You are on page 1of 4

AKTIVITAS ENZIM AMILASE

PADA BIJI DAN KECAMBAH KACANG HIJAU

I.R.Kodarudin1, B.R. Alfi2,


Y.N.E. Sari3, M.Syahidah4

Pendidikan Biologi, Universitas Pasundan, Tamansari-Bandung


Corresponding author : bebiramalia28@gmail.com

ABSTRACT

The study about the activity of the enzyme amylase from amylolytic bacterial isolates from green beans
and its traditional provision environment had been done in Jayapura. The purposes of this study were to determine
the activity of amylase enzyme and to identify the bacteria isolated from green beans and its processing
environment in Jayapura district. The method used was an experimental laboratorium in which isolation of
amylolytic bacteria was performed by using nutrient agar medium with 1% soluble starch on spreed pour plate
method. The enzyme activity was detected with 0.2% iodine in 2% potassium iodide which were able to form a
clear zone. The protein content of the crude enzyme extract was determined by the Bradford method using bovine
serum albumin (BSA). Amylase enzyme activity was determined by the formula: DUN/ml = [(R0-R1)/R0] [dilution
factor] DUN/ml (dextrinizing units per ml). The results showed that there were 15 isolates amylolytic bacteria.
Four (4) bacterial isolates have amylolytic power of more than 30 mm. The amilase activity of amylolytic bacterial
of all isolates were quite high: which were 35 577, 18 903, 32 106 and 46 600 U/mg for SU4, SU13, SU23 and
SU40 respectively. The identification of isolates indicated that the three isolates are members of the Bacillus
cereus ATCC 14 579 types with a similarity value of 71.70% to 81.10%, and one isolate is Bacillus subtilis ATCC
6501 members with a similarity value of 94.30%.

Kata Kunci: Centrifuge, endosperm, dekstin, polisakarida

PENDAHULUAN apoenzim, kofaktor, gugus prostetik, koenzim, dan


substrat. Apoenzim adalah suatu enzim yang
Enzim adalah satu atau beberapa
seluruhnya terdiri dari protein, sedangkan
gugus polipeptida (protein) yang berfungsi
holoenzim adalah enzim yang mengandung gugus
sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses
protein dan gugus non protein. Gugus yang bukan
reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
protein tadi dikenal dengan istilah kofaktor. Pada
kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada
kofaktor ada yang terikat kuat pada protein dan
permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan
sukar terurai dalam larutan yang disebut gugus
dengan demikian mempercepat proses reaksi.
prostetik dan adapula yang tidak terikat kuat pada
Percepatan terjadi karena enzim
protein sehingga mudah terurai yang disebut
menurunkan energi pengaktifan yang dengan
koenzim. Baik gugus prostetik maupun koenzim,
sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi.
keduanya merupakan bagian yang memungkinkan
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang
enzim bekerja pada substrat. Substrat merupakan
artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada
zat-zat yang diubah atau direaksikan oleh enzim
satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini
(Poedjadi, 2006).
disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim
yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fungsi
amilase hanya dapat digunakan pada proses
enzim diantaranya adalah (Dwidjoseputro, 1992) :
perombakan patimenjadi glukosa (Anonim, 2008).
Dalam mempelajari mengenai enzim, 1. Suhu
dikenal beberapa istilah diantaranya holoenzim,
Oleh karena reaksi kimia itu dapat dipengaruhi Pada keadaaan kesetimbangan, istilah pereaksi dan
suhu maka reaksi menggunakan katalis enzim produk tidaklah pasti dan bergantung pada
dapat dipengaruhi oleh suhu. Di samping itu, pandangan kita. Dalam keadaan fisiologi yang
karena enzim adalah suatu protein maka normal, suatu enzim tidak mempengaruhi jumlah
kenaikan suhu dapat menyebabkan denaturasi produk dan pereaksi yang sebenarnya dicapai tanpa
dan bagian aktig enzim akan terganggu kehadiran enzim. Jadi, jika keadaan kesetimbangan
sehingga konsentrasi dan kecepatan enzim tidak menguntungkan bagi pembentukan senyawa,
berkurang. enzim tidak dapat mengubahnya (Salisbury dan
2. pH Ross, 1995).
Umumnya enzim efektifitas maksimum pada Secara singkat.
pH optimum, yang lazimnya berkisar antara pH
4,5-8.0. Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu Sifat-sifat enzim tersebut antara lain
rendah umumnya enzim menjadi non aktif (Dwidjoseputro, 1994) :
secara irreversibel karena menjadi denaturasi 1. Berfungsi sebagi biokatalisator
protein. 2. Merupakan suatu protein
3. konsentrasi enzim 3. Bersifat khusus atau spesifik
Seperti pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi 4. Merupakan suatu koloid
yang menggunakan enzim tergantung pada 5. Jumlah yang dibutuhkan tidak terlalu banyak
konsentrasi enzim tersebut. Pada suatu 6. Tidak tahan panas
konsentrasi substrat tertentu, kecepatan Tubuh manusia menghasilkan berbagai
reaksibertambah dengan bertambahnya macam enzim yang tersebar di berbagai bagian dan
konsentrasi enzim. memiliki fungsi tertentu. Salah satu enzim yang
penting dalam sistem pencernaan manusia adalah
4. konsentrasi substrat
enzim amilase. Enzim ini terdapat dalam saliva atau
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan
air liur manusia. Saliva yang disekresikan oleh
konsentrasi substrat akan menaikkan kecepat
kelenjar liur selain mengandung enzim amilase
reaksi. Akan tetapi, pada batas tertentu tidak
juga mengandung 99,5% air, glikoprotein, dan
terjadi kecepatan reaksi, walaupn konsenrasi
musin yang bekerja sebagai pelumas pada waktu
substrat diperbesar.
mengunyah dan menelan makanan. Amilase yang
5. zat-zat penghambat terdapat dalam saliva adalah α-amilase liur yang
Hambatan atau inhibisi suatu reaksi akan
mampu membuat polisakarida (pati) dan glikogen
berpengaruh terhadap penggabungan substrat
dihidrolisis menjadi maltosa dan oligosakarida lain
pada bagian aktif yang mengalami hambatan.
dengan menyerang ikatan glikosodat α(1 4).
Enzim digolongkan menurut reaksi yang
Amilase liur akan segera terinaktivasi pada pH 4,0
diikutinya, sedangkan masing-masing enzim diberi
atau kurang sehingga kerja pencernaan makanan
nama menurut nama substratnya, misalnya urease,
dalam mulut akan terhenti apabila lingkungan
arginase dan lain-lain. Di samping itu ada pula
lambung yang asam menembus partikel makanan
beberapa enzim yang dikenal dengan nama lama
(Anonim, 2007).
misalnya pepsin, tripsin dan lain-lain. Oleh
Amilase (alfa, beta dan glukoamilase) merupakan
Commision on Enzymes of the International Union
enzim yang penting dalam bidang pangan dan
of Biochemistry, enzim dibagi dalam enam
bioteknologi. Amilase dapat diperoleh dari
golongan besar. Penggolongan ini didasarkan atas
berbagai sumber seperti tanaman, binatang dan
reaksi kimia di mana enzim memegang peranan.
mikroorganisme. saat ini sejumlah enzim amilae
telah diproduksi secara komersial. Penggunaan
Enam golongan tersebut ialah (Poedjiadi, 2006):
mikrobia dianggap lebih prosepektif karena mudah
1. Oksidoreduktase.
tumbuh, cepat menghasilkan dan kondisi
2. Transferase
lingkungan dapat dikendalikan (Anonim, 2008).
3. Hidrolase
Produksi enzim amilase dapat menggunakan
4. Liase
berbagai sumber karbon. Contoh-contoh sumber
5. Isomerase
karbon yang murah adalah sekam, molase, tepung
6. Ligase
jagung, jagung, limbah tapioka dan sebagainya.
Enzim meningkatkan laju sehingga terbentuk
Jika digunakan limbah sebagai substrat, maka
kesetimbangan kimia antara produk dan pereaksi.
limbah tadi dapat diperkaya nutrisinya untuk tercampur, setelah diaduk diamkan dan tunggu
mengoptimalkan produksi enzim. Sumber karbon sekitar 2-3 menit. Sambil nunggu siapkan plat tetes
yang dapat digunakan sebagai suplemen antara dan beri keterangan nomor pada setiap lubang plat
laian: pati, sukrosa, laktosa, maltosa, dekstyrosa, tetesnya. Kemudian exstrak yang telah tercampur
fruktosa, dan glukosa. Sumber nitrogen sebagai dengan amilum itu di teteskan kesetiap lubang plat
suplemen antara lain: pepton, tripton, ekstrak tetes sebanyak 2 tetes menggunakan pipet. Setelah
daging, ekstrak khamir, amonium sulfat, tepung lubang plat tetes terisi, lalu kesemua lubang juga di
kedelai, urea dan natrium nitrat (Anonim, 2008). tetesi iodine sebanyak 2 tetes dengan jarak 30 detik
antar lubang plat tetes 1 dengan yang lainnya.
METODE PENELITIAN Terakhir amati perubahan warna yang terjadi.

