You are on page 1of 7

Tanggal Pengkajian: 21 Februari 2018 No.

Register: 263211
Jam Pengkajian: 11.00 WIB Tanggal MRS: 20 Februari 2018
Ruang/Kelas: Asoka/II

I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : Nila Putri
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Alamat : Sidopekso

2. Identitas Penanggung
Nama : Ari Wibowo
Umur : 45
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Hubungan dengan Pasien : Suami
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sidopekso

II. RIWAYAT PENYAKIT


1. Keluhan utama:
Adanya benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan
mengeras, bengkak, nyeri.
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
Kurang lebih 1 tahun yang lalu pasien mengatakan ada benjolan di payudara kanan.
Benjolan bisa digerakkan dan tidak sakit bila ditekan. Karena tidak sakit maka pasien
tidak berobat dan dibiarkan saja, ternyata benjolan semakin besar dan pasien akhirnya
berobat ke RSUD Waluyo Jati.
3. Riwayat kesehatan masa lalu:
Pasien tidak pernah masuk RS dan tidak pernah mengalami penyakit yang kronik atau
menderita.
4. Riwayat kesehatan keluarga:
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki penyakit yang diderita pasien.
III. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum.
Kesadaran pasien compos mentis dan pasien berkomunikasi dengan baik Vital Sign pada
tanggal 24 Februari 2018. TD: 120/80 mmhg, Temp: 36’C, Pols: 88 x/m, Resp ; 24 x/m.
b. Kulit.
Warna kulit kuning lansat tidak ada edema, terdapat lesi, suhu tubuh 36’C, turgor kulit
baik, kuku berbentuk cembung dan warna merah muda.
c. Kepala dan Leher.
Struktur kepala simetris, tidak nyeri dikepala, tidak ada trauma kepala, kepala dan leher
dapat digerakkan ke kiri dan ke kanan.
d. Penglihatan dan Mata.
Struktur simetris, tidak ada sekresi, penglihatan tajam, bola mata dapat bergerak dengan
bebas, konjungtiva merah muda, sklera putih, pupil normal, tidak ada kelainan pada mata
dan tidak memakai alat bantu penglihatan.
e. Penciuman dan Hidung.
Struktur simetris, tidak ada sekresi, tidak peradangan, tidak ada obstruksi dan fungsi
penciuman baik
f. Pendengaran dan Telinga.
Struktur telinga semetris, kebersihan cukup, tidak ada pendarahan, tidak ada peradangan,
tidak ada sekresi, tidak ada vertigo, fungsi pendengaran baik dan tidak menggunakan alat
bantu dengar.
g. Gigi dan Mulut.
Mukosa bibir merah muda, kebersihan mulut dan lidah cukup, tidak ada lesi, mukosa mulut
baik, gigi cukup bersih, tidak ada carries, tidak ada pendarahan gusi, fungsi mengunyah
baik, dan tidak memakai gigi palsu.
h. Dada, Pernafasan dan Sirkulasi.
Bentuk dada simetris, gerakan dada simetris, frekuensi nafas teratur, tidak ada batuk/
sputum/ darah, tidak ada sesak nafas.
Pada thoraks bagian dextra terdapat luka jahitan sepanjang 15 cm, papila dan areola tidak
terlihat, payudara kanan yang dilakukan mastektomi terasa nyeri seperti ditusuk-tusuk,
bentuk payudara tidak simetris, bagian kanan dimastektomi, frekuensi nafas 24 x/m, nadi
88 x/m.
i. Abdomen.
Struktur simetris, tidak ada strise/ jar. Parut, tidak ada asites, tidak ada nyeri tekan.
j. Genetalia dan Reproduksi.
Rektum normal, tidak ada peradangan genetalia, tidak ada nyeri BAB/ BAK.
k. Ekstrimitas Atas dan Bawah.
Struktur simetris, tidak ada trauma, kekuatan otot baik, tidak ada kelainan tulang dan sendi,
tidak ada nyeri, dapat bergerak dengan bebas dan tidak menggunakan alat bantu gerak.
IV. KEBUTUHAN FISIK, PSIKOSOSIAL, DAN SPIRITUAL.
a. Aktifitas dan Istirahat.
Pasien sehari-hari menjalankan tugasnya sebagai guru. Di rumah sakit pasien tidak
melakukan aktivitas apa-apa selama dirawat. Di rumah pasien biasanya tidur 6 – 8
jam/hari dan di rumah sakit pasien kesulitan untuk tidur karena rasa nyeri di
payudara.
b. Personal Hygent.
Di rumah, pasien mandi 2x/hari, gosok gigi setelah makan dan keramas 2 hari sekali.
Di rumah sakit pasien hanya diseka oleh keluarganya, tetapi untuk keramas dan gosok
gigi pasien melakukannya sendiri.
c. Nutrisi.
Di rumah, pasien makan 3x/hari, tidak ada makanan pantangan.
Di rumah sakit, pasien juga makan 3x/hari dengan jenis makanan nasi biasa.
d. Eliminasi.
Di rumah, pasien BAB 1 – 2x/hari, warna kuning, konsistensi padat, tidak
menggunakan pencahar.
Di rumah sakit BAK 1 –2x/hari, warna kuning, jernih dan tidak menggunakan kateter.
e. Sexual.
Hubungan antara suami istri baik dan rumah tangga harmonis.
f. Psikososial.
Pasien dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, hal ini terlihat dari sikap pasien
yang tidak pasif. Hubungan dengan perawat baik terbukti dengan terbukanya pasien
saat dimintai keterangan tentang penyakitnya dan dapat bekerja sama dengan
perawat.
Pasien mengatakan bahwa dia menerima keadaan yang dialaminya (mastektomi).
g. Spiritual.
Pasien bergama islam. Pasien selalu berdoa dan optimis untuk kesembuhan
penyakitnya.

