You are on page 1of 18

LAPORAN KASUS

TINEA CRURIS, DIABETES MELITUS TIPE II, dan HIPERTENSI


GRADE II

Oleh

dr. Anisatantri Andes Winata

Pembimbing

dr. Aprillia M. Putri S., MARS

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2017
Nama Peserta:dr Dicky Lesmana

Nama Wahana: PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING


Topik: TINEA CRURIS, DIABETES MELITUS TIPE II, dan HIPERTENSI GRADE II

Tanggal (kasus): 10 Nov 2017


Nama Pasien: Ny. S No. RM : P317506017007299

Tanggal Presentasi: 19/12/2017 Nama Pendamping: dr. Aprillia M. Putri S., MARS

Tempat Presentasi: PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING

Obyektif Presentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bumil
Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia

Deskripsi: Perempuan, usia 46 tahun, gatal diselangkangan 1 tahun terakhir


sebelum kunjungan ke poli umum Puskesmas Kecamatan Cilincing.

Tujuan: Mengetahui tanda dan gejala untuk mendiagnosis Tinea Cruris, Diabetes
Mellitus dan Hipertensi beserta penatalaksanaannya
Tinjauan Riset Kasus Audit
Bahan bahasan:
Pustaka
Diskusi Presentasi dan diskusi
Cara membahas:

Data pasien: Nama: Ny. S

Nama PKC: CILINCING Poliklinik: Poli Umum


BAB I
IDENTITAS PASIEN

1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 11-05-1971 (46 thn)
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : Sekolah Dasar
Status pernikahan : Menikah
Alamat : Jl. Reformasi blok B No.51 Cilincing
No rekam medis : P317506017007299
Tgl Masuk ke Poliklinik : 10 November 2017
Tgl Pemeriksaan : 10 November 2017

2. Diagnosis/Gambaran Klinis: Tinea Cruris, Diabetes Mellitus, Hipertensi gr II

Keluhan utama: Gatal diselangkangan 1 tahun terakhir sebelum kunjungan ke


poli umum Puskesmas Kecamatan Cilincing.

Riwayat Penyakit Sekarang (autoanamnesis dan alloanamnesis):


Sejak 1 tahun sebelum kunjungan ke poli umum puskesmas kecamatan Cilincing,
pasien mengeluhkan gatal-gatal di selangkangan yang semakin memberat selama 2
minggu terakhir. Gatal disertai dengan munculnya bercak kemerahan di
selangkangan. Gatal dirasakan terus-menerus pada bercak kemerahan terutama saat
sedang berkeringat dan cuaca panas. Pasien juga sering menggaruk dan bercak
kemerahan tersebut semakin melebar dan bertambah banyak. Pasien mengganti
celana dalam 1 kali sehari, setiap selesai BAK dan BAB jarang mengeringkan
terlebih dahulu sebelum memakai celana, pasien juga sering bergantian handuk
dengan suami.
Selain itu pasien juga ingin melakukan kontrol penyakit Diabetes Melitus d an
Hipertensi yang dideritanya selama 2 tahun terakhir. Namun keluhan lain seperti sakit
kepala, pegal-pegal, sering haus, banyak makan, dan sering BAK disangkal.

3. Riwayat Pengobatan:
8 bulan yang lalu pasien pernah berobat untuk gatal pada selangkangannya ,
pasien lupa diberi obat apa, gatal sempat hilang saat minum obat, namun saat
obat habis bercak masih ada dan gatal sering kambuh. 4 bulan yang lalu pasien
kembali berobat dan diberikan salep hidrokortison serta obat minum untuk gatal,
namun bercak semakin luas dan tidak ada perbaikan gejala klinis sehingga pa sien
berhenti berobat. Selama itu pasien hanya memakai bedak caladine untuk
mengurangi gatal.
Pasien tidak begitu rajin kontrol dan minum obat hipertensi serta diabetes
melitusnya. Pasien kontrol hanya apabila ada gejala pegal-pegal atau sakit kepala.
Pasien pertama kali mengetahui penyakit hipertensi dan diabetes saat ada acara
bakti sosial. Pasien terakhir minum obat Diabetes dan Hipertensinya 1 minggu
yang lalu. Sebelumnya pasien konsumsi Metformin 2 x 500mg dan Amlodipin 5
mg. 1 tahun yang lalu pasien konsumsi Captopril untuk hipertensinya namun
pasien sering batuk sehingga malas minum obat.
4. Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat penyakit alergi, asma, jantung dan paru disangkal. Pasien tidak pernah
dirawat di rumah sakit sebelumnya. Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat.

