Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas ukurannya, yaitu
15% dari berat tubuh dan luasnya 1,50-1,75 m2 .rata-rata tebal kulit 1-2 ml. paling
tebal (6 mm) terdapat di telapak tangan dan kaki. Dan paling tipis (0,5 mm)
terdpat di penis.
3
B. Reseptor-reseptor Saraf pada Kulit
Perasaan pada kulit adalah perasaan reseptornya yang berada pada kulit.
Kulit mengandung berbagai jenis ujung sensorik termasuk ujung saraf telanjang
atau bermielin. Pelebaran ujung saraf sensorik terminal dan ujung yang
berselubung ditemukan pada jaringan ikat fibrosa dalam. Saraf sensorik berakhir
sekitar folikel rambut, tetapi tidak ada ujung yang melebar atau berselubung untuk
persarafan kulit.
4
Tabel : Kategori-kategori reseptor kulit
5
Gambar-gambar reseptor pada kulit.
I. Sentuhan / Tekan
6
ujung saraf bebas. Kebanyakan peneliti percaya bahwa ujung saraf yang
terselubung kapsul hanya berperan memodifikasi stimulus fisik yang
ditrasnduksikan oleh 7ransver-dendrit yang berada di dalamnya. Sebagian besar
informasi mengenai stimulus taktil terletak secara persis-dengan kata lain, kita
dapat mempersepsi lokasi di kulit tempat kita disentuh.
7
boleh menggerakan tangan, Anda akan memanipulasi benda itu, seperti bentuk
berdimensi-tiga, kepadatan, tekstur, licin tidaknya dan lain-lain. Jelaslah, 8ransv
motorik Anda pasti bekerja sama dan Anda butuh sensasi kinesti dari otot dan
sendi, selain informasi dari kulit. Bila Anda menekan objek itu dan merasakan
banyak tekanan berlokasi terbatas sebagai balasannya, berarti benda itu keras. Bila
Anda merasakan tekanan yang tidak terlalu kencang dan lebih luas, benda itu
lunak. Bila benda itu menghasilkan getaran sewaktu bergerak melintasi tonjolan
jari-jari Anda, berarti benda itu keras. Bila tidak banyak upaya yang diperlukan
untuk menggerakkan benda itu seraya menekannya ke kulit, benda itu licin. Bila
benda itu tidak menghasilkan getaran sewaktu bergerak melintasi kulit Anda,
melainkan bergerak tersendat-sendat, dan sulit melepaskan jari Anda dari
permukaanya, benda itu lengket. Dengan, demikian somatosensori kita bekerja
secara dinamis bersama 8ransv motorik guna menyedikan informasi bermanfaat
mengenai sifat benda-benda yang bersentuhan dengan kulit kita.
Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan
juga telah kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf
banyak mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang
tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan
dua alur longitudinal pada sisinya.
II. Suhu
Perasaan panas dan dingin adalah relatif tidak mutlak, kecuali bila
ekstrem. Ada tingkat suhu yang pada wilayah tertentu di kulit akan menghasilkan
sensasi netralitas suhu tidak panas atau dingin. Titik netral ini bukanlah nilai
8
mutlak, melainkan bergantung pada riwayat stimulasi suhu sebelumnya di daerah
itu. Bila suhu suatu wilayah kulit dinaikkan beberapa derajat, perasaan panas di
awal lantas digantikan oleh perasaan netral. Bila suhu kulit diturunkan ke nilai
awalnya, sekarang rasanya dingin. Dengan demikian, peningkatan suhu
menurunkan kepekaan reseptor panas dan menaikkan kepekaan reseptor dingin.
Hal sebaliknya berlaku untuk penurunan suhu kulit. Adaptasi terhadap suhu
setempat ini dapat dengan mudah ditunjukkan dengan cara menempatkan satu
tangan ke sumber air hangat dan tangan yang satu lagi dalam seember air dingin,
sampai adaptasi telah berlangsung. Bila anda kemudian secara bersamaan
merendam kedua tangan di air bersuhu ruangan, air itu akan terasa hangat di satu
tangan dan dingin di tangan yang satu lagi.
