You are on page 1of 10

Gas Anchor

Gas anchor untuk menghindari turunnya efficiency volumetric pompa yang


diakibatkan oleh banyaknya gas yang masuk kedalam pompa, maka dipasang Gas
Anchor yang berfungsi untuk memisahkan gas dari cairan formasi sebelum fluida
masuk ke dalam pompa. Pada pengoperasian Sucker Rod Pump di lapangan sering
terjadi gas locking, dimana pompa terkunci oleh gas yang berekspansi saat up
stroke dan terkompresi disaat down stroke. Hal ini terjadi karena gas formasi
banyak yang masuk ke dalam pompa.

Komponen dipasang di bagian bawah dari pompa, yang berfungsi


- Untuk memisahkan gas dari minyak agar supaya gas tersebut tidak ikut masuk
kedalam pompa bersama sama dengan minyak., karena adanya gas akan
mengurangi efisiensi pompa.
- Untuk menghindarkan masuknya pasir atau padatan ke dalam pompa.
- Mengurangi/menghindari terjadinya tubing stertch.

Ada dua macam type Gas Anchor:

a. Poorman type. Larutan gas dalam minyak yang masuk ke dalam anchor
akan meiepaskan diri dari larutan (bouyancy effect). Minyak akan masuk
ke dalam barrel melalui suction pipe, sedangkan gas yang telah terpisah
akan dialirkan ke annulus. Apabila suction pipe terlalu panjang atau
diameternya terlalu panjang atau diametemya terialu kecil, maka akan
terjadi pressure lost yang cukup besar sehingga menyebabkan terjadinya
penurunan PI sumur pompa. Sedangkan apabila suction pipe terialu
pendek, maka proses pemisahan gas kurang sempurna. Diameter suction
pipe terlalu besar menyebabkan ruang annulus antara dinding anchor
dengan suction pipe menjadi lebih kecil, sehingga kecepatan aliran minyak
besar dan akibatnya gas akan masih terbawa oleh butiran butiran minyak.
Diameter gas anchor yang terlaiu besar akan menyebabkan penurunan PI
sumur pompa.
b. Packer type. Minyak masuk melalui ruang dinding anchor dan suction
pipe. Kemudian minyak jatuh di dalam annulus antara casing dan gas
anchor dan ditahan oleh packer, selanjutnya minyak masuk ke dalam
pompa melalui suction pipe. Disini minyak masuk ke dalam annulus sudah
terpisah dari gasnya.
Downhole Gas Separators (Gas Anchors)

Sucker-rod pumps, like all piston pumps working on the positive


displacement principle, are designed to pump an incompressible liquid phase.
These pumps, therefore, provide very efficient fluid lifting operations in wells
where negligible amounts of free gas are present at pump depth. However, the
majority of oil wells produce some gas along with the liquid phases, which can
exist at the pump intake either as free or as dissolved gas. Gas that is free at
suction pressure drastically reduces the pump's volumetric efficiency, because
pump valves do not operate properly during the pumping cycle. On the upstroke,
the standing valve's opening is delayed. In addition to this, the barrel only
partially fills with liquid, since gas occupies some of the barrel space. On the
downstroke, the traveling valve is kept closed for a portion of its downward travel
by the fluid load from above. All these effects decrease the plunger's effective
stroke length, and a considerable reduction of pump displacement occurs. In
extreme cases a gas lock can also develop, which completely stops the pumping
action.
The detrimental effects of pumping a gaseous mixture with a sucker-rod
pump give rise to a multitude of operational problems. These include low pump
efficiencies, increased pump and rod failures due to fluid and gas pounding, and
losses in liquid production. Accordingly, lifting costs get higher and production
economy is considerably decreased.
The largest downhole gravity separator is normally the casing/tubing annulus.
This area provides a maximum down passage for liquid and up-flow area for gas.
This allows the oil (and water) to move relatively slowly, typically, downward
from the perforations to the pump, and permits the gas to separate and flow
upward. For this reason, a natural gas anchor should be used whenever practical
because it takes advantage of the entire casing internal cross-sectional area.

Sumber: http://petrowiki.org/Sucker-rod_lift
http://welloperation.blogspot.co.id/2015/01/sucker-rod-pump-srplengkap.html
Impeller

impeller adalah semacam piringan berongga dengan sudu-sudu


melengkung di dalamnya dan dipasang pada poros yang digerakkan oleh motor
listrik, mesin uap atau turbin uap. Pada bagian samping dari impeller dekat
dengan poros (d), dihubungkan dengan saluran isap (f), dan cairan (air, minyak,
dll) masuk ke dalam impeller yang berputar melalui saluran tersebut. Dan karena
gerakan berputar dari impeller maka cairan yang terdapat pada bagian tersebut
ikut berputar akibat gaya sentrifugal yang terjadi, air didesak keluar menjauhi
pusat, dan masuk dalam ruangan antara keliling impeller bagian luar dan rumah
pompa (e), dan menuju ke saluran keluar (g). Baling-baling impeler meneruskan
energi kinetik ke cairan, sehingga menyebabkan cairan berputar. Cairan
meninggalkan impeler pada kecepatan tinggi. impeler dikelilingi oleh volute
casing atau dalam hal pompa turbin digunakan
cincin diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah energi
kinetik menjadi energi tekanan
Impeler merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran
fluida yang sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu,
polikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga
digunakan. Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya, maka
penting untuk memilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impeler
dalam kondisi yang baik. Jumlah impeler menentukan jumlah tahapan pompa.
Pompa satu tahap memiliki satu impeler dan sangat cocok untuk
layanan head (=tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua impeler yang
terpasang secara seri untuk layanan head sedang. Pompa multi-tahap memiliki
tiga impeler atau lebih terpasang seri untuk layanan head yang tinggi.