5. Riwayat Penyakit Keluarga:

Riwayat keluhan serupa, jantung, asma, katarak ataupun alergi di keluarga disangkal
oleh pasien.

Suami pasien mengidap Diabetes Melitus namun tidak pernah berobat.

6. Riwayat Social:

Pasien berumur 46 tahun merupakan seorang ibu rumah tangga, saat ini pasien
tinggal bersama suami dan ketiga anak nya. Sehari-hari pasien dapat melakukan
aktifitas sehari-hari tanpa bantuan dari keluarga maupun tetangganya. Riwayat
merokok, konsumsi kopi dan alkohol disangkal oleh pasien. Pasien tidak pernah
memantang makanan ataupun minuman. Sehari-hari pasien sarapan (pukul 07.00-
08.00) dengan nasi uduk dan teh manis, makan siang (pukul 13.00-14.00) nasi
setengah piring dengan lauk tahu, tempe dan ikan asin, pasien biasa makan malam
(pukul 19.00) setelah shalat maghrib dan pengajian. Pasien berobat menggunakan
BPJS.
7. Pemeriksaan Fisik (10 Nov 2017)

Keadaan umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Nadi : 80 kali/menit, regular, kuat, isi cukup
Pernapasan : 18 kali/menit
Suhu : 36,3°C
Berat badan : 55 kg
Tinggi Badan : 160 cm
BMI : 21,48 (Normal)
Status Generalis
Kepala : Normosefal; Tidak ada deformitas; Warna rambut hitam; Persebaran rata; Tidak
mudah dicabut
Mata Mata : Konjungtiva tidak pucat; Sklera tidak ikterik; RCL +/+; RTCL +/+; Pupil isokor,
Lensa keruh -/-
Telinga : Normotia; Tidak ada sekret; Tidak ada darah; Nyeri tekan tragus -/-
Hidung : Deformitas (-); Tidak ada deviasi septum; Tidak ada sekret; Tidak ada darah
Mulut : Mukosa lembab, Tidak sianosis;
Leher : Tidak ada KGB yang teraba; Inspeksi tidak ada massa;
Paru : Inspeksi dada simetris saat statis maupun dinamis, tidak terdapat penggunaan
otot bantu napas, tidak ada retraksi, diameter antero-posterios baik, sela iga
tidak melebar
Palpasi ekspansi dada kanan = dada kiri, vocal fremitus kiri=kanan; Perkusi dada
kanan dan kiri sonor; Auskultasi bunyi napas vesikuler kanan = kiri, tidak
terdapat rhonki, tidak ada wheezing.
Jantung : Inspeksi iktus cordis terlihat di ICS-5 linea midclavicula kiri;
Palpasi iktus kordis teraba di ICS-5 linea midclavicula kiri, tidak terdapat
thrilling, lifting, maupun tapping; Auskultasi bunyi jantung pertama dan kedua
regular, tidak terdengar mur-mur maupun gallop.
Abdomen : Inspeksi perut datar; Palpasi dinding perut kenyal, hepar dan lien tidak teraba,
ballottemant negatif; shifting dullness (-); Auskultasi bising usus 6 kali/menit
Extremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, pada sendi lutut tidak terdapat edema, rasa hangat
dan warna kemerahan, krepitasi (+/+).
Status Lokalis :

Gambar 1. Tinea Cruris

Pada status dermatologi terdapat lokalisasi pada cruris dextra et sinistra. Bentuk efloresensi
berupa makula eritema, berbatas tegas, bentuk geografika, ukuran 5x6 cm sampai 8x10 cm
dengan tepi berwarna lebih merah dan meninggi, dan terdapat central healing yang ditutupi
skuama halus pada bagian tengah lesi.

