You are on page 1of 7

Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika

GD4103 Geografi Lingkungan

PENCEMARAN UDARA AKIBAT EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR


(KARBON MONOKSIDA DAN TIMBAL)

Muhammad Adnin
Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,
Institut Teknologi Bandung, Indonesia
muhammad.adnin@students.itb.ac.id

ABSTRAK
Teknologi telah berkembang pesat diantaranya adalah marak nya kendaraan-kendaraan
bermotor saat ini. Terutama di Indonesia, kebutuhan akan kendaraan bermotor telah menjadi
kebutuhan primer masyarakat. Hampir seluruh masyarakat Indonesia memiliki kendaraan
bermotor ini baik beroda dua maupun empat. Saat ini bahan bakar yang digunakan untuk
menjalankan mesin beroda dua dan empat ini masih menggunakan bahan bakar fosil. Dimana
bahan bakar fosil ini menghasilkan emisi yang sangat luar biasa dalam sumbangsi polusi
udara. Dari emisi kendaraan berbahan bakar fosil ini telah dihasilkan banyak sekali gas
beracun seperti karbon monoksida dan timbal. Kedua gas beracun ini sangat berbahaya sekali
bagi kehidupan manusia. Sudah tentu karena udara merupakan medium terpenting dalam
kehidupan manusia. Sehingga dibutuhkan suatu perhatian khusus dalam menanggulangi
banyak nya kendaraan bermotor. Beberapa hal yang menjadi perhatian khusus diantaranya; 1.
Pemberian izin bagi angkutan umum kecil lebih dibatasi, sementara, kendaraan angkutan
massal, diperbanyak. 2. Kontrol jumlah kendaraan pribadi. 3. Pembatasan usia kendaraan . 4.
Pembangunan MRT, dan pembuatan Electronic Road Pricing. 5. Pengaturan lalu lintas,
rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan. 6. Uji emisi harus
dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi. 7. Penanaman pohon
berdaun lebar di pinggir jalan yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota. Kata kunci:
pencemaran udara, emisi gas buang, kehidupan, lingkungan
Kata Kunci : pencemaran udara, emisi gas buang, kehidupan, lingkungan, karbon
monoksida, timbal

