You are on page 1of 6

LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA (MTBM)

A. Pengertian
Manajemen Terpadu Bayi Muda merupakan pendekatan yang digunakan dengan
konsep yang terpadu untuk bayi muda yang usianya 1 hari- 2 bulan baik yang berkondisi
sehat ataupun sakit. Dalam pendekatan ini juga menggunakan suatu persepsi untuk
menggunakan fasilitas rawat jalan untuk pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan
dengan mengunjungi bayi muda yang tergolong neonatal oleh petugas kesehatan.
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/
terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus pada kesehatan anak usia 0-59 bulan
(balita) secara menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi
suatu pendekatan/cara penatalaksanaan balita sakit. Dalam perkembangannya MTBS juga
mencakup Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) umur kurang dari 2 bulan baik
dalam keadaan sehat maupun sakit. Umur 2 bulan tidak termasuk pada bayi muda tapi ke
dalam kelompok 2 bulan sampai 5 tahun.
Bayi Muda mudah sekali menjadi sakit, cepat menjadi berat dan serius bahkan
meninggal terutama pada satu minggu pertama kehidupan bayi. Penyakit yang terjadi
pada 1 minggu pertama kehidupan bayi hampir selalu terkait dengan masa kehamilan dan
persalinan. Keadaan tersebut merupakan karakteristik khusus yang harus
dipertimbangkan pada saat membuat klasifikasi penyakit. Pada bayi yang lebih tua pola
penyakitnya sudah merupakan campuran dengan pola penyakit pada anak.Sebagian besar
ibu mempunyai kebiasaan untuk tidak membawa Bayi Muda ke fasilitas kesehatan. Guna
mengantisipasi kondisi tersebut program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) memberikan
pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir melalui kunjungan rumah oleh petugas
kesehatan.
Melalui kegiatan ini bayi baru lahir dapat dipantau kesehatannya dan didekteksi dini.
Jika ditemukan masalah petugas kesehatan dapat menasehati dan mengajari ibu untuk
melakukan Asuhan Dasar Bayi Muda di rumah, bila perlu merujuk bayi segera. Proses
penanganan bayi muda tidak jauh berbeda dengan menangani balita sakit umur 2 bulan
sampai 5 tahun.
B. Pelaksanaan MTBM
Proses manajemen kasus disajikan dalam bagan yang memperlihatkan urutan langkah-
langkah dan penjelasan cara pelaksanaannya :
1. Penilaian dan klasifikasi
2. Tindakan dan pengobatan
3. Konseling bagi ibu
4. Tindak lanjut

Dalam pendekatan MTBS tersedia “Formulir Pencatatan” untuk Bayi Muda dan untuk
kelompok umur 2 bulan sampai 5 tahun. Kedua formulir pencatatan ini mempunyai cara
pengisian yang sama.

1. Penilaian berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Klasifikasi membuat keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau masalah serta
tingkat keparahannya dan merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan
bukan sebagai diagnosis spesifik penyakit
3. Tindakan dan pengobatan berarti menentukan tindakan dan memberi pengobatan
difasilitas kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi.
4. Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencakup bertanya, mendengar
jawaban ibu, memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan
mengecek pemahaman
5. Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak
datang untuk kunjungan ulang

Menanyakan kepada ibu mengenai masalah Bayi Muda. Tentukan pemeriksaan ini
merupakan kunjungan atau kontak pertama dengan Bayi Muda atau kunjungan ulang
untuk masalah yang sama. Jika merupakan kunjungan ulang akan diberikan pelayanan
tindak lanjut yang akan dipelajari pada materi tindak lanjut.

Kunjungan Pertama lakukan pemeriksaan berikut :

1. Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri.


