You are on page 1of 4

menententukan ide-ide pokok dari tiap paragraf.

Dari teks di atas,


didapat ide-ide pokok sebagai berikut.
1. Paragraf 1 : Menjadi anak sulung.
2. Paragraf 2 : Kerja keras menjadi menu wajib.
3. Paragraf 3 : Belajar menghadapi kesulitan hidup.
4. Paragraf 4 : Ayah memutuskan berhenti bekerja.
5. Paragraf 5 : Diterima di jurusan Bahasa Inggris.
6. Paragraf 6 : Jaringan bisnis melaus.
7. Paragraf 7 : Kesuksesan tidak membuat angkuh.

Setelah menententukan ide-ide pokoknya, tentukan kalimat-kalimat


utama dalam teks tersebut.
1. Paragraf 1 : Tidak mudah bagiku untuk menjadi sulung.
2. Paragraf 2 : Kerja keras seakan menjadi menu wajib bagiku.
3. Paragraf 3 : Sedikit demi sedikit belajar dari ketegaran bunda
dalam menghadapi kesulitan hidup.
4. Paragraf 4 : Ayah memutuskan untuk berhenti bekerja dan
berorganisasi,
5. Paragraf 5 : Dua kegagalan yang lalu berakhir ketika aku diterima
di jurusan bahasa Inggris
6. Paragraf 6 : Seiring waktu, jaringan bisnisku meluas.
7. Paragraf 7 : Kesuksesan ini tidak patut membuatku angkuh,
terutama di hadapan Tuhan.

Kemudian tentukan kata kuncinya. Kata kunci dari teks di atas antara lain
: anak sulung, kerja keras, kesulitan hidup, kesuksesan, dan jaringan
bisnis. Dari kata-kata kunci tersebut kemudian disusun menjadi teks
abtrak dengan benar:
Abstraksi Cerita Pendek “Meraih Impian”

Sudut pandang : orang pertama

Tidak mudah untuk menjadi sulung, aku merasakan beban kedua orang
tuaku. Selain sebagai PNS, ayah juga terlibat aktif di dunia jurnalistik dan
organisasi, dan Bunda membuka sebuah warung kecil-kecilan. Kerja
keras menjadi menu wajib bagiku. Dua kali tangisku pecah ketika cita-
citaku tak tersampaikan, yaitu ketika gagal masuk fakultas kedokteran
dan gagal mendaftar ke STPDN. Aku belajar dari ketegaran bunda dalam
menghadapi kesulitan hidup. Ayah memutuskan untuk berhenti bekerja
dan berorganisasi, dan mulai melirik dunia usaha. Aku diterima di
jurusan bahasa Inggris, namun kendala finansial mendorongku untuk
merambah dunia kerja di samping kuliah. Aku dan Kak Ica mulai
berbisnis pakaian dan menuai hasil yang gemilang. Jaringan bisnisku
meluas, padatnya jadwal ceramah ayah sebagai motivator menjadikan
aku sebagai event organizer. Lahan bisnis ini menuai sukses yang
tergolong gemilang. Kesuksesan ini tidak patut membuatku angkuh,
terutama di hadapan Tuhan. Hanya karena ridha-Nya dan bimbingan dan
motivasi dari kedua orang tuaku turut membuatku tegar dalam berbagai
kesulitan.

Sumber : http://www.mikirbae.com/2015/09/mengabstraksi-dan-
mengonversi-teks.html

Mengonversi Teks Cerita Pendek “Meraih Impian” Menjadi Teks


Monolog.

