You are on page 1of 3

Klasifikasi dan Etiologi

 Gastritis Bakterialis
Merupakan akibat dari infeksi bakteri H.Pylori. Bakteri ini bisa menyebabkan gastritis
menetap atau gastritis sementara.
 Gastritis karena Stres Akut
1. Gastritis yang paling berat yang disebabkan oleh penyakit berat atau trauma
(cedera) yang terjadi secara tiba-tiba.
2. Cedera tidak harus mengenai lambung. Cederanya bisa saja seperti luka bakar
yang luas dan bisa menyebabkan perdarahan hebat.
 Gastritis Erosif Kronik
Disebabkan karena OAINS, zat-zat yang bersifat korosif, infeksi virus dan bakteri
serta pada alkoholik.
 Gastritis karena Virus atau Jamur
Bisa terjadi pada penderita yang mengalami penyakit menahun atau penderita yang
mengalami gangguan sistem kekebalan.
 Gastritis Eosinofilik
Terkumpulnya Eosinofil (sel darah putih) di dinding lambung karena terjadinya reaksi
alergi terhadap cacing gelang.
 Gastritis Atrofik
1. Disebabkan oleh antibodi yang menyerang lapisan lambung, sehingga
lambung menjadi sangat tipis dan kehilangan sebagian atau seluruh sel yang
menghasilkan asam dan enzim.
2. Biasanya terjadi pada usia lanjut dan pada penderita yang sebelumnya pernah
mengalami tindakan bedah (gastrektomi partial).
3. Gastritis ini bisa menyebabkan anemia pernisiosa karena mempengaruhi
penyerapan vitamin B12 dari makanan yang masuk ke dalam tubuh.
 Gastritis Meniere
1. Dinding lambung menjadi tebal, lipatannya melebar, kelenjernya membesar
dan memiliki kista terisi cairan.
2. Sekitar 10% penderita mengalami kanker lambung.
3. Penyebabnya masih belum diketahui.
 Gastritis Sel Plasma
1. Sel plasma terkumpul di dalam lambung dan organ lainnya.
2. Penyebab masih belum diketahui.

Gejala Klinis

 Syndrom Dispepsia
1. Pirosis (Nyeri Ulu hati)
2. Kembung
3. Mual dan muntah
4. Anoreksia
5. Stres
 Nyeri Tekan di Epigastrium

Diagnosis
 Endoskopi : Untuk melihat sumber perdarahan dan lesi.
Pada endoskopi akan terlihat :
1. Hiperemesis
2. Hipersekresi
3. Refluks empedu
4. Tidak ditemukan ulkus
5. Erosi
 Biopsi : Pengambilan contoh lapisan lambung untuk diperiksa dibawah mikroskop.

Diagnosis Banding

 GERD
 Ulkus Peptikum

Tatalaksana
Sasaran penatalaksanaan adalah dengan mengatasi keasaman lambung.

 Terapi Konservatif
1. Diet
 Makanan yang dimakan harus lembek, mudah dicerna, tidak
merangsang peningkatan sekresi dan dapat menetralisir asam lambung.
 Makan dalam porsi kecil dan berulang kali.
 Dilarang makan pedas, asam, sayur mengandung gas dan alkohol.
 Perut tidak boleh kosong/terlalu penuh.
 Puasakan apabila terjadi melena dan hematemesis.
2. Stop/Jangan menggunakan OAINS.
3. Merokok
4. Alkohol
 Terapi Medikamentosa
Obat yang digunakan biasanya bertujuan untuk menghilangkan rasa nyeri/keluhan,
menyembuhkan gastritis, mencegah kekambuhan dan mencegah komplikasi. Jenis
obat : Antasida, antikolinergik, prokinetik, obat golongan sitoprotektif, H2 reseptor
antagonis dan omeprazol, antibiotik.

Komplikasi

 Perdarahan pada gastritis erosif.


 Kolik abdomen - nyeri hebat.
 Dehidrasi karena muntah-muntah hebat dan intake yang kurang.

Prognosis

 Apabila penyebab yang mendasari dari gastritis ini diatasi, maka akan memberikan
prognosis yang baik.
 Kebanyakan penderita sembuh dengan terapi infeksi H. Pylori, menghindari OAINS
dan meminum obat anti sekretorus pada lambung.
 Terapi dengan infeksi H.pylori akan mengubah secara ilmiah riwayat penyakit dengan
menurunkan angka kejadian penyakit ini.

You might also like