Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
A. PENDAHULUAN
Pada suatu penelitian, terdapat kondisi ketika satu atau lebih variabel tidak
dapt dikontrol secara kondisional. Padahal peneliti menyadari bahwa variabel-
variabel tersebut dapat mempengaruhi hasil eksperimen. Untuk itu diperlukan
pengendalian terhadap variabel, pengendalian tersebut biasa dilakukan dengan
menggunakan analisis kovarian (Anakova).
Analisis kovarian merupakan teknik analisis yang berguna untuk
meningkatkan presisi sebuah percobaan karena didalamnya dilakukan pengaturan
terhadap pengaruh variabel bebas lain yang tidak terkontrol. Anakova
menggabungkan analisis varians dan analisis regresi. Model regresi linier
digunakan untuk mengendalikan pengaruh variabel yang tidak terkontrol terhadap
variabel kriteria.
Ada beberapa istilah yang perlu dipahami dalam analisis kovarian, antara
lain :
1. Kriterium atau variabel terikat (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi.
2. Faktor, yaitu sebutan untuk variabel bebas atau variabel eksperimental yang
ingin diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat
3. Kovariabel atau variabel pengiring disebut juga variabel kontrol (X) yaitu
variabel yang ingin dikontrol pengaruhnya terhadap variabel terikat.
B. PERSYARATAN ANAKOVA
A B C
X1 Y1 X2 Y2 X Y
X 1.1 Y 1.1 X 2.1 Y 2.1 X 3.1 Y 3.1
X1.2 Y1.2 X2.2 Y2.2 X3.2 Y3.2
X1.3 Y1.3 X2.3 Y2.3 X3.3 Y3.3
… … … … … …
… … … … … …
… … … … … …
X1.n Y1.n X2.n Y2.n X3.n Y3.n
Keterangan :
A, B, C : Faktor
X : Kovariabel
Y : Kriterium
Model Anakova satu jalan adalah sebagai berikut:
yij = μ + τi + βxij + εij ,
i = 1, 2, ...a
j = 1, 2, ...ni
dimana,
yij : nilai variabel terikat pada perlakuan ke-i observasi ke-j
xij : nilai covariate pada observasi yang bersesuaian dengan yij
τi : pengaruh perlakuan ke-i
β : koefisien regresi linier
D. PENENTUAN HIPOTESIS
Pada penggunaan Anakova Satu Jalan, perlu diperhatikan hipotesis yang
dirumuskan. Hipotesis dalam Anakova Satu jalan secara statistik adalah:
H 0 : 1 = 2
H 1 : 1 2
E. PROSEDUR PENGUJIAN
Langkah-langkah standar dalam Anakova Satu Jalan adalah dengan
menghitung jumlah kuadrat (JK) dan jumlah perkalian (JP) berdasarkan tiga
sumber varians, total (T), antar (A), dan dalam (D). Secara lengkap langkah-
langkah Anakova Satu Jalan dapat dilakukan secara manual maupun dengan
menggunakan aplikasi SPSS.
Pengujian secara manual adalah sebagai berikut.
Langkah pengujian:
1. Menentukan hipotesis
H 0 : 1 = 2
H 1 : 1 2
2. Menentukan JP
JPT XY
X Y
N
a
X i Yi X Y
JPA (dimana a = banyaknya kelompok)
i 1
n i N
JPA
X Y X Y X Y
1 2 1 2
n1 n2 N
a
JPD xi y
xi yi a
x y
i 1
i
ni i 1
i i
3. Menentukan JKx
Jk XT X
X
2 t
2
N
a X i 2 X 2
Jk XA
i 1 ni N
a
X
Xi
2
a
ni i 1 xi
2
Jk DX
i 1
4. Menentukan JKY
JkYT
y
y
2 t
2
N
a yi 2 y 2
JkYA
i 1 ni N
a
JkYD y
yi
2
a
y
2
i 1 ni i1 i
JPT2
JK resYT JKYT
JK XT
JPD 2
JKresYD JKYD
JK XD
JKresYA = JKresYT – JKresYD
JKresYA
RJKres A
dba
JKSresYD
RJKresD
dbD
8. Menentukan Fhitung
RJKresA
Fh , dibandingkan dengan Ft ( 0,05; dbA; dbD)
RJKresD
Jika Fh < Ft, sehingga keputusannya : H0 diterima. Ini berarti bahwa tidak ada
perbedaan rata-rata Y di antara kelompok setelah mengontrol variabel X.