8. Ringkasan
Perempuan, Ny. S, usia 46 tahun, datang dengan keluhan Gatal diselangkangan 1
tahun terakhir sebelum kunjungan ke poli umum Puskesmas Kecamatan
Cilincing. Pasien juga mengeluhkan gatal-gatal di selangkangan yang semakin
memberat selama 2 minggu terakhir. Gatal disertai dengan munculnya bercak
kemerahan di selangkangan. Gatal dirasakan terus-menerus pada bercak kemerahan
terutama saat sedang berkeringat dan cuaca panas. Pasien juga sering menggaruk dan
bercak kemerahan tersebut semakin melebar dan bertambah banyak. Pasien
mengganti celana dalam 1 kali sehari, setiap selesai BAK dan BAB jarang
mengeringkan terlebih dahulu sebelum memakai celana, pasien juga sering
bergantian handuk dengan suami.
Selain itu pasien juga ingin melakukan kontrol penyakit Diabetes Melitus dan
Hipertensi yang dideritanya selama 2 tahun terakhir. Namun keluhan lain seperti
sakit kepala, pegal-pegal, sering haus, banyak makan, dan sering BAK disangkal.

8 bulan yang lalu pasien pernah berobat untuk gatal pada selangkangannya,
pasien lupa diberi obat apa, gatal sempat hilang saat minum obat, namun saat
obat habis bercak masih ada dan gatal sering kambuh. 4 bulan yang lalu pasien
kembali berobat dan diberikan salep hidrokortison serta obat minum untuk gatal,
namun bercak semakin luas dan tidak ada perbaikan gejala klinis sehingga pasien
berhenti berobat. Selama itu pasien hanya memakai bedak caladine untuk
mengurangi gatal.
Pasien tidak begitu rajin kontrol dan minum obat hipertensi serta diabetes
melitusnya. Pasien kontrol hanya apabila ada gejala pegal-pegal atau sakit kepala.
Pasien terakhir minum obat Diabetes dan Hipertensinya 1 minggu yang lalu.
Sebelumnya pasien konsumsi Metformin 2 x 500mg dan Amlodipin 5 mg .
Pada pemeriksaan fisik tekanan darah pasien 150/100, Pada status dermatologi terdapat
lokalisasi pada cruris dextra et sinistra. Bentuk efloresensi berupa makula eritema, berbatas
tegas, bentuk geografika, ukuran 5x6 cm sampai 8x10 cm dengan tepi berwarna lebih merah
dan meninggi, dan terdapat central healing yang ditutupi skuama halus pada bagian tengah
lesi.

9. Diagnosis
Kerja: Tinea Cruris, Diabetes Mellitus, Hipertensi gr II
Banding: Kandidosis Intertriginosa, Psoariasis, Eritrasma
10. Tatalaksana
Non farmakologis:
 Mengingatkan pasien untuk teratur minum obat.
 Mengingatkan pasien untuk menjaga pola hidup sehat, makan makanan yang sehat,
berolahraga minimal 3x seminggu
 istirahat cukup, dan hindari hal-hal yang dapat membuat stress pikiran.
 Menganjurkan pasien untuk kontrol ke puskesmas 2-3 hari sebelum obat habis
 Untuk menghindari progesifitas penyakit jamur yaitu menghindari penggunaan celana
yang ketat dan tetap menjaga agar lesi tetap kering dan menjaga higienitas pasien
dengan memakai baju yang menyerap keringat, memakai pakaian longgar dan tidak
ketat serta mengeringkan badan dengan baik setelah mandi dan berkeringat.

Farmakologis:

 Mikonazol krim 2% 2 x I appl UE


 Loratadin tab 1 x 10mg PO
 Amlodipin tab 1 x 5mg PO
 Metformin tab 2 x 500mg PO

11. Prognosis
Tinea Cruris
- Ad Vitam : bonam
- Ad Functionam : bonam
- Ad Sanactionam : dubia
Diabetes Mellitus type II
- Ad Vitam : dubia ad malam
- Ad Functionam : dubia ad malam
- Ad Sanactionam : malam
Hipertensi gr II
- Ad Vitam : dubia ad malam
- Ad Functionam : dubia ad malam
- Ad Sanactionam : malam
Follow up

1. Follow up
28/11/2017

S: Gatal diselangakangan masih ada namun sudah ada perbaikan. Pasien sudah
tidak konsumsi obat hipertensi dan DM selama satu minggu. Pemeriksaan
gula darah terakhir 6 bulan yang lalu. Salep jamur masih ada.

