Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Pada proses pengecoran logam terjadinya cacat pada hasil coran sangat dihindari.
Dengan terjadinya cacat shrinkage maka akan menurunkan kualitas dari hasil coran tersebut
serta menurunkan efektifitas dari proses produksi. Cacat yang umumnya terjadi pada hasil
coran adalah seperti adanya inklusi pasir (sand inclusion), dan adanya rongga udara
(shrinkage) didalam hasil coran. Cacat pada hasil coran dapat dihindari dengan perancangan
sistem saluran yang tepat. Perancangan sistem saluran tergantung dari bentuk dan dimensi
benda yang akan dicor, serta jenis material yang digunakan. Selain itu kecepatan pendinginan
benda cor sangat berpengaruh terhadap solidifikasi dari benda coran sehingga berdampak
pada hasil coran itu sendiri. Dalam perancangan sistem saluran harus memperhatikan prinsip-
prinsip solidifikasi, mekanika fluida dan perpindahan panas sehingga dapat dianalisa
yang tepat dan efisien sehingga dapat mengoptimalkan biaya produksi. Selain dari
perancangan sistem saluran yang tepat, penambahan sistem pendinginan pada proses
pengecoran sangat mempengaruhi hasil dari benda coran yang bebas dari cacat. Sistem
pendinginan benda coran dapat dilakukan dengan menambahkan cil luar (external chill) dan
fin pada perencanaan pengecoran. Dengan adanya kedua mekanisme tersebut selanjutnya
akan dibandingan keefektifan dari kedua mekanisme tersebut terhadap pengurangan cacat
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Proses pengecoran dilakukan dengan beberapa tahapan mulai dari pembuatan cetakan,
proses peleburan, penuangan dan pembongkaran. Untuk menghasilkan coran yang baik maka
semuanya harus direncanakan dan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Namun hasil coran
sering terjadi ketidak sempurnaan atau cacat. Cacat yang terjadi pada coran dipengaruhi oleh
2. Lubang-lubang
3. Retakan
4. Permukaan kasar
5. Salah alir
6. Kesalahan ukuran
8. Deformasi
proses, dann perencanaan dalam coran. Walaupun terdapat bentuk cacat yang yang sama, tapi
sebabnya akan berbeda-beda. Oleh karna itu dalam makalah ini akan akan dibahas hal
2.2.1 Cacat Ekor Tikus Tak Menentu atau Kekerasan yang Meluas
Cacat ekor tikus merupakan cacat dibagian luar yang dapat dilihat dengan mata.
Bentuk cacat ini mirip seperti ekor tikus, yang diakibatkan dari pasir permukaan cetakan yang
mengembang dan logam masuk kepermukaan tersebut. Kekasaran yang meluas merupakan
cacat pada permukaan yang diakibatkan oleh pasir cetak yang tererosi. Bentuk cacat ekor
Gambar 1.
Penyebab cacat ekor tikus atau kekasaran yang meluas disebabkan oleh :
pembuatan cetakan, peleburan dan penuangan yang baik. Langkah-langkah yang dapat
dilakukan adalah :
1. Menggunakan pasir cetak yang berkualitas, tahan panas dan tidak benyak
2. Pembuatan cetakan yang teliti baik pemadatan yang cukup, lubang angin yang
yang disyaratkan
Cacat lubang-lubang memiliki bentuk dan akibat yang beragam. Bentuk cacat lubang-
lubang dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk penyebab dan pencegahannya, yaitu
sebagai berikut:
a. Rongga Udara
Rongga udara seperti yang ditunjukaan dalam gambar, adalah cacat yang
paling banyak terjadi dalam berbagai bentuk. Rongga udara dapat muncul sebagai
lubang pada permukaan atau dalam coran, terutama sedikit dibawah permukaan
berbeda-beda sesuai dengan sebab terjadinya cacat, yaitu warna karna oksidasi
atau warna karna tidak teroksidasi. Pada besi cor dan baja cor, berwarna hitam
ataupun biru, pada paduan tembaga, berwarna coklat atau kuning. Secara garis
besar cacat rongga udara digolongkan menjadi dua secara kasar yaitu disebabkan
dari logam cair dan disebabkan gas dari cetakan, dan sebab lainnya ialah:
2. Tidak cukup keringnya saluran cerat dan ladel, logam cair membawa
gas
8. Terlalu banyaknya gas yang timbul dalam cetakan dan tidak dihiraukan
penuangan yang rendah. Apabila letak saluran turun tidak baik dan
tidak baik, oleh uap air setempat, dan oleh bahan-bahan yang
berbentuk gas. Oleh karna itu jumlah gas harus diusahkan sekecil
mungkin.
ukuran inti, jalan untuk membuat gas dengan lubang angin atau
menjadi lebih kecil dari pada tekanan gas dalam cetakan. Oleh
udara.
b. Lubang Jarum
Cacat lubang jarum ialah dimana permukaan dalamnya halus dan berbentuk
bola. Ukuran cacat ini ialah dibawah 1 sampai 2 mm sangat kecil dan berbentuk
seperti bekas tusukan jarum. Dalam banyak kejadian lubang jarum tersebar pada
permukaan dalamnya berwana perak atau berwarna biru karena oksidasi. Sebab
utamanya ialah sama halnya akibat dari hal yang terjadi pada cacat rongga dan
Rongga gas adalah bentuk lain dari rongga udara, yang timbbul disekitar
rongga udara atau cil dalam. Bagian dalamnya halus dan ukurannya berbeda.