Ada dua kategori reseptor : yang merespons panas dan yang merespons
dingin. Sensor dingin di kulit terletak tepat di bawah epidermis tepatnya di
korpuskula Krause. Korpuskulus 9krause (gelembung) ditemukan di daerah
mukokutis (bibir dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan
rambut. Korpuskel ini berbentuk bundar dengan diameter sekitar 50 mikron.
Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam
korpuskulus, serat bermielin kehilangan 9ransv dan cabangnya tetapi tetap
diselubungi dengan sel 9ransve. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral
dan berakhir sebagai akhir saraf yang menggelembung sebagai gada. Korpuskel
ini jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya usia. Korpuskel ini
berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin. Sementara sensor
panas terletak lebih dalam di kulit tepatnya di korpuskula ruffini. Korpuskulus ini
ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi. Mempunyai
sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir saraf yang
menggelembung. Korpuskulus ini merupakan mekanoreseptor, karena mirip
dengan organ tendo golgi. Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo
(fasikuli intrafusal) yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir saraf tak
bermielin yang bebas, bercabang disekitar berkas tendonya. Korpuskulus ini
terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk
9
menerima rangsangan panas. Informasi dari sensor dingin diantarkan ke SSP oleh
serat-serat A yang termyelinasi tipis, sedangkan informasi dari sensor panas
diantarkan ke serat-serat yang tidak termyelinasi. Kita dapat mendeteksi stimulus
suhu dengan kisaran yang sangat luas, mulai dari kurang dari 8o C (dingin
menyengat) sampai lebih dari 52o C panas menyengat). Para peneliti telah lama
percaya bahwa tidak ada reseptor tunggal yang dapat mendeteksi kisaran suhu
sebesar itu dan penelitian-penelitian terbaru mendukung hal tersebut. Saat ini kita
mengetahui enam termoreseptor mamalia—semua anggota family TRP (Bandell,
Machperson, dan Patapoutian, 2007: Romanovsky, 2007).
III.Nyeri
Penjelasan untuk nyeri berbeda dari penjelasan untuk suhu dan tekanan;
nyeri adalah sensasi yang sangat kompleks. Jelaslah bahwa kewaspadaan kita
akan nyeri dan reaksi emosional kita terhadapnya dikontrol oleh mekanisme-
mekanisme dalam otak. Reseptor pada kulit yang berfungsi merasakan nyeri yaitu
korpuskula ujung saraf terbuka. Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung
akhir saraf bebas pada banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik
utama dalam kulit. Serat akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak
bermielin, atau serat saraf bermielin berdiameter kecil, yang semua telah
kehilangan pembungkusnya sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka
10
yang berjalan di antara sel epidermis. Sebuah serat saraf seringkali bercabang-
cabang banyak dan mungkin berjalan ke permukaan, sehingga 11ransv mencapai
stratum korneum. Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan
suhu. Sehubungan dengan folikel rambut, banyak cabang serat saraf yang berjalan
longitudinal dan melingkari folikel rambut dalam dermis.
11
reseptor-reseptor TRPVI (Kress dan Zeilhofer, 1999). V adalah singkatan dari
vanilaloid—sekelompok zat kimia yang juga mencakup kapsaisin.
12
Suatu aktivitas yang dilakukuan sehari-hari berhubungan dengan
keseimbangan tubuh terhadap gravitasi bumi (propioreseptor) mata/indera
penglihatan menjadi salah satu 13ransv pendukung utama berjalannya rangsangan,
sehingga diteruskan ke 13ransv saraf otak. Karena mata berfungsi untuk
menerima rangsangan berupa cahaya dan akan diteruskan ke otak untuk kemudian
diterima oleh efektor yang kemudian akan dapat mengendalikan 13ransv
keseimbangan. Posisi tubuh tertentu dapat dijaga secara spontan dengan
menyertakan otot-otot antagonis dan propioreseptor. Dalam posisi ini penting
dalam aktivitas fisik, seperti berjalan, berdiri, dan berjalan.