A. Pendahuluan zat pencemar (berbentuk gasgas dan


Udara merupakan faktor yang penting partikel kecil/aerosol) ke dalam udara
dalam hidup dan kehidupan. Namun pada dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu
era modern ini, sejalan dengan yang cukup lama, sehingga dapat
perkembangan pembangunan fisik kota mengganggu kehidupan manusia, hewan,
dan pusat-pusat industri, serta dan tanaman (BPLH DKI Jakarta, 2013).
berkembangnya transportasi, maka, Penelitian ini khusus menyoroti
kualitas udara pun mengalami perubahan penyumbang pencemaran terbesar di
yang disebabkan oleh terjadinya Indonesia; yaitu oleh kendaraan bermotor.
pencemaran udara, atau, sebagai Mengingat, dalam kurun waktu 10 tahun
berubahnya salah satu komposisi udara terakhir, telah terjadi lonjakan jumlah
dari keadaan yang normal; yaitu masuknya kendaraan bermotor yang sangat pesat,
khususnya oleh pertambahan sepeda
motor, yang mencapai 30%. Sekitar lebih yang dapat dilihat dengan progressive
kurang 70% terdistribusi di daerah contextualization (Vayda, 1986) Ketika
perkotaan. Pada rentang 2005, ingin mendeskripsikan suatu pengrusakan
perbandingan antara jumlah sepeda motor lingkungan (terkait di sini masalah
dan penduduk di Indonesia diperkirakan pencemaran udara akibat transportasi),
mencapai 1:8. Seterusnya, dari tahun ke terbukti, tidak terbatas hanya melihat
tahun, kondisi tersebut semakin aktor-aktor pengguna transportasi saja.
meningkat. Akibatnya, ruas jalan di Namun, kita juga dapat melihat lebih luas
Indonesia semakin padat. Bukan hanya di lagi bahwa tindakan-tindakan tersebut
kota-kota besar, bahkan, sampai ke berdampak bagi hidup dan kehidupan. Hal
pelosok daerah (WHO, 1979). ini dapat terlihat dari pertumbuhan
Menurut data terakhir Korps Lalu kendaraan bermotor yang mengeluarkan
Lintas Kepolisian Republik Indonesia emisi dan mencemarkan udara di sekitar
(Korlantas Polri), jumlah kendaraan yang kita. Salah satu kasus di perkotaan adalah;
beropersi di seluruh Indonesia pada akibat pertumbuhan ekonomi di DKI
rentang 2013 mencapai 104,211 juta unit, Jakarta lebih tinggi dibanding kota-kota
naik sebesar 12 % dari 2012; yakni lainnya, maka, telah mendorong perubahan
sebanyak 94,299 juta unit, dan juga naik gaya hidup sebagai akibat dari
sebesar 12 % dari 2011; yakni sebanyak meningkatnya pendapatan dan daya beli
84,193 juta unit. Dari jumlah tersebut, masyarakatnya. Kepemilikan dan
maka, populasi terbanyak disumbang oleh penggunaan kendaraan pribadi (mobil dan
sepeda motor, yaitu, rata-rata sebanyak sepeda motor) juga angkutan umum
73%. meningkat, sehingga, mengambil porsi
Berikut tabel perkembangan jumlah ruas jalan yang lebih besar dibanding
kendaraan bermotor di Indonesia (Tabel moda transportasi lainnya.
1). Pertumbuhan kendaraan bermotor di Jumlah kendaraan di Jakarta, Depok,
Indonesia, sudah barang tentu memicu Tangerang dan Bekasi dari tahun ke tahun,
terjadinya peningkatan polusi, namun, semakin meningkat. Pada rentang 2014,
tampaknya, hal itu menjadi rumit ketika jumlah kendaraan diprediksi bakal
melihat faktor produksi dalam mengalami peningkatan dari tahun
pertumbuhan kendaraan bermotor. sebelumnya. Berdasarkan data kendaraan
yang tercatat di Subdit Regident Ditlantas
Tabel 1 Jumlah Kendaraan Tahun Polda Metro Jaya, jumlah kendaraan pada
2011-2013 2012 mencapai 14.618.313 unit, dengan
pertumbuhan 9,8% dari tahun sebelumnya.
No. Tipe Tahun Tahun Sementara pada 2013, jumlah kendaraan di
Kendaraan 2012 2013 Jakarta dan sekitarnya mencapai
(juta) (juta) 16.043.689 unit, dengan tren peningkatan
1. Mobil 9,525 10,540 yang mencapai 9,8 %. Berikut tabel
Penumpang perkembangan jumlah kendaraan bermotor
2. Bus 1,945 1,965 di DKI Jakarta (Tabel 2).
3. Kendaraan 4,723 5,165
Pribadi Tabel 2 Jumlah Kendaraan Tahun
4. Sepeda Motor 77,756 86,253 2012-2013
5. Ransus 280 288
Total 94,299 104,211 No. Tipe Tahun Tahun Pertum-
Kendaraan 2012 2013 buhan
Jumlah pertumbuhan kendaraan (juta) (juta)
bermotor, ternyata, merupakan tindakan 1. Mobil 0,359 0,360 0,3%
3
Penumpang Hasil dan Pembahasan
2. Mobil 2,742 3,003 9,5%