Waktu dan Tempat Penelitian BAHAN DISKUSI

Penelitian ini dilaksanakan pada hari Selasa, 27 1. Pada kelompok supernatant biji manakah
Februari 2018 Pukul 09.30 – 12.00 WIB. Tempat yng memberi reaksi warna yang lebih
penelitian di Laboratorium Biologi FKIP cepat?
Universitas Pasundan Bandung 2. Apakah cepat lambat reaksi warna
menggambarkan cepat lambatnya
Alat dan Bahan aktivitas enzim amylase dalam
supernatant biji tersebut?
Alat: Mortar, Alu, gelas ukur 10 ml, tabung reaksi, 3. Bagaimana peran enzim amylase dalam
pipet tetes, batang pengaduk, plat tetes, tabung usaha mobilisasi nutrisi dan endosperm ?
centrifuge plastik, mesin centrifuge, dan kertas
label. HASIL DISKUSI
Bahan: 20 butir biji kacang hijau yang tidak
1. Pada biji kacang hijau yang belum
berkecambah, 20 butir biji kacang hijau yang
berkecambah membentuk reaksi warna
berkecambah, larutan amilum, larutan iodine, dan
lebih cepat karena untuk praktikum ini
aquades.
menggunakan iodin, sedangkan fungsi
Prosedur Penelitian dari iodin untuk menguji amilum, dan
disini amilum yang bertipe polisakarida ,
Penelitian ini di lakukan dengan cara 2 perlakukan. pada biji kacang hijau yang belum
Perlakuan pertama menggunakan biji kacang hijau berkecambah mengandung polisakarida.
yang sudah berkecambah. Dan perlakuan ke dua 2. Ya, karena pada biji kacang hijau yang
menggunakan biji kacang yang tidak berkecambah. belum berkecambah ketika diberi iodin
maka akan berubah warna, karena terdapat
Pertama siapkan alat dan bahannya. Kemudian 20 polisakarida pada biji kacang hijau yang
biji kacang yang sudah berkecambah ke dalam belum berkecambah ada enzim amylase
mortal, lalu di tumbuk atau digerus hingga halus namun belum aktif karena cadangan
menggunakan alu. Setelah halus kemudian makanan hanya terdapat dikotiledon.
tambahkan aquades sebanyak 20 ml dan di aduk. Sedangkan pada biji kacang hijau yang
Setelah dicampurkan dengan aquades, kemudian sudah berkecambah ketika diberi iodin
dimasukan kedalam tabung centrifuge dan diberi tidak berubah atau lambat karena ezim
label. Kemudian tabung centrifuge yang berisi amylase aktif bekerja disebabkan
sampel dimasukan kedalam mesin centrifuge untuk cadangan makanan sudah disebarkan ke
di putar pada kecepatan tinggi. Sambil nunggu daun dan batang, disini enzim amylase
putaran selesai, ambil larutan amilum sebanyak 2 berfungsi untuk memecah pati menjadi
ml dan masukan kedalam tabung reaksi. Setelah gula, maka disini polisakarida sudah
putaran centrifuge berhenti angkat kembali tabung berubah menjadi monosakarida.
centrifugenya. Kemudian ambil air exstrak yang 3. Biji yang memiliki endosperm organ yang
ada pada tabung centrifuge sebanyak 5 ml, lalu berasal dari perubhan ganda yang
masukan kedalam tabung reaksi yang berisi menghasilkan embrio serta adanya
amilum, kemudian aduk kedua zat tersebut sampai endosperm yang berfungsi sebagai nutrisi
yang diperlukan oleh embrio selama masa Anonim.
pertumbuhan dan perkembangan. www.academia.edu/23868578/LAPORAN_FIST
Perkembangan endosperm sangat UM_ENZIM diakses pada tanggal 1 maret pukul
menentukan proses perkecambahan 17.00 wib
karena merupakan perkecambahan
dengan memecah amilum dengan Campbell, N.A, Reece, J.B., Urry, L.A., Cain,
endosperm yang akan menghasilkan M.L., Wesserman, S.A., Minorsky, P.V., dan
energi yang akan digunakan untuk Jackson, R.B. 2010. Biologi Edisi kedelapan Jilid
cadangan makanan yang disebarkan ke 1. Erlangga, Jakarta.
batang, daun dan akar.
Poedjiodi, A., dan Supriyanti, F.M.T. 2007. Dasar-
dasar Biokimia. UI-Press. Jakarta.
KESIMPULAN
Salisbury, dan Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan.
Dari praktikum yang telah kelompok kami ITB Press. Bandung.
lakukan dapat disimpulkan bahwa dari fungsi
Scriptsummer.
enzim amylase adalah untuk memecah pati yang
Scriptsummer.blogspot.co.id/2014/02/enzim-
menghasilkan gula sederhana seperti sukrose,
amilase-pada-kecambah-kacang-24.html?m=1
maltose, fruktose dan dekstin, kandungan enzim
diakses pada tanggal 28 februari pukul 20.15 wib
amylase pada biji kacang hijau yang tidak
berkecambah sudah berkecambah enzim amylase
aktif bekerja, namun pada biji kacang hijau yang
tidak berkecambah kandungan enzim amylase ada
namun tak aktif bekerja karena cadangan makanan
hanya terletak di kotilendon . dan peran enzim
amylase pada proses perkecambahan adalah
cadangan makanan dalam biji kacang hijau diubah
untuk membentuk struktur akar, batang dan daun
(tunas). Salah satu komponen cadangan makanan
adalah amilum yang harus mengalami hidrolisis
terlebih dahulu menjadi glukosa atau dekstin
sebelum diubah menjadi karbohidrat sendiri. Untuk
menghidrolisis amilum dibutuhkan enzim amylase
dalam jumlah relative banyak, kecambah
mempunyai kandungan enzim amylase yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kacang hijau kondisi
utuh atau tumbuhan dewasa.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada


Allah SWT, kedua orang tua, serta dosen fisiologi
tumbuhan yaitu ibu Ida Yayu Nurul Hizqiyah,
S.Pd., M.Si. Rifki Survani, S.Pd, M.Pd yang telah
memberi dukungan financial terhadap penelitian
ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.
www.generasibiologi.com/2012/08/peranan-
endosperm-terhadap-pertumbuhan.html?m=1
diakses pada tanggal 1 maret pukul 14.30 wib

You might also like