Professional Documents
Culture Documents
Ny. G, umur 35 tahun, G2P1001, umur kehamilan 36-37 minggu, dating ke RS dengan keluhan
perut mulas ingin melahirkan sejak 1 jam yang lalu mengalami pengeluaran cairan dari
kemaluan. HAsil pemeriksaan fisik didapatkan : teraba bokong di fundus, punggung kanan,
presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP (4/5), DJJ : 135 kali/mnt, kontraksi 3 kali/10 menit,
durasi 20 detik. HAsil VT didapatkan pengeluaran cairan ketuban merembes, vulva/vagina
normal, portio lunak, pembukaan 5 cm, eff 50%, ketuban (-). UUK kanan depan, moulage (-),
penurunan HI-II, tidak teraba tali pusat/bagian kecil anak.
ANSIETAS
RESIKO INFEKSI
4. DS : Ketuban Pecah Dini Risiko Asfiksia
(-)
DO : Kondisi paru-paru fetus belum matur
- Terdapat cairan ketuban
yang merembes Terjadi rangsangan pernapasan
- Kepala sudah masuk
PAP 4/5
- Pembukaan 5 cm Aspirasi air dan lender ketuban oleh
- Penurunan HI-HII janin
Risiko Asfiksia
C. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko infeksi berhubungan dengan ketuban pecah dini.
2. Risiko asfiksia berhubungan dengan proses penyakit (ketuban pecah dini).
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai dengan klien melaporkan
nyeri secara verbal,klien terlihat meringis.
4. Anxietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan (ketuban pecah dini)
ditandai dengan klien tampak gelisah, klien tampak khawatir, suara klien bergetar.
5. Gangguan rasa nyaman.
6. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pajanan informasi ditandai dengan klien
tidak mengetahui penyebab dan akibat KPD.
7. Kesiapan meningkatkan proses persalinan ditandai dengan klien memakai teknik
relaksasi yang sesuai untuk kala persalinan, menggunakan sistem dukungan secara tepat,
berespon secara tepat terhadap awitan persalinan.
8. Risiko gangguan hubungan ibu/janin berhubungan dengan penyulit kehamilan (ketuban
pecah dini)
D. Intervensi
1. Risiko infeksi berhubungan dengan ketuban pecah dini.
Tujuan Keperawatan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x … jam
diharapakan risiko terjadinya infeksi berkurang dengan kriteria hasil :
<NOC Label : Risk Control>
- Pemantauan terhadap faktor risiko lingkungan sekitar meningkat
- Menghindari paparan yang mengancam kesehatan meningkat
<NOC Label : Infection Severity>
- Tidak tampak adanya ruam
- Suhu tubuh stabil ( 36,5oC – 37,5oC )
Intervensi :
<NIC Label : Infection Control>
- Terapkan universal precautions
<NIC Label : Infection Protection>
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
- Berikan perawatan kulit yang tepat
- Inspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap kemerahan
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai dengan klien
melaporkan nyeri secara verbal,klien terlihat meringis.
Tujuan Keperawatan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ….x….menit
diharapkan nyeri px berkurang dengan kriteria hasil :
Label NOC >> Comfort Status : Physical
- Gejala terkontrol dengan skala 5 (skala 1-10)
- Durasi dari episode nyeri klien berkurang dengan skala 5 (rentang skala 1-10)
Label NOC >> Vital Sign
- Vital sign px dalam rentang normal (BP : 110/70 s/d 120/80 mmHg, RR : 15-
22x/menit, HR : 60-100x/menit, Suhu Tubuh Px : 36,5 – 37,5’C)
Intervensi :
4. Anxietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan (ketuban pecah dini)
ditandai dengan klien tampak gelisah, klien tampak khawatir, suara klien bergetar.
Tujuan Keperawatan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x24 jam
diharapkan tingkat kecemasan klien berkurang, dengan kriteria hasil:
Dochterman, Joanne McCloskey. 2004. Nursing Interventions Classification (NIC). St. Louis,
Missouri: Mosby Elsevier
Herdman, T. Heather. 2009. Nursing Diagnoses : Definition And Calssification 2009 – 2011.
United Kingdom: Wiley-Blackwell
Mochtar, Rustam. 1998. Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi Jilid 1 Edisi 2.
Jakarta: EGC
Moorhead, Sue. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC). St. Louis, Missouri: Mosby
Elsevier