You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sosiologi berperan penting dalam bermasyarakat karena untuk

mewujudkan interaksi dalam kehidup bermasyarakat. Dalam sosiologi

terdapat sosiologi pedesaan dan sosiologi pertanian keduanya hampri sama.

,tetapi ini hanya berlaku jika penduduk desa terutama hidup dari pertanian

saja. Semakin sedikit kehidupan penduduk di desa ditandai oleh kegiatan

pertanian, semakin pantas sosiologi pertanian dipisahkan dari sosiologi

pedesaan.

Masyarakat pedesaan selama ini kurang memperhatikan pentingnya

pertanian dalam kehidupan, karena pertanian dapat menghasilkan kebutuhn

utama dalam bertahan hidup. Sehingga sosiologi pedesaan serta sosiologi

pertanian sangat penting untuk masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan.

B. MANFAAT

Kita dapat mengetahui sosiologi, sosiologi pedesaan, sosiologi

pertanian serta ruang lingkup dalam sosiologi pertanian. Dengan

mempelajari sosiologi pertanian kita juga bisa mengumpulkan secara

sistimatis atau secara bermakna tentang keterangan-keterangan mengenai

masyarakat pedesaan dan masyarakat yang berprofesi sebagai petani.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. SOSIOLOGI, SOSIOLOGI PEDESAAN, DAN PERTANIAN

1) SOSIOLOGI

Sosiologi berasal dari dua bahasa Latin yaitu Socius yang berarti

masyarakat sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Sehingga sosiologi

adalah ilmu yang mempelajari tentang bermasyarakat sehingga tercipta

lingkungan yang tentram. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh

Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai

berikut :

- Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya

tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).

- Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi

yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka

dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan

menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.

- Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada,

kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang

lama.

- Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik

atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan

masalah tersebut secara mendalam.

2
2) SOSIOLOGI PEDESAAN

Sosiologi pedesaan adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan

proses prosessosial yang terjadi di pedesaan. Bidang kajian ini menekankan

pada masyarakat pedesaan dan segala dinamika antara lain mencakup struktur

sosial, proses sosial, mata pencarian, pola perilaku, serta berbagai

transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi pedesaan. Unsur-unsur

Pedesaan :

- Daerah, yaitu tanah yang produktif, lokasi, luas dan batas yang

merupakan lingkungan geografis .

- Penduduk, yaitu jumlah penduduk, pertambahan penduduk,

pertambahan penduduk, persebaran penduduk dan mata pencaharian

penduduk .

- Tata Kehidupan, yaitu pola tata pergaulan dan ikatan ikatan pergaulan

warga desa termasuk seluk beluk kehidupan masyarakat desa

Ciri-ciri masyarakat desa adalah sebagai berikut:

- Hubungan warganya sangat erat.

- System kehidupan kelompok berdasarkan system kekeluargaan.

- Pada umumnya hidup dari hasil pertanian.

- Cara bertani belum mengenal mekanisme pertanian.

- Golongan orang tua memegang peranan penting karena itu sukar

mengadakan perubahan perubahan yang nyata pada umumnya

golongan tua di golongkan pada tradisi yang kuat mereka ini di sebut

pimpinan formal.

3
- System pengendali sosial sangat kuat sehingga perkembangan jiwa

individu sangat sukar di kembangkan.

- Rasa persaudaraan yang sangat kuat sekali anatara warganya saling

mengenal dan saling menolong

Era globalisasi sekarang ini ciri-ciri tersebut sudah banyak yang

mengalami perubahan dan dalam sosiologi tidak pernah mengenal kata

mutlak,dalam pelaksanaannya kita harus memperhatikan peraturan di desa.

Sosiologi akan terasa apabila sudah terjun langsung kedesa dan berada di

lingkungan pedesaan bagaimana sebenarnya menjadi orang desa akan

merasakan dan meresapi dengan baik jika telah mengalami sendiri

kesederhanaan yang mereka memiliki.

3) SOSIOLOGI PERTANIAN

Sosiologi Pertanian sering disamakan dengan Sosiologi Pedesaan,

tetapi ini hanya berlaku jika penduduk desa terutama hidup dari pertanian

saja. Semakin sedikit kehidupan penduduk di desa ditandai oleh kegiatan

pertanian, semakin pantas sosiologi pertanian dipisahkan dari sosiologi

pedesaan. Sehingga sosiologi pertanian merupakan ilmu yang mempelajari

tentang pertanian sebagai mate pencarian masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan hidup masyarakat itu sendiri.

Sosiologi Pertanian merupakan ilmu pengetahuan yang membicarakan

tentang Masyarakat Pertanian yaitu interaksi yang terjadi dan mempengaruhi

kehidupan Masyarakat Pertanian, baik interaksi yang terjadi secara internal,

yaitu dari dalam masyarakat, maupun interaksi dari luar atau akibat kontak

4
hubungan secara eksternal dengan pihak luar, akibat hubungan kerja agraris,

atau akibat adanya suatu aturan atau kebijakan pemerintah.

Sosiologi Pertanian mengungkapkan realita kehidupan Masyarakat

Pertanian dan hubungan antar realita tersebut. Sosiologi Pertanian

diantaranya mempelajari: (1) kehidupan keluarga petani; (2) hubungan yang

terjadi di antara petani, dan keluarga petani; (3) cara hidup; (4) pola bertani;

(5) organisasi sosial; (6) pola komunikasi; (7) struktur sosial; (8) pendidikan;

(9) sarana prasarana, (10) tata niaga dan hubungan agraris lainnya; hingga

(11) penyelenggaraan pembangunan pertanian.

Tujuan mempelajari sosiologi pertanian adalah untuk mengenal

perilaku Masyarakat Pertanian dan seluruh Perilaku yang berhubungan

dengan kehidupan Masyarakat Pertanian, misalnya pola hidup, kelembagaan,

hubungan kerja agraris, dan pembangunan pertanian. Dengan mempelajari

Sosiologi Pertanian, diharapkan yang mempelajarinya akan mengetahui dan

memahami: (1) pola umum kehidupan masyarakat pertanian; (2) prinsip-

prinsip dan aturan-aturan umum yang berlaku dalam masyarakat pertanian;

(3) sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat pertanian; dan (4)

sistem dan hubungan peran dalam pembangunan pertanian.

Mempelajari Sosiologi Pertanian sangat bermanfaat, dengan

mempelajari Sosiologi Pertanian diharapkan akan mampu mendeskripsikan

kehidupan masyarakat pertanian dan faktor-faktor yang mempengaruhi

kondisi kehidupan Masyarakat Pertanian. Penelusuran yang baik terhadap

kondisi Masyarakat yang dibekali dengan pengetahuan dasar tentang

Sosiologi Pertanian, akan sangat mendukung perolehan data masyarakat yang

5
diperlukan dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi hasil

pembangunan pertanian. Pembangunan Pertanian hanya akan disebut berhasil

apabila kondisi kehidupan Masyarakat Pertanian baik, produktif, dan

sejahtera hidupnya.

B. RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PERTANIAN

Lingkup sosiologi pertanian adalah keseluruhan penduduk yang bertani

tanpa memperhatikan jenis tempat tinggalnya. Sosiologi pedesaan lebih

menggunakan pendekatan lokasi dalam hal ini “pemukiman”. Sosiologi

pertanian juga melingkup undang-undang pertanian, organisasi sosial

pertanian usaha pertanian, bentuk organisasi pertanian, dan masalah sosial

pertanian. Sebuah aspek yang sangat penting adalah posisi sosial petani dalam

masyarakat.

Situasi kehidupan manusia yang tergantung pada pertanian ditentukan

terutama oleh hubungan mereka dengan tanah, oleh hubungan pekerjaan

mereka satu dengan lainnya (tata kerja), dan oleh sistem ekonomi dan

masyarakat yang ada diatas mereka (tata kekuasaan).

C. PEDEKATAN dalam MEMAHAMI SOSIOLOGI PERTANIAN

- Hubungan Sosiologi Pedesaan dan Ilmu Pertanian

Kegiatan usaha pertanian yang sebagian dikembangkan dengan

mendasarkan pada perkembangan ilmu-ilmu pertanian modern untuk kasus

sebagian besar berlokasi di daerah pedesaan. Usaha pertanian yang

dikembangkan di daerah perkotaan yang umumnya dikembangkan dengan

6
cara dan pengelolaan yang lebih modern, namun mengingat masyarakat

pertanian sebagai besar merupakan warga pedesaan maka keterkaitan ilmu

pertanian dengan sosiologi pedesaan amatlah dekat. Berdasarkan peninjauan:

a. Peninjauan dari Obyek Material

Dilihat dari obyek material ilmu, maka obyek material ilmu pertanian

tercakup dalam obyek material sosiologi pedesaan karena masyarakat

pertanian khususnya kegiatan usaha taninya ada didalam lingkungan/kawasan

masyarakat pedesaan.

b. Peninjauan dari Pengembangan Analisis

Ilmu pertanian khususnya bidang sosial ekonomi pertanian banyak

menggunakan hasil analisis sosiologi pedesaan dan pertanian untuk

menjelaskan gejala-gejala atau kejadian-kejadian berkaitan dengan perilaku

masyarakat pertanian sehubungan diperkenalkannya hal-hal baru/inovasi di

bidang usaha pertanian. Sebaliknya sosiologi pedesaan dan pertanian banyak

mendapatkan sumbangan pemikiran dari ilmu pertanian ketika perilaku

masyarakat pertanian harus dibahas dari segi relasinya dengan alam (kondisi

geografis, iklim, tanaman dan lain sebagainya).

7
BAB III
KESIMPULAN

Sosiologi berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam

sosiologi terdapat sosiologi pedesaan dan sosiologi pertanian,serta hampir

disamakan, tetapi ini hanya berlaku jika penduduk desa terutama hidup dari

pertanian saja. Semakin sedikit kehidupan penduduk di desa ditandai oleh

kegiatan pertanian, semakin pantas sosiologi pertanian dipisahkan dari

sosiologi pedesaan. Ruang lingkup sosiologi pertanian mencangkup

keseluruhan penduduk yang bertani tanpa memperhatikan jenis tempat

tinggalnya. Pada intinya, sosiologi pertanian sangat penting karena pertanian

menyediakan kebutuhan dasar dalam melangsungkan hidup.

You might also like