Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
macam, yaitu indera penglihat(mata), pendengar (telinga), peraba (kulit),
pengecap (lidah), dan pembau (hidung).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
2
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan ini dapat ditinjau dari dua aspek yaitu segi teoritis
dan praktis sebagai berikut :
1. Praktis
Meningkatkan Pengetahuan mahasiswa tentang anatomi dan fisiologi
sistem indra
2. Teoritis
Sebagai bahan materi untuk pembelajaran anatomi dan fisiologi sistem
indra
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANATOMI MATA
4
1. Sklera: Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi
tempat melekatnya bola mata.
2. Otot-otot mata, adalah Otot-otot yang melekat pada mata, terdiri dari:
muskulus rektus superior (menggerakan mata ke atas) dan muskulus
rektus inferior (mengerakan mata ke bawah).
3. Kornea: memungkinkan lewatnya cahaya dan merefraksikan cahaya.
4. Badan Siliaris: Menyokong lensa dan mengandung otot yang
memungkinkan lensa untuk beroakomodasi, kemudian berfungsijuga
untuk mengsekreskan aqueus humor.
5. Iris: Mengendalikan cahaya yang masuk ke mata melalui pupil,
mengandung pigmen.
6. Lensa: Memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa.
7. Bintik kuning (Fovea): Bagian retina yang mengandung sel kerucut.
8. Bintik buta: Daerah syaraf optic meninggalkan bagian dalam bola mata
9. Vitreous humor: Menyokong lensa dan menjaga bentuk bola mata
10. Aquous humor: Menjaga bentuk kantong bola mata
5
Otot, Saraf dan Pembuluh darah Pada Mata
Otot yang menggerakan bola mata dengan fungsi ganda dan untuk
pergerakan mata tergantung pada letak dan sumbu penglihatan sewaktu
aksi otot. Otot penggerak bola mata terdiri enam otot yaitu:
1. Muskulus oblik inferior memiliki aksi primer eksotorsi dalam abduksi,
dan memiliki aksi sekunder elevasi dalam adduksi, abduksi dalam
elevasi.
2. Muskulus oblik superior memiliki aksi primer intorsi dalam aduksi,
dan aksi sekunder berupa depresi dalam aduksi, dan abduksi dalam
depresi.
3. Muskulus rektus inferior memiliki aksi primer berupa gerakan depresi
pada abduksi, dan memiliki aksi sekunder berupa gerakan ekstorsi
pada abduksi, dan aduksi dalam depresi.
4. Muskulus rektus lateral memiliki aksi gerakan abduksi.
5. Muskulus rektus medius memiliki aksi gerakan aduksi
6. Muskulus rektus superior memiliki aksi primer yaitu elevasi dalam
abduksi dan aksi sekunder berupa intorsi dalam aduksi serta aduksi
dalam elevasi.
Beberapa otot bekerja sama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang
oleh saraf kranial tertentu. Tulang orbita yang melindungi mata juga
mengandung berbagai saraf lainnya.
1. Saraf optikus membawa gelombang saraf yang dihasilkan di dalam
retina ke otak
2. Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air
mata
3. Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan
merangsang otot pada tulang orbita.
6
Struktur pelindung
1. Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot,
saraf, pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan
mengalirkan air mata.
2. Kelopak mata merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata.
Kelopak mata secara refleks segera menutup untuk melindungi mata
dari benda asing, angin, debu dan cahaya yang sangat terang. Ketika
berkedip, kelopak mata membantu menyebarkan cairan ke seluruh
permukaan mata dan ketika tertutup, kelopak mata mempertahankan
kelembaban permukaan mata. Tanpa kelembaban tersebut, kornea bisa
menjadi kering, terluka dan tidak tembus cahaya. Bagian dalam
kelopak mata adalah selaput tipis (konjungtiva) yang juga
membungkus permukaan mata.
a. Bulu mata merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung
kelopak mata dan berfungsi membantu melindungi mata dengan
bertindak sebagai barrier (penghalang).
b. Kelenjar kecil di ujung kelopak mata menghasilkan bahan
berminyak yang mencegah penguapan air mata.
c. Kelenjar lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan
kanan dan menghasilkan air mata yang encer.
3. Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung melalui 2 duktus
lakrimalis; setiap duktus memiliki lubang di ujung kelopak mata atas
dan bawah, di dekat hidung. Air mata berfungsi menjaga kelembaban
dan kesehatan mata, juga menjerat dan membuang partikel-partikel
kecil yang masuk ke mata. Selain itu, air mata kaya akan antibodi yang
membantu mencegah terjadinya infeksi.
4. Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola
mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai
berikut:
7
a. Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna
putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan
bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan
transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini
berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.
b. Koroid
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam merupakan
lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi
dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid
berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian
depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan
membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah
membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris
berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk
mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum
yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari
otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.
c. Retina
Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina
berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya
membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak.
Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan
daerah ini disebut bintik buta.
8
Anatomi Tambahan pada Mata
Anatomi tambahan pada mata terdiri dari alis mata, kelopak mata, bulu
mata dan aparatus lakrimalis.
1. Alis mata: terdiri dari rambut kasar yang terletak melintang di atas
mata, fungsinya untuk melindungi mata dari cahaya dan keringat juga
untuk kecantikan.
2. Kelopak mata: ada 2, yaitu atas dan bawah. Kelopak mata atas lebih
banyak bergerak dari kelopak yang bawah dan mengandung musculus
levator pepebrae untuk menarik kelopak mata ke atas (membuka
mata). Untuk menutup mata dilakukan oleh otot otot yang lain yang
melingkari kelopak mata atas dan bawah yaitu musculus orbicularis
oculi. Ruang antara ke-2 kelopak disebut celah mata (fissura
pelpebrae), celah ini menentukan “melotot” atau “sipit” nya seseorang.
Pada sudut dalam mata terdapat tonjolan disebut caruncula lakrimalis
yang mengandung kelenjar sebacea (minyak) dan sudorifera (keringat).
3. Bulu mata: ialah barisan bulu-bulu terletak di sebelah anterior dari
kelenjar Meibow. Kelenjar sroacea yang terletak pada akar bulu-bulu
mata disebut kelenjar Zeis. Infeksi kelenjar ini disebut Lordholum
(bintit).
4. Apparatus lacrimalis: terdiri dari kelenjar lacrimal, ductus lacrimalis,
canalis lacrimalis, dan ductus nassolacrimalis.
9
Indera penglihat disebut juga fotoreseptor. Sel fotoreseptor yang
terdapat pada retina dapat dibedakan dua macam, yaitu sel batang (basilus)
bertugas menerima rangsangan cahaya yang tidak berwarna, dan sel
kerucut (konus) yang bertugas menerima rangsangan cahaya yang
berwarna atau terang. Sel fotoreseptor bertugas menerima dan mengubah
rangsangan cahaya menjadi impuls, yang selanjutnya oleh otak diubah
menjadi sensasi penglihatan.
1. Sel Kerucut
2. Sel Batang
10
c. Berguna untuk penglihatan perifer.
C. ANATOMI TELINGA
11
ke bawah. Fungsinya sebagai buffer terhadap perubahan kelembaban
dan temperatur yang dapat mengganggu elastisitas membran timpani.
2. Telinga tengah
Telinga tengah adalah rongga yang berisi udara dalam tulang temporal
yang terdiri dari:
a. Membran timpani (gendang telinga), membentang sampai bagian
akhir saluran telinga, Terdiri dari jaringan fibrosa elastic berbentuk
bundar dan cekung dari luar dan akan bergetar ketika gelombang
suara melaluinya. Getaran ini akan diteruskan menuju ketiga tulang
pendengaran.
b. Tulang pendengaran terdiri dari: meleus inkus dan stapes. Stapes
kemudian menghantarkan getaran ketelinga dlam yang terisi oleh
cairan pada fenesta vestubuli. Fungsi ke tiga tulang ini
adalahmenurunkan amplitudo getaran yang diterima dari membran
tympani dan meneruskannya ke jendela oval.
c. Tuba eustachi Bermula dari ruang tympani ke arah bawah sampai
nasofaring Struktur mukosanya merupakan kelanjutan dari mukosa
nasofaring Tuba dapat tertutup pada kondisi peningkatan tekanan
secara mendadak. Tuba ini terbuka saat menelan dan bersin
Berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara di luar
tubuh dengan di dalam telinga tengah.
