Professional Documents
Culture Documents
JASAMU JIWAKU
Tetesan keringat jerih payahmu…
Jemari-jemarinya luluh lantakan meja…
Di ajarkannya berdo’a dan bernyanyi…
Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta…
Menegakkan badan menghargai jasanya…
Menuruti langkahnya jejak pun ada…
Jiwanya memberikan pengorbananya…
Guru…
Dengan lengan kecil ini, kami belajar menulis huruf satu demi satu.
Dengan hati ini, kami memahami kata hingga menjadi bahasa sempurna.
Kini.. Kami baru mengerti arti ketulusanmu.
Ketulusan yang tak terbayarkan dengan apapun itu.
Guru…
Tanpamu, kami bukanlah siapa, kami bukanlah apa.
Disudut dada kiri kami, namamu telah membeku menjadi satu.
Guru…
Maafkan kesalahanku
Maafkan kasalahan kami
Maafkan kesalahan temanteman kami
Maafkan kesalahan adikadik kelas kami
Do’akan kami agar menjadi anak yang berbakti.
Guru…
Terimakasih atas segala keihlasanmu.
Terimakasih atas segala perhatianmu.
Terimakasih atas segala kasih sayangmu.
Terimakasih atas segala yang telah engkau berikan kepada kami.
Guru…
Terimalah Salam Hormat kami
Terimalah Salam Takdzim kami
Terimalah Salam maaf kami
Biarlah Do’a kami yang memelukmu dari jauh
–post in duadua-22.blogspot–
4. GURUKU PAHLAWANKU
Andai kata matahari tiada
Dunia akan beku dan bisu
Pelangi tiada akan pernah terpancar
kehidupan tiada akan pernah terlaksana
Disaat titik kegalauan menghampiri
Terlihat setitik cahaya yang kami cari
Yang nampak dari sudut-sudut bibirmu
Dan gerak-gerik tubuhmu
Engkau sinari jalan-jalan kami yang buntu
Yang hampir menjerumuskan masa sepan kami
Engkau terangi kami dengan lentera ilmu mu
Yang tiada akan pernah sirna di terpa angin usia
Guru…
Engkau pahlawan yang tak pernah mengharapkan balasan
Disaat kami tak mendengarkan mu
Engkau tak pernah mengeluh dan menyerah
Untuk mendidik kami
Darimu kami mengenal banyak hal
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus di lukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Engkau membuat hidup kami berarti
Guru…
Tiada kata yang pantas kami ucapkan
Selain terimakasih atas semua jasa-jasa mu
Maafkan kami bila telah membuatmu kecewa
Jasa-jasa mu akan kami semat abadi sepanjang hidup kami
Terimakasih guruku, engkau pahlawan ku.
–Oleh Upee–
5. WAHAI GURUKU
Guru…
Saat kau terima kami dengan tulus
Saat pertama langkah kaki ini
Kami tak mengerti…bahkan kami tak tahu
arah yang kami cari…
Tapi satu cita cita kami
Hanya ingin…menjadi manusia yang berguna
Guru…
Bekal yang kau tanami kepada kami
Akan kami gali untuk masa depan kami
Akan kami ingat ketulusan
Jasa jasamu yang selalu sabar membimbing kami
Tak kan pernah bisa terganti
Kini aku terjatuh, jatuh ke dalam lembah duka yang penuh kesakitan.
Dari rasa sakit aku mencoba tepis rasa yang tak bersahabat itu-duka dan sakit.
Tertatih, tapi bukan seras pedih
Selayaknya mentari yang selalu menyinari, aku masih terus berfikir.
Akankah sebuah perjumpaan akan menemui sebuah perpisahan?
Suara hati mengerutkan fikiranku untuk terus berlalu membawa angan.
Malam berlalu…
Angin pun ikut terbawa oleh suasana hatiku , angin bagaikan bahagiaku.
Tatkala suara petir membentak jantungku menghentikan serasa denyut nadi ini,petir
bagaikan dukaku.
Hingga petir menurunkan titahnya pada hujan yang turun, hujan bagaikan tangisanku.
Bagian dari suasana hatiku.
Namun…Kini ku menyadari…
Di dunia ini…
Sebuah perjumpaan sangatlah mustahil tuk tetap abadi,
Begitu pula sebaliknya…
Sebuah perpisahan juga sangat mustahil tuk tetap abadi.
Awal adalah akhir Dan akhir adalah awal.
Semua yang berawal adalah akhir Dan semua yang berakhir adalah awal
–Oleh Thiany Sii Grey Cappucino–
7. HAL PERPISAHAN INI
Mata yang berkaca-kaca…
Jantung yang berdetak-detuk tak menentu
Pikiran melayang-layang
Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku
Yang menemani saat ku tlah terpisah darimu
Ketahuilah sobatku,
aku tak akan lupa dan tak akan perrnah bisa
tentang apa yang harus memisahkan kita
Kenanglah sobat……
–Oleh Chinvaru–
8. SALAM PERPISAHAN
Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan