You are on page 1of 33

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA NY.D DENGAN STROKE


HAEMORAGIC SISTEM CAROTIS KANAN E.C HIPERTENSI EMERGENCY
DI RUANG RAWAT FRESIA 2 RSUP DR HASAN SADIKIN
KOTA BANDUNG

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Stase Keperawatan Paliatif


Program Profesi Ners Angkatan XXXIV Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

DISUSUN OLEH

Yuanita Wulansari
220112170014

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXIII


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA NY.D DENGAN STROKE
HAEMORAGIC SISTEM CAROTIS KANAN E.C HIPERTENSI EMERGENCY
DI RUANG RAWAT FRESIA 2 RSUP DR HASAN SADIKIN
KOTA BANDUNG

I. PENGKAJIAN AWAL
A. Identitas Klien
1. Nama : Ny. D
2. Tempat tanggal lahir / usia : Bandung, 11 April 1972
3. Usia : 45 tahun 11 bulan
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Pelaku rawat : Suami dan Anak
7. Alamat : Kp. Babakan Hegarmanah RT01/RW02 Pasir
Jambu, Kabupaten Bandung
8. Pendidikan Terakhir : SD
9. Status : Menikah
10. No. RM : 0001675098
11. UPK/Dokter : dr. Henny Anggraini Sadeli, Sp. S(k)
12. Diagnosis : Stroke haemoragic sistem carotis kanan e.c
hipertensi emergency
13. Tanggal Masuk RS : 25 Maret 2018
14. Tanggal Pengkajian : 28 Maret 2018
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. L
Usia : 24 th
Hubungan dengan pasien : Anak
Alamat Rumah : Kp. Babakan Hegarmanah RT01/RW02 Pasir
Jambu, Kabupaten Bandung

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


C. Identitas Orang Tua / Wali / Pelaku Rawat Lain

Ibu Ayah Wali/ Suami Klien Perilaku Rawat Lain


Anak 2
1. Nama : Ny. E 1. Nama : Tn. B 1. Nama : Tn. S 1. Nama : Ny. L
2. Usia : meninggal (stroke) 2. Usia : meninggal 2. Usia : 50th 2. Usia : 24 th
3. Pendidikan: SD 3. Pendidikan: SD 3. Pendidikan: SD 3. Pendidikan : SMP
4. Pekerjaan : IRT 4. Pekerjaan : - 4. Pekerjaan : Buruh harian 4. Pekerjaan : IRT
5. Agama : Islam 5. Agama : Islam lepas 5. Agama : Islam
6. Alamat : Kabupaten 6. Alamat : Kabupaten 5. Agama : Islam 6. Alamat : SDA
Bandung Bandung 6. Alamat : SDA

Anak 1 Menantu 1
1. Nama : Tn. D 6. Nama : Ny. E
2. Usia : 29 th 7. Usia : 27 th
3. Pendidikan: SMP 8. Pendidikan: SMP
4. Pekerjaan : Wiraswasta 9. Pekerjaan : IRT
5. Agama : Islam 10. Agama : Islam
Alamat : Kp. Cilestari, 11. Alamat : Kp. Cilestari,
Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34 3


C. Identitas Keluarga

No. Nama Usia Hubungan Kesehatan

1. Tn. S 50 th Suami Hipertensi

2. Tn. D 29 th Anak Tidak ada keluhan

3. Ny. E 27 th Menantu Tidak ada keluhan

4. Ny. L 24 th Anak Tidak ada keluhan

5. An. D 15 th Anak Tidak ada keluhan

6. An. R 10 th Anak Tidak ada keluhan

D. Genogram

Keterangan:

: Laki-laki. : Hubungan Perkawinan.

: Perempuan. : Hubungan Keluarga.

: Meninggal. : Tinggal Satu Rumah.

: Klien

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


E. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Nyeri________________________________________________________________
2) Riwayat kesehatan sekarang
Ketika dikaji klien mengeluh nyeri pada kepala bagian frontal kanan nyeri seperti
ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan secara terus menerus, nyeri dirasa bertambah jika
bergerak, dan sedikit berkurang ketika istirahat. Skala nyeri 3 dari 1-10. Klien
mengalami kelemahan bagian tubuh kiri dan kehilangan kemampuan menelan, klien
berbicara sedikit tidak jelas. Klien mengatakan sebelumnya dibawa kerumah sakit
karena setelah mencuci dan pergi ke warung klien merasakan baal pada sekujur
tubuhnya, klien mendadak lemas dan mengeluh nyeri pada kepalanya. ___________
3) Riwayat kesehatan dahulu
Klien memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol keluarga mengatakan hanya
meminum obat jika kepala terasa pusing dan asam urat sejak ±5 tahun yang lalu, klien
tidak memiliki riwayat diabetes mellitus, dan kolesterol. Klien suka memakan ikan
asin.________________________________________________________________
4) Riwayat kesehatan keluarga
Kedua orang tua klien memiliki riwayat hipertensi, Ibu klien meninggal karena
penyakit stroke, dan kakak klien menderita hipertensi dan stroke, adik pertama klien
juga menderita stroke dan hipertensi, serta 4 adik klien yang lain juga menderita
hipertensi, suami klien juga menderita hipertensi._____________________________
5) Riwayat psikososial spiritual :
a) Konsep Diri
 Body image /gambaran diri
Klien dan keluaga tidak merasa malu dengan keadaan saat ini yang klien takutkan
hanya tidak bisa mengurus anaknya yang masih kelas 3 SD karena keadaannya
saat ini.___________________________________________________________
 Identitas Diri
Klien mengatakan dirinya merupakan seorang ibu rumah tangga yang mengurusi
rumah, mengurusi 2 anak lainnya, mengurusi suaminya dan ikut merawat
cucunya.___________________________________________________________