3. Telinga Dalam
Telinga dalam merupakan suatu rongga yang disebut labirin berdinding
tulang (maze), yang dilapisi oleh membrane yang disebut membranosa
labirin. Perilimf adalah cairan yang terdapat di antara tulang dan
membran, dan edolimf adalah cairan yang terdapat di dalam struktur
membrane didalam telinga dalam. Struktur-struktur tersebut adalah
koklaea yang terkait erat dengan pendengaran dan utrikuklus, sakulus
12
dan kanalis semisirkularis, yang semuanya berfunsi untuk
mempertahankan keequlibrium.
13
KOHLEA
14
2. Dua bagian labirin tulang yang terletak di atas dan di bawah skala
media adalah skala vestibuli dan skala timpani mengandung cairan
perilimfe dan terus memanjang melalui lubang pada apeks koklea yang
disebut helikotrema.
Terletak pada membran basilar, terdiri dari reseptor yang disebut sel
rambut dan sel penunjang. Sel rambut tidak memiliki akson dan
langsung bersinaps dengan ujung saraf koklear
15
antara membran basiler dan membran tektorial. Dasar dari sel reseptor
pendengar tersebut berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung
membentuk saraf pendengar.
16
E. ANATOMI KULIT
1. Epidermis
17
Semakin banyak melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar
orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap
pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu) mengandung
pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal
bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga
cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit .
Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau
demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan
demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya
ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
18
Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling
dalam sebagai berikut:
1) Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti
dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan
lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi keratin yang
tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya
lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada area-area
yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar,
terutama pada tangan & kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit
terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati
dan tidak berinti.
19
filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan
kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan
demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang
berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
20
telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala.
Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan
14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.Bentuk
kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan
salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak
ada rambutnya.
2. Dermis
21
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis.
Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar
kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki
ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai
maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan
dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
a. Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri
atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast,
makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan
papila dermis berada langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari
sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu
suatu komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh
darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan sebasea, serta akar
rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel
jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit
menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis
dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe,
folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis
mengandung jaringan ikat jarang.
b. Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas
jaringan ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang
(kolagen, elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan
kondroitin sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang
memproduksi kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh
darah , limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.
22
1) Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke
kulit dan mengeluarkan produk sampah. Kapal ini juga mengangkut
vitamin D dari kulit tubuh.
4) Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan air dan
melindungi terhadap mikroba. Mereka melekat pada folikel rambut.
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel
lemak di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi,
pembuluh darah dan getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel
lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam yang
banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut
juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
23
Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti
otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan
penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan
energi.
24
oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng
ini tersusun bilateral dengan dua alur longitudinal pada sisinya.
Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang
dalam.
2. Korpuskula Ruffini : panas
Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan
kapsula sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang
mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini
merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi.
Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo (fasikuli intrafusal)
yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir saraf tak bermielin
yang bebas, bercabang disekitar berkas tendonya. Korpuskulus ini
terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan juga
untuk menerima rangsangan panas.
3. Korpuskula Krause : dingin
Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis
(bibir dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan
rambut. Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter
sekitar 50 mikron. Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu
dengan endoneurium. Di dalam korpuskulus, serat bermielin
kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel
schwann. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan
berakhir sebagai akhir saraf yang menggelembung sebagai gada.
Korpuskel ini jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya
usia.Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka
terhadap dingin.
4. Korpuskula Meissner : sentuhan
Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya
pada ujung jari, bibir, puting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu
panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80
mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat
25
tipis menyatu dengan perinerium saraf yang menyuplai setiap
korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel terdapat setumpuk sel gepeng
yang tersusun transversal. Beberapa sel saraf menyuplai setiap
korpuskel dan serat saraf ini mempunyai banyak cabang mulai dari
yang mengandung mielin maupun yang tak mangandung mielin.
Korpuskulus ini peka terhadap sentuhan dan memungkinkan
diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu membedakan rangsang dua
titik yang letaknya berdekatan).
5. Korpuskula ujung saraf terbuka: rasa nyeri
Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas
padabanyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama
dalam kulit.Serat akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak
bermielin, atau seratsaraf bermielin berdiameter kecil, yang semua
telah kehilangan pembungkusnya sebelum berakhir, dilanjutkan serat
saraf terbuka yang berjalan di antara sel epidermis. Sebuah serat saraf
seringkali bercabang-cabang banyak dan mungkin berjalan ke
permukaan, sehingga hampir mencapai stratum korneum. Serat yang
berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu.
