Professional Documents
Culture Documents
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
biasanya timbul sesudah minggu ke-20 dengan gejala hipertensi dan proteinuria yang
akut pada wanita hamil atau hipertensi disertai gangguan organ yang lain saat masa
kehamilan (POGI,2016).
3.2 Etiopatogenesis
Etiologi preeklampsia sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak
teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya.
Namun teori ini belum dapat menerangkan semua hal yang berkaitan dengan penyakit
sempurna. Pada preeklampsia terjadi kompleks imun humoral dan aktivasi komplemen.
5. Defisiensi kalsium
mengalami kerusakan dan meningkat secara signifikan dalam darah wanita hamil
pertama kehamilan dan kadar fibronektin akan meningkat sesuai dengan kemajuan
kehamilan.
Pada preeklampsia yang berat dan eklampsia dapat terjadi perburukan patologis
pada sejumlah organ dan sistem yang kemungkinan diakibatkan oleh vasospasme dan
Penumpukan trombus dan pendarahan dapat mempengaruhi sistem saraf pusat yang
ditandai dengan sakit kepala dan defisit saraf lokal dan kejang. Nekrosis ginjal dapat
menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus dan proteinuria. Kerusakan hepar dari
nekrosis hepatoseluler menyebabkan nyeri epigastrium dan peningkatan tes fungsi hati.
dan eklampsia tidak diketahui penyebabnya. Jumlah air dan natrium dalam tubuh
lebih banyak pada penderita preeklampsia dan eklampsia daripada pada wanita
hamil biasa atau penderita dengan hipertensi kronik. Penderita preeklampsia tidak
dapat mengeluarkan dengan sempurna air dan garam yang diberikan. Hal ini
perubahan yang nyata pada preeklampsia. Konsentrasi kalium, natrium, dan klorida
3) Mata. Dapat dijumpai adanya edema retina dan spasme pembuluh darah. Selain itu
dapat terjadi ablasio retina yang disebabkan oleh edema intra-okuler dan
merupakan salah satu indikasi untuk melakukan terminasi kehamilan. Gejala lain
yang menunjukan tanda preeklampsia berat yang mengarah pada eklampsia adalah
adanya skotoma, diplopia, dan ambliopia. Hal ini disebabkan oleh adanya
15
4) Otak. Pada penyakit yang belum berlanjut hanya ditemukan edema dan anemia
pada korteks serebri, pada keadaan yang berlanjut dapat ditemukan perdarahan
(Trijatmo, 2007).
oleh edema paru yang menimbulkan dekompensasi kordis. Bisa juga karena
yang disebabkan kehamilan dengan gangguan sistem organ lainnya pada usia
hipertensi dan proteinuri yang terjadi saat kehamilan, namun pada beberapa wanita lain
terkadang menunjukkan hipertensi yang disertai gangguan sistem lain meskipun pasien
tidak mengalami proteinuri. Sedangkan edema sudah tidak lagi digunakan sebagai
kriteria diagnostik karena bisa ditemukan pada wanita dengan kehamilan normal
(POGI,2016).
menggunakan lengan yang sama dan Protein urin :Protein urin melebihi
dan atau adanya nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen
5. Edema Paru
atau 110 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit
dan atau adanya nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen
5. Edema Paru
3.4 Penatalaksanaan
Sedangkan algoritma untuk manajemen ekspektatif pasien dengan pre eklampsia berat
profilaksis, anti konvulsan, dan anti hipertensi pada pasien preeklampsia dengan
dosis :
dosis pemeliharaan 1-2 g/jam selama 24 jam post partum atau setelah
20
dilakukan secara bertahap tidak boleh lebih dari 25% dalam 1 jam, hal ini untuk
POGI 2016,beberapa golongan anti hipertensi yang dapat diberikan pada terapi pre
kapsul oral diulang tiap 15-30 menit dengan dosis maksimum 30 mg.
efektif.
Golongan metil-dopa
dimulai pada dosis 250-500 mg per oral 2 atau 3 kali sehari, dengan
Contoh obat golongan ini adalah deksametason yang diberikan 4 dosis deksametason
3.5 Komplikasi
Bila tidak ditangani dengan baik, pre eklampsia dapat berkembang menjadi
eklampsia yang tidak hanya membahayakan ibunya tetapi juga janin dalam rahim ibu.
Kemungkinan terberat adalah terjadinya kematian ibu dan janin, solusio plasentae,
hemolisis, perdarahan otak, kelainan mata, edema paru, nekrosis hati, sindroma
Pre eklampsia juga dikaitkan dengan tingginya kelahiran prematur, small for
gestasional age dan kematian perinatal, selain itu pada ibu preeklampsia juga memiliki
bayi rata-rata lebih kecil dari bayi yang lahir dari ibu yang tidak preeklampsia dan lebih