Professional Documents
Culture Documents
DALAM KEPERAWATAN
Makalah ini disusun sebagai bahan diskusi dengan metode Discovery Learning
MK : Critical Thinking Pada Teori Dan Model Keperawatan
Oleh :
KELOMPOK 1
Hammad (131141002)
Diah Septa Gitawati (131141034)
Pepin Nahariani (131141036)
Ni Putu Sumartini (131141045)
Muhtar (131141055)
Theresia Anita Pramesti (131141057)
Philosophical Theory | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disiplin ilmu keperawatan merupakan landasan bagi seorang perawat dalam
melakukan praktik keperawatan profesional. Landasan dasar perawat dalam berfikir
logis, rasional dan juga kritis dan berdasar pada filosofi, model dan teori
keperawatan yang berikatan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Hubungan filosofi, model dan teori keperawatan merupakan struktur konsep
dasar yang menggambarkan pola pengetahuan dasar keperawatan. Pengertian dasar
ilmu keperawatan dikenal sebagai pola dasar pengetahuan yang struktur
komponennya diidekan berdasar ilmu filosofi dan pemahaman tentang
metaparadigma. Batasan metaparadigma keperawatan adalah konsep dari manusia,
lingkungan, keasehatan dan keperawatan. Metaparadigma didefinisikan konsep
paling abstrak dalam penyusunan konsep utama disiplin ilmu keperawatan. Struktur
filosofi keperawatan merupakan pengertian umum keperawatan dan menggambar-
kan pemikiran fenomena keperawatan melalui penyajian rasional dan logis.
Filosofi merupakan kerja teoritikal yang menggambarkan satu atau lebih
konsep metaparadigma yang meliputi manusia, lingkungan, kesehatan dan
keperawatan dan dasar ilmu filosofikal itu sendiri. Dalam pembahasan makalah ini
menggambarkan konsep filosofikal teori keperawatan yang harapannya dapat
dipahami dan diterapkan dalam pengembangan disiplin ilmu keperawatan.
B. Tujuan penyusunan makalah
1. Tujuan Umum
Secara umum penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan
konsep filosofi keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan tinjauan umum tentang filosofi keperawatan
b. Menjelaskan hubungan filosofi dengan paradigma, konsep, model dan
teori keperawatan
c. Menjelaskan teori filosofikal keperawatan dari Florence Nightingale
d. Menjelaskan teori filosofikal keperawatan dari Jean Watson
e. Menjelaskan teori filosofikal keperawatan dari Banner
Philosophical Theory | 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Filosofi Keperawatan
Philosophical Theory | 2
manusia dipilah-pilah menjadi sesuatu bagian kecil dan kemudian menyatukannya
kembali. Oleh karena itu, manusia perlu dikaji secara bersamaan pada berbagai
tingkatan dan perspektif yaitu status fisik, psikologis, pengetahuan diri, tujuan
hidup, lingkungan sekelilingnya dan sebagainya.
Tabel berikut ini menyajikan daftar elemen dari struktur tingkat ilmu
pengetahuan dan masing – masing contoh pada setiap level ilmu pengetahuan
keperawatan. Tabel ini juga menggambarkan bagaimanan metaparadigma adalah
konsep paling abstrak yang merupakan konsep sentral dari disiplin ilmu
pengetahuan (orang, lingkungan, sehat, keperawatan) dan konsep ini didefinisikan
dalam setiap model konseptual yang dikembangkan dari falsafah keperawatan.
Philosophical Theory | 3
dan metafisik untuk memahami bagaimana bagian-bagian dari alam semesta
melakukan kegiatan dan bagaimana cara mempelajari hal tersebut. Paradigma
memiliki arti pengetahuan umum dimana didalamnya terdapat proses ilmiah umum
yang secara historis mencerminkan berbagai keberhasilan dalam suatu disiplin. Para
ilmuwan ini berpendapat bahwa paradigma menyajikan kesepakatan bersama antar
ilmuwan dalam suatu disiplin tentang konsep atau beberapa konsep yang akan
mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dalam disiplin tersebut. Paradigma ini
terdiri dari empat komponen yaitu manusia, sehat dan kesehatan, masyarakat dan
lingkungan, serta komponen keperawatan.
Manusia
Definisi sehat & kesehatan telah berubah dari kondisi seseorang yang bebas
penyakit menjadi kondisi yang mampu mempertahankan individu untuk berfungsi
secara konsisten, stabil dan seimbang dalam menjalani kehidupan sehari-hari
melalui interaksi positif dengan lingkungan. Kesehatan dipandang juga sebagai
sebuah kisaran antara sehat dan sakit dimana individu memiliki suatu nilai yang
berharga tentang kesehatan dan bukan semata-mata suatu fenomena empiris tentang
kondisi seseorang.