Sehubungan dengan folikel rambut, banyak cabang serat saraf yang
berjalan longitudinal dan melingkari folikel rambut dalam dermis.
Beberapa saraf berhubungan dengan jaringan epitel khusus. Pada
epidermisberhubungan dengan sel folikel rambut dan mukosa oral,
akhir sarafmembentuk badan akhir seperti lempengan (diskus atau
korpuskel merkel).Badan ini merupakan sel yang berwarna gelap
dengan banyak juluransitoplasma. Seperti mekanoreseptor badan ini
mendeteksi pergerakan antarakeratinosit dan kemungkinan juga
gerakan epidermis sehubungan denganjaringan ikat di bawahnya. Telah
dibuktikan bahwa beberapa diskus merkelmerespon rangsangan
getaran dan juga resepor terhadap dingin.
26
G. ANATOMI LIDAH
Lidah adalah salah satu dari lima alat indera yang dimiliki oleh
manusia. Lidah merupakan salah satu bagian dari tubuh kita yang sangat
sensitif dan memiliki fungsi sebagai pengecap rasa, sebagai alat pengucap
rasa dan organ yang kita gunakan untuk membolak-balik makanan ketika
mengunyah.
Lidah juga memiliki fungsi lidah sebagai pembersih gigi dan mulut
alami. Lidah terdiri atas otot-otot rangka. Otot-otot dalam lidah ini disebut
sebagai otot-otot lurik. Otot lurik adalah otot yang digunakan untuk
pergerakan. Selain otot lurik lidah juga terbuat dari membran-membran
mukosa. Saat bayi masih dalam kandungan, lidahnya sudah terbentuk
sejak embrionya berusia 4 minggu kehamilan. Tak hanya manusia,
makhluk vertebrata lain pada umumnya juga memiliki lidah.
Lidah manusia terdiri atas dua bagian bagian lidah yaitu bagian
anterior dan bagian posterior. Bagian anterior adalah bagian yang terlihat
dan terletak di depan. Dua pertiga bagian dari panjang lidah kita
merupakan bagian anterior. Puncak anterior lidah berciri sempit dan tipis
dan mengarah kedepan.
27
Bagian posterior merupakan bagian lidah yang paling dekat dengan
tenggorokan. Mengisi sepertiga bagian dari panjang keseluruhan lidah
kita. Bagian posterior terhubung dengan tulang hyoid oleh otot-otot
hyoglossi dan genioglossus serta membran hyoglossal. Tulang hyoid
disebut juga sebagai tulang lingual, berbentuk seperti sepatu kuda. Tulang
ini pada umumnya bisa ditemukan pada mamalia dan memungkinkan lidah
memiliki pergerakan yang luas. Keberadaan tulang hyoid dan otot
genioglossi membuat lidah bisa menjulur.
1. Papila
Permukaan lidah memiliki tekstur karena adanya tonjolan-tonjolan yang
disebut papila. Ada tiga jenis papila lidah, yaitu:
Terdapat satu jenis papila yang tidak dimiliki oleh manusia, yaitu papila
folliata. Papila folliata hanya ditemukan pada hewan pengerat. Pada papila
terdapat taste bud (tunas pengecap) yang membantu kita dalam
mengidentifikasi rasa yang berbeda-beda pada makanan. Saat kita
mengunyah makanan, ada bagian dari makanan tersebut yang melarut
dalam saliva (air liur) dan kontak dengan taste bud yang kemudian
merangsang impuls syaraf yang disebut microvilli. Microvilli adalah
serabut syaraf yang membawa ‘pesan’ dari lidah ke bagian bagian otak.
Otaklah kemudian yang mempersepsikan rasa. Papila sirkumvala dan
28
fungi formis adalah papila yang berperan utama dalam mengidentifikasi
rasa sedang papila filiform memiliki tugas untuk mencengkram makanan.
