You are on page 1of 34

INFEKSI JAMUR

DERMATOFITOSIS

BATASAN
Dermatofitosis (= 1i6"u, Ringworm) adalah infeksi jamur dermatofit (spesies
Microsporum, Trichophyton dan Epidermophyton) yang menyerang epidermis bagian
superfisiolis (stratum korneum), kuku dan rambut.
Microsporum menyerang rambut dan kulit.
Trichophyton menyerang rambut kulit, dan kuku.
Epidermophyton menyerang kulit dan .jarang kuku.

GUAIA KLINIS

Ada 9 bentuk:
Tinea kapitis, Tinea favosa (tidak ada di lndonesia), Tinea korporis, Tinea imbrikata,
Tinea kruris, Tinea unguium, Tinea pedis, Tinea manuum dan Tinea barbae (arang
ditemukan lagi)

TINEA KAPITIS
lnfeksi dermatofit pada kepala, alis dan bulu mata
Umumnya pada anak-anak.
1. lnfeksi ektothrik Miselium menfadi arthrokonidia disekitar batang rambut/
bawah kutikula dan destruksi kutikula.
Ada 2 bentuk:
a. Cray patch (antropofilik M. ferrugineum)
Berskuama, disertai radang ringan, gatal ringan/sangat rambut keabuan,
kusut, rapuh terpotong beberapa milimeter diatas kepala ) alopesia;
lampu Wood (+) hijau teranE
b. Kerion (Zoofilik)
- Karena M. conis
Keradangan beraf lampu Wood (+) hijau terang
- Karena T. mentagrophytes dan T. verrucosum
Kerion celsi (+), nyeri, rambut mudah putus,lampu Wood (-)
2. lnfeksi endothrik: Miselium menladi arthokonidia didalam batang rambut,
selalu antropofilik (T.violoceum), lesi mutipel, banyak, terpencar, tidak semua
rambut di lesi terkena ) aloPesia'
Blqck dot: rambut putus tepat di orifisium folikel rambut kronis I dapat
sampai dewasa, lamPu Wood: o

T'NEi KORPORIS
lnfeksi dermatofit pada kulit halus (glabrous skin)
2 bentuk tersering: bentuk annular dan bentuk iris
Makula eritematus berbatas ielas, tepi polisiklis, aktif (meninggi, ada papula,
vesikula, meluas), sembuh ditengah (central healing) tertutup skuama'

TINEA IMBRIKATA
Bentuk tinea korporis karena f concentricum dan terdapatnya terbatas di daerah
tertentu (pulau Pasifik, Asia tenggara, Amerika tengah dan selatan). Khas:
polisiklik, makula papulo skuamous, tersusun cincin yang konsentris, meluas ke
seluruh badan, stratum korneum terlepas dan tepi bebasnya menghadap tengah.
Kepekaan T. concentricum dipengaruhi gen autosomal resesif

TINEA KRURIS
Adalah infeksi dermatofit pada sela paha, perinium dan daerah perianal dapat
meluas ke daerah gluteus dan pubis, efloresensi = Tinea korporis, bilateral
tetapi tidak simetris, paha dimana sisi skrotum yang lebih turun lesinya lebih
luas. Skrotum dan penis tidak terkena, skrotum sebagai reservoir ) kambuh-
karribuhan.

TINEA UNGUIUM
adalah invasi dermatofit ke lempeng kuku.
Cejala khususnya:
L Distal Lqteral Subungual onychomycosis (DLsO) - tersering. Tampak diskromia
unguium (perubahan warna kuku), onikolisis (lepasnya lempeng kuku dari
dasar kuku), hipertropia unguium (penebalan lempeng kuku) dan subungual
hiperkeratosisldebris.
2' superfisiol white onychomycosis (swo) = Leuconychia Mycotica'
Biasanya pada kuku kaki.
Permukaan lempeng kuku ada bercak batas ielas, pulau-pulau opa( putih (bila
lama berwarna kuning), permukaan menladi kasar, lunak seperti kapur dan
11'l:11,,.::1;: mUda dikerOk'
Pada pasien AIDS dapat di kuku tangan.
'at

ATLAS PENYAKIT KULIT & KELAMIN


,:,itt

,',,ll1.'
3. Proximol Subunguol Onychomycosis (PSO)
- Celala klinis pada proximal kuku.
Banyak ditemukan pada penderita AIDS, penerima transplantasi organ,
penyakit jaringan ikat.

TINEA PEI}IS
adalah infeksi dermatofit pada kaki, mengenai sela jari kaki dan telapak kaki
1. lntertriginosa kronis: bentuk tersering.
Kulit mengelupas, maserasi dan pecah-pecah, tersering pada antara jari kaki lV
& V dan lll & lV tertutup epidermis dan debris mati, putih, maserasi, meluas
ke telgpak kaki, tumit & dorsum pedis, khas hiperhidrosis dan bau khas tidak
enak
2. Bentuk hiperkeratotik papuloskuamosa kronis
Khas daerah kulit merah muda, tertutup skuama putih keperakan, bilateral,
berupa bercak-bercak. Moccosin foot: bila mengenai seluruh kaki
3. Bentuk vesikular
Khas lesi vesikula, vesikulo pustula dan dapat bula, jarang pada tumit dan
daerah depan, sepeti erisipelas, sering + reaki id
4. Bentuk ulseratif akut
Proses eksematoid vesikulopustula dan penyebaran cepat, disertai infeksi
sekunder bakteri

TINEA MANUM
adalah infelsi dermatofit pada daerah interdigitalis, permukaan palmar dan dorsum
manus. Bentuk tersering adalah Hiperkeratosis difusa. Unilateral, dapat disertai 1
atau 2 kaki terkena (Tinea pedis), kuku tidak/dapat terkena

TINEA INKOGNITO
lnfeksi dermatofit yang berubah karena kortikosteroid sistemik atau topikal yang
diberikan karena kelainan yang telah ada atau salah diagnosis tinea.