O: TD : 140/90 mmHg
HR : 88 kali/menit, regular, kuat, isi cukup
RR : 20 kali/menit
Suhu : 36,5 C

Status lokalis:
Pada status dermatologi terdapat lokalisasi pada cruris dextra et sinistra.
Bentuk efloresensi berupa makula eritema, berbatas tegas, bentuk geografika,
ukuran 5x6 cm sampai 8x10 cm dengan tepi berwarna lebih merah kehitaman
dan meninggi, dan terdapat central healing yang ditutupi skuama halus pada
bagian tengah lesi.

A: Tinea Cruris
Diabetes Melitus tipe 2
Hipertensi gr I

P: Non-Farmakologi: Mengingatkan pasien untuk teratur minum obat.


 Mengingatkan pasien untuk menjaga pola hidup sehat, makan makanan yang
sehat, berolahraga minimal 3x seminggu
 istirahat cukup, dan hindari hal-hal yang dapat membuat stress pikiran.
 Menganjurkan pasien untuk kontrol ke puskesmas 2-3 hari sebelum obat habis
 Untuk menghindari progesifitas penyakit jamur yaitu menghindari penggunaan
celana yang ketat dan tetap menjaga agar lesi tetap kering dan menjaga higienitas
pasien dengan memakai baju yang menyerap keringat, memakai pakaian longgar
dan tidak ketat serta mengeringkan badan dengan baik setelah mandi dan
berkeringat.
 Rencana periksa gula darah puasa dan gula darah 2 jam setelah makan.
Farmakologi: Metformin 2 x 500mg, Amlodipin 1 x 10mg, CTM 3 x 4mg
2. Follow up
29/11/2017
S: Periksa laboratorium, GDP 334 mg/dl GDPP 382 mg/dl

O: TD : 140/90 mmHg
HR : 88 kali/menit, regular, kuat, isi cukup
RR : 20 kali/menit
Suhu : 36,5 C

Status lokalis:
Pada status dermatologi terdapat lokalisasi pada cruris dextra et sinistra.
Bentuk efloresensi berupa makula eritema, berbatas tegas, bentuk geografika,
ukuran 5x6 cm sampai 8x10 cm dengan tepi berwarna lebih merah kehitaman
dan meninggi, dan terdapat central healing yang ditutupi skuama halus pada
bagian tengah lesi.

Hasil EKG menunjukan bahwa sinus rhtym, laju QRS 54 kali/menit, gelombang P normal
selalu diikuti oleh QRS dan gelombang T, aksis QRS normal, PR interval normal (0.12
detik), gelombang QRS normal (0,105 detik), tidak ada ST elevasi maupun ST depresi.
Hasil ini menunjukan bahwa EKG pasien dalam batas normal.

A: Tinea Cruris
Diabetes Melitus tipe 2
Hipertensi gr I

P: Non-Farmakologi: Mengingatkan pasien untuk teratur minum obat.


 Mengingatkan pasien untuk menjaga pola hidup sehat, makan makanan yang
sehat, berolahraga minimal 3x seminggu
 istirahat cukup, dan hindari hal-hal yang dapat membuat stress pikiran.
 Menganjurkan pasien untuk kontrol ke puskesmas 2-3 hari sebelum obat habis
 Untuk menghindari progesifitas penyakit jamur yaitu menghindari penggunaan
celana yang ketat dan tetap menjaga agar lesi tetap kering dan menjaga higienitas
pasien dengan memakai baju yang menyerap keringat, memakai pakaian longgar
dan tidak ketat serta mengeringkan badan dengan baik setelah mandi dan
berkeringat.
Farmakologi : Glibenklamid 1 x 5mg

3. Follow up
5/12/2017

S: Gatal diselangakangan masih ada namun sudah ada perbaikan, obat jamur
habis. Pasien sudah rutin konsumsi obat hipertensi dan DM serta sudah mulai
menjaga makanan yang dikonsumsi.