Suplai darah serebral berasal dari arteri karotis interna dan arteri
vertebralis. Arteri karotis interna pada kedua sisi menghantarkan darah ke otak
melalui percabangan utamanya, arteri serebri media dan arteri serebri anterior
serta arteri khoroidalis anterior (sirkulasi anterior). Kedua, arteri vertebralis
bergabung di garis tengah pada batas kaudal pons untuk membentuk arteri
basilaris, yang menghantarkan darah ke batang otak dan 13ransverse, serta
sebagian hemisfer serebri melalui cabang terminalnya, arteri serebri posterior
(sirkulasi posterior). Sirkulasi anterior dan posterior berhubungan satu dengan
lainnya melalui sirkulus arteriosus Willisi. Terdapat pula banyak hubungan
anastomosis lain diantara arteri-arteri yang mendarahi otak, dan antara sirkulasi
13ransverses13 dan ekstrakranial: sehingga oklusi pada sebuah pembuluh darah
besar tidak selalu menimbulkan stroke karena jaringan otot dibagian distal oklusi
mungkin mendapatkan perfusi yang adekuat dari pembuluh darah kolateral.
Darah vena otak mengalir dari vena profunda serebri dan vena superfisialis
serebri menuju sinus venosus dura mater, dan dari sini menuju ke vena jugularis
interna kedua sisi.
13
Seperti pada otak, 14ransve spinalis dapat mengalami kerusakan akibat
perdarahan atau iskemia yang berasal dari arteri atau vena.
Struktur di fosa kranii anterior dan fosa kranii media terutama disuplai oleh
arteri karotis interna (yang disebut sirkulasi anterior), sedangkan struktur di fosa
kranii posterior diperdarahi oleh arteri vertebralis (yang disebut sirkulasi
posterior).
Arteri karotis komunis. Salah satu cabang termina arteri karotis komunis
adalah arteri karotis interna yang pada sisi kanan, berasal dari arkus aorta dalam
suatu trunkus komunis (brakhiosefalikus) bersama arteri subklavia dekstra
(gambar 11.1). Arteri karotis komunis sinistra biasanya langsung berasal dari
arkus aorta, tetapi banyak terdapat variasi anatomis. Pada 20% individu, arteri
karotis komunis sinistra berasal dari trunkus brkhiosefalikus sinistra.
Arteri karotis interna berasal dari bifurkasio arteri karotis komunis setinggi
kartilago tiroidea dan berjalan naik ke basis kranii tanpa membentuk cabang.
Arteri ini berjalan melewati kanalis karotikus ossis petrosi, yang dipisahkan dari
14
telinga tengah hanya oleh dinding tulang yang tipis, dan kemudian memasuki
sinus kavernosus (gambar11.1).
15
ancurisme pada tempat bersalnya PICA dengan demikian dapat terjadi
ektrakranial dan meskipun demikian dapat menyebabkan perdarahan
16ransverses16. Cabang arteri vertebralis ke 16ransve spinalis memiliki anatomi
yang berfariasi. Pembuluh darah ini menyuplai darah ke bagian atas 16ransve
spinalis servikalis dan membentuk anastomosis dengan arteri spinalis segmentalis
yang berasal dari bagian proksimal arteri vertebralis, dan dengan arteri di leher.
Arteri Karotis Interna (ICA). Setelah keluar dari kanalis karotikus, arteri karotis
interna berjalan kea rah rostral, bersebelahan dengan klivus dan di bawah
duramater, ke sinus kavernosus. Arteri ini melengkung ke atas dank e belakang di
dalam sinus kavernosus, membentuk suatu lengkung yang terbuka 16ransve
posterior. Cabang-cabang ekstradural, yang halus dari arteri karotis interna
memperdarahi dasar kavitas timpani, dura mater klivus, ganglion semilunare, dan
kelenjar hipofisis.