Philosophical Theory | 4
Komponen paradigma tentang sehat & kesehatan dapat berkembang menjadi
suatu pemahaman tentang “terciptanya suatu kondisi fisik dan psikologis seseorang
yang bebas dari tanda dan keluhan akibat terjadinya masalah kesehatan, dimana
orang tersebut dapat tetap memperlihatkan kinerja aktif, dinamis, dan efektif serta
kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap setiap tantangan dan ancaman yang
datang baik dari dalam dirinya sendiri maupun lingkungannya, dan berkemampuan
untuk mempertahankan tingkat kesejahteraan fisik, psikologis, sosial dan
spiritualnya secara seimbang melalui upaya aktualisasi diri yang positif.
Philosophical Theory | 5
Teori yang berfokus total dikemukakan melalui dukungan beberapa ahli teori
keperawatan yaitu Nightingale, Levine, Rogers, Roy, Neuman, dan Johnson
(Marriner-Tomey, 1994) yang memandang bahwa lingkungan merupakan kondisi
eksternal sebagai sumber ventilasi, kehangatan, kebisingan, dan pencahayaan
dimana perawat dapat mengatur dan memanipulasinya dalam rangka membantu
klien memulihkan diri. Dengan demikian, kegiatan keperawatan meliputi antara lain
menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya penyembuhan dan
pemulihan kesehatan seorang klien.
Teori ini juga menekankan bahwa keperawatan seyogyanya berperan aktif
dalam memfasilitasi interaksi antara individu dan lingkungannya melalui upaya
menciptakan lingkungan fisik yang kondusif agar kondisi kesehatan dapat tercapai.
Selain itu, berperan aktif melalui hubungan interaksi klien dan lingkungan yang
tidak terpisahkan dan amat ekstensif (komplementer, helisi, dan resonansi). Juga,
melalui upaya mempertahankan dan meningkatkan kemampuan proses adaptasi
klien terhadap berbagai stimulus. Disamping itu, melalui kemampuan meningkatkan
sistem terbuka klien secara intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal, dan
memfasilitasi sistem perilaku yang positif rnelalui peningkatan fungsi - fungsi
interrelasi dan interdependensi subsistem yang terdapat dalam setiap individu.
Keperawatan
Philosophical Theory | 6
didalamnya) untuk digunakan seefektif dan efisien mungkin dalam rangka
memenuhi kebutuhan klien. Selain itu, untuk mengatasi masalah-masalah aktual dan
potensial klien melalui suatu bentuk pelayanan keperawatan yang menekankan pada
pengadaan fasilitasi interaksi klien dan lingkungannya.
Keperawatan sering diartikan pula sebagai serangkaian kegiatan atau fungsi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Akan tetapi, banyak pihak yang
merasa belum jelas, apakah fungsi-fungsi, proses dan tujuan keperawatan ini,
apakah keperawatan hanya memberikan perawatan, ataukah sejenis penyembuhan,
apa indikasi keperawatan, apakah keperawatan berfokus pada orang atau lingkungan
atau interaksi antara orang dan lingkungan? Untuk menjawab hal – hal ini telah
banyak diperkenalkan model-model keperawatan. Dan banyak tujuan keperawatan
terkait dengan upaya mempertahankan keseimbangan, upaya adaptasi, merancang
pola kehidupan kembali dimana kesemuanya dilakukan dalam rangka pulihnya
situasi sehat dan kesehatan.
Philosophical Theory | 7
tubuh manusia" (Nightingale, 1969 ). Untuk memperoleh keuntungan dari sinar
matahari, perawat diminta untuk memindahkan dan memposisikan pasien agar
terkena cahaya matahari. Dalam pemberian ventilasi yang baik, perawat perlu
mengkaji suhu tubuh pasien dengan cara mempalpasi ekstremitas, agar jangan
sampai pasien kedinginan atau kepanasan. Perawat disarankan untuk memanipulasi
lingkungan secara berkelanjutan untuk mempertahankan ventilasi dan kehangatan
pada pasien dengan pemberian pemanas, membuka jendela dan pemberian posisi
yang tepat pada pasien.
Kebersihan ditujukan kepada pasien, perawat dan lingkungan fisik.
Lingkungan yang kotor (pada lantai, karpet, dinding dan bed linen) adalah sumber
infeksi. Walaupun ruangan memiliki ventilasi yang baik, materi organik dapat
membuat lingkungan menjadi kotor. Oleh karena itu, dibutuhkan pembuang ekskresi
dan kotoran tubuh yang baik untuk mencegah kontaminasi terhadap lingkungan.
Selain itu, pasien perlu dimandikan secara teratur setiap hari. Perawat juga harus
mandi setiap hari, mengenakan pakaian yang bersih dan sering mencuci tangan.
Konsep ini bukan hanya ditujukan pada perawatan individual pasien, tetapi
ditujukan juga bagi perbaikan status kesehatan di pemukiman kumuh yang padat
dimana pembuangan kotoran tidak adekuat dan akses mendapatkan air bersih
terbatas (Nightingale, 1969).