DIAGNOSIS
1. Anamnesis dan gejala klinis khas
2. Laboratorium:
a. Pemeriksaan langsung dengan KOH 10-200/o/dapat + tinta Parker
Diketemukan:
- Hifa yaitu double counture (dua garis lurus sejajar dan transparan)
dikotomi (bercabang dua) dan bersepta.
- ArtrokoRidia yaitu deretan spora di ujung Hifa.
KOH (-) tidak menyingkirkan diagnosis bila klinis menyokong.

INFEKSI IAMUR
b. Kultur
Dengan media:
Sobourqud's Dextrose Agor (SDA) + khloramfenikol + sikloheksimid
(Actidion): Mycobiotik - Mycosel, tumbuh rata-rata 10-14 hari
c. Pemerilsaan lampu Wood
Pada Tinea kapitis
Fluoresensi positif: warna hiiau terang )
spesies Microsporum
Fluoresensi negatif: karena spesies Trichopyton atau memang bukan karena
Tinea kapitis
(finea favosa yang disebabkan oleh Trichophyton schonleinii memberi
warna fluoresensi warna hijau tua, tetapi iamur ini tidak ada di lndonesia
sehingga kasusnya tidak ada)

DIAGNOSIS BANDING
Tergantung lokasi kelainannya
Dermatitis, Pyoderma, Kandidiasis, Erithema anulare sentrifugum, Erithema
intertrigo, Morbus Hansen MB, Psoriasis vulgaris, Pityriasis rosea, Alopesia,
Trichotillomania, Onikholisis, Distrofik unguium

PENYULIT

Tergantung lokasi yang terkena


lnfelsi sekunder, Alopesia, Reaksi id, Kekambuhan, Hiperpigmentasi

PENATAIAKSANAAN

.A. Lesi basah/infeksi sekunder


1 . Kompres sol sodium khlorida O,9o/o 3-5 hari
2. Antibiotika oral 5-7 hari
B. Obat topikal
1. lndikasi
Lesi tidak luas pada Tinea korporis, Tinea kruris, Tinea manuum dan Tinea
pedis ringan
2. Obat
a: Salep Whitfield 2x lhari (=MV l/Half Strengh Whitfield ointment)
(=MV I ) asidum salisilikum 3olo + asidum bensoikum 60lo) (dapat
AAV ll t asidum salisilikum 60lo + asidum bensoikum 120lo)
b. Salep 2-413-10. 2x lhari
(asidum salisilikum 2-3o/o + sulfur presipitatum 4-1 0olo)

ATLAS PENYAKIT KULIT & KELAMIN


c. Krim Mikonasol 2x lhari
Pengobatan umumnya minimal selama 3 rninggu (2 minggu sesudah
KOH negatif /klinis membaik), untuk mencegah kekambuhan pada
obat fungistatik
C. Obat oral
1. lndikasi:
;. Tinea kapitis, Tinea imbrikata, Tinea unguium dan Jlnea barbae
b. Tinea korporis/kruris/pedis/manuum yang berat/luas/sering kambuh/
tidak sembuh dengan obat topikal/mengenai daerah berambut.
2. Cara
Jergantung obat oral yang dipakai, lokasi dan penyebab.
Lamanya
a. Obat fungistatik: 3-4 minggu
b. Obat fungisidal: 2 minggu (lerbinafin)
3. Obat oral
a. Griseofulvin
anak : 10 mg/kgBB lhari (microsize)
5,5 mg/kgBB/hari (ultro microsize)
dewasa : 500-1 000 mg/hari
b. Ketokonasol
anak : 3-6 mg/kgBB/hari
:
dewasa 1 tablet(200m9)/hari
c. ltrakonasol
anak : 3-5 mg/kgBB/hari
' dewasa : 1 kapsul (100m9)/hari
d. Terbinafin (fungisidal untuk dermatofit)
anak 3-6 mg/kgBB/hari
1 0-20k9 62,5 mg (1/4 tablet)/hari
20-aOkg 125 mg (1/2 tablet)/hari
dewasa 1 tablet (250m9)/hari
D. Keadaan khusus
1. Tinea kapitis
a.
Obat oral
- Criseofulvin (gold stondord),6-12 minggu
20 mg I kgBB I hari ( microsi ze)
15 mg/kgBB/hari (ultro microsize)
- Ajuvan
1) Shampo selenium sulfid I -'l ,8olo
2) Shampo ketokonasol 1-2o/o 2 - 3xlminggu
3). Rambut tidak perlu dipotong/dicukur