Pribadi A. Proses Terjadinya Emisi Gas Buang
3. Sepeda 10,826 11,929 10,19% oleh Kendaraan Transportasi
Motor
4. Mobil 0,562 0,618 10% Tidak ada yang bisa menepis, betapa,
Barang emisi gas buang, berupa asap knalpot,
5. Raansus 0,129 0,133 3,1% adalah akibat terjadinya proses
Total 14,618 16,043 9,8% pembakaran yang tidak sempurna, dan
mengandung timbal/timah hitam (Pb),
Perkembangan kendaraan bermotor suspended particulate matter (SPM),
yang dialami oleh Indonesia, serta oksida nitrogen (NOx), oksida sulfur (SO2
perkembangan di salah satu perkotaan, ), hidrokarbon (HC), karbon monoksida
seperti DKI Jakarta, tentunya (CO), dan oksida fotokimia (Ox)” (BPLH
menimbulkan masalah pada sistem DKI Jakarta, 2013).
transportasi, dan merupakan salah satu Selanjutnya, emisi gas buang yang
yang mempengaruhi udara sebagai paling signifikan dari kendaraan bermotor
commons, sebagaimana yang diungkapkan ke atmosfer berdasarkan massa, adalah gas
oleh Hardin Z dalam tulisannya “Tragedy karbondioksida (CO2 ), dan uap air (H2 O)
of the commons”. Udara sebagai commons yang dihasilkan dari pembakaran bahan
dirusak oleh beberapa kepentingan bakar yang berlangsung sempurna yang
(Sudrajad, 2006). dapat dicapai dengan tersedianya suplai
Selanjutnya, dari beberapa penyebab udara yang berlebih. Namun demikian,
polusi udara yang ada, terbukti, emisi kondisi pembakaran yang sempurna dalam
transportasi adalah sebagai penyumbang mesin kendaraan, jarang sekali terjadi.
pencemaran udara tertinggi, yakni sekitar
85 persen. Hal tersebut tampak dengan B. Dampak Terjadinya Pencemaran
jelas, mengingat, sebagian besar kendaraan Udara Terhadap Kehidupan dan
bermotor menghasilkan emisi gas buang Lingkungan
yang buruk; baik akibat perawatan yang
kurang memadai, atau dari penggunaan Sebagaimana kita ketahui bersama,
bahan bakar dengan kualitas yang kurang pencemaran udara atau perubahan salah
baik (misalnya; kadar timbal yang tinggi). satu komposisi udara dari keadaan normal,
Penelitian tentang “Pencemaran Udara mengakibatkan terjadinya perubahan suhu
Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan dalam kehidupan manusia. Pembangunan
Transportasi serta Dampaknya Terhadap transportasi yang terus dikembangkan
Kehidupan Lingkungan” termasuk dalam
menyusul dengan permintaan pasar,
jenis library research. Kegiatannya
termasuk kategori penelitian kualitatif dan ternyata, telah mendorong terjadinya
teknik penyajian finalnya dilakukan secara bencana pembangunan. Saat ini, kita
deskriptif (Creswell, 2002), selanjutnya, semua telah mengetahui bahwa pengaruh
Hasan (2002); bahwa studi dokumentasi polusi udara juga dapat menyebabkan
adalah teknik pengumpulan data tidak pemanasan efek rumah kaca (ERK) bakal
langsung melalui dokumentasi. menimbulkan pemanasan global atau
Sementara, dengan memperhatikan
konteksnya, analisis data dilakukan dengan (global warming) (Sudrajad, 2006).
menggunakan metode analisis isi (content
analysis).
Tentunya, hal ini harus merupakan lingkungannya (Sudrajad, 2006). Hal
sebuah peringatan kepada para pemilik tersebut bertolakbelakang, mengingat,
kebijakan industri dan kebijakan transportasi yang seharusnya merupakan
transportasi agar melihat kepada masalah salah satu perangkat teknologi untuk
udara di sekitarnya. Proses pembangunan memudahkan manusia, malahan
yang ada di Indonesia dalam konteks menimbulkan dampak yang berbahaya
transportasi, ternyata, telah menimbulkan bagi kesehatan manusia dan
bencana pembangunan yang pada akhirnya lingkungannya.
bermuara menjadi permasalahan ekologis. Selanjutnya, secara langsung,
Akibatnya, udara sebagai salah satunya kandungan-kandungan timah hitam dan
commons yang open access menjadi SPM dapat mengganggu kesehatan kita,
berbahaya bagi kesehatan manusia dan dan/atau menimbulkan penyakit-penyakit
alam sekitarnya. Sumber dan Standar yang mematikan. Lalu apakah produksi
Kesehatan Emisi Gas Buang disajikan dari transportasi sebagai alasan
pada Tabel 3 berikut. pembangunan teknologi dapat dijadikan
Tabel 3 Sumber dan Standar Kesehatan alasan bagi para pembuat keputusan.
Kenyataan inilah yang sampai sekarang
