 1 2016

Kurian, Maria Et Al. 2015. Effect Of Herbal And Fluoride Toothpaste On


Streptococcus Mutans - A Comparative Study. Journal Of Pharmaceutical Sciences And
Research Vo. 7(10), 2015, 864-865

Yulita, Rizki, Dkk. 2014. Perbandingan Efektivitas Pasta Gigi Herbal Dengan
Pasta Gigi Non Herbal Terhadap Penurunan Indeks Plak Pada Siswa SDN Angsau 4
Pelaihari. Jurnal Kedokteran Gigi Dentino Vo. II No 2. September 2014

10

You might also like