INFEKSI IAMUR
2" Tinea unguiun'l
a. Obat topikal
- lndikas!
1) SWO (supeficiolWhite Onichomycosis), dikerok dulu
2) DLSO (Distol Loterol Subungual Onichomycosrs) terbatas pada
kuranE 213 bagian distal (terbaik < 1/3 bagian distal) dan
yang terkena tak lebih dari 3 kuku
3) Kombinasi obat oral
4) Pencegahan kambuh
- Macam obat toPikal
Ciclopi rox 8o/o lacq u er
1)
1 x/minggu 6 bulan, atau
2)
Bulan l: 3 x/minggu
Bulan ll: 2 x/minggu
Bulan lll: 1 x/minggu (dapat diteruskan sampai bulan Vl)
b. Obat oral
- Terbinafin: 1 tablet/hari
tangan: 6-8 minggu, kaki: 12-1 6 minggu
- ltrakonasol
1) 2 kapsul/hari
tangan: 6 minggu, kaki: 12 minggu
2) Terapi denyut (pulse treatment)
Pemberian obat dengan dosis tinggi dalam waktu singkat
sehingga menimbulkan efek fungisidal sekunder karena
teriadi fungitoksik. Penderita akan lebih patuh dan tidak
sering lupa ) kesembuhan lebih baik dan kekambuhan
jarang terladi
Pada itrakonasol
a) Tinea unguium
400m9 (2x2 kapsul)/hari untuk 1 minggu
istirahat 3 minggu/siklus
- kuku tangan: 2 siklus
- kuku kaki: 3-4 siklus
c. Bedah kuku
- Curettage
1) SWO
2) Subungual debris, mengurangi beban kuku Yang harus
diobati oral
Pencabutan kuku tak dilakukan

ATLAS PENYAKIT KULIT & KELAMIN


Tinea Kapitis - tipe Groy Patch

Regio kapitis
Tampak alopecia areata berskuama dengan rambut keabuan, kusut, rapuh,
terpotong beberapa milimeter di atas kepala,
tidak terdapat tanda radang

PEMERI KSAAN LABORATORIUM


KOH: di rambut tipe ektotrik: yaitu artrokonidia tampak di luar rambut.

INFEKSI IAMUR
Tinea Kapitis - tipe Kerion

Regio kapitis tampak pembengkaan yang lunak berwarna kemerahan,


rambut mudah putus, dibeberapa tempat terdapat, pustula, krusta, erosi dan
nyeri pada perabaan.
Pemeriksaan dengan lampu Wood negatif (oleh karena penyebabnya
Trichophyton).

ATLAS PENYAKIT KULIT & KELAMIN


Tinea Kruris

Regio inguinal meluas ke pubis.

...
.,li:''. ,.i
lr:.ra :''+

,.

KOH: tampak hifa dan deratan spora di uiung hifa (artrokonidia),

INFEKSI IAMUR
Tinea Korporis

Tinea Korporis tipe lris.

ATLAS PENYAKIT KUTIT & KELAMIN


Di Regio Brakhii dan abdomen (tipe anular).

INFEKSI JAMUR
Tinea Kruris dan Korporis

Reglo ingulnal dan femoralls bagian medial.

ATLAS PENYAKIT KULIT & KELAMIN


Tinea lmbrikata
Tinea lmbrikata (Tokelau) adalah dermatophitosis kronis, sering kambuh,
disebabkan Trychophyton concentricum. Cambaran klinisnya khas berupa
papuloskuamousa yang tersusun dalam lingkaran-lingkaran konsentris (seperti
susunan genting/sisik ular). Rambut bebas dari serangan.

Laboratorium
1. KOH 10-20olo: tampak hifa dan banyak artrokonidia (infeksi kronis).
2. Kultur jarang tumbuh karena kronis, sehingga hifanya sudah nonviable (tidak
hidup).

Terapi
1. Terbaik tablet Terbinafin 250 mg/hari selama 4 minggu.
2. Tablet Criseof ulvin micronizes 500-1 000 mg/hari selama 6-8 minggu.
3. Kapsul ltrakonazol 400 mglhari selama 7 hari.
4. Dapat disertai obat topikal krim urea 10olo.

Regio thorakalis tampak makula papulo skuamus tersurun cincin yang


konsentrls sepertl susunan genting, stratum korneum terlepas.dan tepi
bebasnya menghadap ketengah, pollslkllk.

INFEKSI IAMUR
Tinea lfnguium

Pada 1O jari kaki tampak perubahan warna kuku (diskromia), lempeng


kuku (noil plate) tebal (hiperplasia noil plate'1 dan terangkat (onikolisis) di
bawahnya terdapat debris kekuningan (Subungual hiperkeratosis/debris).
Onikomikosis tipe DLSO (Distol Loterol Subungual Onichomycosis)-

ATTAS PENYAKIT KULIT & KELAMIN


Tinea Pedis

Regio plantar pedis sinistra


Makula eritematus batas jelas dengan tepi polisiklis dan aktif, (meninggi, ada
papule dan vesikule) dengan skuama di atasnya. Disertai intertriginosa kronis
di sela-sela jari dan jari-jari kaki (tampak maserasi).
PITIRIASIS VERSIKOTOR

BATASAN
Pitiriasis versikolor adalah infeki jamur superfisialis kronik, asimtomatik menyerang
lapisartstratum korneum dan disebabkan oleh Molossezia furtur