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


 Ideal Diri
Klien berkata harapannya ialah ingin segera pulang dan sembuh agar bisa segera
bertemu dengan keluarga yang ada di rumah khususnya anaknya yang masih
berusia 10 tahun. Keluarga juga berharap agar dapat segera pulang karena anak
(cucu-cucu klien) sudah ditinggal lama.__________________________________
 Peran Diri
Dengan keadaan klien saat ini, klien tidak dapat melaksanakan perannya menjadi
seorang ibu bagi keempat anaknya, menjadi istri bagi suaminya, dan menjadi
nenek untuk kedua cucunya.___________________________________________
 Harga diri
Klien merasa tidak berdaya dengan keadaannya sekarang karena tidak dapat
melakukan kegiatan sehari-hari lagi secara mandiri.________________________

b) Pola Koping
Apabila klien memiliki masalah klien selalu bercerita terkait segalanya kepada
anaknya yang ke 2 (Ny. L) selain kepada suaminya, pengambilan keputusan tetap
berada pada suaminya.__________________________________________________
c) Kecemasan
Klien memiliki kecemasan tidak dapat mengurus anaknya yang bungsu lagi _______
d) Spiritual
Klien memiliki semangat untuk sembuh, karena ingin kembali mengurus anaknya
yang bungsu. Kegiatan ibadah klien selama sakit dan di Rumah Sakit tetap berjalan
seperti biasa seperti shalat dzikir dan berdoa, wudhu dilakukan dengan bertayamum
dan shalat dengan tiduran._______________________________________________
e) Status social
Hubungan klien dan keluarga sangat baik, klien juga aktif dalam kegiatan pengajian
dan pkk di sekitar lingkungan rumahnya. Keluarga selalu memberikan support untuk
klien baik itu suami, anak, menantu dan cucunya.____________________________

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


f) Pola persepsi sehat dan manajemen kesehatan
Sehat menurut klien adalah keadaan yang dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Jika
ada keluhan biasanya klien ke puskesmas dekat rumahnya seperti mengecek
hipertensinya_________________________________________________________
g) Pola persepsi kognitif
Klien dan keluarga mengetahui bagaimana keadaanya saat ini dan kemungkinan
kedepannya akan bagaimana karena mengingat ini bukan kasus pertama
dikeluarganya, namun keluarga menanyakan terkait makanan apa saja yang dapat
dikonsumsi oleh klien ketika pulang._______________________________________
h) Status Sosial Ekonomi Keluarga
 Hubungan Dengan Orang Lain
Klien merupakan orang yang aktif dilingkungannya namun karena rumah sakit
yang jauh dari rumahnya dan susahnya akses jadi sedikit tetangganya yang
menengok._________________________________________________________
 Kegiatan Organisasi Sosial
Klien mengikuti pengajian dan kegiatan PKK di lingkungan sekitar
rumahnya._________________________________________________________
 Keadaan Ekonomi
Klien sehari-hari menjadi ibu rumah tangga sedangkan suaminya hanya buruh
harian lepas yang penghasilanya tidak menentu. Klien dan keluarga mengunakan
BPJS NON PBI dalam mendapatkan pelayanan kesehatannya.________________
 Aktivitas Rekreasi Keluarga
Klien dan keluarga jarang untuk berkreasi ke tempat wisata, namun keluarga dan
klien sering menghabiskan waktu bersama._______________________________
F. Pengkajian Fisik
1) Kesadaran
Compos Mentis/Letargi/Stupor/Somnolen/Semikoma/Koma
GCS :E4V5Mt (motorik tidak dapat dikaji karena klien mengalami kelemahan
anggota gerak kiri)
2) Penampilan umum
Klien tampak lemah kontak matatidak adekuat namun klien dapat di ajak
berkomunikasi

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


3) TTV
TD = 190/110 mmHg, Nadi = 84x/menit, RR = 22 x/menit, Suhu = 37,0 °C
4) Antropometri
BB : 53 kg
TB : 144 cm
IMT : 25,55 kg/m2

5) Pemeriksaan
1. Pemeriksaan kepala
a) Inspeksi: Bentuk (Simetris/ Tidak), Kulit kepala (Bersih/Berminyak), Rambut
(Rontok/Merah), Lesi (Ada/Tidak)
b) Palpasi: Nyeri tekan (Ada/Tidak)
Rambut rontok sedikit klien belum keramas sejak pertama masuk rumah
sakit______________________________________________________________

2. Wajah
a) Inspeksi: Bentuk (Simetris/ Tidak), Lesi (Ada/Tidak)
b) Palpasi: Nyeri tekan (Ada/Tidak)
Klien tidak dapat mengemukan pipi bagian kiri, jika tersenyum nampak bibir
tidak simetris_______________________________________________________

3. Mata
a) Inspeksi: Kelengkapan (Ya/Tidak), Kesimetrisan mata (Ya/Tidak), Kelopak mata/
palpebral oedem (Ada/Tidak), Lesi (Ada/Tidak), Anemis (Ya/Tidak), Warna iris
(Hitam)
b) Palpasi: Nyeri tekan (Ada/Tidak), Kelenjar mata (Normal/Nyeri/Keluaran)
________________________________________________________
4. Hidung
a) Inspeksi: Lesi (Ada/Tidak), Perdarahan (Ada/Tidak), Pembengkakan Polip
(Ada/Tidak), Pernapasan cuping hidung (Ada/Tidak)
Terpasang alat bantu napas (Ya/Tidak), Jenis: nasal canul 1 lt
b) Palpasi: Nyeri tekan (Ada/Tidak)
________________________________________________________
5. Mulut
a) Inspeksi: Lesi (Ada/Tidak), Mukosa Bibir (Lembab/Kering, Intact/Lesi), Warna
Lidah (Normal/Putih/Putih Kekuningan), Gigi karies (Ada/Tidak)
________________________________________________________

6. Telinga

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


a) Inspeksi: Lesi (Ada/Tidak), Peradangan (Ada/Tidak), Sekret (Ada/Tidak)
b) Palpasi: Nyeri tekan (Ada/Tidak)
________________________________________________________
7. Leher
a) Inspeksi: Bentuk (Simetris/Tidak), Peradangan (Ada/Tidak)
b) Palpasi: Nyeri tekan (Ada/Tidak)
________________________________________________________
8. Dada/ Thoraks
a) Inspeksi : Bentuk (Simetris/ Tidak), Retraksi otot bantu nafas (Ya/Tidak),
Pola nafas (Normal/ Tidak), Susunan ruas tulang (Normal/ Tidak), Deformitas
(Ada/Tidak)
b) Palpasi : Taktil vremitus getaran antara kanan dan kiri (Simetris/Tidak)
c) Perkusi : Suara Lapang Paru (Resonan/ Hiper Resonan)
d) Auskultasi : Suara Napas (Vesikuler/ Ronchi/ Wheezing/ Stridor/ Rales)
________________________________________________________

9. Payudara
a) Inspeksi: Bentuk (Simetris/Tidak), Warna Areola (coklat)
b) Palpasi Nodus Limfa: Nyeri Tekan (Ya/Tidak), Massa Abnormal (Ada/Tidak)
________________________________________________________
10. Jantung
a) Inspeksi: Palpitasi (Ada/Tidak)
b) Perkusi: Pembesaran Jantung (Ada/Tidak)
c) Auskultasi: Irama (Reguler/Ireguler), Bunyi Jantung (Normal, Murmur, Galops)
________________________________________________________
11. Abdomen
a) Inspeksi: Bentuk (Simetris/Tidak), Striae (Ada/Tidak), Lesi (Ada/Tidak)
b) Auskultasi: Bising usus 6x/menit
c) Palpasi: Nyeri tekan (Ada/Tidak), Kandung Kemih distensi (Ya/Tidak)
________________________________________________________
12. Ekstremitas
a) Inspeksi: Lesi (Ada/Tidak), Edema (Ada/Tidak), Deformitas (Ada/Tidak),
Clubbing Finger (Ada/Tidak), Sianosis (Ada/Tidak) Kekuatan Nadi Perifer
(,/Lemah/Tidak Teraba), Pergerakan: (Normal, Kaku)
b) Kekuatan otot : 5 0

5 0

c) Palpasi: CRT (<2 detik/>2 detik)


d) Homan’s sign: (-)

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


13. Genitalia & Anus
a) Inspeksi: Lesi (Ada/Tidak), Hemoroid (Ada/Tidak), Keluaran dari vagina
(Ada/Tidak) Pembesaran Limfa (Ada/Tidak)
14. Kulit
a) Inspeksi: Kebersihan (Bersih/Tidak), Warna (Normal/Ikterik/Albino), Turgor
(Normal/Lambat), HIperpigmentasi (Ada/Tidak)
________________________________________________________
15. Kelenjar Getah bening
a) Inspeksi: Pembengkakan (Ya/Tidak), Eritema (Ya/Tidak)
b) Palpasi: Nyeri tekan (Ya/Tidak)
Area: ___________________________________________________

G. Pemeriksaan 12 Saraf Kranial


Pemeriksaan Saraf Kranial Keterangan

Nervus I Klien tidak dapat membedakan bau kopi, teh, dan sabun
Olfactorius
Nervus II Klien dapat membaca buku dengan bantuan kacamata,
Opticus Klien dapat membaca huruf pada snelen chart lapang
pandang masih dalam batas normal

Nervus III, IV dan VI Gerakan bola mata klien normal dapat mengikuti gerakan
Okulomotorius, Trochlearis dan jari pemeriksa, ukuran pupil dalam batas normal 3 mm,
Abdusen reflek cahaya baik, klien dapat menggerakan mata ke
bawah, kedalam dan kesisi luar, dapat membuka dan
menutup mata.

Nervus V Klien dapat menggerakkan rahang ke semua arah, saat


Trigeminus klien memejamkan mata dan diberi sentuhan kapas klien
dapat merasakannya,

Nervus VII Wajah simetris, klien mampu mengerutkan dahi, tidak


Fascialis simetris jika tersenyum,klien tidak dapat bersiul, menutup
kelopak mata, namun tidak dapat mengangkat alis., klien

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


tidak dapat membedakan rasa manis, asin, dan pahit.

Nervus VIII Tidak ada gangguan pendengaran, klien masih mendengar


Vestibularis suara detik jam. Saat diperiksa “past pointing test” klien
dapat menyentuh ujung jari kanan dan kiri dengan mata
tertutup fungsi vestibular seimbang.

Nervus IX Klien dapat membedakan rasa manis dan asin, klien dapat
Glosofaringeus menggerakkan lidah ke atas, ke bawah dan ke samping.

Nervus X Klien tidak mampu menelan makanan dengan baik


Vagus
Nervus XI Klien dapat mengangkat bahu sebelah kanan tidak bahu
Aksesorius sebelah kiri

Nervus XII Lidah klien simetris, bisa digerakan dari sisi satu ke sisi
Hipoglosus yang satu lagi

H. Data Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
26 Maret 2018

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan


Kolesterol total 227 ≤200 Tinggi
Kolesterol HDL 59 ≥40 Normal
Kolesterol LDL 153 ≤130 Tinggi
Trigliserida 167 ≤ 200 Normal
Glukosa Puasa 171 ≤140 Tinggi

Asam Urat 8,8 2 - 6,5 Tinggi

27 Maret 2018

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
HbA1c 6,5 4 – 5,7 Tinggi
Kalium 3,2 3,5 – 5,1 Rendah

28 Maret 2018

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan


Hematologi
Hemoglobin 14,3 12,3 – 15,3 Normal
Hematokrit 42,7 36 – 45 Normal
Eritrosit 5,15 4,2 – 5,5 Normal
Leukosit 15,58 4,5 – 11,0 Tinggi
Trombosit 305 150 - 450 Normal
Index Eritrosit
MCV 82,9 80 – 96 Normal