Meraih Impian

1. Terusik lamunanku saat terngiang sebaris kata ayah yang selalu


berulang menelusup ke telingaku, saat ayah mengatakan “Nanda, kamu
pasti bisa!” Kata-kata ayahku laksana dentuman meriam di rongga
dadaku. Setiap kuingat kata-kata itu, semakin berat beban yang
kurasakan, terlebih, urutanku sebagai sulung dari lima bersaudara.
Tidak mudah bagiku untuk menjadi sulung. Kurasakan pula beban
kedua orang tuaku yang semakin menjadi. Ayah, di luar segala
kewajibannya sebagai PNS, terlibat aktif di dunia jurnalistik dan
organisasi. Tidak mengherankan jika bunda terpaksa turun tangan
untuk menopang keuangan keluarga dengan membuka sebuah warung
kecil-kecilan.
2. Padatnya aktivitas ayah dan bunda terekam kuat dalam benakku. Kerja
keras seakan menjadi menu wajib bagiku. Namun, ada hal yang
menjadi titik lemahku. Dua kali tangisku pecah ketika cita-citaku tak
tersampaikan. Pertama, ketika gagal masuk fakultas kedokteran karena
faktor biaya. Kuingat kata-kata bunda di telingaku. “Kita tak cukup
uang untuk kamu masuk Fakultas Kedokteran. Sabar ya, Nak!”, ucap
Bunda lembut, tetapi pasti. Kedua, ketika gagal mendaftar ke STPDN
karena tinggi badan kurang. Kegagalan itu tentu saja membuatku
terluka. Ayah dan bunda tiada putus-putusnya membangkitkan diriku
hingga kedua kakiku benar-benar mampu berpijak.
3. Untuk mengobati luka hatiku, kuputuskan untuk membantu bunda
menjaga warung. Sambil menjaga warung, sedikit demi sedikit belajar
dari ketegaran bunda dalam menghadapi kesulitan hidup. Sering bunda
tidur larut karena harus menyambung potongan perca menjadi sebuah
bed cover untuk dijual. Bed cover itu dititipkan di sebuah toko
swalayan. Tiada pernah putus doaku kepada Sang Khalik agar bunda
senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin.
4. Salah satu doaku terkabul. Suatu hari ayah memutuskan untuk
berhenti bekerja dan berorganisasi. Ayah mulai melirik dunia usaha.
Sebagai langkah awal, ayah melahap buku-buku sederet profil
pengusaha sukses, sebut saja Bob Sadino, Bill Gates, Steve Jobs,
Richard Branson, Donald Trump, dan Elang Gumilang. Benih pohon
bisnis tumbuh pesat pula dalam diriku, terlebih setelah aku menyerap
isi beberapa buku yang menyampaikan motivasi.
5. Dua kegagalan yang lalu berakhir ketika aku diterima di jurusan bahasa
Inggris. Kutekuni masa pendidikan tinggi dengan sepenuh hati.
Kendala finansial mendorongku untuk merambah dunia kerja di
samping kuliah. Pucuk dicinta ulam tiba. Suatu hari Kak Ica, saudara
sepupuku, datang kepadaku. “Nanda, di sebelah toko Bunda ada kios
yang dijual. Bagaimana kalau kita patungan untuk membeli kios itu,
lalu kita jual pakaian di sana?” kata Kak Ica. Ia mengajak berpatungan
untuk membeli kios itu. Kami mulai berbisnis pakaian. Tidak kusangka,
usaha itu menuai hasil yang gemilang. Bunda berkunjung ke tokoku
dan dia memuji, “Wah, ternyata Nanda sudah meraup banyak untung
nih”. Kesibukan berbisnis tidak melemahkan prestasi di ranah
akademis. Aku berhasil mempertahankan semuanya dengan hasil yang
memukau.
6. Seiring waktu, jaringan bisnisku meluas. Padatnya jadwal ceramah
ayah sebagai motivator mendorongku untuk membantunya. Jadilah
aku berkiprah dalam dunia event organizer. Lahan bisnis ini menuai
sukses yang tergolong gemilang. Jaringan konsumen luas semakin
membuka peluang untuk berkiprah di bidang lain. Usaha penjualan
tiket pesawat pun kulakoni hingga membuahkan beberapa kantor
cabang di berbagai kota di negeri ini.
7. Kesuksesan ini tidak patut membuatku angkuh, terutama di hadapan
Tuhan. Hanya karena ridha-Nya aku dapat meraih semuanya. Tidak
luput bimbingan dan motivasi dari kedua orang tuaku turut
membuatku tegar dalam berbagai kesulitan.

You might also like