GAMBARAN KLINIS
1. Cgtal bila berkeringat
2. L6kasi lesi pada umumnya terdapat pada badan (dada, punggung), leher,
lengan atas, selangkang, Bisa ditemukan pada daerah lain termasuk muka'
3. Terdapat 3 bentuk lesi:
a. Makular: Soliter dan biasanya saling bertemu (koalesen) dan tertutup
skuama
b. Papuler: Bulat kecil-kecil perifolikuler, sekitar folikel rambut dan tertutup
skuama
c. Campuran lesi makular dan papular
4. Warna lesi bervariasi: putih (lesi dini), kemerahan, dan coklat (lesi lama).
Bentuk kronis akan didapatkan bermacam warna.
5. Selesai terapi biasanya didapatkan depigmentasi residual tanpa skuama
di atasnya yang akan menetap dalam beberapa bulan sebelum kembali
normal.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. larutan KoH 200lo atau campuran 9 bagian KoH 200lo dengan 1 bagian tinta
" Parker blueblack superchrome.
Hasil positif: hifa pendek, lurus, bengkok (seperti huruf i,v,i) dan gerombolan
spora buddding yeost yang berbentuk bulat mirip seperti sphoghetti with
meatbolls.
Hasil negatif: bila tidak ada lagi hifa, maka berarti bukan Pitiriasis versikolor
walaupun ada spora.
2. Lampu Wood
Hasilnya positif apabila terlihat fluoresensi berwarna kuning emas pada lesi
tersebut.

DIAGNOSIS
1. Gambaran klinis yang khas: gatal bila berkeringa! makula warna putih, merah,
cokla! konfluen (bertumpuk-tumpuk).

ATLAS PENYAKIT KULIT & KELAMIN


2. Pemeriksaan sediaan langsung kerokan kulit dengan KOH 20olo (gambaran
sphoghetti o nd meotballs).
3. Pemeriksaan fluoresensi lesi kulit dengan lampu Wood (berwarna kuning
belerang/emas).

DIAGNO6IS BANDING
'l
. Diagnosis banding Pitiriasis versikolor dengan lesi hiperpigmentasi yaitu:
Pitiriasis Rosea, Eritrasma, Dermatitis Seboroika, Tinea Korporis
2. Diagnosis banding Pitiriasis versikolor dengan lesi hipopigmentasi yaitu:
Pitirimis Alba, Vitiligo, Morbus Hansen tipe Tuberkuloid, Hipopigmentasi
Pascainf lamasi (leukoderma).

PENATALAKSANAAN
A. Obat topikal (digunakan bila lesi tidak terlalu luas)
1. Krim Mikonasol 2ol0, dioleskan 2 kali sehari selama 3 - 4 minggu untuk
lesi di muka dan badan yang tidak luas.
2. Solusio Natrium Tiosulfas 25 o/0, dioleskan 2 kali sehari selama 2 minggu
(kurang dianjurkan oleh karena bisa menyebabkan iritasi, berbau tidak
enak dan tidak boleh untuk daerah wajah dan leher).
3. Krim Tretinoin 0,05o/o - 0,'l o/o untuk lesi hiperpigmentasi dioleskan 2 kali
sehari selama 2 minggu.
4. Shampo Ketokonasol 1 -2o/o dioleskan pada lesi selama l0 - 15 menit
sebelum mandi 2 kali seminggu selama 2 - 4 minggu.
5. Larutan propilen glikol 50olo dalam air dioleskan seluruh tubuh 2 x sehari
selama 2 minggu. Merupakan sediaan yang murah, efektif, kosmetik
bagus, memberikan hasil bagus dan sangat kecil efek iritasi kulitnya.
B. 'Obat sistemik (digunakan bila lesi luas, resisten terhadap obat topikal, sering
kambuh)
1 . Ketokonazol:
Dosis anak-anak: 3,3 - 6,6 mglkgBBlhari.
Dosis dewasa: 200 mg/hari (1 tablet).
Diberikan sekali sehari sesudah makan pagi.
Lama pemberian: 10 hari
2. ltrakonazol:
Dosis 200 mg (2 kapsul)/hari selama 1 minggu
C. Mencegah kekambuhan
Ketokonazol 2 tablet sekali minum sebulan sekali selama 1 tahun
D. Terapi hipopigmentasi (leukoderma)
1. Liquor carbonas detergent 5olo, salep pagi/malam
2. Krim kortikosteroid menengah pagi/malam
3. Jemur di panas matahari +l 0 menit antara jam 10.00-15.00
INFEKSI IAMUR
Regio thorakalis tampak makula
hipopigmentasi batas ielas tertutup
skuama halus.

Regio aksila
Makula eritematus batas ielas
tertutup skuama halus, konfluen
dengan lampu wood memancarkan
warna kekuningan.

Regio abdomen
Makula berwarna coklat batas ielas
tertutup skuama halus, konfluen
dengan lampu wood memancarkan
warna kekuningan.

ATI AS PENYAKIT KULIT & KELAMIN


Pada pemeriksaan dengan lampu Wood didapatkan warna kuning keemasan
(kuning belerang) pada lesi.