MCH 27,8 27,5 – 33,2 Normal

MCHC 33,5 33,4 – 35,5 Normal

Hitung Jenis Leukosit


Basofil 0 0–1 Normal

Eusinofil 1 0–4 Normal

Neutrofil Batang 0 3–5 Normal

Neutrofil Segmen 70 45 – 73 Normal

Limfosit 20 18 – 44 Normal

Monosit 6 3–8 Normal

Glukosa Puasa 144 ≤140 Tinggi

Pemeriksaan Thorax photo X-Ray


Thorax AP

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


Foto asimetris dan kurang inspirasi
Cor membesar ke lateral kiri dengan apeks tertanam pada diafragma, pinggang jantung normal
Sinuses dan diafragma normal
Pulmo:
- Hilus kanan normal, kiri tertutup bayangan jantung
- Corakan bronkovaskuler bertambah
- Tidak tampak bercak lunak
- Kranialisasi (-)

Kesan

- Kadiomegali tanpa bendungan paru


- Tidak Nampak proses spesifik aktif

Pemeriksaan EKG
Interpretasi:
Normal sinus rhythm
Voltage criteria for left ventricular hypertrophy
ST & T wave abnormality, consider inferolateral ischemia
Prolonged QT
Abnormal ECG

I. Terapi saat ini:


Sucralfat 4x 15 cc PO Allopurinol 1x 200 mg
Omeprazole 2 x 40 mg IV Amlodipin 1x10 mg
Manitol 20% 200cc - 150cc -150cc/8jam Captopril 3x 50mg
Parasetamol 4 x 500 mg Ceftriaxon 2x1 gr
Simvastatin 1x20 mg Aspar K 3x 30 mg

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


J. Pengkajian tambahan
Pengkajian keperawatan pasien paliatif dan end of life
1. Assesment Sistematik
Kriteria Ya Tidak Keterangan Kriteria Ya tidak Keterangan
Lelah  Klien merasakan nyeri Sesak napas 
Gangguan Tidur  kepala seperti di tusuk- Batuk 

General /
respirasi
General

Nyeri  tusuk Sputum 


Gangguan  Klien mengalami Hemoptosis 
Mobilisasi perubahan pola tidur

Nafsu Makan  Sakit kepala 


Hilang Pusing 
Gaangguan oral  Pingsan 
Penurunan berat  Kelemahan 
badan Tungkai

Sistem saraf pusat


Disfagia  Penurunan 
Saluran cerna

Mual  Kesadaran
Muntah  Kebingungan 
Konstipasi  Hilang memori 
Diare  Halusinasi 
Hematemesis  Mimpi buruk 
Melena 

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34 14


Gangguan kemih  Sedih  Klien tidak

Psikologis
Saluran Gangguan  Depresi  mengungkapkan
kemih kandungan Cemas  secara langsung,
Kateter namun terlihat dari
raut wajah
Gatal  Gatal, kemerahan, bentol-

Lainnya
Kemerahan bentol kecil dari leher
kulit

hingga punggung

2. Perawatan terintegrasi
Kriteria Pasien Keluarga
Wawasan Mengetahui diagnosis Ya/Tidak Ya/Tidak
Mengetahui prognosis Ya/Tidak Ya/Tidak
Mengetahui tujuan perawatan
Ya/Tidak Ya/Tidak
Kebutuhan akan dukungan spiritual
Ya/Tidak Ya/Tidak
pada pasien
Dukungan spiritual

Keagamaan/kebutuhan spiritual pada


Ya/Tidak Ya/Tidak
keluarga/lainnya
Kecemasan pasien/kerabat terhadap
Ya/Tidak Ya/Tidak
diri sendiriorang lain
Dukungan dari tim secara
Ya/Tidak Ya/Tidak
keseluruhan
Identifikasi tradisi keagamaan Ya/Tidak Ya/Tidak
Masalah psikologis : kecemasan

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34 15


Penapisan Pasien Paliative Care
1 Penyakit Dasar Skor Jumlah Skor
a. Kanker 2
b. PPOK 2
c. Stroke (dengan penurunan fungsional > 50%) 2 2
d. Penyakit Ginjal Kronis 2
e. Penyakit Jantung berat 2
f. HIV/ AIDS 2

2 Penyakit Ko Morbiditas Skor Jumlah Skor


a. Penyakit hati kronis 1 0
b. Penyakit ginjal moderat 1
c. PPOK Moderat 1
d. Gagal jantung kongestif 1
e. Kondisi/ komplikasi lain: ___________________ 1

3 Status fungsional klien Skor Jumlah Skor


Menggunakan status perpoma ECOG
Derajat Skala
0 = Aktif penuh, dapat melakukan kegiatan tanpa hambatan seperti 0
sebelum ada penyakit
1 =Terdapat hambatan dalam aktivitas berat tetapi dapat melakukan 0
pekerjaan rngan seperti pekerjaan rumah dan kantor yang
ringa, rawat jalan.
2 = Rawat jalan, dpat mengurus diri sendiri, tetapi tidak dapat 1
melakukan semua aktifitas, lebih dari 50% jam bangun.
3 = Dapat mengurus ddiri sendiri secara terbatas, lebih banyak 2
waktunya di tempat tidur atau dikursi roda dengan waktu
4 = tidak dapat mengurus diri sendiri, sebagian besar waktu di 3 3
tempat tidur, kondisi berat/cacat.
4 Kriteria lain yang perlu dipertimbangkan pasien Skor Jumlah Skor
a. Tidak akan menjalani perngobatan kuratif 1
b. Kondisi penyakit berat dan memilih untuk tidak melanjutkan terapi 1
c. Nyeri tidak terbatas lebih dari 24 jam 1 1
d. Memiliki keluhan yang tidak terkontrol (contoh: mual, muntah) 1
e. Memiliki kondisi psikososial dan spiritual yang perlu perhatian 1 1
f. Sering berkunjung ke unit gawat/darurat di rumah sakit 1
g. Lebih dari satu kali untuk diagnosis yang sama dalam 30 hari 1
h. Memiliki lama perawatan tanpa kemajuan yang beremakna 1
i. Lama rawat yang panjang di ICU tanpa kemajuan 1
j. Memiliki prognosis yang jelek 1
Total Skor 7
Petunjuk skoring:
Total Skor = 0-2 tidak perlu intervensi paliatif
Total Skor = 3 Observasi
Total Skor = 4 perlu intervensi Paliatif