Jika Fh > Ft, sehingga keputusannya : H0 ditolak. Ini berarti bahwa ada
perbedaan rata-rata Y di antara kelompok setelah mengontrol variabel X.
9. Uji Lanjut
|̅ ̅ |
(̅ ̅)
√ [ ]
Tabel 2 Skor Pre Tes sebelum (X) dan Post Tes sesudah (Y) Perlakuan
A1 A2
X1 Y1 X2 Y2
5 9 3 5
4 9 3 5
3 7 4 7
3 7 6 9
3 5 5 8
3 8 4 9
4 9 3 8
4 9 4 8
5 9 4 9
6 7 3 9
Penyelesaian
Variabel:
Faktor : Metode 1 dan Metode 2
Kovariat : Pre-tes
Y : Post-tes
Menyiapkan Tabel perhitungan
A1 A2 A1 A2 Jumlah
X1 Y1 X2 Y2 X12 Y12 X1Y1 X22 Y22 X2Y2 Xt Yt XtYt Xt2 Yt2
5 7 3 6 25 49 35 9 36 18 8 13 104 64 169
4 6 3 6 16 36 24 9 36 18 7 12 84 49 144
3 5 4 7 9 25 15 16 49 28 7 12 84 49 144
2 6 6 7 4 36 12 36 49 42 8 13 104 64 169
3 6 5 8 9 36 18 25 64 40 8 14 112 64 196
2 7 4 7 4 49 14 16 49 28 6 14 84 36 196
4 6 3 8 16 36 24 9 64 24 7 14 98 49 196
4 7 4 8 16 49 28 16 64 32 8 15 120 64 225
5 7 4 8 25 49 35 16 64 32 9 15 135 81 225
6 7 3 8 36 49 42 9 64 24 9 15 135 81 225
S 38 64 39 73 160 414 247 161 539 286 77 137 1060 601 1889
Rata-
3.80 6.40 3.90 7.30 3.208 5.708
rata
1. Menentukan JP
JPT XY
X Y
N
77 137
1060 532,55
20
a
JPD xi y
xi yi a
x y
i 1
i
ni i 1
i i
1060
3864 3973 532,1
10 10
a
X i Yi X Y
JPA
i 1
n i N
3864 3973 77137 0,45
10 10 20
2. Menentukan JKx
Jk XT X
X 2 t
2
601
772
304,55
20
a
X
X i a
2
ni i 1 xi
2
Jk DX
i 1
382 392
601 304,5
10 10
a
X i X
2 2
Jk XA
i 1 ni N
382 392 77 2
20 0,05
10 10
3. Menentukan JKY
JkYT
y
y 2 t
2
188
1372
950,55
20
a
JkYD y
yi
2
a
y
2
i 1 ni i1 i
642 732
188 946,5
10 10
a yi 2 y 2
JkYA
i 1 ni N
642 (73) 2 137 2
20 4,05
10 10
JPT2
JK resYT JKYT
JK XT
950,55
532,552 19,31
304,55
JPD 2
JKresYD JKYD
JK XD
946,5
532,12 16,68
304,5
JKresYA = JKresYT – JKresYD
db T = N – m – 1
= 20 – 1 – 1 = 18
db d = N – k – m
= 20 – 2 – 1 = 17
db A = k – 1 = 1
JKresYA
RJKres A
dba
2,63
2,63
1
JKSresYD
RJKresD
dbD
16,68
0,98
17
8. Menentukan Fhitung
RJKresA
Fh
RJKresD
2,63
Fh 2,68
0,98
0,05; dbA = 1; dbD = 17
Ftabel = 4,45
B. Menggunakan SPSS
Interpretasi:
Harga LeVene’s tes dari varians eror dinyatakan dengan F = 0,150 dengan db
= 18 dan p-value = 0,703 > 0,05, sehingga bisa disimpulkan bahwa data
homogen.
Interpretasi:
a. Nilai Fh = 2,39; dengan p-value = 0,141 > 0,05; yang berarti tidak
terdapat perbedaan rata hasil belajar siswa yang diajar dengan Metode I
dibandingkan dengan Metode II setelah mengontrol perlakuan pre-tes.
b. Corrected Model merupakan nilai pengaruh semua variabel independen
secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. F0 =
2,924, Signifikan > 0,05 berarti tidak ada pengaruh kovariat X terhadap
hasil belajar.
c. X merupakan variabel kovariat, p-value = 0,107 > 0,05; nilai ini
menunjukkan berapa tidak ada pengaruh covariat terhadap variabel
dependen.