Kebutuhan akan lingkungan yang tenang juga perlu dikaji dan diintervesi
oleh perawat. Suara berisik yang dihasilkan oleh aktifitas fisik di ruangan perlu
dihindari karena dapat mengganggu pasien. Selain itu, perawat juga perlu
memperhatikan nutrisi / makanan pasien. Perawat perlu mengkaji pemasukan
makanan, jadwal makan dan pengaruhnya terhadap pasien. Nightingale percaya
bahwa pasien dengan penyakit kronis membutuhkan nutrisi yang lebih banyak dan
perawat yang pintar adalah perawat yang berhasil memenuhi kebutuhan nutrisi
pasien.
Selanjutnya, komponen lainnya yang didefinisikan oleh teori Nightingale
adalah petty management (Nightingale, 1969), dimana perawat memiliki kendali
terhadap lingkungan secara fisik dan administratif. Perawat perlu mengontrol
lingkungan untuk melindungi pasien dari ancaman fisik dan psikologis. Nightingale
juga yakin bahwa perawat akan tetap bertanggung jawab terhadap lingkungan
Philosophical Theory | 8
walaupun ia tidak ada di ruangan, karena ia telah menyerahkan tanggung jawab
kepada orang lain yang bekerja disana saat ia tidak ada di tempat, hal ini
menunjukkan sebenarnya proses pendelegasian sudah ada pada jaman Nightingale.
Philosophical Theory | 9
pada individual yang kritis (Walsh, 1997). Sementara itu Alcock (1996)
menggunakan karya Benner untuk mempelajari praktek keperawatan tingkat lanjut
dari sudut pandang administratif. Hal serupa dilakukan oleh Dunn (1997) yang
menggunakan karya Benner untuk menguji praktek keperawatan lanjut di literatur
keperawatan. Baru-baru ini, Benner, Hooper-Kyriakidis, dan Stannard (1999)
mempublikasikan buku dengan judul Clinical Wisdom and Intervention in Critical
Care : A Thinking in Action Approach.
Philosophical Theory | 10
BAB III
ANALISIS KELOMPOK
Philosophical Theory | 11
kemudian setelah dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan keperawatan menjadi
teori filosofikal keperawatan dari Florence Nightingale yang mengutamakan fokus pada
lingkungan dalam penerapannya.
Kemudian secara aksiology, nilai-nilai keperawatan telah dikembangkan
kedalam tataran nyata praktik keperawatan. seperti Watson yang mengembangkan nilai
keperawatan yang menekankan pada aspek kepedulian, yang dalam praktek
keperawatan lebih dikenal dengan caring. Caring antar personal adalah pendekatan yang
diusulkan untuk mencapai keterhubungan di mana perawat dan pasien berubah secara
bersama-sama. Penekanan pada harmoni dari kesatuan dalam tubuh, pikiran dan jiwa,
serta penyakit dipandang sebagai ketidakharmonisan, sehingga perawat dan pasien
harus berpartisipasi secara bersama-sama sampai tercapai keharmonisan antara tubuh,
pikiran dan jiwa.
Dari kajian tersebut diketahi bahwa ilmu keperawatan pada dasarnya
mempunyai landasan ontology, epistemology dan aksiology dalam perkembangannya
bahkan ketiga aspek tersebut telah jauh lebih berkembang dan dilaksanakan secara
konsekuen dalam praktek keperawatan. Ilmu keperawatan beserta hasil-hasil pemikiran
para ahli secara umum menggambarkan pola empiris atau ilmu dari keperawatan. Para
ahli ini telah mengorganisir kerangka substansi untuk pendekatan praktek keperawatan.
Mereka mengorganisir pemikiran perawat dengan memberikan struktur berfikir kritis
untuk menuntun rasionalisasi yang diperlukan untuk praktek keperawatan professional.
Philosophical Theory | 12
BAB IV
KESIMPULAN
Philosophical Theory | 13
DAFTAR PUSTAKA
Chin P.L.& Kramer. 1997. Theory and Nursing : A System Approach. Sint Louis:
Mosby Company.
Marriner-Tomey & Alligood (2006). Nursing theorists and their works. 6th
Ed.St.Louis:Mosby Elsevier, Inc
Mercer, Ramona T. 1995. Becoming a Mother: Research from Rubin to the Present.
NY: Springer Publishers. (Chapter 1 includes a complete description of
theory of maternal role attainment)
Reed, P.G, Shearer, N.C., & Nicoll, L. H. (2004). Perspectives on nursing theory. 4th
Ed.Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Tomey, A.M., & Alligood, M.R. 1998. Nursing Theorists and their Work, 4th Edition.
St.Louis: Mosby. (Chapter 27--Ramona T. Mercer: Maternal Role
Attainment, pps 407-422) Meighan, M. (In Press) .
Tomey, M.A. 1994. Nursing Theorist and Their Work. St. Louis : Mosby Company
Philosophical Theory | 14