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


Pengkajian Resiko Jatuh
No. Resiko Skala Skor
1 Tidak = 0 0
Riwayat jatuh, yang baru atau dalam 3 bulan terakhir
Ya = 25
2 Tidak = 0 15
Diagnosis sekunder > 1
Ya = 15
3 Alat bantu jalan:
- Bed rest/ di bantu perawat 0 0
- Penopang, tongkat/ walker 15
- Furniture 30
4 Tidak = 0 0
Memakai terapi heparin lock/ IV
Ya = 20
5
Cara berjalan atau berpindah:
- normal/ bed rest/ imobilisasi
0 0
- lemah
10
- terganggu
20
6 Status mental:
- orientasi sesuai kemampuan diri 0 15
- lupa keterbatasan diri 15
Skor total 30
Keterangan:
1. Tidak beresiko: 0-24
2. Resiko rendah: 25-44
3. Resiko tinggi: ≥ 45

Pengukuran Skala Braden


Parameter Temuan Skor
Persepsi 1.Tidak 2.Gangguan 3.Gangguan 4. Tidak ada 2
sensori merasakan sensori sensori gangguan
atau pada bagian ½ pada 1 atau 2 sensori,
respon permukaan ekstremitas atau berespon
terhadap tubuh berespon pada penuh
stimulus atau perintah verbal terhadap
nyeri, hanya tapi perintah
kesadaran berespon pada tidak selalu verbal.
menurun stimuli nyeri mampu
mengatakan
ketidaknyamanan

Kelembapan 1. Selalu 2. 3. 4. 1
terpapar Sangat Kadang lembab Kulit kering
oleh keringat lembab
atau

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


urine basah

Aktivitas 1. 2. 3. 4 1
Terbaring Tidak bisa Berjalan dengan Dapat
ditempat tidur berjalan atau tanpa berjalan
bantuan sekitar
Ruangan

. 1. 2. 3 Dapat 4. 1
Mobilitas Tidak mampu Tidak dapat membuat Dapat
bergerak merubah perubahan posisi merubah
posisi tubuh atau posisi tanpa
secara tepat ekstremitas bantuan
dan dengan mandiri
teratur

Nutrisi 1. 2. 3. 4. 4
Tidak dapat Jarang Dapat
menghabiskan mampu Mampu menghabis
1/3 porsi menghabiskan menghabiskan kan porsi
makannya, ½ porsi lebih dari ½ porsi Makannya,
sedikit makanannya makannya tidak
minum, puasa atau memerlukan
atau minum intake cairan suplementasi
air putih, kurang dari nutrisi.
atau mendapat jumlah
infus lebih optimum
dari 5 hari

Gesekan 1. 2. 3. 1
Tidak mampu Membutuhkan Membutuhkan
mengangkat bantuan bantuan
badannya maksimal minimal
sendiri, atau mengangkat mengangkat
spastik, tubuhnya tubuhnya
kontraktur
atau gelisah
TOTAL SKOR 10
Analisa skor skala Braden yang didapat dengan kriteria:
1)Resiko ringan jika skor 15-23
2)Resiko sedang jika skor 13-14
3)Resiko berat jika skor 10-12
4)Resiko sangat berat jika skor kurang dari 10

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


K. Masalah Saat ini
 Analisa Data

No. Data Penyebab Masalah


1. DS: Pasien mengeluh nyeri Nyeri akut
Hipertensi
di bagian kepala
DO: TD tinggi
Ruptur pembuluh darah serebral
Terdapat perdarahan pada
area karotis
Hemoragik serebral

Penambahan massa

Iskemia-hipoksia jar. Serebral (ggn. perfusi serebral)

Metabolisme anaerob↑

Asam laktat ↑

Nyeri
2. DS: klien mengeluh tidak Gg mobilitas
Hipertensi
bisa menggerakan fisik
anggota gerak
Ruptur pembuluh darah serebral

DO: kekuatan otot 5/0 Hemoragik serebral


5/0
Penambahan massa

Edema
Pada cerebelum

Defisit motorik

Gerakan inkoordinasi

Ggn. mobilitas fisik

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


3. DS: Keluarga menyatakan Defisit
minum obat HT hanya saat Pengetahuan
TD tinggi
Klien menanyakan
makanan untuk klien
ketika di rumah
DO: -
4. DS: Klien menyatakan Kecemasan
takut tak mampu merawat
anaknya yang bungsu
DO: -

II. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut berhubungan dengan perdarahan otak
2. Gg. Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan anggota gerak
3. Kurang pengetahuan: fungsi dan penatalaksanaan penyakit berhubungan dengan
interpretasi yang salah terhadap penyakit
4. Kecemasan berhubungan dengan perubahan peran diri

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


III. Rencana Asuhan Keperawatan

Nama Pasien : Ny. D Ruangan : Fresia 2 Kamar 10.1


No medrek :0001675098 Nama mahasiswa : Yuanita Wulansari
No Diagnosa Kriteria Hasil/ Tujuan Intervensi Rasional