V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DAN PENGOBATAN


a. Laboratorium.
Hematologi. (22 Februari 2018)
 Hemoglobin : 10,7 gram %.
 Leukosit : 6400 mm3.
 Hematoktrit : 33 %.
 LED : 29 mm/ jam.
b. Pengobatan
 As. Mefenamat 3x1 tab.
 Vit. C 1x1 tab.
 Vit. B 1x1 tab.
 Cefotacime 3x1 gram.
 Antrain 3x1 amp.
c. Data Fokus
 Inspeksi:
Terdapat luka post ops mastektomi pada mamae dextra dengan panjang 15 cm.
Luka tampak ditutup oleh perban. Drainage masih terpasang.
 Palpasi:
Saat didresing luka terasa nyeri
 Perkusi:
Abdomen timpani.
 Auskultasi:
Tidak terkaji.

ANALISA DATA

No Data Masalah Etiologi

1. DO : Gangguan Adanya luka


♦ Intensitas nyeri pada skala 2 (nyeri rasa nyaman: bekas post op
sedang). nyeri. Ca. Mamae.
♦ Pada payudara kanan tampak luka
bekas post op Ca. Mamae.
♦ TTV:
TD : 120/80 mmHg.
S : 36’C.
P : 24 x/m.
N : 88 x/m.
DS :
● Pasien mengeluh nyeri pada
payudara sebelah kanan (luka post op
Ca. Mamae) seperti ditusuk-tusuk.

2. DO : Gangguan Adanya luka


♦ Tampak luka jahitan post ops integritas jahitan post ops
sepanjang 15 cm. kulit.
DS :
♦ Pasien mengatakan ada jahitan pada
payudara kanan.
Luka post ops.
3. DO : Resti infeksi.
♦ Luka tampak agak basah.
♦ Tidak tampak adanya pus,
kemerahan, panas, bengkak.
♦ Jahitan belum diangkat, drainage
terpasang.
DS :
● Pasien mengatakan adanya luka
jahitan pada payudara kanan.

Prioritas Masalah:
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d Adanya luka bekas post op Ca. Mamae.
2. Gangguan integritas kulit b.d Adanya luka jahitan post ops
3. Resti infeksi b.d Luka post ops.