2. Sulcus Terminalis
Sulcus terminal memiliki bentuk seperti huruf V dan merupakan bagian
lidah yang memisahkan anterior dan posterior lidah. Permukaan anterior
terdiri atas puncak dan ujung lidah, sedangkan posterior terdiri atas akar
lidah yang berkaitan dengan tulang hyoid dan saraf saraf
glossopharyngeal.
3. Tonsil
Tonsil merupakan kumpulan dari jaringan getah bening (limfoid) yang
terletak di dalam rongga mulut. Tonsil memiliki fungsi sebagai penyaring
bakteri dan kuman yang masuk ke tubuh baik melalui jalur udara dan alat
alat pernafasan maupun lewat makanan. Berdasarkan letaknya dalam
rongga mulut, tonsilterbagia tas tiga jenis , yaitu:
4. Frenulum Linguae
Frenulum linguae atau frenulum lidah adalah selaput lendir yang letaknya
memanjang dari lantai mulut hingga ke garis tengah sisi bawah lidah.
Frenulum lingua sebenarnya membatasi pergerakan lidah, bahkan bagi
beberapa orang dengan frenulum lingua lebih pendek mengalami kesulitan
berbicara. Fungsi utama dari frenulum lidah adalah untuk menghubungkan
lidah dengan lantai mulut dan menjaga agar lidah tetap pada tempatnya di
dalam mulut.
29
Otot-Otot lidah
30
7. Otot lingitudinal superior – otot ini melintang di permukaan superior
lidah, dibawah membran mukus. Meningkatkan kemampuan untuk
menarik lidah serta membelokkan ujung lidah.
10. Otot transversi – merupakan otot yang melintang di tengah lidah dan
melekat pada selaput lendir yang ada disepanjang sisi lidah
Syaraf-syaraf Lidah
Persyarafan pada lidah terdiri atas serabut syaraf motorik, serabut syaraf
sensorik khusus untuk mengecap rasa dan serabut syaraf sensorik umum
untuk sensasi. Syaraf motorik untuk otot intrinsik dan ekstrinsik lidah
sebagian besar disuplai oleh serabut syaraf motorik efferent yang berasal
dari syaraf hypoglossal, terkecuali otot palatoglossus yang persyarafannya
dikendalikan oleh syaraf vagus.
Persyarafan rasa dan sensasi berbeda pada lidah anterior dan posterior. Hal
ini disebabkan karena masing-masing bagian lidah tersebut berasal dari
strutur embriologi yang berbeda.
31
Suplai Darah ke Lidah
Peredaran darah di lidah terjadi melalui arteri lingual, yang merupakan
cabang dari arteri karotis eksternal dan Vena lingual yang terhubung
dengan vena jugularis internal. Suplai darah sekunder lidah didapat dari
cabang tonsilar yang merpakan bagian dari arteri wajah dan arteri
faringealas
Peta Lidah
Peta lidah adalah konsep yang menunjukkan bahwa bagian lidah tertentu
dapat mengecap rasa dasar tertentu. Adapun pemetaan lidah terhadap
empat rasa dasar adalah sebagai berikut:
3. Rasa Asam dirasakan pada bagian tepi lidah (samping kiri dan kanan).
32
makanan, panas-dingin, keras dan lunaknya makanan dan sebagainya.
Daerah lidah yang terdapat puting pengecap adalah sebagai berikut.
Agar semua zat dapat dirasakan, zat itu harus larut dalam kelembaban
mulut sehingga dapat menstimulasi kuncup rasa atau tunas pengecap. Ada
lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh
seminggu setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Sel-sel reseptor
(tunas pengecap) terdapat pada tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan
lidah (papila). Sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa manis asam, pahit
dan asin.
33
tersusun dalam lengkungan yang dilingkari oleh suatu saluranpada
daerah dekat pangkal lidah.
I. ANATOMI HIDUNG
34
b. Bagian kranial dorsum nasi merupakan bagian keras dari batang
hidung yang tersusun oleh os nasalis kanan & kiri dan prosesus
frontalis os maksila.
2. Septum Nasi
3. Kavum Nasi
b. Batas lateral kavum nasi yaitu konka nasi superior, meatus nasi
superior, konka nasi medius, meatus nasi medius, konka nasi
inferior, dan meatus nasi inferior.
35
Sinus Paranasalis merupakan ruang didalam tulang tengkorak yang
berhubungan melalui lubang ke dalam cavum nasi.sinus ini dilapisi
membran mukosa yang bersambungan dengan cavum nasi.