Impeler dapat digolongkan atas dasar:


1. Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran radial, aliran aksial, aliran
campuran
2. Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda
3. Bentuk atau konstruksi mekanis: impeler yang tertutup, impeler terbuka dan
semi terbuka, impeler pompa berpusar/vortex.

Bentuk atau konstruksi mekanis:


• Impeler yang tertutup memiliki baling-baling yang ditutupi oleh mantel (=
penutup) pada kedua sisinya. Biasanya digunakan untuk pompa air, di mana
baling-baling seluruhnya mengurung air. Hal ini mencegah perpindahan air dari
sisi pengiriman ke sisi penghisapan, yang akan mengurangi efisiensi pompa.
Dalam rangka untuk memisahkan ruang pembuangan dari ruang penghisapan,
diperlukan sebuah sambungan yang bergerak diantara impeler dan wadah pompa.
Penyambungan ini dilakukan oleh cincin yang dipasang diatas bagian penutup
impeler atau di bagian dalam permukaan silinder wadah pompa. Kerugian dari
impeler tertutup ini adalah resiko yang tinggi terhadap rintangan.

• Impeler terbuka dan semi terbuka. kemungkinan tersumbatnya kecil. Akan tetapi
untuk menghindari terjadinya penyumbatan melalui resirkulasi
internal, volute atau back-plate pompa harus diatur secara manual untuk
mendapatkan setelan impeler yang benar.

Sumber : http://nikball.blogspot.co.id/2012/03/impeller.html
Impeller pada pompa adalah suatu bagian yang mengubah energi mekanik
(energi pada sudu-sudu impeller) diteruskan kepada daya pompa dan akibat
adanya efesiensi (adanya kerugian gesekan cairan) karena perubahan arah
aliran pada sudu-sudu impeller. Bentuk impeller adalah seperti baling-baling atau
biasanya dinamakan sudu. Fungsi impeller adalah menghasilkan tekanan
dengan memberi akselerasi pada fluida (velocity energy). Karena putaran
impeller-lah sebuah pompa dapat memindahkan fluida cair dari tempat yang satu
ke tempat yang lainnya.

Jenis-jenis impeller menurut konstruksinya


1. Impeller tertutup
Impeler yang tertutup memiliki baling-baling yang ditutupi oleh mantel (penutup)
pada kedua sisinya. Biasanya digunakan untuk pompa air, dimana baling-baling
seluruhnya mengurung air. Hal ini mencegah perpindahan air dari sisi pengiriman
ke sisi penghisapan, yang akan mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka
untuk memisahkan ruang pembuangan dari ruang penghisapan, diperlukan
sebuah sambungan yang bergerak diantara impeler dan wadah pompa.
2. Impeller terbuka
Semi-open impeller dibangun dengan pelat bundar (web) yang melekat pada
satu sisi dari pisau (blade). Impeller telah terpasang pada pelat melingkar kedua
sisi dari pisau (blade).
3. Impeller semi-terbuka
Semi-open impeller dibangun dengan pelat bundar (web) yang melekat pada
satu sisi dari pisau (blade). Impeller telah terpasang pada pelat melingkar kedua
sisi dari pisau

http://www.engineersedge.com/pumps/impellar_classification.htm

Jenis-jenis impeller berdasarkan arah aliran

1. Aliran radial
Impeller ini digunakan untuk memompakan cairan dengan kapasitas
besar

2. Aliran aksial
Impeller ini digunakan untuk memompakan cairan dengan kapasitas
besar

3. Aliran aksial-radial
Impeller ini digunakan untuk memompakan cairan dengan kapasitas
besar dengan total head yang relatif rendah dibandingkan dengan radial impeller
tapi lebih tinggi daripada aksial impeller. Impeller ini dapat terbuka dan tertutup.
Gambar mixed flow impeller (kombinasi tertutup dan terbuka/radial dan
aksial)

http://www.engineersedge.com/pumps/impellar_classification.htm

Gambar impeller axial

http://www.engineersedge.com/pumps/impellar_classification.htm

Jenis-jenis impeller berdasarkan isapannya

1. Isapan tunggal
Impeller isap tunggal memungkinkan cairan untuk memasuki pusat
baling-baling hanya dari satu arah

2. Isapan ganda
Sebuah double-suction impeller memungkinkan cairan masuk ke tengah
impeller blades dari kedua belah pihak secara bersamaan
http://www.engineersedge.com/pumps/impellar_classification.htm

Karakteristik-karakteristik impeller antara lain:

1. Pada kecepatan aliran tinggi di daerah stabil dari kurva karakteristik


head dekat titik efesiensi, propeller dengan lima sudu menghasilkan head yang
besar dari pada empat impeller.

2. Semakin besar diameter impeller semakin besar energi yang dihasilkan


sehingga energi mekanik yang diberikan pada fluida semakin besar.

3. Semakin luas penampang sudu-sudu propeller, semakin luas pula


daerah yang memberikan energi pada fluida tetapi beban yang didapat juga
semakin besar.

4. Semakin banyak sudu pada impeller maka beban sudu akibat


tumbukan fluida dapat distribusikan secara merata, tetapi kecepatan semakin
menurun

5. Impeller dengan sudu lengkung digunakan untuk menghasilkan gaya


sentrifugal pada fluida, sedangkan pada sudu lurus digunakan untuk
mempercepat aliran (energi kinetik).

(Church,Austin H.1993.Pompa dan Blower Sentrifugal, Jakarta. Penerbit Erlangga


Hal 77)

You might also like