INFEKSl IAMIJR
TINEA NIGRA PALMARIS

Tinea Nigra adalah infeksi jamur asimtomatis superfisial pada stratum korneum
yang bertanda khas berupa makula tidak berskuama berwarna coklat sampai
hitam:Permukaan palmar paling sering kena, dapat iuga mengenai plantar
dan permukaan kulit lainnya. Sebagai penyebab adalah jamur non dermatofit
Phaeoqnnellomyces werneckii (dulu Exophiala werneckii), dapat iamur demqtioceous
(jamur kapang/mould/mold berwarna coklat lainnya Stenello araguato).

Labordtorium
KOH 10-20olo tampak miselium yang terdiri banyak hifa bercabang banyak,
berwarna kecoklatan berdiameter besar +5Um. Septa berdinding tebal, ada
budding cell. Bagian akhir hifa biasanya tidak berwarna.

Pengobatan
1. Dikelupas/dikerok dulu dengan penempelan selotip/pisau tumpul dulu.
2. Kemudian diolesi:
a. Salep Whitfield (AAV ll, asidum salisilikum 6010, asidum benzoikum 12olo
dalam vaselin album) dioleskan pagi dan malam.
b. lmidazol krim: mikonazol krim 2 kali sehari.
Obat topikal dioleskan sampai 2-4 minggu sesudah klinis membaik untuk
mencegah kekambuhan.

Regio palmar manus: makula berwarna <oklat tidak berskuama.

ATLAS PENYAKIT KULIT & KELAMIN


Laboratorium KOH: tampak hifa bercabang banyak berwarna coklat pada
tinea nigra palmaris.
KANDIDIASIS SUPERFISIALIS

BATASAN
Kandidiasis (= Kandidosis) adalah infeksi primer atau sekunder dari genus Cqndido
yang p€nting karena Condidq olbicons.
Manifestasi klinisnya sangat bervariasi dari akut, subakut dan kronis ke episodik.
Yang terkena dapat lokal di mulut, tenggorokan, kulit, kepala, vagina, iari-jari
tangan, kuku, bronkhi, paru-paru atau saluran pencernaan makanan atau meniadi
sistemik seperti septisemia, endokarditis dan meningitis.
Proset'patologis yang timbul juga berbagai macam dari iritasi dan inflamasi sampai
supurasi akut dan kronis atau reaksi granulomatosis. Karena C. qlbicans merupakan
spesies endogen, penyakitnya merupakan infeksi oportunistik.
Kandidiasis superfisialis adalah kandidiasis pada dermatomikosis superfisialis, yang
sering dijumpai adalah:
1. Mengenai mukosa:
oral, vaginitis dan balanitis
2. Mengenai kulit
intertriginosa (pelipatan) dan generalisata, paronikhia dan onikomikosis,
daerah popok/diaper/naPkin.

PATOFISIOLOGI

lnfeksi kandida merupakan infeksi oportunis yang dimungkinkan karena


menurunnya pertahanan tubuh pejamu. Faktor-faktor predisposisi yang
dihubungkan dengan meningkatnya insidensi kolonisasi dan infeksi kandida
yaitu:
-1 Faktor mekanis
Trauma (luka bakar, abrasi, pemakaian lUD, meningkatnya frekuensi koitus)
dan oklusi lokal, kelembaban atau maserasi (gigi palsu, pakaian sintetik/ketat
atau balut tertutup, kegemukan).
2. Faktor nutrisi
Avitaminosis, defisiensi besi, malnutris.
3. Perubahan fisiologi
Umur sangat muda/sangat tua, kehamilan, menstruasi.
4. Penyakit sistemik
Diabetes mellitus dan endokrinopathies tertentu lainnya, uremia, malignansi
dan keadaan immunodefisiensi intrinsik (misalkan infeksi HIV/AIDS).
5. Penyebab latrogenik
Faktor barier lemah (pemasangan kateter, penyblahguna obat iv.), radiasr
sinar x, obat-obatan oral, parenteral, topikal dan aerosol (kortikosteroid dan

ATLAS PENYAKIT KULIT & KELAMIN


imunosupresi lainnya, antibiotika spektrum luas, metronidasol, transkuilaiser,
kontrasepsi oral/estrogen, kolkhisin, phenilbutason dan histamine 2-blocker)
6. ldiopatik.

Kemampuan ragi berubah bentuk menjadi hifa dianggap sebagai mekanisme


patogen g"imer dan terbukti bila bentuk hifa melekat lebih kuat pada permukaan
epitel, namun, sekarang diketahui bahwa bentuk ragi (yeast) mampu invasi dan
tidak lagi dianggap hanya sebagai komensal.

