Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna
merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk perannya
dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam sistem
pencernaan. Hati berisi terutama dua jenis sel, yakni hepatosit yang berasal dari
epitel yang melakukan banyak kegiatan metabolik dan sel-sel kupffer yang seperti
juga sel-sel retikuloendotel di seluruh tubuh mempunyai fungsi fagositosis dan
perombakan (Ganong, 1989)
1
dan kemudian disimpan, disebar atau diubah bentuknya oleh hati. Hati merombak,
mendetoksikasi dan mengubah metabolit-metabolit primer dan pertengahan
sehingga menyiapkannya untuk ekskresi, penyimpan atau untuk dipakai lagi
(Widmann, 1995).
Di dalam hati, gama glutamil transferase terletak di kanalikuli dari sel hati
dan juga pada epitel sel saluran empedu. Karena itu, gama glutamil transferase
akan meningkat pada kelainan hepatobiliar, dan menjadikannya sebagai
pemeriksaan enzim paling sensitif pada kelainan hepatobiliar (Bishop, 2010).
2
1999). Pada gambar 2 ditampilkan struktur gama glutamil transferase, yang
mempunyai 2 rantai polipeptida.
3
transferase. Di mana enzim ini mungkin memegang peranan penting dari
antioksidan sel (Rasheed, 2010).
4
Kelenjar prostat juga mengandung aktifitas gama glutamil transferase yang
signifikan, di mana akan didapatkan aktifitas enzim yang lebih tinggi pada laki-
laki sehat daripada wanita. Serum gama glutamil transferase sangat penting dalam
mendiagnosis kolestasis yang disebabkan oleh alkohol kronik atau obat-obatan,
kolestasis mekanik atau kolestasis karena virus, metastasis pada hati, kelainan
tulang dengan kadar alkalin fosfatase yang meningkat tetapi kadar gama glutamil
transferase normal, dan juga kelainan skeletal di mana didapatkan kadar aspartat
aminotransaminase (AST) meningkat sedangkan kadar gama glutamil transferase
normal (Kaplan, 1989).
5
pada kecepatan pembentukan substrat bebas pada 410/478 nm, sebagai zero-order
kinetic assay. Sedangkan pada ILab 650 Chemistry Analyzer digunakan metode
Szasz. Di antara ke-3 alat yang digunakan, Siemens Advia 1800 Chemistry
Analyzer merupakan yang paling baik, karena mempunyai interferensi dan
lineritas yang lebih baik.
Pada makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai pemeriksaan kadar
gama glutamil transferase serum menggunakan metode Szasz.
6
BAB II
A. Pra Analitik
1. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar gama glutamil
transferase serum dengan metode Szasz.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
Alat yang digunakan dalam metode ini adalah ILab 650 Chemistry Analyzer,
seperti tampak pada gambar 5, yang terdapat di Instalasi Laboratorium Rumah
Sakit DR. Muwardi.
7
b. Bahan
i. Reagen
Reagen yang digunakan terdiri dari dua macam, yaitu :
1. γ-GT R1
Reagen ini mengandung Tris buffer pH 8,25, glycylglycine
dan kurang dari 0,1 % sodium azide
2. γ-GT R2
Reagen ini mengandung L-glutamyl-3-carboxy-4-
nitroanilide dan kurang dari 0,1 % sodium azide
Dalam penggunaannya, tuang reagen γ-GT R2 ke dalam botol γ-GT R1,
lalu campurkan perlahan dengan cara memutar atau membalikkan botol reagen.
Botol reagen tidak boleh dikocok atau sampai timbul busa. Sodium azide
digunakan dalam jumlah kecil sebagai pengawet pada reagen. Setelah pemakaian
harian, tutup dan simpan botol reagen pada suhu 2-8 0C. Reagen yang digunakan
ILab 650 Chemistry Analyzer seperti tampak pada gambar 6 dibawah ini:
8
ii. Sampel
Sampel pada pemeriksaan ini menggunakan serum atau plasma dalam
heparin atau EDTA.
Cara persiapan sampel :
1. Ambil darah vena pasien yang akan diperiksa sebanyak 3 cc lalu
tempatkan dalam vacuette.
2. Diamkan sampel selama 15-30 menit.
3. Sentrifus sampel dengan kecepatan 1000-2000 RPM selama 10
menit.
4. Ambil serum pasien dan tempatkan dalam tabung reaksi yang
telah ditempelkan identitas sampel.
5. Sesuaikan sampel dengan pemeriksaan yang akan dilakukan.
6. Diperlukan 100 µl serum sampel untuk pemeriksaan ini.
Pada sampel serum yang sudah diambil, maka stabilitas kadar gama
glutamil transferase dapat dilihat pada tabel 1. Seperti pemeriksaan
enzimatik lainnya, kadar enzim dapat mengalami penurunan dengan
perubahan suhu dan lama waktu penyimpanan serum (Anonim, 2014).