1 Nyeri Akut NOC: NIC: Manajemen Nyeri, Pemberian


b.d - Tingkat Nyeri Analgesik, Peningkatan Koping,
perdarahan - Comfort Level Relaksasi otot Progresif, Monitor TTV,
otak - Nyeri: Respon Psikologis Pengetahuan: Manajemen Nyeri
Tambahan (Bulechek, Butcher, Dochterman, &
- Nyeri: Efek yang Wagner, 2013)
mengganggu
- Tanda-tanda vital
(Moorhead, Johnson, Maas, &
1) Lakukan pengkajian secara 1) Pada pasien dengan stroke, akan
Swanson, 2013)
komprehensif (lokasi, karakteristik,
terjadi inflamasi yang diakibatkan
durasi, frekuensi, kualitas dan factor
pencetus, factor yang memeprberat adanya kerusakan sel akibat
Setelah dilakukan asuhan
dan menurunkan nyeri ) perdarahan. Inflamasi akan
keperawatan selama 5 x 24 jam,
nyeri kronis pasien berkurang 2) Observasi adanya petunjuk mengeluarkan substansi kimia
dengan kriteria hasil: nonverbal mengenai prostaglandin yang dapat
1) Menyatakan rasa nyaman ketidaknyamanan menstimulasi saraf nyeri. Parasetamol
meningkat 3) Kolaborasi analgetik untuk menghambat sintesis prostalglandin
2) Deviasi ringan dari kisaran mengurangi nyeri: Parasetamol
dan memblok impuls nyeri (Farrell,
nadi, frekuensi pernapasan, 4x500 mg
4) Gunakan strategi komunikasi 2016)
suhu, tekanan darah normal
terapeutik 2) Observasi secara komprehensif dapat
(Nadi: 60-100 x/menit, RR:
12-20 x/menit, Suhu: 36.5- 5) Gali pengetahuan dan kepercayaan menggambarkan dengan jelas nyeri
37.5, TD: 100-130/70-90) pasien tentang nyeri yang dirasakan yang selanjutnya
3) Tidak ada gangguan tidur 6) Kendalikan faktor lingkungan yang dapat membantu dalam menentukan
4) Tidak ada gangguan dapat mempengaruhi respon pasien intervensi berikutnya atau keefektifan

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34 21


konsentrasi terhadap ketidaknyamanan intervensi.
5) Tidak ada gangguan hubungan 7) Dukung istirahat/ tidur yang adekuat 3) Ketidaknyamanan merupakan hal
interpersonal 8) Monitor TTV yang bersifat subjektif dan dapat
6) Tidak ada ekspresi menahan 9) Ajarkan teknik non farmakologi
diungkapkan secara verbal mau pun
nyeri dan ungkapan secara (biofeedback, relaksasi, apliaksi
verbal panas/ dingin, pijatan, terapi non verbal, ketidak nyaman juga
aktivitas, distraksi) dapat menimbulkan nyeri semakin
terasa. Ketidaknyamanan perlu diatasi
sehingga perlu untuk melihat reaksi
non verbal dari ketidaknyamanan
4) Komunikasi terapeutik dapat
membantu pasien menjadi lebih
tenang, dan dapat memberikan makna
positif dari komunikasi yang terjalin,
sehingga mampu memberikan
intervensi melalui komunikasi
5) Pengetahuan dan kepercayaan klien
tentang nyeri dapat membantu
perawat untuk menentukan intervensi
peka budaya.
6) Lingkungan dan faktor luar dapat
memengaruhi tingkat kenyamanan
pasien, dan lingkungan dapat menjadi
rangsangan dari luar yang
memengaruhi ketidaknyamanan,
sehingga perlu dikendalikan.
7) Tidur dan istirahat dapat
merelaksasikan otot-otot dan
mengurahi jumlah kebutuhan oksigen
serta mengurangi kecemasan,

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34 22


terutama pada pasien paliatif,
sehingga perlu dianjurkan untuk
meningkatkan istirahat tidur.
8) Tanda-tanda vital merupakan acuan
untuk mengetahui keadaan umum
pasien.
9) Relaksasi distraksi dapat mengurangi
rangsangan nyeri dengan memblok
impuls nyeri
2 Gangguan NOC: NIC: Bantuan Perawatan diri dan ADLs,
mobilitas - Perawatan Latihan ROM (Bulechek, Butcher,
fisik b.d diri : Activity of Daily Living Dochterman, & Wagner, 2013)
kelemahan (ADLs)
anggota - Pergerakan sendi pasif 1. Kaji fungsi motorik dan sensorik
gerak (Moorhead, Johnson, Maas, & dengan mengobservasi setiap 1. Lobus frontal dan parietal berisi
Swanson, 2013) ekstremitas secara terpisah terhadap saraf-saraf yang mengatur motoric
kekuatan dan gerakan normal, dan sensorik dan dapat dipengaruhi
oleh iskemia atau perubahan tekanan.
Setelah dilakukan tindakan respons terhadap rangsang.
(Rudi 1984 cit Carpenito 1995)
keperawatan selama 5x 24 jam, 2. Pertimbangkan budaya pasien ketika 2. Budaya pasien adalah budaya sunda
gangguan mobilitas fisik teratasi meningkatkan aktivitas perawatan dimana pasien merasa lebih nyaman
dengan kriteria hasil: diri apabila dibantu perawatan diri oleh
1) Melakukan ADL dengan sesama jenis kelamin atau keluarga.
bantuan Dengan menghargai budaya pasien,
2) Mengerti tujuan 3. Kaji kemampuan pasien untuk pasien akan merasa lebih nyaman.
3. Dengan mengkaji kemampuan pasien
peningkatan mobilitas perawatan diri (ADL).
untuk perawatan diri, perawat dapat
3) Keluarga mampu mempraktikan mengetahuai sejauh mana perawatan
cara perawatan diri pada pasien diri yang dapat dilakukan pasien dan
dapat menentukan bantuan seperti apa
yang dibutuhkan pasien.

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34 23


4. Kaji kebutuhan pasien untuk alat- 4. Dengan mengkaji kebutuhan pasien
alat bantu untuk perawatan diri untuk alat bantu perawatan diri,
(ADL). perawat dapat menagnjurkan keluarga
atau membatu menyediakan alat
5. Anjurkan keluarga memberikan
bantu perawatan diri
bantuan sampai pasien mampu 5. Bantuan yang diberikan kepada
secara utuh untuk melakukan pasien dapat membantu hambatan
perawatan diri (ADL) secara mobilitas fisik akibat imobilisasi serta
mandiri. ddapat membantu proses
6. Mengajarkan pasien dan keluarga penyembuhan tulang dengan
bagaimana melakukan perawatan imobilisasi.
6. Pengetahuan merupakan salah satu
diri dan aisitensi perawatan diri
factor yang mempengaruhi
7. Dorong pasien untuk melakukan manajemen diri dan perawatan diri
aktivitas samapai batas kemampuan 7. Aktivitas, miring kiri miring kanan,
(Ubah posis pasien miring kiri, duduk dan latihan ROM dapat
miring kanan, duduk, Lakukan mencegah decubitus, membantu
latihan pergerakan sendi (ROM) di mempertahankan fungsi otot serta
tempat tidur) dapat membantu meningkatkan
kemandirian pasien. Mencegah
kontaktur dan keterbatasan
pergerakan berhubungan dengan
fibrosis sendi atau subluksasi.
Kurang NOC NIC 1. Mengetahui pengetahuan awal klien
pengetahuan dan keluarga penting untuk mengetahui
: fungsi dan · Knowledge : Disease Process Teaching : Disease Proses kita harus memberikan penjelasan pada
penatalaksa tahap mana
naan · Knowledge : Health Hehavior · Berikan penilaian tentang tingkat 2. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga
penyakit pengetahuan pasien tentang proses akan memberikan kesempatan keluarga
berhubunga Kriteria Hasil : penyakit yang spesifik untuk mengemukakan pandangannya
n dengan dan apa yang mereka ketahui terkait
· Pasien dan keluarga menyatakan · Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
interpretasi penyakit agar pendidikan kesehatan
yang salah pemahaman tentang cara bagaimana cara kerja dari obat anti yang diberikan bisa tepat sasaran dan