Emisi Gas Buang
selalu menjadi ajang perdebatan, terutama,
Pencemar Keterangan
dalam memahami bagaimana mengartikan
Karbon Standar Kesehatan : 10 mg/m3 sebuah lingkungan dan teknologi agar
Monoksida (CO) (9 ppm) dapat berdampingan tanpa adanya bahaya
Oksida Sulfur Standar Kesehatan : 80 ug/m3 serta transportasi yang tidak teratur
(SOx) (0,03 ppm) (disorder).
Partikulat Matter Standar Kesehatan : 50 ug/m3 Sebagai contoh, di Jakarta, sumber
selama 1 tahun ; 150 ug/m3 pencemaran udara yang utama adalah
Okdida Nitrogen Standar Kesehatan : 100 pg/m3 kendaraan bermotor dan industri. Dalam
(NOx) (0,05 ppm) selama 1 jam hal ini, tehadap beban emisi total,
Ozon (O3) Standar Kesehatan : 235 ug/m3 kendaraan bermotor menyumbang sekitar
(0,12 ppm) selama 1 jam 71% pencemar oksida nitrogen (NOX),
15% pencemar oksida sulfur (SOx), dan
70% pencemar partikulat (PM10).
C. Kondisi Existing Pencemaran Udara Tampaknya, emisi gas dan kandungannya
Akibat Kendaraan Transportasi menjadi beban moral bagi pengguna
Dalam melihat kasus pencemaran transportasi dan industri transportasi
udara akibat kendaraan bermotor sebagai (BPLH DKI Jakarta, 2013).
suatu dampak, adalah bukan satu-satunya Permasalahan seperti ini telah
penyebab yang disalahkan. Akan tetapi, menjadi fenomena pembangunan. Walau
penggunaannya yang tidak teratur pembangunan transportasi yang ideal amat
(disorder) adalah yang dapat menimbulkan diharapkan oleh masyarakat, namun, dari
”abuse” bagi lingkungan kita, terutama sudut pandang ekologi, dampak sosial
udara. Singgungan antara transportasi dan transportasi dengan lingkungan telah
lingkungan juga dapat diungkapkan lewat menimbulkan depresi terhadap
masalah perilaku manusia terhadap masyarakat. Secara lebih tegas dapat
5
dikatakan, udara yang tercemar akibat Pada saat ini, transportasi selalu
transportasi telah menimbulkan tingkat dijadikan alasan utama bagi pencemaran
stress pada manusia yang mengalami kota. Kebanyakan orang beranggapan,
gangguan tersebut. pencemaran kota yang merusak udara di
Dari perspektif ekologi, perilaku sekitar kita adalah merupakan suatu akibat
manusia yang beradaptasi dengan proses dari kelalaian pemerintah dan produsen
akan menjadi jenuh apabila adaptasi yang mendesain kendaraan bermotornya
tersebut dilakukan dengan terus menerus tidak sesuai dengan peraturan yang telah
atau sering, sehingga, orang yang dalam ditetapkan. Akibatnya, daerah perkotaan
kehidupan sehari-harinya mengalami dianggap merupakan salah satu sumber
gangguan udara dari transportasi dan utama pencemaran udara, dan memegang
mengalami kejenuhan dapat menimbulkan peranan yang sangat besar dalam masalah
stress dan depresi (kajian ini terjadi pada pencemaran udara.
behaviour-nya). Pada umumnya, dari berbagai
Karena apa yang adaptif dan bukan sektor yang potensial dalam mencemari
adaptif, bagi mereka, adalah cenderung udara, maka, sektor transportasi
pada perubahan perilaku kolektif dari memegang peran yang sangat besar
masyarakatnya. Hal ini dapat ditunjukkan, dibanding dengan sektor yang lainnya. Di
tingkat stress dan depresi penduduk di kota-kota besar, kontribusi gas buang
kotakota besar seperti Jakarta tergolong kendaraan bermotor sebagai sumber polusi
tinggi. Manusia sebagai faktor yang udara mencapai 60-70%, sementara,
menentukan keberlanjutannya lingkungan kontribusi gas buang dari cerobong asap
yang ada di sekitarnya, menjadi tidak industri hanya berkisar 10-15%, dan
berdaya, karena, pengrusakan lingkungan sisanya berasal dari sumber pembakaran
terjadi dan dilakukan oleh segelintir orang lain; misalnya rumah tangga, pembakaran
yang tidak bertanggung-jawab. sampah, kebakaran hutan, dan lain-lain
Oleh sebab itu, kejadian-kejadian (BPLH DKI Jakarta, 2013).
seperti pencemaran udara pun tidak Dari uraiaan di atas, maka, tampak
terhindarkan. Bukan hanya itu, ternyata, dengan jelas beberapa faktor penting yang
permasalahan ekologi yang terjadi akibat menyebabkan dominannya pengaruh
transportasi ini juga menjadi permasalahan sektor transportasi terhadap pencemaran
psikologis yang ada pada masyarakat udara perkotaan di Indonesia antara lain:
