You are on page 1of 4

Tugas Kelompok 3

(Minggu 8 / Sesi 12)

Memaafkan sesama adalah salah satu sikap religious dalam agama kita.

Coba uraikan hal-hal yang dapat membuat kalian sulit memaafkan sesama kita. Apakah sikap
tidak memaafkan seperti ini baik? Mengapa demikian? Buktikan jawaban kalian dengan
mengutip ajaran kitab suci atau ajaran religius agama kalian berkaitan dengan
memaafkan/mengampuni sesama, dan komitmen apa yang akan kalian lakukan ke depan
seandainya saja ada orang yang menyakiti/melukai hati Anda secara mendalam, apakah Anda
akan mudah memaafkan atau sulit memaafkan orang tersebut?

Jawab :

Hal yang sulit untuk dimaaafkan adalah ketika seseorang melakukan kesalahan yang sama
apalagi jika terus berulang. Sikap tidak memaafkan itu tidak baik karena dalam proses untuk
mengembangkan diri menjadi lebih baik dan dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan
pernah luput dengan kesalahan ataupun kekhilapan. Hal itu merupakan hal yang wajar, karena
tidak akan ada manusia yang sempurna. Kita sebagai manusia juga berkewajiban bisa untuk
memaafkan kesalahan orang lain tersebut, bagi yang telah meminta maaf.

Dalam Islam sebesar apapun kesalahan tersebut, kita sebagai manusia harus mampu dan wajib
untuk memaafkannya. Karena dengan begitu kita bisa terhindar dari bahaya tidak memaafkan,
yaitu menghancurkan rantai dendam dalam diri dan melangkah menuju ke kehidupan yang
lebih baik sebagaimana diterangkan dalam ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits bahwa ketika manusia
memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain, maka Allah akan memberikan kepadanya
ketenangan jiwa dan kekuatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Maaf dan Memaafkan dalam Al-Qur’an merupakan sesuatu hal sangatlah penting diketahui dan
dilakukan oleh kita umat manusia, terutama sebagai umat Muslim. Allah mengajarkan kita
tentang maaf memaafkan sesama manusia, dan sebagai seorang mukmin wajib memaafkannya

CHAR6021 – Character Building : Agama


seseorang yang khilaf berbuat salah, lalu meminta maaf. Karena memaafkan seseorang yang
meminta maaf merupakan ciri seorang muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,
seperti yang sudah tertulis di beberapa ayat-ayat Al-Qur’an dan Al-Hadist Nabi Muhammad
SAW sebagai berikut:

Ayat Ayat Al-Qur’an:

1) Wasaari’uu ilaa maghfiratin min rabbikum wajannatin ‘ardhuhaa alssamaawaatu waal-


ardhu u’iddat lilmuttaqiina alladziina yunfiquuna fii alssarraa-i waaldhdharraa-i waalkaatsimiina
alghayzha waal’aafiina ‘ani alnnaasi waallaahu yuhibbu almuhsiniina (“Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya
dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”) –
(QS. Al-Imran: 133-134).

2) Khudzi al’afwa wa/mur bial’urfi wa-a’ridh ‘ani aljaahiliina; (“Jadilah engkau pema’af dan
suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang
bodoh.”) – (QS. Al-A’raf : 199).

3) Qawlun ma’ruufun wamaghfiratun khayrun min shadaqatin yatba’uhaa adzan waallaahu


ghaniyyun haliimun; (“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang
diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha
Penyantun.”) – (QS. Al-Baqarah : 263).

4) In tubduu khayran aw tukhfuuhu aw ta’fuu ‘an suu-in fa-inna allaaha kaana ‘afuwwan
qadiiraan; (“Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan
sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Kuasa.”) –
(QS. An-Nisa : 149).

5) Walaman shabara waghafara inna dzaalika lamin ‘azmi al-umuuri;(“Tetapi orang yang
bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang
diutamakan.”) – (QS. Asy-Syura : 43).

Hadist-Hadist Nabi Tentang Memaafkan kesalaha orang lain yang artinya sebagai berikut:

CHAR6021 – Character Building : Agama


1. “Tidak halal apabila seorang Muslim menjauhi kawannya lebih dari tiga hari. Apabila
telah lewat waktu tiga hari tersebut maka berbicaralah dengannya dan beri salam. Jika ia
menjawab salam maka keduanya akan mendapat pahala dan jika ia tidak membalasnya maka
sungguhlah dia kembali dengan membawa dosanya, sementara orang yang memberi salah akan
keluar dari dosa.”(HR. Muslim).

2. “Pintu-pintu surga akan dibukakan pada hari Senin dan Kamis, lalu Allah akan memberi
ampunan kepada siapapun yang tidak menyekutukan-Nya kecuali seorang laki-laki yang
berpisah dengan saudaranya. Maka Allah berkata: tangguhkanlah kedua orang ini hingga
mereka berdamai, tangguhkanlah kedua orang ini hingga ia berdamai, tangguhkanlah kedua
orang ini hingga mereka berdamai.” (HR. Muslim).

3. “Maukah aku ceritakan kepadamu mengenai sesuatu yang membuat Allah memualiakan
bangunan dan meninggikan derajatmu? Para sahabat menjawab; tentu. Rasul pun bersabda;
Kamu harus bersikap sabar kepada orang yang membencimu, kemudian memaafkan orang yang
berbuat dzalim kepadamu, memberi kepada orang yang memusuhimu dan juga menghubungi
orang yang telah memutuskan silaturahmi denganmu.”(HR. Thabrani).

4. “Sungguh aku benar-benar tahu akan penghuni neraka yang keluar terakhir dan
penghuni surga terakhir yang masuk kedalamnya, yaitu mereka yang keluar dari nerka dengan
merangkak dan mendatangi surga, tapi terkhayal padanya bahwa surga itu penuh lalu ia
kembali pada Allah(hingga berkali-kali) Allah berkata: Masuklah ke dalam surga karena
sesungguhnya telah menjadi milikmu bagaikan dunia dan sepuluh kali kelipatannya atau
sepuluh kali lipat dunia. Orang itu berkata; Apakah engkau mengejekku. Dikatakan bahwa itu
adalah penghuni surga yang rendah kedudukannya.” (HR. Bukhari).

5. “Jika kamu membuat suatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan suatu
kesalahan orang lain, maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.” (HR. Bukhari).

6. “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah dan jika ada
kebaikan sebesar zarrah, maka Allah akan melipatgandakan dan memberikan pahala yang besar
di sisinya.” (HR. Bukhari).

CHAR6021 – Character Building : Agama


komitmen yang akan dilakukan ke depan seandainya saja ada orang yang menyakiti/melukai
hati secara mendalam tentu saja akan dengan mudah dimaafkan selama orang yang membuat
kesalahan/khilaf tersebut benar-benar meminta maaf dan menyesali kasalahannya tersebut.

CHAR6021 – Character Building : Agama

You might also like