Professional Documents
Culture Documents
Payudara (buah dada) atau kelenjar mammae adalah salah satu organ reproduksi
pada wanita yang berfungsi mengeluarkan air susu. Payudara terdiri dari lobules-
lobulus yaitu kelenjar yang menghasilkan ASI, tubulus atau duktus yang
menghantarkan ASI dari kelenjar sampai pada puting susu (nipple). Kelenjar
mammae merupakan cirri pembeda pada semua mamalia. Payudara manusia
berbentuk kerucut tapi sering berukuran tidak sama.
Payudara terletak pada hermithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas yang
tampak dari sebagai berikut:
- Batas Superior : iga II atau III
- Batas Inferior: iga VI atau VII
- Batas Medial: pinggir sternum
- Batas Lateral: garis aksillars anterior
Korpus
Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel
Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.
Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap
payudara.
ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa
duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
Areola
Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya
memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun
saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI
keluar.
Papilla
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan
terbenam (inverted).
Bentuk puting susu normal
Kulit puting susu banyak mengandung pigmen tetapi tidak berambut. Papilla dermis
banyak mengandung kelenjar sabasea. Sedangkan kulit pada areola juga banyak
mengandung pigmen, tetapi berbeda dengan kulit puting susu, ia kadang-kadang
mengandung folikel rambut. Kelenjar sebaseanya biasanya terlihat sebagai nodulus
kecil pada permukaan areola dan disebut kelenjar Montgomery.
Kelenjar payudara (mammae, susu) terletak di bawah kulit, di atas otot dada.
Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200
gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.
Payudara dibagi menjadi empat kuadran. Dua garis khayalan ditarik melalui puting
susu, masing-masing saling tegak lurus. Jika payudara dibayangkan sebgai piringan
sebuah jam, satu garis menghubungkan “jam 12 dengan jam 6” dan garis lainnya
menghubungkan “ jam 3 dengan jam 9”. Empat kuadran yang dihasilkannya adalah
kuadran atas luar (supero lateral), kuadran atas dalam (supero medial), kuadran
bawah luar (infero lateral), dan kuadran bawah dalam (infro medial).
Ekor payudara merupakan perluasan kuadran atas luar (supero lateral). Ekor
payudara memanjang sampai ke aksilla dan cenderung lebih tebal ketimbang
payudara lainnya. Kuadran luar atas ini mengandung masa jaringan kelenjar
mammae yang lebih banyak atau langsung di belakang areola dan sering menjadi
tempat neoplasia.
Pada kuadran media atas dan lateral bawah, jaringan kelenjarnya lebih sedikit
jumlahnya, dan yang paling minimal adalah yang di kuadran medial bawah. Jaringan
kelenjar payudara tambahan dapat terjadi di sepanjang garis susu, yang
membentang dari lipatan garis aksillaris anterior, menurun hingga lipatan paha.
Jaringan kelenjar terdiri dari 15-25 lobus yang tersebar radier mengelilingi puting.
Tiap-tiap segmen mempunyai satu aliran yang akan berdilatasi, sesampainya di
belakang areola. Pada retro areolar ini, duktus yang berdilatasi itu, menjadi lembut,
kecuali saat dan selama ibu menyusui, duktus ini akan mengalami distensi. Masing-
masiang duktus ini tak berisi, dan mempunyai satu bukaan ke arah puting (duktus
eksretorius).
Tiap lobus dibagi menjadi 50-57 lobulus, yang bermuara ke dalam suatu duktus yang
mengalirkan isinya ke dalam duktus askretorius lobulus itu. Setiap lobulus terdiri atas
sekelompok alveolus yang bermuara ke dalam laktiferus (saluran air susu) yang
bergabung dengan duktus-duktus lainnya, untuk membentuk saluran yang lebih
besar dan berakhir ke dalam saluran sekretorik. Ketika saluran-saluran ini mendekati
puting, saluran-saluran ini akan membesar, untuk menjadi tempat penampungan air
susu (yang disebut sinus laktiferus), kemudian saluran-saluran tersebut menyempit
lagi dan menembus puting dan bermuara di atas permukaannya.