bersentuhan dengan logam cair, berkarat atau terdapat bahan yang bisa menguap,
maka hal ini akan menyebabkan rongga gas. Sebab lainnya ialah uap air dari
cetakan mengembun pada permukaan cil yang kemudian karena panasnya logam
Untuk pencegahannya ialah cil atau penyangga yang berkarat, harus dipolis
daahulu sebelum di pasang. Untuk mencegah karat, cil harus dilapisi dengan
rongga udara. Pada permukaan yang bersentuhan dengan logam cair sering dibuat
lubang-lubang untuk dapat mengelurakan gas dengan mudah. Rongga udara yang
kedap terhadap tekanan, sehingga akhirnya coran harus ditolak. Kalau temperatur
inti dan cetakan berebeda pada waktu pemasangan, maka uap air akan
mengembun pada bagian yang lebih dingin dandisini akan terjadi rongga udara.
d. Penyusutan Dalam
Penyusutan dalam adalah lubang cacat disebabkan karena pengecilan yang terjadi
dendrit dan cacat ini tidak tampak pada permukaan. Pada coran besi, warna
Penyusutan dalam, penyusutan luar, dan rongga penyusutan dapt terjadi karena
sebagai berikut:
8. Tempat penambah yang tidak tepat atau jarak isi yang kurang
kurang mampat.
10. Cetakan pasir dengan sudut-sudut yang tajam dan dengan inti yang tipis
11. Pengisian yang sukar dari penambah karena karena perubahan yang
12. Bagian coran yang cekung terlalu tajam atau terlalu kecil
e. Penyusutan Luar
Penyusutan luar memberikan lubang pada permukaan luar dari coran, yang
f. Rongga Penyusutan
penyusutan dalam dan luar. Dan mereka dapat terjadi pada bagian yang tebal yang
membeku terakhir. Cacat ini terdiri dari lubang-lubang kecil dengan permukaan
dalam berkristal dendrit kasar yang bisa timbul pada bagian tebal, bagian
Retakan secara luas dibagi menjadi retak penyusutan dan retak karena
tegangan sisa, sebabnya berbeda satu sama lain. Retak penyusutan sering kali
terjadi pada bagian filet yang tajam dari suatu coran. Lebar retakan berbeda, tetapi
bentuk retakan tidak tajam. Salah satu retakan yang disebabkan tegangan sisa
adalah robekan panas yang terjadi pada temperature tinggi, dan lainnya retakan
pada penyusutan. Robekan panas tidak tajam dan dalam beberapa hal tidak
kontinu, tetapi robekan pada temperature rendah, tidak lebar, runcing, dan lurus.
menarik logam yang belum cukup membeku, sehingga terjadi retakan penyusutan.
Selanjutnya retakan bisa menjadi besar karena penyusutan dalam keadaan padat.
Retak penyusutan mudah terjadi pada bagian persilangan dinding tebal dan sudut-
sudut tajam. Kalau bagian ini tersapu oleh logam cair untuk waktu yang lama,
2. Pemuaian cetakan, inti atau besi inti menahan penyusutan dari coran.
3. Saluran turun dan penambah menambah ketidak seragaan pada
pendinginan.
2. Logam cair harus diisikan bukan dari satu tempat tetapi dari
angsur.
Retakan secara luas dibagi menjadi retak penyusutan dan retak karena
tegangan sisa, sebabnya berbeda satu sama lain. Retak penyusutan sering kali
terjadi pada bagian filet yang tajam dari suatu coran. Lebar retakan berbeda, tetapi
bentuk retakan tidak tajam. Salah satu retakan yang disebabkan tegangan sisa
adalah robekan panas yang terjadi pada temperature tinggi, dan lainnya retakan
kontinu, tetapi robekan pada temperature rendah, tidak lebar, runcing, dan lurus.
menarik logam yang belum cukup membeku, sehingga terjadi retakan penyusutan.
Selanjutnya retakan bisa menjadi besar karena penyusutan dalam keadaan padat.
Retak penyusutan mudah terjadi pada bagian persilangan dinding tebal dan sudut-
sudut tajam. Kalau bagian ini tersapu oleh logam cair untuk waktu yang lama,
2. Pemuaian cetakan, inti atau besi inti menahan penyusutan dari coran.
pendinginan.
2. Logam cair harus diisikan bukan dari satu tempat tetapi dari beberapa
Cacat-cacat tak tampak merupakan cacat coran yang tidak dapat dilihat oleh
mata. Cacat-cacat ini berada dalam coran sehingga tidak kelihatan dari permukaan
coran. Salah satu bentuk cacat tak tampak adalah cacat struktur butir terbuka.
dikerjakandengan mesin.
Cacat salah alir dikarenakan logam cair tidak cukup mengisi rongga cetakan.
mengisi rongga cetak secara keseluruhan. Bentuk cacat salah alir dapat dilihat
3. Aliran logam cair tidak seragam akibat sistim saluran yang jelek.
DAFTAR PUSTAKA
http://agustiawan95.blogspot.co.id/2016/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html