3. Persiapan
a. Persiapan pasien
Sampel diperoleh dari pasien tanpa persiapan puasa. Tanyakan pada
pasien tentang riwayat penggunaan obat-obat tertentu seperti
barbiturat atau fenitoin, karena obat-obat ini dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan. Selain itu penggunaan alkohol juga perlu
ditanyakan.
9
b. Persiapan alat
i. Kalibrasi
Kalibrasi tidak diperlukan pada tes ini, karena aktifitas enzim
diukur dengan kecepatan peningkatan konsentrasi 5-amino-2-
nitrobenzoate (∆A/Min), menggunakan molar koefisien absorpsi
pada 405 nm dari 9,5 x 103 per 1 cm panjang gelombang.
B. Analitik
1. Prinsip Kerja
Metode Szasz merupakan metode yang ditemukan pertama kali oleh Szasz
pada tahun 1969. Metode ini menggunakan prinsip tes kinetik spektrofotometri.
Pada reaksi yang dikatalisasi oleh gama glutamin transferase, 5-amino-2-
nitrobenzoate bebas dan dapat diwarnai, sehingga memungkinkan untuk diukur
secara spektrofotometri. Metode ini banyak digunakan karena lebih cepat dan
mempunyai sensitivitas yang tinggi (Anonim, 2009).
10
Pada gambar 4, diperlihatkan reaksi yang terjadi, dimana akan dihasilkan
5-amino-2-nitrobenzoate.
2. Cara Kerja
Instrumen ILab 650 Chemistry Analyzer merupakan instrumen
otomatis. Setelah sampel dimasukkan ke dalam alat, maka alat akan
memproses sampel tersebut dan hasil akan ditampilkan pada komputer.
Urutan pengoperasian alat adalah sebagai berikut :
a. Serum yang akan diperiksa diletakkan di rak pemeriksaan sesuai
urutan atau nomor rak yang akan digunakan.
b. Masukkan identitas atau nomor sampel serum pada komputer.
c. Klik pemeriksaan yang akan dilakukan.
d. Klik “compile”.
3. Penghitungan
Hasil dari pengukuran total gama glutamil transferase, dapat dihitung
dengan rumus :
11
Aktifitas enzim (U/L) = ∆A/Min x faktor
Dimana :
∆A adalah perubahan pada absorpsi per menit pada 405 nm
Faktor : 1158 menurut Szasz
1398 menurut metode IFCC
Satuan yang digunakan adalah Internasional Unit/Liter (U/L).
C. Paska Analitik
1. Nilai Rujukan
Nilai rujukan dapat dilihat pada tabel 2. Ditampilkan kadar gama
glutamil transferase serum berdasarkan usia dan jenis kelamin.
2. Presisi
Tipe hasil presisi sesuai dengan protokol NCCLS. Dimana pada 5
sampel yang diputar 10 kali didapatkan rerata dan koefisien variasi yang
ditampilkan pada tabel 3.
Tabel 3. Presisi γ-GT pada ILab 650 Chemistry Analyzer (Anonim, 2014)
Within Run Total
Sampel/putaran 5/10 5/10
Rerata (U/L) 33 33
Koefisien variasi (%) 3.1 5.0
Rerata (U/L) 195 195
Koefisien variasi (%) 0.6 0.9
3. Limit Deteksi
Limit deteksi gama glutamil transferase serum pada alat adalah 1 U/L.
12
4. Linearitas
- Linearitas tanpa re-run mempunyai rentang 1-800 U/L
- Linearitas dengan re-run mempunyai rentang 1-2400 U/L
5. Interferensi (Anonim, 2014)
- Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan seperti fenitoin, barbiturat dan etilalkohol.
- Ikterik
Tidak ditemukan interferensi yang bermakna pada kadar bilirubin
mendekati 24 mg/dL.
- Hemolisis
Sampel yang hemolisis tidak dapat digunakan.
- Lipemia
Tidak ditemukan interferensi bermakna pada kadar konsentrasi
trigliserida mendekati 800 mg/dl.
13
BAB III
KESIMPULAN
1. Gama glutamil transferase atau gama glutamil peptidase adalah salah satu
enzim yang berasal dari sel hati, di mana kadar tertinggi dapat ditemukan
di ginjal.
2. Pemeriksaan gama glutamil transferase dapat dilakukan dengan
menggunakan prinsip spektrofotomeri, fluoresensi, HPLC dan
electrochemical.
3. Pemeriksaan kadar gama glutamil tranferase serum metode Szasz
merupakan metode yang banyak digunakan.
4. Kadar gama glutamil transferase dalam serum meningkat dapat ditemukan
pada peminum alkohol, pemakaian obat-obatan golongan barbiturat dan
fenitoin.
14
DAFTAR PUSTAKA
W.F. Ganong, 1989, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 14, Jakarta : EGC,
Penerbit Buku Kedokteran.
Kaplan L.A. and Pesce A.J. 1989. Theory Analysis Correlation Clinical
Chemistry. Missouri. Mosby Elsevier, p:51-64
15