Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
kebutuhan hidup.
1
antara kereta api dengan kendaraan lain; kereta api
dengan manusia.
2
I.2. Perumusan Masalah
penyidik.
3
I.4. Keaslian Penelitian
4
kecelakaan KA menyebabkan perlukaan
5
I.5. Manfaat Penelitian
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
meninggal), tahun 2000 (126 kecelakaan, 98 meninggal)
(Findiastuti, 2000).
2009 82 5 48 21 8 57 198
2010 50 3 29 8 10 60 189
8
sangat potensial untuk terjadinya kecelakaan KA yang
9
Maksud pembuatan Visum et Repertum yakni sebagai
1. Keterangan saksi
2. Keterangan ahli
3. Surat-surat
4. Petunjuk
5. Keterangan terdakwa
10
pada bidang mereka pada perkara pidana yang menyangkut
11
hubungan sebab akibat antara tindakan tersebut dengan
1. Abrasi
terkelupas.
2. Laserasi
robeknya kulit
3. Memar
trauma tumpul.
4. Luka Tusuk
12
6. Luka Bakar
mereka
(Prahlow, 2010).
a. Perdarahan
13
darah) dapat terjadi eksternalatau internal. Saat
pleura(Shepherd, 2003).
14
Trauma pada bagian abdomen dapar mengakibatkan
(Shepherd, 2003).
c. Asfiksia
(Knight, 1996).
Kategori
asfiksia traumatil
strangulation, manual
strangulation
15
darah tidak dapat digunakan hydrogen sulfida
Combinasi
Prahlow, 2010
d. Infeksi
16
Tabel 3. Relasi antara perlukaan dan gaya tabrakan oleh
(Terlempar ke bawah
kereta)
dekapitasi) ekstrakranium
rel (dengan
dekapitasi)
17
Tabrakan dengan Kecepatan KA
18
II. 2. Kerangka Teori
Kecelakaan
kereta api
Korban
- Jenis kelamin
Meninggal
- Umur
- Penyebab kematian
Visum et Repertum
- Penumpang/pengendara
- Kecelakaan tunggal
atau multiple
- Kantor Kepolisian
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
secara retrospektif.
Mei 2013
20
Kedokteran Forensik Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun
2008-2012
Sardjito.
21
III. 5. Definisi Operasional
melakukan penyidikan.
22
III. 6. Instrumen Penelitian
1. Tahap Persiapan
penelitian.
melakukan penelitian.
Dr. Sardjito.
2. Tahap Pelaksanaan
23
Repertum selanjutnya dicatat jenis kelamin, umur,
Penyusunan Proposal X X
Pengambilan Data X X
Analisis Data X
Presentasi Hasil X
Revisi X
Pengesahan X
24
III. 9. Analisa Penelitian
25
BAB IV
Pria 21 64 %
Wanita 12 36 %
Total 33 100 %
26
Dari tabel 4 keseluruhan data diperoleh
kecelakaan KA :
Pengendara kendaraan 0 1 0 0 1 2 6%
bermotor
Total 11 11 5 4 2 33 100%
27
Berikut adalah hasil penelitian mengenai proporsi
terjadi kecelakaan KA :
Tunggal 11 7 5 4 2 29 88%
Multiple 0 4 0 0 0 4 12%
Total 11 11 5 4 2 33 110%
28
Tabel 7. Data proporsi wilayah penyidik kecelakaan KA
(kepolisian)
POLSEK Gondokusuman 3 9%
POLSEK Sedayu 2 6%
POLSEK Kasihan 1 3%
POLSEK Danurejan 1 3%
POLSEK Tegalrejo 3 9%
POLSEK Prambanan 1 3%
POLSEK Berbah 2 6%
POLSEK Moyudan 1 3%
POLSEK Kalasan 1 3%
POLSEK Gedongtengen 1 3%
Total 33 100%
29
Pada tabel 7 menunjukkan proporsi wilayah penyidik
atau 21%.
10-19 4 12%
20-29 8 24%
30-39 2 6%
40-49 5 15%
50-59 0 0%
60-69 5 15%
>70 4 12%
Total 33 100%
30
Pada tabel 8 menunjukkan jumlah rentang usia
Sebab Jumlah %
Perdarahan 15 45%
Asfiksia 0 0%
Infeksi 0 0%
Total 33 100%
IV. 2. Pembahasan
31
Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito lebih banyak
luar rumah.
32
Hasil penelitian, didapatkan bahwa jumlah kematian
33
menaiki atap KA, dan berjalan di pinggir atau tengah
rel.
34
BAB V
V.I. Kesimpulan
sebesar 88%.
35
V.II. Saran
dipeneliti sampaikan :
36
DAFTAR PUSTAKA
Surgery. Turkey
Manado.
37
Foggin, Pamela Caldwell. 2008. Rail Trespasser
IPJ. India
Teknologi Bandung.
Jakarta.
38
Mohanty, Manoj Kumar. Panigrahi, Manoj Kumar. Mohanty,
UGM. Yogyakarta.
39
Soegandhi., 1996. Pelaksanaan Pemeriksaan Jenazah Untuk
Makassar.
Med. India.
40