Professional Documents
Culture Documents
TINEA KORPORIS
Disusun Oleh:
PEMBIMBING KLINIK
dr. Diany Nurdin, Sp.KK, M.Kes
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2017
STATUS PASIEN
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RSUD UNDATA PALU
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.S
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Trans Sulawesi
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Tanggal pemeriksaan : 27 Februari 2017
II. ANAMNESIS
1) Keluhan utama:
Gatal-gatal pada bagian perut
2) Riwayat penyakit sekarang:
Seorang perempuan usia 52 tahun datang ke Poliklinik Kesehatan
Kulit dan Kelamin RSUD Undata dengan keluhan gatal-gatal pada
bagian perut. Hal ini sudah dialami pasien sejak kurang lebih 2 minggu
yang lalu. Gatal dirasakan terus menerus dan bertambah gatal jika
pasien beraktivitas dan berkeringat. Karena rasa gatal tersebut pasien
sering menggaruk perutnya. Menurut pasien, awalnya hanya terdapat
bintik kemerahan yang berisi air dan terasa gatal. Bintik kemerahan
awalnya hanya berukuran kecil lalu kemudian membesar dan
terkelupas. Tidak ada bagian tubuh lain yang mengalami gatal dan
kemerahan seperti yang dikeluhkan. Paisen sering memberikan bedak
pada bagian yang gatal tersebut. Pasien belum pernah melakukan
pengobatan. Pasien mengaku tidak memiliki alergi terhadap makanan
1
tertentu ataupun obat-obatan tertentu. Pasien memiliki riwayat diabetes
melitus.
3) Riwayat penyakit dahulu:
Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini.
4) Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama
dengan pasien.
Tanda-tanda Vital
Nadi : 83 kali/menit
Respirasi : 16 kali/menit
Status Dermatologis
Ujud Kelainan Kulit :
2
Bokong : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Genitalia : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Ekstremitas atas : Tidak terdapat Ujud KelainanKulit
Ekstremitas bawah : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
IV. GAMBAR
3
Gambar 1 Terdapat plak eritematosa yang berbatas tegas berukuran plakat
berbentuk lonjong dan soliter, dengan sedikit skuama disertai central
healing dan tepi lesi aktif pada regio lumbal abdomen dextra.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan mikroskopik secara langsung dengan menggunakan KOH
10% memberikan hasil positif yaitu terdapat hifa ( dua garis lurus sejajar
transparan, bercabang dua atau dikotom dan bersepta)
4
VI. RESUME
Seorang perempuan datang ke Poliklinik dengan keluhan keluhan gatal
pada bagian perut sejak kurang lebih 2 minggu yang lalu. Gatal bertambah
jika pasien berkeringat. Pasien sering menggaruk perutnya dan
memberikan bedak pada bagian yang gatal. Menurut pasien, awalnya
hanya terdapat bintik kemerahan yang berisi air dan terasa gatal. Bintik
kemerahan awalnya hanya berukuran kecil lalu kemudian membesar dan
terkelupas. Pasien memiliki riwayat diabetes melitus.
Pada pemeriksaan dermatologis terdapat plak eritematosa yang
berbatas tegas berukuran plakat berbentuk lonjong dan soliter, dengan
sedikit skuama disertai central healing dan tepi lesi aktif pada regio lumbal
abdomen dextra.
5
VIII. DIAGNOSIS BANDING
a. Dermatitis Numularis
b. Pitriasis Rosea
IX. PENATALAKSANAAN
1. Non-medikamentosa
a. Edukasi tentang penyakit dan cara penggunaan obat secara teratur
b. Mengganti pakaian apabila berkeringat
c. Tidak menggunakan pakaian yang ketat
d. Menghindari pemakaian sprei, handuk, alat mandi, pakaian dengan
orang lain
2. Medikamentosa
Topikal : Miconazole 2% 2x sehari selama 3 minggu
Sistemik : Ketokonazol tablet 200 mg selama 2 minggu
Cetirizin 10 mg 1x1 (diminum jika merasa gatal)
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungtionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
Quo ad Cosmeticam : ad bonam
XI. PEMBAHASAN
6
gatal. Bintik kemerahan awalnya hanya berukuran kecil lalu kemudian
membesar dan terkelupas. Tidak ada bagian tubuh lain yang mengalami
gatal dan kemerahan seperti yang dikeluhkan. Paisen sering memberikan
bedak pada bagian yang gatal tersebut. Pasien mengaku tidak memiliki
alergi terhadap makanan tertentu ataupun obat-obatan tertentu. Pasien
memiliki riwayat diabetes melitus.
Presentasi klasik dari Tinea corporis berupa lesi anular atau plak
serpigenosa dengan eritematosa dan perbatasan bersisik, plak eritromatosa
polisiklik dengan skuama pada perbatasan,. Tinea corporis khas
7
mempunyai bagian tepi yang meradang, sedangkan bagian tengah bersih,
tetapi penampakan seperti itu jarang ditemukan. 2,3
8
juga sering dipakai untuk mengatasi ketombe. Ketoconazole
dikontraindikasikan pada mereka yang diketahui alergi terhadap
komponen ketoconazole, ibu hamil dan menyusui karena obat ini
ditemukan dalam ASI, obat ini juga dikontraindikasikan pada mereka
dengan gangguan jantung terutama pada yang menggunakan obat – obatan
yang mempengaruhi irama jantung. Saat ini ketoconazole telah banyak
digantikan dengan itraconazole karena efek supresi hormonnya lebih
rendah. Di tempat tertentu masih sering digunakan ketoconazole karena
lebih murah dan mudah didapat. 5
Cetirizin merupakan obat antihistamin selektif, generasi 2 yang
memiliki efek sedative rendah dan mempunyai sifat tambahan sebagai
anti alergi. Pada pasien diberikan cetirizin untuk mengurangi gatal. 6
9
DAFTAR PUSTAKA
4. Saskia TI. Mutiara H. Infeksi Jamur pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.4(8);2015
10