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34 24


terhadap mengkonsumsi obat anti hipertensi hipertensi efisien.
penyakit serta diit pada pasien stroke 3. Proses penyakit membantu pasien dan
· Diskusikan perubahan gaya hidup yang keluarga untuk mengerti dan menerima
· Pasien dan keluarga mampu mungkin diperlukan untuk mencegah mengapa penyakitnya bisa seperti itu.
melaksakan prosedur yang komplikasi dimasa yang akan datang mengetahui komplikasi akan
dijelaskan secara benar dan ata proses pengontrolan penyakit meningkatkan kewaspadaan keluarga
terhadap kondisi pasien.
· Pasien dan keluarga mampu 4. Regimen obat yang digunakan pada
menjelaskan kembali apa yang pasien stroke cukup banyak, mulai dari
antikovulsan, antihipertensi,
dijelaskan perawat/tim kesehatan
neurotonik, beta blocker, dan lain
lainnya sebagainya. Penting untuk keluarga
mengetahuinya karena pengobatan yang
efektif membutuhkan kepatuhan dan
kecerdasan dalam meminumnya,
maksudnya adalah mengetahui fungsi,
rute, dosis, dan waktu minum obatnya.
5. Stroke merupakan penyakit yang
kompleks karena diawali oleh penyakit
lain seperti hipertensi dan jantung
koroner. Diet stroke berguna untuk
menjaga konfisi tubuh pasien agar tidak
terjadi stroke ulang. Diet stroke sama
seperti diet pada pasien
4 Kecemasan NIC : 1. Dengan membina hubungan saling
NOC : percaya dapat memudahkan perawat
Anxiety Reduction (penurunan dan klien untuk saling berinteraksi
- Kontrol kecemasan kecemasan) dan memudahkan perawat untuk
melakukan intervensi. Komunikasi
- Koping - Gunakan pendekatan yang
yang tenang seperti komunikasi
menenangkan untuk membina trust
Setelah dilakukan asuhan selama terapeutik dapat membantu pasien
…7 hari klien kecemasan teratasi- Nyatakan dengan jelas harapan menjadi lebih tenang, dan dapat

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34 25


dgn kriteria hasil: terhadap pelaku pasien memberikan makna positif dari
komunikasi yang terjalin, sehingga
§ Klien mampu mengidentifikasi dan- Anjurkan keluarga untuk menemani mampu memberikan intervensi
mengungkapkan gejala cemas pasien untuk memberikan keamanan dan melalui komunikasi
mengurangi takut 2. Dukungan keluarga sangat
§ Mengidentifikasi, mengungkapkan
dan menunjukkan tehnik untuk- Berikan informasi faktual mengenai dibutuhkan untuk meningkatkan
mengontol cemas diagnosis, tindakan prognosis kualitas hidup pasien dan dapat

§ Vital sign dalam batas normal - Libatkan keluarga untuk mendampingi membuat klien lebih tenang sesuai
klien dengan penelitian yang dilakukan
§ Postur tubuh, ekspresi wajah,
bahasa tubuh dan tingkat aktivitas- Dengarkan dengan penuh perhatian agustini (2010)
menunjukkan berkurangnya 3. Mendengarkan dengan baik dapat
- Identifikasi tingkat kecemasan
kecemasan membantu menenangkan klien dan
- Bantu pasien mengenal situasi yang sekaligus memberikan klien untuk
menimbulkan kecemasan
mengutarakan kecemasannya dan
- Dorong pasien untuk mengungkapkan dapat membantu mengidentifikasi
perasaan, ketakutan, persepsi
penyebab kecemasan

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34 26


IV. Catatan Tindakan Keperawatan

Nama Pasien : Ny. D Ruangan : Fresia 2 Kamar 10.1


No medrek :0001675098 Nama mahasiswa : Yuanita Wulansari

No Hari DX Impementasi Respon Paraf


Tanggal
1. Jumat 1 - Pemberian obat parasetamol - Tidak ada keluhan klien kooperatif Yuanita
30-03-2018 1 - Pemberian manitol 20% - Tidak ada keluhan klien kooperatif Wulasari
1 - Pemberian captopril 50mg - Tidak ada keluhan klien kooperatif
1 - Mengkaji TTV - TD: 180/100
HR: 80x/menit
RR: 18x/menit
T: 36,4oC
- Mengganti plabot infus - Tidak ada keluhan klien kooperatif
2 - Menganjurkan oral hygine dengan kasa dan - Klien menyatakan mulut lebih segar
obat kumur
2 - Mengajarkan keluarga cara memiringkan - Keluarga menyatakan lebih mudah
pasien yang efektif dibandingkan sebelumnya
3 - Menjelaskan terkait penyakit hipertensi dan
cara kerja obat anti hipertensi secara - Keluarga menyatakan mengerti