FISIOLOGI HIDUNG
· Sebagai jalan nafas
Pada inspirasi, udara masuk melalui nares anterior, lalu naik ke atas
setinggi konka media dan kemudian turun ke bawah ke arah nasofaring,
sehingga aliran udara ini berbentuk lengkungan atau arkus. Pada ekspirasi,
udara masuk melalui koana dan kemudian mengikuti jalan yang sama
seperti udara inspirasi. Akan tetapi di bagian depan aliran udara memecah,
sebagian lain kembali ke belakang membentuk pusaran dan bergabung
dengan aliran dari nasofaring.
· Pengatur kondisi udara (air conditioning)
Fungsi hidung sebagai pengatur kondisi udara perlu untuk mempersiapkan
udara yang akan masuk ke dalam alveolus. Fungsi ini dilakukan dengan
cara :
a. Mengatur kelembaban udara. Fungsi ini dilakukan oleh palut lendir.
Pada musim panas, udara hampir jenuh oleh uap air, penguapan dari
lapisan ini sedikit, sedangkan pada musim dingin akan terjadi sebaliknya.
b. Mengatur suhu. Fungsi ini dimungkinkan karena banyaknya pembuluh
darah di bawah epitel dan adanya permukaan konka dan septum yang luas,
sehingga radiasi dapat berlangsung secara optimal. Dengan demikian suhu
udara setelah melalui hidung kurang lebih 37o C.
· Sebagai penyaring dan pelindung
36
Fungsi ini berguna untuk membersihkan udara inspirasi dari debu dan
bakteri dan dilakukan oleh :
Rambut (vibrissae) pada vestibulum nasi
Silia
Palut lendir (mucous blanket). Debu dan bakteri akan melekat pada palut
lendir dan partikel – partikel yang besar akan dikeluarkan dengan refleks
bersin. Palut lendir ini akan dialirkan ke nasofaring oleh gerakan silia.
Enzim yang dapat menghancurkan beberapa jenis bakteri,
disebut lysozime.
· Indra penghirup
Hidung juga bekerja sebagai indra penghirup dengan adanya mukosa
olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian
atas septum. Partikel bau dapat mencapai daerah ini dengan cara difusi
dengan palut lendir atau bila menarik nafas dengan kuat.
· Resonansi suara
Penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi. Sumbatan
hidung akan menyebabkan resonansi berkurang atau hilang, sehingga
terdengar suara sengau.
· Proses bicara
Membantu proses pembentukan kata dengan konsonan nasal (m,n,ng)
dimana rongga mulut tertutup dan rongga hidung terbuka, palatum molle
turun untuk aliran udara.
· Refleks nasal
Mukosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan dengan
saluran cerna, kardiovaskuler dan pernafasan. Contoh : iritasi mukosa
hidung menyebabkan refleks bersin dan nafas terhenti. Rangsang bau
tertentu menyebabkan sekresi kelenjar liur, lambung dan pankreas.
37
J. JENIS RESEPTOR PADA HIDUNG DAN FISIOLOGINYA
38
tetap disingkirkan, jadi mempertahankan reseptor-reseptor selalu dalam
keadaan siap menerima stimulus yang baru.
39
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anatomi mata
40
Anatomi telinga
Anatomi kulit
41
3. Korpuskula Krause : untuk merasakan dingin
4. Korpuskula Meissner : untuk merasakan sentuhan
5. Korpuskula ujung saraf terbuka: untuk merasakan rasa nyeri
Anatomi lidah
Lidah manusia terdiri atas dua bagian bagian lidah yaitu bagian
anterior dan bagian posterior. Bagian anterior adalah bagian yang terlihat
dan terletak di depan. Dua pertiga bagian dari panjang lidah kita
merupakan bagian anterior. Puncak anterior lidah berciri sempit dan tipis
dan mengarah kedepan.
42
permukaan lidah. Pupil peraba berfungsi untuk membedakan tekstur
makanan, panas-dingin, keras dan lunaknya makanan dan sebagainya.
Daerah lidah yang terdapat puting pengecap adalah sebagai berikut.
43
B. Saran
Saran dalam makalah ini sangat diperlukan untuk memperbaiki lebih baik
dalam proses pembelajaran.
44