GEJAIAKINIS
1. Mengenai mukosa.
1.1 Kandidiasis oral (KO)
1.1.1 Kandidiasis pseudomembran akut (= thrush)
. Lesi putih tebal pada mukosa bukal, gusi atau lidah, plaknya
dapat dikerok, terasa nyeri, eritem dan dapat berdarah.
1.1 .2 Kandidiasis eritema.
Nampak eritema dan oedema
a. Kandidiasis atrofi akut (= stomatitis antibiotik)
b. Kandidiasis atrofi kronis (= stomatitis gigi palsu dan
glossitis)
.1.'1.3
Kandidiasis hiperplastik kronis (= Kandida leukoplakia)
Bercak putih, dapat diraba sampai plak kasar melekat erat dan
tidak dapat dikerok, pada lidah, palataum atau mukosa bukal.
Sering pada perokok .
1.1 .4 Angular kheilitis (= Perleche, Kandida kheilosis)
Eritema dan fisura pada ujung mulut, pada pemakai gigi palsu
yang tidak pas, biasa menjilat bibir, usia lanjut dengan kulit
" kendor pada lubang mulut.
1.2. Kandidiasis vulvovaginalis (= Kandida vulvovaginitis = KV\4
Catal dan rasa panas sangat pada vulva dan vagina. Keluar cairan tebal,
putih, seperti susu dan plak putih melekat pada vulva, vagina atau
serviks.
Disuria dan dispareunia.
Sering pada 1 minggu sebelum menstruasi dan kehamilan.
.2.1
"l
Kandidiasis vulvovaginalis rekuren (KWR) yaitu penderita yang
terkena gelala simptomatik KW empat kali atau lebih dalam
satu tahun.
1.3 Kandida balanitis/Kandida balanoposthitis
Erosi merah superfisialis dan pustul berdinding tipis diatas glans penis
dan sulkus koronarium (balanitis) dan juga pada preputium penis yang
tidak disirkumsisi (balanoposthitls).

INFEKSI IAMUR
2. Mengenai kulit (Kandidiasis kutis = KK)
2.1 Kandidiasis intertriginosa (= kandida intertrigo) dan Kandidiasis
generalisata.
Mengenai daerah pelipatan-pelipatan badan, umbilikus, pannikulus
(lipatan lemak badan) dan dapat meluas ke kulit badan (generalisata).
Dapat mengenai skrotum dan Penis
Kulit nyeri, inflamasi, eritematus dan ada satelit vesikel/pustul, bula .

atau papulopustularyang pecah meninggalkan permukaan yang kasar


dengan tepi yang erosi.
2.1 .1 . Erosio interdigitole blostomyceflco (Kandidiasis interdigitalis)
-- Kandidiasis mengenai sela iari tangan (tersering)/sela iari kaki.
Tersering pada sela iari ketiga dan keempat. Pada yang sering/
terus menerus terkena air.
2.2. Paronikhia dan Onikomikosis
2.2.1 Kandidaparonikhia
lnfeki lipatan kuku prolsimal atau kutikula, khas adanya eritema,
oedema, dan cairan purulen, tebal, pus putih, membentuk
kantong yang mungkin menyebabkan infeksi kuku. Terasa
nYeri.
Tersering pada orang yang tangannya sering terkena air, tepung,
karbohidrat lain.
2.2.2. Kandida onikomikosis (= kandida onikhia)
Cejala klinis (diskromia unguium = perubahan warna kuku,
onikolisis = lepasnya lempeng kuku dari dasar kuku, hipertropia
' unguium = penebalan lempeng kuku) dimulai kuku proksimal
dengan tekanan dan gerakan kuku terasa nyeri. Dapat dengan
atau tanpa Paronikia.

PrmrrursRRN
1. Pemeriksaan langsung dengan KOH 10-20olo (dapat ditambah tinta Parker
Superchrome btue block). Tampak budding yeost cells (2 spora seperti angka
. 8) dengan atau tanpa pseudohifa atau hifa. Pseudohifa (gambaran seperti
untaian sosis)/hifa pada infeksi membraha mukosa adalah pathognomonis,
sedang pada kandidiasis kutis tidak selalu ada.
Spesimen harus baru dan segera diperiksa.
2. Pengecatan Cram.
Elemen jamur (budding yeost celllblastospora/blastokonidia/pseudohifa/hifa)
tampak sebagai gram positif dan sporanya lebih besar dari bakteri. Dilakukan
pada kandidiasis mukosa.
3. Kultur
Spesimen harus baru dan kultur dengan media:

ATLAS PENYAKIT KIJLIT & KELAMIN


a. Sqbouroud's Dextrose Agor (SDA) + khloramfenikol + gentamisin
b. Mycobiotic/Mycosel (SDA + khloramfenikol + Sikloheksimid)
Dalam 2-3 hari akan tumbuh
Histopatologi
Dengan pengecatan PAS (Periodic Scid-Schiff) atau CMS (Comori,s Methenamic
Silver).
Piliharfuntuk kandida leukoplakia dan bila diperlukan pada kandidiasis kutis.
5. Clukose darah dan reduksi urine untuk melihat diabetes mellitus.

DIAGNOSIS
.
.l
Anamnesis dan gelala klinis yang khas.
2. I
Pemeriksaan penunjang no dan/atau no 2 harus dilakukan dan apabila
hasilnya positif sudah dapat memastikan diagnosis. Bila hasilnya negatit
tidak menyingkirkan diagnosis apabila anamnesis dan diagnosis klinisnya
menyokong.
3. Kultur untuk memastikan spesies penyebab
4. Histo PA dilakukan bila diagnosis meragukan

DIAGNOSIS BANDING
.l
. Kandidiasis oral: difteria, leukoplakia karena keganasan dan kheilitis.
2- Kandidiasis vulvovaginalis: trikhomoniasis vaginalis, bakterial vaginosis dan
leukorhoe fisiologis pada kehamilan.
3. Kandidiasis balanitis: infeksi bakteri, herpes simpleks, psoriasis dan likhen
planus.
4. Kandidiasis kutis: dermatofitosis, dermatitis seborrhoika, eritema intertrigo,
eritrasma, psoriasis, pyoderma.