Di antara kelenjar susu dan fasia pektrolis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut
mungkin terdapat jaringan lemak. Di antara lobulus tersebut, ada jaringan ikat yang
disebut ligamentum cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara, yang
bersatu dengan lapisan luar fasia superfisialis yang berfungsi sebagai struktur
penyokong dan memberi rangka untuk payudara.
Vaskularisasi Payudara
Arteri
Vena
Vena ini merupakan vena yang tersebar pada jaringan payudara yang mengalirkan
darah dari payudara dan bermuara pada v. Mammaria interna yang kemudian
bermuara pada v. minominata.
Dari kelenjar mammaria interna, getah bening menglilr melalui trunkus limfatikus
mamaria interna. Sebagian akan bermuara pada v. kava, sebagian akan bermuara
ke duktus thorasikus (untuk sisi kiri) dan duktus limfatikus deksrta(untuk sisi kanan)
Pembuluh getah bening di daerah tepi medial kuadran medial bawah payudara.
Pembuluh ini berjalan bersama-sama vasa epigastrika superior, menembus fasia
rektus dan masuk ke dalam kelenjar getah bening preperikadial anterior yang
terletak di tepi atas diafragma, di atas ligmentum falsiform. Kelenjar getah bening ini
juga menampung getah bening dari diafragma, ligamentum falsiforme dan bagian
antero superior hepar. Dari kelenjar ini, limfe mengalir melalui trunkus limfatikus
mammaria interna.
Susunan saraf
Susunan saraf payudara berasal dari cabang cutaneneous cervical dan saraf
thorako spinal. Cabang saraf ketiga dan keempat cutaneus dari plexus cervicalis,
melewati bagian anterior, berakhir di jajaran tulang tiga yang kedua. Cabang-cabang
ini menyuplai sensor ke bagian payudara atas, saraf thoracic spinal, T3, T6
membentuk saraf intercostals dan bercabang dari otot peectoralis major dekat
sternum untuk mensuplai sensor ke bagian lateral payudara. Percabangan T2
memasuki bagian atas tubuh saraf interkostobrachial dan mensuplai sensor ke
aksila. Susunan saraf areola dan puting susu disuplai oleh saraf parikang thoracic
yang bercabang-cabang dengan bentuk membulat.
Laktasi
Sistem duktus telah terbentuk dengan baik setelah pubertas, karena keterlibatan
estrogen, tetapi sekretorius asini hanya berkembang pada kehamilan di bawah
pengaruh kadar progesterone yang tinggi. Prolaktin, suatu hormon dari kelenjar
hipofisis, meningkatkan aksi baik pada estrogen maupun progesterone.
Prolaktin, suatu hormon yang disekresi oleh glandula pituitaria interior, penting untuk
produksi air susu ibu, tetapi walaupun kadar hormon ini di dalam sirkulasi maternal
meningkat selama kehamilan, bekerjanya hormon ini dihambat oleh hormon
plasenta. Dengan lepasnya / keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan, maka
kadar estrogen dan progesteron berangsur-angsur turun sampai tinfkat dapat
dilepaskannya dan diaktifkannya prolaktin.
Terjadinya suatu kenaikan pemasokan darah beredar lewat payudara dan dapat
diekstaksi bahan penting untuk pembentukan air susu. Globulin, lemak dan molekul-
molekul protein dari darah sel-sel sekretoris akan membengkakkan acini dan
mendorongkannya menuju ke tubuli laktifer.
Kenaikan kadar prolaktin akan menghambat ovulasi dan dengan demikian juga
mempunyai fungsi kontrasepsi, tetapi ibu perlu memberikan air susu 2 sampai 3 kali
setiap jam agar pengaruhnya benar-benar efektif.
Dua faktor yang terlibat dalam mengalirkan air susu dari sel-sel sekretorik ke papilla
mamae: tekanan dari belakang dan efek neurohormonal.