16
Pembagian cabang-cabang arteri karotis interna yaitu:
a. Arteri oftalmika
b. Arteri komunikans posterior
c. Arteri khoroidalis anterior
d. Arteri serebri media
e. Arteri serebri anterior
Arteri basilaris. Berasal dari penggabungan arteri vertebralis kanan dan kiri di
depan batang otak setinggi pons bawah. Cabang utamanya adalah 2 pasang arteri
serebeli dan arteri serebli posterior. Arteri basilaris juga membentuk banyak
17
cabang arteri porforantes yang kecil ke batang otak- rami paramediani serta rami
sirkumferensiales breves dan longi. Cabang mayor pertama arteri basilaris adalah
arteri inferior anterior serebeli (AICA) yang menyuplai flokulus serebeli teritori
PICA ipsilateral: pada beberapa individu, bagian hemisfer serebeli yang biasanya
disuplai oleh PICA justru disuplai oleh AICA. AICA juga membentuk cabang
arteri labirinti ke telinga dalam.
1. Vena Otak
Vena Otak Superfisial dan Profunda. Vena-vena otak tidak seperti pada bagian
lainnya, tidak berjalan bersama dengan arteri. Teritori arteri selebri tidak sama
dengan area drainase vena selebral. Darah vena dari parenkim otak melewati
ruang 18ransverses18 dan ruang subdural didalam vena kortikal yang pendek
memiliki anatomi 18ransver sama : vena-vena tersebut meliputi / vena
anastomotika superior, vena dorsalis superior selebri, vena media superfisialis
selebri dan vena astomotika inferior.
18
Darah vena dari 19ransv otak yang dalam, termasuk ganglia basalia dan
19ransve, mengalir ke sepasang vena interna selebri dan sepasang vena basalis
rosenthlm. Vena interna serebri terbentuk oleh gabungan vena-vena septum
pelusidum (vena septalis) dengan vena talamostriata. Keempat vena ini, dari
kedua sisi, bergabung di belakang splenium untuk membentuk vena magna serebri
Galen.
Sinus Dura
19
Darah dari otak tidak hanya mengalir ke system jugularis interna, tetapi
juga, melalui fleksus pterigoideus, kedalam system vena viserokraium. Sinus
kavernosus yang terbentuk oleh lipatan ganda dura mater di dasar tengkorak, juga
mengalirkan sebagian darah vena dari region basal otak. Sinus ini terutama
menerima darah dari lobus temporalis da dari ortiba (melalui vena oftalmika
inverior dan vena oftalmika superior). Vena tersebut mengaril ke beberapa kanal
vena. Salah satu diantaranya adalah sinus sigmoideus, yang dihubungkan dengan
sinus kavernosus oleh sinus petrosus superior dan inverior. Sebagian darah juga
memeasuki fleksus pterigoideus.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perasaan pada kulit adalah perasaan reseptornya yang berada pada kulit. Kulit
mengandung berbagai jenis ujung sensorik termasuk ujung saraf telanjang atau
bermielin. Korpuskulus yang berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang
dalam adalah Korpuskula Paccini. Sensor dingin di kulit terletak tepat di bawah
epidermis tepatnya di korpuskula Krause. Sensor panas terletak lebih dalam di
kulit tepatnya di korpuskula ruffini. Dan, penerimaan nyeri dilakukan oleh
jejaring ujung saraf bebas di kulit. Reseptor yang terletak di otot, tendon, dan
sendi untuk menyampaikan informasi tentang panjang dan tegangan otot adalah
Proprioseptor.
Suplai darah serebral berasal dari arteri karotis interna dan arteri vertebralis.
Semua arteri yang menyuplai otak saling berhubungan secara anastomosis di
dasar otak melalui sirkulus arteriosus Willisi. Pembuluh darah otak yaitu arteri
otak dan vena otak.
B. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
22