singkat

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34 27


2. Minggu 1 - Pemberian Omeprazol 40 mg - Tidak ada keluhan klien kooperatif Yuanita
01-04-2018 1 - Pemberian Manitol 20% - Tidak ada keluhan klien kooperatif Wulasari
1 - Pemberian parasetamol 500mg - Tidak ada keluhan klien kooperatif
1 - Pemberian Ceftriaxon 1 gr - Tidak ada keluhan klien kooperatif
1 - Pemberian Captopril 50mg - Tidak ada keluhan klien kooperatif
1 - Mengkaji TTV - Tekanan daran 160/100 mmHg
HR: 84x/menit
RR: 19x/menit
T: 36,5oC
- Mengganti plabot infus Tidak ada keluhan klien kooperatif
2 - Menganjurkan klien untuk selalu melakukan - Klien dan keluarga mengerti
mika dan miki setiap 2 jam
2 - Mengajarkan klien dan keluarga untuk - Klien dan keluarga mengerti
melakukan ROM aktif dan pasif bilateral
3. Senin 4 - Memberikan dukungan kepada klien untuk - Klien tampak berusaha tersenyum, Yuanita
02-04-2018 tetap semangat dan tetap melaksanakan Klien mengangguk tanda setuju Wulasari
ibadah shalat meminta kepada Allah untuk untuk tetap melaksanakan ibadahnya
mendapatkan kesembuhan
4 - Memberikan semangat kepada klien untuk - Klien tampak berusaha tersenyum
terus menghabiskan obatnya tepat waktu dan berkata “iya neng ibu semangat”
agar bisa cepat pulang dan bertemu anak
bungsunya

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34 28


3 - Memberikan penjelasan terkait diit stroke - Keluarga dan klien menyatakan akan
untuk digunakan ketika di rumah mencoba menerpkannya dirumah
- Melakukan Af infus - Tidak ada keluhan klien kooperatif
1 - Pemberian Omeprazole 40 mg - Tidak ada keluhan klien kooperatif
1 - Pemberian Manitol 20% - Tidak ada keluhan klien kooperatif
1 - Pemberian parasetamol 500mg - Tidak ada keluhan klien kooperatif
1 - Pemberian Ceftriaxon 1gr - Tidak ada keluhan klien kooperatif
1 - Pemberian Amlodipin 10mg - Tidak ada keluhan klien kooperatif
1 - Pemberian Captopril 50 mg - Tidak ada keluhan klien kooperatif
4. Kamis 3 - Menyarankan keluarga untuk membuat - Keluarga bersedia dan menyatakan Yuanita
05-04-2018 jadwal kegiatan ibu ketika dirumah akan mencobanya ketika dirumah Wulasari
- Pemberian Amlodipin 10mg - Tidak ada keluhan klien kooperatif
- Pemberian Captopril 50 mg - Tidak ada keluhan klien kooperatif
- Pemberian parasetamol 500mg - Tidak ada keluhan klien kooperatif

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34 29


V. Evaluasi

Nama Klien :Ny. D Ruangan : Fresia 2 10.1


No Medrek : 0001675098 Nama mahasiswa : Yuanita Wulansari

No Hari, DX SOAP Paraf


Tanggal
1 Kamis, 1 S: Klien menyatakan nyeri telah hilang Yuanita
05-04-2018 O: Klien Nampak lebih tenang Wulansari
Klien dapat menggerakan kepalanya
secara bebas
A: Masalah teratasi
P: lanjutkan pemberin obat antihipertensi
untuk mengontrol hipertensi klien

2 Kamis, 2 S: Klien mengatakan masih belum bisa Yuanita


05-04-2018 menggerakan anggota geraknya yang Wulansari
sebelah kiri
O: Klien dapat makan melalu peroral
Kekuatan otot ekstremitas atas :5/0
Kekuatan otot ekstremitas bawah: 5/0
A: Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan perubahan posisi/2 jam,
latihan rom aktif dan pasif, dan
pemunuhan KDM lainnya

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


3 Kamis, 3 S: Klien mengatakan ingin segera pulang, Yuanita
05-04-2018 ingin segera bertemu anak bungsunya Wulansari
O: Klien masih tampak mencemaskan
anak bungsunya
A: masalah tidak teratasi
P: lanjutkan dukungan keluarga agar klien
dapat tenang

4 Kamis, 4 S: Keluarga mengatakan akan membuat Yuanita


05-04-2018 jadwal kegiatan agar obat klien tidak Wulansari
terlewat
Keluarga mengatakan akan menjauhi
makanan yang dipantang pada pasien
stroke
O: -
A: Masalah teratasi
P: lanjutkan pemantauan obat dan diit
stroke

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Hana Rizmadewi, dkk. (2009). Rumah Sakit, U. D. C., & Penelitian, L. Kajian

Kebutuhan Perawatan Dirumah Bagi Klien Dengan Stroke

Batticaca, F. B. (2008). Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persarafan.

Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Dewanto, G., Suwono, W. J., & Taruna, B. R. (2007). Panduan Praktis Diagnosi dan Tata

Laksana Penyakit Saraf. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.

Dourman. (2013). Waspadai Stroke usia muda. Cerdas Sehat.

Ginsberg, L. (2005). Lecture Notes : Neurology. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Gilroy, J., 2000.Basic Neurology 3 rd ed. New York : McGraw-Hill.

Harsono, 1996. Buku Ajar : Neurologi Klinis,Yogyakarta, Gajah Mada university press

Junaidi, I. (2011). Stroke Waspadai ancamannya. Jakarta: andi Publisher.

Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 16 No.1, Maret 2013, hal 40-46 pISSN 1410-4490,
eISSN 2354-9203

Lestari, H., & dkk. (2013). Riset Kesehatan Dasar Provinsi Jawa Barat 2013. Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Lippincott,William. 2012. Medical Surgical Nursing Certification. Wilkins. China

Long C, Barbara, 1996. Perawatan Medikal Bedah, Jilid 2, Bandung, Yayasan Ikatan Alumni

Pendidikan Keperawatan Pajajaran

Smeltzer, S. C. (2017). Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart Edisi 12. Jakarta: EGC.

Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34


Asuhan Keperawatan Paliatif_PPN 34

You might also like