O: TD : 130/90 mmHg
HR : 84 kali/menit, regular, kuat, isi cukup
RR : 21 kali/menit
Suhu : 36,5 C

Status lokalis:
Pada status dermatologi terdapat lokalisasi pada cruris dextra et sinistra.
Bentuk efloresensi berupa makula eritema, berbatas tegas, bentuk geografika,
ukuran 5x6 cm sampai 8x10 cm dengan tepi berwarna lebih merah kehitaman
dan meninggi, dan terdapat central healing yang ditutupi skuama halus pada
bagian tengah lesi.

A: Tinea Cruris
Diabetes Melitus tipe 2
Hipertensi gr I

P: Non-Farmakologi: Mengingatkan pasien untuk teratur minum obat.


 Mengingatkan pasien untuk menjaga pola hidup sehat, makan makanan yang
sehat, berolahraga minimal 3x seminggu
 istirahat cukup, dan hindari hal-hal yang dapat membuat stress pikiran.
 Menganjurkan pasien untuk kontrol ke puskesmas 2-3 hari sebelum obat habis
 Untuk menghindari progesifitas penyakit jamur yaitu menghindari penggunaan
celana yang ketat dan tetap menjaga agar lesi tetap kering dan menjaga higienitas
pasien dengan memakai baju yang menyerap keringat, memakai pakaian longgar
dan tidak ketat serta mengeringkan badan dengan baik setelah mandi dan
berkeringat.
Farmakologi: Metformin 2 x 500mg, Glibenklamid 1 x 5mg, Amlodipin 1 x
10mg, Cetirizine 1 x 10mg, Mikonazol krim 2% 2 x 1 appl.

4. Follow up (Home Visit)


13/12/2017

S: Gatal diselangakangan sudah membaik dan jarang gatal. Pasien sudah rutin
konsumsi obat hipertensi dan DM serta sudah mulai menjaga makanan yang
dikonsumsi. Pasien juga sudah menjaga kebersihan dan menjaga lesi agar
tetap kering dan tidak lembab

O: TD : 130/80 mmHg
HR : 84 kali/menit, regular, kuat, isi cukup
RR : 21 kali/menit
Suhu : 36,5 C

Status lokalis:
Pada status dermatologi terdapat lokalisasi pada cruris dextra et sinistra.
Bentuk efloresensi berupa makula hiperpigmentasi, berbatas tegas, bentuk
geografika, ukuran 5x6 cm sampai 8x10 cm dengan tepi berwarna lebih merah
kehitaman dan meninggi, dan terdapat central healing yang ditutupi skuama
halus pada bagian tengah lesi.
A: Tinea Cruris
Diabetes Melitus tipe 2
Hipertensi terkontrol

P: Non-Farmakologi:
 Mengingatkan pasien untuk teratur minum obat.
 Mengingatkan pasien untuk menjaga pola hidup sehat, makan makanan yang
sehat, berolahraga minimal 3x seminggu
 istirahat cukup, dan hindari hal-hal yang dapat membuat stress pikiran.
 Menganjurkan pasien untuk kontrol ke puskesmas 2-3 hari sebelum obat habis
 Memberikan informasi ke keluarga pasien mengenai kondisi pasien saat ini, dan
membutuhkan peran keluarga demi kesehatannya
 Untuk menghindari progesifitas penyakit jamur yaitu menghindari penggunaan
celana yang ketat dan tetap menjaga agar lesi tetap kering dan menjaga higienitas
pasien dengan memakai baju yang menyerap keringat, memakai pakaian longgar
dan tidak ketat serta mengeringkan badan dengan baik setelah mandi dan
berkeringat.
GENOGRAM

Ny. P Tn. F

Ny. S / 46 thn Tn. A / 51 thn

Nn. A / 16 thn Nn. C / 14 thn Nn. P / 12 thn

Genogram keluarga
DENAH RUMAH

DAPUR KAMAR MANDI

KAMAR ANAK KEDUA KAMAR ANAK


DAN KETIGA PERTAMA

KAMAR PASIEN DAN


SUAMI

You might also like