Professional Documents
Culture Documents
(PERSONAL HIGIENE)
Sasaran : Pasien dan Keluarga di Ruang Angsana RSUP Hasan Sadikin Bandung
Hari/Tanggal :
Waktu : 1 x 35 menit
I. Tujuan
Ruang Angsana RSUP Hasan Sadikin Bandung dapat memahami konsep personal hygiene
dengan benar.
Setelah dilakukan penyuluhan, pasien di Ruang Angsana RSUP Hasan Sadikin Bandung
diharapkan dapat :
II. Metode
III. Media
1. Laptop + LCD
2. Leaflet
3. Powerpoint
IV. Materi
Terlampir
V. Pengorganisasian
a. Kelompok
1) Moderator:
Tugas :
b) Memperkenalkan diri
2) Presentator
Tugas :
3) Fasilitator:
Tugas :
kesempatan bertanya
4) Observer:
Tugas :
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
berlangsung
Keterangan Gambar:
: pembimbing : pasien/peserta
: moderator : fasilitator
: presentator : observer
penyuluhan Mend
engarkan
Mend
engarkan
hygiene Mend
hygiene Mend
Presentator + bertanya
fasilitator Menjawab pertanyaan Mend
engarkan
Berta
nya
Mend
engarkan
rima leaflet
Menj
awab salam
VII . Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
- Pasien di Ruang Angsana RSUP Hasan Sadikin Bandung antusias terhadap materi
penyuluhan
- Pasien di Ruang Angsana RSUP Hasan Sadikin Bandung tidak meninggalkan tempat
- Pasien di Ruang Angsana RSUP Hasan Sadikin Bandung ikut berperan aktif didalam
- Pasien di Ruang Angsana RSUP Hasan Sadikin Bandung terlibat aktif dalam kegiatan
penyuluhan
3. Evaluasi hasil
PERSONAL HYGIENE
kesehatan.
B. Tujuan Personal Hygiene
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
3. Status sosial-ekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo,
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihan
kakinya.
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya
untuk melakukannya.
D. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene
1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan
perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,
gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada
kuku.
2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
1. Cuci Tangan
Sebelum dan sesudah menggunakan toilet; sebelum atau sesudah melakukan aktivitas
tertentu.
untuk mengontrol penyebaran kuman yang dapat menyebabkan pilek dan flu
Basahi tangan dibawah kran dan gunakan sabun batang/ sabun cair. Semua bagian tangan
harus terkena air, semua permukaan kulit termasuk jari tangan, kuku dan bagian belakang
telapak tangan digosok dengan busa sabun minimal 20 detik, bilas tangan dengan air
Keringkan tangan dengan handuk bersih/ handuk disposable setelah mencuci. Handuk
Untuk beberapa aktivitas laian, hand sanitizer tidak dapat menggantikan pencucian
sanitizer ke telapak tangan, kemudian menggosok kedua tangan bersama hingga kering,
2. Rambut
Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo ringan, bilas dengan air
bersih.
Sisirlah rambut 3 hingga 4 kali sehari dengan sikat rambut berbulu lembut atau sisir bergigi
jarang.
Cuci sikat rambut atau sisir setiap kali anda mencuci rambut.
Minyaki kulit kepala, sekali seminggu, atau sejam sebelum mencuci rambut
3. Kulit
Mandi satu atau dua kali sehari direkomendasikan untuk egara tropis seperti Indonesia.
Orang yang aktif berolahraga/ bekerja diluar hingga berkeringat disarankan untuk mandi
setelah aktivitas.
Gunakan sabun ringan secukupnya, spon mandi dapat digunakan untuk menggosok, atau
Bagian genital dan dubur harus dibersihkan karena pengeluaran alami pada area ini, jika
4. Gigi
Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang tersangkut
diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang, gigi geraham dan gigi geraham
bungsu.
Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi bawah.
Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gigi.
Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk semula.
Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunaka pasta gigi yang tidak mengandung bahan
5. Kuku
Memanjangkan kuku hanya jika anda menjamin kebersihan kuku. Kuku pendek mengurangi
masalah.
Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit. Badan sehat mempunyai kuku
sehat. Kuku rapuh/tak berwarna merah mengindikasika kondis kurang sehat atau adanya
penyakit.
Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan keratin atau kuku robek.
Jika memungkinkan, manjakan kuku anda tiap tiga minggu sekali dengan manicure (rendam
tangan di air hangat selama 10 menit, pijat tangan, kemudian bersihkan dan bentuk kuku
anda).
6. Kaki
Gosok kaki dengan spon, batu kambang atau penggosok kaki yang tidak terbuat dari bahan
Untuk personel yang sering memakai sepatu terus menerus perlu mengeluarkan sesekali, ini
akan memberikan udara pada kaus kaki dan mengurangi bau. Gunakan kaus kaki katun.
Gunakan kaus kaki bersih setiap hari. Gunakan bedak sebelum menggunakan kaus kaki.
Banyak orang memiliki kaki yang mudah berkeringat, dan kaus kaki serta sepatu menjadi
cukup berbau. Jika memungkinkan, jangan menggunakan sepatu yang sama setiap hari.
Paling tidak, anda memilki sepasang sepatu dan gunakan sebagai alternated.
Penting untuk memastikan anda menggunakan sepatu/ alas kaki yang nyaman. Untuk anda
yang bertelanjang kaki didalam ruangan, keset pintu harus dibersihkan atau diganti secara
berkala.
tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus-menerus
dibersihkan air mata, dan kelopak mata, dan bulu mata mencegah partikel asing. Seseorang
hanya memerlukan untuk memindahkan sekresi kering yang terkumpul kepada kantus sebelah,
dalam bulu mata hygiene telinga mempunyai implikasi ketajaman pendengaran sebasea lilin atau
benda asing berkumpul pada kanal telinga luar yang mengganggu konduksi suara. Khususnya
pada lansia rentan masalah. Hidung memberikan temperatur dan kelembaban udara yang
pernafasan dihirup serta mencegah masuknya partikel asing ke dalam sistem kumulasi sekresi
yang mengeras di dalam nares dapat merusak sensasi olfaktori dan pernafasan (Potter dan Perry,
2005).
Potter, Patricia A., (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik,
Wartonah, Tarwoto, (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:Salemba
Medika