Contoh 2;
A1 A2 A3
X1 Y1 X2 Y2 X3 Y3
4 5 4 5 4 3
4 6 4 6 4 4
5 7 5 6 5 5
5 8 5 6 5 6
6 8 7 7 5 6
7 9 7 7 6 6
8 9 7 8 6 7
9 10 8 9 7 7
Keterangan :
A1 : Metode inkuiri
A2 : Metode Penemuan Terbimbing
A3 : Metode Drill
X : Pre Tes
Y : Kemampuan berpikir kritis
Penyelesaian :
1. Menentukan hipotesis
H 0 : 1 = 2
H 1 : 1 2
A1 A2 A3 A1 A2 A3 Jumlah
X1 Y1 X2 Y2 X3 Y3 X12 Y12 X1Y1 X22 Y22
X2Y2 X3 2
Y3 2
X3Y3 Xt Yt XtYt Xt2 Yt2
4 5 4 5 4 3 16 25 20 16 25 20 16 9 12 12 13 52 48 59
4 6 4 6 4 4 16 36 24 16 36 24 16 16 16 12 16 64 48 88
5 7 5 6 5 5 25 49 35 25 36 30 25 25 25 15 18 90 75 110
5 8 5 6 5 6 25 64 40 25 36 30 25 36 30 15 20 100 75 136
6 8 7 7 5 6 36 64 48 49 49 49 25 36 30 18 21 127 110 149
7 9 7 7 6 6 49 81 63 49 49 49 36 36 36 20 22 148 134 166
8 9 7 8 6 7 64 81 72 49 64 56 36 49 42 21 24 170 149 194
9 10 8 9 7 7 81 100 90 64 81 72 49 49 49 24 26 211 194 230
48 62 47 54 42 44 312 500 392 293 376 330 228 256 240 137 160 962 833 1132
Rata-
6.00 7.75 5.88 6.75 5.25 5.50 5.71 6.67
rata
3. Menentukan JP, JKx, JKy, JKres , df, rata-rata JKres, dan Fh.
Dengan menggunakan rumus di atas, didapatkan hasil seperti pada tabel.
Tabel 7 Ringkasan HAsil Pengujian
Yi
JPDXY
JK DX
X X i Yi
Tabel 8 Nilai Yi
Y1 7.47145
Y2 6.5908286
Y3 5.9377214
(̅ ̅)
√ [ ]
Harga LeVene’s tes dari varians eror dinyatakan dengan F = 0,396 dengan db
= 2,21 dan p-value = 0,678 > 0,05, sehingga bisa disimpulkan bahwa data
homogen.
Interpretasi:
a. Nilai Fh = 11,026; dengan p-value = 0,001 < 0,05; yang berarti terdapat
perbedaan rata-rata kemampuan berpikir siswa yang diajar dengan inkuiri,
penemuan terbimbing, dan drill setelah mengontrol perlakuan pre-tes.
b. Corrected Model merupakan nilai pengaruh semua variabel independen
secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. F0 =
41,903; p-value = 0,000 < 0,05 berarti tidak ada pengaruh kovariat X dan
metode berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis.
c. X merupakan variabel kovariat, p-value = 0,000 < 0,05; nilai ini
menunjukkan ada pengaruh covariat terhadap variabel dependen.
Interpretasi:
Hipotesis yang akan diuji:
H0 : 1 < 2 H0 : 1 < 3 H0 : 2 < 3 H0 : >
H0 : 1 > 2 H0 : 1 > H0 : 2 > 3 H0 : >
Hasil analisis uji lanjut adalah:
a. t0 (A1 x A3) = 4,679, db = 20, p-value = 0,00 < 0,05; artinya H0
ditolak.
b. t0 (A1 x A3) = 2,089, db = 20, p-value = 0,025 < 0,05; artinya H0
ditolak.
c. Dari hasil analisis di atas iperoleh kesimpulan bahwa siswa yang
diajar dengan Metode Inkuiri memiliki kemampuan berpikir abstrak
yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar dengan
menggunakan Metode Drill.
d. Uji hipotesis pengaruh kovariat pre tes, dar tabel diperoleh t0 = 8,964,
p-value = 0,000 < 0,05; H0 ditolak. Terdapat pengaruh yang positif pre
tes terhadap kemampuan berpikir kritis
Daftar Pustaka
Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23.
Badan Penerbit Undip, Semarang.