ASUHAN KEPERAWATAN CA MAMAE

PROSES KEPERAWATAN

Diagnosa Perencanaan
No Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Gangguan rasa nyaman; nyeri Nyeri hilang ♦ ♦
Kaji Berguna dalam
b.d Adanya luka bekas post op selama karakteristik, pengawasan
Ca. Mamae. perawatan. lokasi, durasi, keefektifan obat.
DO : Kriteria kualitas, ♦ Mengurangi
♦ Intensitas nyeri pada skala 2 Evaluasi: radiasi. aktifitas berlebih.
(nyeri sedang). ♦ ♦
Pasien Anjurkan px♦ Mengurangi
♦ Pada payudara kanan tidak istirahat. rasa nyeri.
tampak luka bekas post op Ca. mengeluh ♦ Atur posisi♦ Menormalisasi
Mamae. nyeri. senyaman fungsi organ.
♦ TTV: ♦ Pasien mungkin.
TD : 120/80 mmHg. ♦
tenang / tidak Dorong
S : 36’C. meringis ambulasi dini.
P : 24 x/m. kesakitan. Kolaborasi:
N : 88 x/m. ♦ ♦
Skala nyeri Beri obat
DS : 0. analgetik.
♦ Px mengeluh nyeri pada
payudara sebelah kanan (luka
post op Ca. Mamae) seperti ♦
Kaji tingkat♦ Mengetahui
ditusuk-tusuk. integritas kulit. tingkat kerusakan
♦ Observasi kulit
2. Gangguan integritas kulit b.d tanda-tanda ♦ Mempercepat
Adanya luka jahitan post ops Tidak terjadi radang. proses
DO : kerusakan ♦ Observasi penyembuhan.
TTV.
♦ Tampak luka jahitan post integritas ♦ Lakukan ♦ Mengetahui
ops sepanjang 15 cm. kulit. tehnik septik kemajuan
DS : Kriteria hasil dan anti septik. penyembuhan.
♦ Pasien mengatakan ada ♦ Tidak ada ♦ Mencegah
jahitan pada payudara kanan. tanda infeksi.♦ Observasi terjadinya infeksi.
♦ Tidak ada tanda-tanda
tanda-tanda radang. ♦ Mempercepat
nekrosis. ♦ Observasi proses
TTV. penyembuhan.
Resti infeksi b.d luka post ops. ♦ Lakukan ♦ Mengetahui
3. DO : Tidak terjadi tehnik aseptik kemajuan
♦ Luka tampak agak basah. infeksi dan anti septik. penyembuhan.
♦ Tidak tampak adanya pus, selama Kolaborasi: ♦ Mencegah
kemerahan, panas, bengkak. perawatan. ♦ Beri obat terjadinya infeksi.
♦ Jahitan belum diangkat, Kriteria anti biotik. Kolaborasi:
drainage terpasang. evaluasi; ♦ Menurunkan
DS : ♦ Tidak ada penyebaran
♦ Pasien mengatakan adanya tanda-tanda kuman.
luka jahitan pada payudara infeksi.
kanan. ♦ Luka
kering.

No Implementasi Evaluasi

1.♦ Mengkaji nyeri, lokasi di thoraks :S


kanan, nyeri seperti ditusuk-tusuk,♦ Pasien mengeluh nyeri
nyeri skala 1. skala 1.
♦ Menganjurkan nafas dalam bila O :
nyeri. ♦ Saat didresing px kesakitan.
♦ Menginjeksi Antrain 3x1 amp. A :
♦ Masalah belum teratasi.
P :
♦ Intervensi dilanjutkan.

S
:
2.♦ Mengukur TTV. ♦ Pasien mengatakan luka
TD : 110/70 mmHg. jahitan belum diangkat.
N : 84 x/m. O :
R : 20 x/m. ♦ Tidak ada radang.
S : 36,5 ‘C. ♦ Jahitan belum diangkat.
♦ Mengobservasi tanda-tanda radang. A :
♦ Mengganti perban. ♦ Masalah belum teratasi.
P :
♦ Intervensi dilanjutkan.

♦ Mengobservasi tanda-tanda infeksi. S :


3.♦ ♦
Melakukan tehnik aseptik dan anti Pasien mengatakan luka
septik. jahitan belum diangkat.
♦ Mengganti perban.
♦ Menginjeksi cefotaxime 3x1 gram. O :
♦ Tampak Jahitan belum
diangkat.
A :
♦ Masalah belum terjadi
P :
♦ Intervensi dilanjutkan

You might also like