PENYULIT

1. lnfeksi sekunder
2. Candida id reoction

PENATAIAKSANAAN
1. Umum
.l
.1. Mengurangi dan mengobati faktor-faktor predisposisi.
1.2. Mengobati infeksi sekunder dengan kompres sol. sodium khlorida 0,9olo
selama 3 hdri dan antibiotik yang tidak berspektrum luas (eritromisin,
kotrimoksasol, linkomisin dan klindamisin) selama 5-7 hari.

INFEKSI IAMUR
2. Kandidiasis oral
2.1. Obat topikal
2.1 .1 . NYstatin oral susPensi
4-6 ml (400.000 - 600.000 tt),4 xlhari sesudah makan
- Harus ditahan di mulut beberapa menit sebelum ditelan
- BaYi: 2 ml , 4xlhari
Kasus kronis beberaPa bulan.
2.1 .2. Solusio gentian violet 1olo
Dioleskan 2xlhari selama 3 hari
2.3 Tablet oral
. lndikasi:
a,Resikotinggiter|adinyadisseminasi(kandidiasissistemik)yaitu
pada:
penderita granulositopenia/immunokompromais
- mendapat therapi immunosupresif
b. Dengan terapi topikal hasilnya gagal atau tidak sembuh'
2.3.lTabletKetokonazol200mg-400m9(1-2tablet)/hariselama
2-4 minggu. Untuk infeksi kronis perlu 3-5 minggu'
2.3.2 Kapsul ltrakonazol 100 - 200 mg (1 -2 kapsul)/hari selama 4
minggu
Kandidiasis vulvovaginalis
3.1 Obat topikal
3.1.1 Nystatin suppositoriavagina
'l tablet (100.000 p)/ malam selama 12 hari
lndikasi obat toPikal:
a. Pada wanita hamil/sudah menikah
b. KW akut (ringan - sedang)
3.2 Tablet oral
lndikasi:
a. Wanita belum menikah
b. KW berat/KWR perlu iangka lama 10-.1 4 hari'
3.2.1 Tablet Ketokonazol (200 mg)
2xl tabletselama5hari
3.2.2 KaPsul ltrakonazol (1 00 mg)
2 x 1 kaPsul selama 2 - 3 hari
2 x 2 kapsul selama t hari selang 8 jam
3.2.3. Profilaksis Pada KWR
Sesudah KWR diobati sembuh diteruskan:
- Tablet Ketokonazol 100 mg (1 /2 tablet)/hari selama 6
' bulan, ini Yang terbaik
Sesudah gejala tidak tampak dalam 3 - 6 bulan pengobatan
ProPilaksis daPat dihentikan'

rr::r:l:i,:,:iir
. . , :irr,' ATLAS PENYAKIT KULII & KELAMIN
4. Kandida balanitis/balanoposthitis
4.1 Mikonasol krim
Dioleskan pagi dan malam selama 1 minggu.
4.2. Memeriksa dan mengobati pasangannya.
5. Kandidiasis kutis
5.1. Obat topikal
5.t.i Mikonasol krim dioloeskan 2x sehari
Dioleskan 2 X/hari selama 14 hari, dapat lebih sampai 4 minggu,
sebaiknya 1-2 minggu sesudah sembuh/KOH negatif. Untuk
kandida paronikhia perlu waktu 3-4 bulan.
5.2. Obat oral
'lndikasi:
a. Bila lesi luas
b. Penderitaimunokompromaisberat
c. Paronikhia yang gagal dengan obat topikal/berat/kronis
5.2.1 Tabletketokonazol
1 tablet/hari selama 1-2 minggu
5.2.2. Kapsul ltrakonazol
'l x 2 kapsul/hari selama 7 hari
6. Kandidaonikomikosis
6.1 Obat oral
Terapi denyut (pulse treatment)
Itrakonazol 400 mg (2 x 2 kapsul)/hari untuk 1 minggu
lstirahat 3 minggu/siklus
Kuku tangan: 2 siklus
* Kukukaki:3-4siklus
6.2 Obat topikal dapat diberikan bila Kandida Onikhia tipe DLSO (seperti
Tinea Unguium)

Kandida onikomikosis (= kandida


onikhia)
Gejala klinis (diskromia unguium =
perubahan warna kuku, onikolisis
= lepasnya lempeng kuku dari
dasar kuku, hipertropia unguium =
penebalan lempeng kuku) dimulai
kuku proksimal.dengan tekanan dan
gerakan kuku terasa nyeri. Dapdt
dengan atau tanpa paronikia.

INFEKSI IAMUR
Kandidiasis lntertriginosa

reF4s ' ::: .r 1r_,rr.:i.:!i:iw

Regio inguinal, aksilar, thorakalis: kutit tampak inflamasi, eritematus dan ada
satelit vesikel/pustul, bula atau papulopustular yang pecah meninggalkan
pernrukaan yang kasar dengan tepi yang erosi.

Dengan pemeriksaan KoH tampak elemen iamur blastospora dan pseudohifa.