urban. Semakin tinggi tingkat pencemaran a. Perkembangan jumlah kendaraan yang
udara, maka, kecenderungan tingkat stress cepat (eksponensial).
pun akan semakin tinggi pula. b. Tidak seimbangnya prasarana
Kebijakan transportasi yang transportasi.
berhubungan dengan lingkungan atau c. Pola lalu lintas perkotaan yang
Transportation Environment, adalah berorientasi memusat, akibat
merupakan suatu penyebab munculnya terpusatnya kegiatan-kegiatan
dampak sosial. Artinya, dampak sosial perekonomian dan perkantoran.
yang dimaksud adalah transportasi yang
tidak teratur (disorder), yang kemudian d. Masalah turunan akibat pelaksanaan
mengganggu kehidupan manusia. kebijakan pengembangan kota yang
ada, misalnya daerah pemukiman besar (karsinogenik), dibanding dengan
penduduk yang semakin menjauhi senyawa-senyawa lainnya.
pusat kota. Seperti telah disebutkan
e. Kesamaan waktu aliran lalu lintas. sebelumnya, penggunaan bahan bakar
f. Jenis, umur dan karakteristik kendaraan untuk kendaraan bermotor dapat
bermotor. mengemisikan zat-zat pencemar seperti
g. Faktor perawatan kendaraan. CO, NOx, SOx, debu, hidrokarbon juga
h. Jenis bahan bakar yang digunakan. timbal. Udara yang tercemar oleh zat-zat
i. Jenis permukaan jalan. tersebut dapat menyebabkan gangguan
j. Siklus dan pola mengemudi (driving kesehatan yang berbeda tingkatan dan
pattern). jenisnya, tergantung dari macam, ukuran
Di samping faktor-faktor yang dan komposisi kimiawinya.
menentukan intensitas emisi gas buang Gangguan tersebut terutama terjadi
sumber pencemaran udara tersebut, faktor pada fungsi faal dari organ tubuh seperti
penting lainnya adalah; faktor potensi paru-paru dan pembuluh darah, atau
dispersi atmosfer daerah perkotaan akan menyebabkan iritasi pada mata dan kulit.
sangat tergantung kepada kondisi dan Biasanya, pencemaran udara karena
perilaku meteorologi. Padahal, sektor partikel debu dapat menyebabkan penyakit
transportasi mempunyai ketergantungan pernapasan kronis seperti bronchitis
yang tinggi terhadap sumber energi yang kronis, emfiesma paru, asma bronchial dan
berdampak terhadap kehidupan dan bahkan kanker paru-paru.
lingkungan. Kadar timbal yang tinggi di udara
Hampir semua produk energi juga dapat mengganggu pembentukan sel
konvensional dan rancangan motor bakar darah merah. Gejala keracunan dini mulai
yang digunakan dalam sektor transportasi ditunjukkan dengan terganggunya fungsi
masih menyebabkan sumber emisi enzim untuk pembentukan sel darah
pencemaran udara. Penggunaan BBM merah, yang pada akhirnya dapat
(Bahan Bakar Minyak) bensin dalam menyebabkan gangguan kesehatan
motor bakar akan selalu mengeluarkan lainnya; seperti anemia, kerusakan ginjal
senyawasenyawa seperti CO (karbon dan lain-lain, sedang keracunan Pb bersifat
monoksida), THC (total hidro karbon), akumulatif.
TSP (debu), NOx (oksida-oksida nitrogen) Keracunan gas CO timbul sebagai
dan SOx (oksidaoksida sulfur) (BPLH akibat terbentuknya karboksihemoglobin
DKI Jakarta, 2013). (COHb) dalam darah. Afinitas CO yang
Premium yang dibubuhi TEL, akan lebih besar dibanding dengan oksigen (O2
mengeluarkan timbal. Solar dalam motor ) terhadap Hb menyebabkan fungsi Hb
disel akan mengeluarkan beberapa untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh
senyawa tambahan di samping senyawa menjadi terganggu (BPLH DKI Jakarta,
tersebut di atas, yang terutama adalah 2013). Selaras dengan itu, berkurangnya
fraksi-fraksi organik seperti aldehida, PAH penyediaan oksigen ke seluruh tubuh,
(Poli Alifatik Hidrokarbon), yang apabila tidak segera mendapat udara segar,
mempunyai dampak kesehatan yang lebih akan membuat sesak napas dan dapat
menyebabkan kematian. Sementara, bahan
7
pencemar udara seperti NOx, SOx, dan H2 Meningkatkan harga beli kendaraan dan
S dapat merangsang pernapasan yang pajak. Selain itu, pemerintah dapat
mengakibatkan iritasi dan peradangan. memperbaiki kendaraan umum yang cepat
dan nyaman bagi masyarakat. Sehingga
D. Upaya untuk Mengurangi Dampak masyrakat dapat beralih dari kendaraan
Polusi/Pencemaran Udara pribadi ke kendaraan umum.

