You are on page 1of 2

NAMA: Ray Praditya P.

S
NIM : 2013730090
Soal ujian remedial filsafat kedokteran
1. Siapakah Filsuf dibawah ini dan apa aliran mereka?
a. Thales
b. Plato
c. Socrates
d. Aristoteles
e. Immanuel Kant
2. Aliran filsuf postmodernisme karena kritik yang tajam mengenai modernism. Terangkan
dengan jelas kritik itu?
3. Siapakah filsuf yang pertama kali mengatakan “Tuhan telah mati di Eropa” terangkan
mengapa filsuf itu berpikir seperti itu?
4. Menurut Ken Wilber hubungan antara nafas, tubuh, hati adalah sebagai berikut, terangkan
pandangan saudara?
5. Mengapa Al-Ghazali pada akhirnya meninggalkan filsafat?

JAWABAN :

1. A. Thales : Seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM,
Aliran Miletos atau Mitos
B. Plato : seorang filsuf dan matematikawan Yunani 428–427 SM, Aliran Filsafat
Klasik
C. Socrates: filsuf dari Athena, Yunani dan merupakan salah satu figur paling penting
dalam tradisi filosofis Barat (469 SM - 399 SM) , Aliran Filsafat Klasik
D. Aristoteles : Seorang filsuf Yunani (384 SM – 322 SM), Aliran Filsafat Klasik
E. Immanuel Kant : filsuf modern yang paling berpengaruh,, Aliran Kritisisme

2. Awal mulanya modernisme dan munculnya postmodernisme sebenarnya dapat dilacak


pada filsafatnya Soren Kierkegaard (1813-1855), yang menentang rekonstruksi-
rekonstruksi rasional dan masuk akal yang menentukan keabsahan kebenaran ilmu.
Kriteria kebenaran yang berlaku bagi dunia modern adalah yang rasional dan objektif.
Kierkegaard justru berpendapat sebaliknya, bahwa kebenaran itu bersifat subjektif, “truth
is subjectivity”. Pendapat tentang “kebenaran subjektif” ini menekankan pentingnya
pengalaman dan relativitas, yang dialami oleh individu-individu. Di sini Nietszche (1844-
1900) jelas menolak pengetahuan yang mengandung kebenaran bagi siapa saja, di mana
saja, dan kapan saja, karena pengetahuan itu bukan persoalan penemuan sejati, melainkan
perkara konstruksi interpretasi-interpretasi tentang dunia yang dianggap benar.
Kebenaran juga bukan merupakan sekumpulan fakta karena yang mungkin dilakukan
NAMA: Ray Praditya P.S
NIM : 2013730090
hanyalah interpretasi dan “dunia bisa diinterpretasikan dalam cara-cara yang tak terbatas
jumlahnya”.

3. Filsuf itu ialah Friedrich Nietzsche


Alasannya ialah Penolakannya terhadap Tuhan sebenarnya berasal dari
kebenciannya melihat orang Kristen yang tidak menunjukkan kekristenan yang
seharusnya menampilkan kasih. Kebenaran bagi dia sangat subyektif, dipikirkan manusia
yang sangat super kekuasaannya terhadap dirinya sendiri. Subyektivitas itu juga dalam
hal kebenaran agama, apa yang disebut baik bisa saja sebenarnya sangat buruk, apa yang
disebut buruk bisa saja sebenarnya sangat baik. Agama Kristen dianggap oleh Nietzsche
sebagai bentuk Platonisme baru yang memisahkan antara dunia, kosmologi, materi dan
apa yang dapat ditangkap oleh pancaindera.. Bagi dia, manusia adalah ukuran segala
sesuatu, bukan Tuhan yang disebut agama Kristen.Manusialah tuhan atas ciptaan ini dan
yang mampu mengerjakan apa yang diinginkannyaMaka penolakan akan Tuhan adalah
hal yang paling baik, sebab manusia menjadi tidak bergantung pada Allah (Kristen) yang
hanya membelenggu manusia itu, katanya.

4. Ketiga itu sangatlah terkait dengan apa yang kita butuhkan di dunia ini. Seseorang
apabila tidak memiliki satu komponen itu maka dapat dikatakan tidak bisa hidup atau
dalam kata lain tak ada gunanya. Oleh karena itu dari setiap hal tersebut pasti memiliki
kelebihan dan kekurangan tersebut akan tertutupi oleh yang lainnya asalkan tidak
terpisahkan satu sama lainnya

5. Kita semua tahu bahwa dalam diri setiap seorang filolsof sudah tertanam satu hal yang
disebut dengan ‘sifat/rasa ragu’, tak terkecuali Imam Al-Ghazali kektika beliau belum
menjadi seorang mutashowwif. Hal ini tidak hanya berputar dalam aspek proses
pencarian Tuhan, tapi dalam segala hal. Bahkan dalam hal-hal kecil pun, seorang filosof
cenderung selalu menyimpan rasa ragu.

Memang tidak semua filosof bersifat seperti itu, akan tetapi kebanyakan, atau sebagian
besar dari mereka seperti itu. Sehingga tidak jarang dari mereka yang sudah jenuh dan
lelah karena tidak bisa menemukan Tuhan -menurut sudut pandang mereka-, mereka
mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Satu hal yang menurut mereka akan
memmpercepat pertemuan dan mendekatkan diri mereka kepada Tuhan, tapi itu salah, itu
hanya akan membuat mereka semakin lebih jauh dari Tuhan. Tuhan yang menciptakan
mereka, kita, Tuhan yang sepantasnya dan seharusnya mereka dan kita sembah.

You might also like