Selanjutnya dibuatkan klasifikasi berdasarkan tanda dan gejalanya yang ditemukan.
Infeksi pada bayi muda dapat terjadi secara sistemik atau lokal. infeksi sistemik
gejalanya tidak terlalu khas, umumnya menggambarkan gangguan fungsi system
organ seperi: gangguan kesadaran sampai kejang, gangguan nafas, bayi malas minum,
tidak bisa minum atau muntah, diare, demam, atau hipotermia. pada infeksi lokal
biasanya bagian yang terinfeksi teraba panas, bengkak, merah.
2. Memeriksa gejala kejang
Pemeriksaan ini dilakukan pada semua bayi muda merupakan gejala kelainan susunan
syaraf pusat dan merupakan keadaan darurat. kejang pada bayi muda umur kurang
dari dua hari berhubungan dengan asfiksia, trauma lahir dan kelainan bawaan,
sedangkan kejang pada umur lebih dari dua hari dikaitkan dengan tetanus
neonatorum, infeksi dan kelainan metabolik seperti kurangnya kadar gula darah. pada
bayi kurang bulan, kejang lebih sering disebabkan oleh perdarahan intracranial.
3. Memeriksa gejala gangguan nafas
Frekuensi nafas normal bayi cukup bulan adalah 30-50 kali/menit. Frekuensi nafas
lebih dari 60 kali/menit atau kurang dari 30 kali/menit dan menetap menunjukan ada
gangguan nafas, biasanya disertai tanda bayi biru(sianosis), tarikan dinding dada yang
sangat kuat, pernafasan cuping hidung serta terdengar suara merintih.
4. Memeriksa gejala hipotermia
Suhu normal pada bayi adalah 36,5-37,5 0 C suhu <35,5 o C disebut hipotermia berat
yang mengindikasikan infeksi berat sehingga harus segera dirujuk.
5. Memeriksa diare
Menanyakan pada ibu apakah bayinya diare, jika diare periksa tanda dan gejalanya
yang terkait. Klasifikasikan Balita Muda untuk dehidrasi nya dan klasifikasikan juga
untuk diare persisten dan kemungkinan disentri. Memeriksa dan mengklasifikasikan
diare
 Menilai diare
Bayi yang dehidrasi, biasanya gelisah atau rewel. jika dehidrasi berlanjut, bayi
menjadi letargis atau tidak sadar. karena bayi kehilangan cairan, matanya
mungkin kelihatan kuning. jika kulit perut dicubit, kulitnya akan lambat kembali
 Klasifikasi Diare
Jika terdapat 2 atau lebih tanda yang terdapat pada baris atas dengan penilaian dan
klasifikasi, klasifikasi status dehidrasi bayi sebagai diare dehidrasi berat. jika tidak
ada tanda sebagai mana tercantum pada baris atas,l ihat baris bawah berikutnya.
jika ditemukan 2 atau lebih tanda gejala pada baris kedua, klasifikasikan bayi
muda sebagai diare dehidrasi ringan atau sedang. jika tidak cukup tanda gejala
untuk diare dehidrasi berat atau ringan/sedang, maka bayi diklasifikasikan sebagai
diare tanpa dehidrasi.
6. Memeriksa icterus
Ikterus adalah perubahan warna kulit atau selaput mata menjadi kekuningan, yang
diakibatkan oleh penumpukan bilirubin, sebagian lainnya karena ketidak cocokan
golongan darah ibu dan bayi. peningkatan kadar bilirubin dapat diakibatkan oleh
pembentukan yang berlebih atau ada gangguan pengeluarannya.
 Menilai ikterus
Untuk menilai derajat kekuningan pada kulit bayi digunakan cara sederhana yaitu
metode “Kramer“ pada waktu memeriksa sebaiknya dibawah cahaya/sinar dan
kulit ditekan sedikit.
7. Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan atau maalah pemberian ASI
Pemberian ASI merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi pada umur 6 bulan pertama kehidupannya. Jika ada masalah
perpemberian asipada masa ini, bayi dapat kekurangn gizi dan mudah terserang
penyakit. Keadan ini akan berdampak pada tumbuh kembang anak anak di kemudian
hari bahkan dapat berakhir dengan kematian.
Masalah yangsering ditemukan pada balita muda adalah berat badan rendah menurut
umur. Hal ini dapat menggambarkan adanya masalah pemberian ASI. Masalah
pemberianASI pada balita muda cukup bulan biasanya berkaitan dengan masukan
ASI yang kurang. Masalah pemberian ASI pada bayi lahir kurang bulan biasanya
terkait dengan reflex isap yang belum sempurna.
8. Memeriksa status imunisai
Periksa status imunisasi bayi muda, apakah sudah mendapatkan imunisasi HB-0, jika
umur bayi lebih dari 7 hari tidak lagi diberikan HB-0. diberkan HB-1 pada umur 2
bulan.
C. Tindakan Pengobatan
Tentukan tindakan dan beri pengobatan untuk setiap klasifikasi sesuai dengan yang
tercantum dalam kolom tindakan/pengobatan pada buku bagan, kemudian catat formulir
pencatatan. Balita muda yang termasuk klasifikasi merah memerlukan rujukan segera ke
fasilitas pelayanan yang lebih baik. Sebelum merujuk lakukan tindakan/pengobatan pra
rujuk. Jelaskan pada orang tua bahwa tindakan/pengobatan pra rujuk di perlukan untuk
menyelamatkan kelangsungan hidup anak. Minta persetujuan orang tua (informed
consent) sebelum melakukan tindakan/pengobatan pra rujuk. Balita muda dengan
klasifikasi kuning dan hijau tidak memerlukan rujukan. Lakukan tindakan/pengobatan
dan nasihat untuk ibu termasuk kapan harus segera kembali serta kunjungan ulang, sesuai
dengan buku bagan
 Tindakan pertama pada bayi muda yang tidak memerlukan rujukan
Tentukan tindakan atau pengobatan untuk setiap klasifikasi bayi muda yang berwarna
kuning dan hijau yaitu :
- Infeksi bakteri local
- Mungkin bukan infeksi
- Diare dehidrasi ringan / sedang
- Diare tanpa dehidrasi
- Ikterus
- Berat badan rendah menurut umur dan / atau masalah pemberian ASI
- Berat badan tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI
 Kemudian catat pada formulir pencatatan semua tindakan / pengobatan yang di
perlukan , termasuk nasehat kapan kembali segera dan kunjungan ulang .
 Tindakan / pengobatan pada bayi muda yang tidak memerlukan rujukan:
- Menghangatkan tubuh bayi segera
- Bayi yang segera di hangatkan yaitu bayi yang suhunya kurang dari 35,50C
- Mencegah agar gula darah tidak turun
- Memberi antibiotik peroral yang sesuai
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2008. Modul MTBS Revisi tahun 2008

You might also like