Upaya pengendalian pencemaran Daftar Pustaka


udara akibat kendaraan bermotor yang
mencakup upaya-upaya pengendalian baik Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
langsung maupun tidak langsung, akan Daerah Jakarta, 2013. Zat – zat
dapat menurunkan tingkat emisi dari Pencemar Udara.
kendaraan bermotor secara efektif antara Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
lain (Sudrajad, 2006): Daerah Jakarta, 2013. Pengertian
1. Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Pencemaran Udara.
Misalnya dengan jalan kaki, naik Hassan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok
sepeda, kendaraan umum, atau naik satu Materi Metodologi Penelitian. Jakarta:
kendaraan pribadi bersama temanteman Ghalia Indonesia.
(car pooling). John W. Creswell. 2002. Researh Design
2. Selalu merawat mobil dengan saksama Qualitative & Quantitative
agar tidak boros bahan bakar dan Approaches. New York: Sage
asapnya tidak mengotori udara. Publication, Inc.
3. Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah Health Organization. 1977. Environmental
AC non-CFC dan hemat energi. Health Criteria No. 3, Lead. Geneva.
4. Memilih bensin yang bebas timbal World Health Organization. 1977.
(unleaded fuel). Environmental Health Criteria No. 4,
Oxides of nitrogen, Geneva.
Simpulan World Health Organization, (1978).
Environmental Health Criteria No. 7,
Solusi dalam mengatasi polusi udara Photochemical oxidants. Geneva.
ini dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Salah satunya adalah pembatasan angka
penggunaan kendaraan pribadi.

You might also like