ATLAS PENYAKIT KULIT & KELAMIN


EUMISETOMA

BATASAN
Eumisetoma (eumycetomo = boco yumisetoma) adalah sindroma klinis setempal
yang ditandai dengan pembengkakan, pembentukan multiple s;nus dan
pembentukan granule atau bintik-bintik yang disebabkan oleh jamur eumycetes.
Tersering oleh Madurellq mycetomatis dan Exophiolo jeanselmei.

GAMBARAN KLINIS
Didahului dengan riwayat trauma terkena duri, batu, potongan kayu atau benda
tajam lainnya pada area kaki (70o/o) paling banyak ditemukan, diikuti tangan,
tungkai bawah, kepala, leher, dada, bahu, lengan dan dinding abdomen.
Trias gejala klinis didapatkan:
.
'l
Pembengkakan berbentuk nodula, tumor atau fibrotik (tumefaction).
2. Saluran-saluran sinus yang menuju permukaan kulit.
3. Bahan cair yang dikeluarkan mengandung butir-butir yang khas (granule,
grain).
Cejala awal berupa timbulnya nodula subkutan, tidak nyeri, keras dan tidak
melebar pada jaringan di bawahnya. Sejumlah nodula bergabung membentuk
nodula besar dan sering berupa multi lobular nodula. Pada fase aktif, sinus-sinus
tersebut mengeluarkan cairan berisi butir-butir warna hitam, coklat gelap atau
putih. Tepi muara sinus permukaannya sama rata dengan sekitarnya. Cranule
adalah hifa yang memadat.
Selanjutnya bisa menyerang jaringan subkutan, lemak, otot dan tulang. Perjalanan
penyakit terjadi secara bertahap dan perlahan (kronis).

DIAGNOSIS BANDING
Aktinomisetoma Botriomikosis Nokardiosis
Aktinomikosis Skrofuloderma

PENATAIAKSANAAN
Hasil leblh optimal bila dilakukan tindakan bedah berupa kauterisasi, ekplorasi dan
drainase sinus-sinus, debridemant jaringan yang berpenyakit serta pengambilan
kista dan tulang yang terkena, dapat sampai amputasi.
Pengobatan baku belum ada, eumisetoma cenderung kronis, angka keberhasilan
pengobatan hanya 40o/o. Pemberian Ketokonazol 400 mg/hari dengan jangka
waktu 1-2 tahun atau.ltrakonazol 300 mg/hari.

PROGNOSIS
Sulit sembuh, kronis

INFEKSI IAMUR
Regio Gluteal
Pembengkaan padat keras, dengan multipel, sinus yang
men ser u arka
" o"'
o1l,fu.l*"i:#iT#lTii'"H11a si n u s pe rm u kaa nva

Granulanya biasanya berwarna hitam atau <oklat tua, dapat putih'

Eumisetoma Laniut namun belum mengenai tulang'

ATLAS PENYAKIT KULIT & KELAMIN


Granule Eumiietoma
Berwarna hitam/coklat gelap, dapat putih.
BASIDIOBOTOMIKOSIS
= ZIGOMIKOSIS SUBKUTIS
= FIKOMIKOSIS SUBKUTIS

lnfekiiubkutan kronis pada badan dan ekstremitas, sering diyumpai di lndonesia,


Asia Tenggara, Amerika Selatan dan Afrika. Disebabkan oleh Bosidiobolus ronorum
(8. haptosporus).

GEJATA KLINIS
1. Sering mengenai anak-anak, dapat iuga pada semua umur.
2. Pembengkakan subkutan sangat khas, teraba keras seperti kayu dan tidak
nyeri, melekat pada kulit, tidak pada iaringan di bawahnya, kulit tidak ada
luka.

PEN@BATAN
I Tablet Jodkali@ (Kimia Farma) sediaan 200 mg/tablet'
Dosis 30 mg/kgBB/hari sampai sembuh (1-10 bulan).
Diminum bersama susu atau buah/ius buah untuk mengurangi mual/
muntah.
Tanda sembuh bila sudah tidak teraba masa keras sama sekali dan kembali
normal diameternya. Diteruskan 1 bulan sesudah sembuh agar tidak kambuh.
Obat ini masih paling baik dan murah serta dijual bebas sampai pedesaan.
Dapat sebagai penunjang diagnosis oleh karena gelala klinis yang khas dan
diobati tablet Jodkali dalam 2 minggu sudah banyak perubahan (berkurang
' diameter pembengkakannya). Oleh karenh pemeriksaan penuniang langsung
sukar, kultur sukar tumbuh dan histo PA sering diiumpai hanya granuloma
(ada pada semua mikosis subkutis) tanpa ada elemen jamurnya.
2. Dapat pilihan lain:
a. Tab. Ketokonazol 400 mg/hari
b. Tab. ltrakonazol 100 - 200 mg/hart

ATLAS PENYAKIT KULIT & KELAMIN


Regio ekstremitas inferior dekstra (tempat trauma)
Tampak pembengkaan(Tumefoction) diameter l2 cm, kulit di atasnya sedikit
hiperpigmentasi, pada perabaan teraba keras seperti kayu, tidak nyeri. Pada
pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran keradangan granulomatus
kronis,kadang kadang ditemukan hifa yang lebarnya tidak sama dan tidak
bersepta.

Regio ekstremitas superior dekstra-

NFTK5] IAMI]F

You might also like