You are on page 1of 4

KONTAMINASI BAKTERI PADA MAKANAN DI SEKOLAH DASAR

Novia Rahmawati*1, 1157020056*2


1,2
UIN SGD Bandung, Jl. AH Nasution no. 105 Kota Bandung
3
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati, Bandung 40614
e-mail: *1noviar601@gmail.com

ABSTRAK

Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makanan jajanan merupakan
produk pengolahan makanan yang banyak dijumpai di sekitar sekolah dan dikonsumsi secara
rutin oleh banyak anak usia sekolah . Selain bermanfaat makanan jajanan juga berisiko
menimbulkan masalah kesehatan. Kasus keracunan makanan dan penyakit infeksi karena
makanan cenderung meningkat. Anak-anak sering menjadi korban penyakit tersebut. Salah
satu penyebabnya adalah karena tidak memperhatikan kebersihan perorangan dan
lingkungannya dalam proses pengelolaan makanan Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
kontaminasi bakteriologi pada makanan jajanan, meneliti sampel pada makanan jajanan
sekolah dasar serta faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan studi pustaka
dari sumber-sumber jurnal yang ada. Hasil dari analisis pada penelitian ini menunjukan
sampel makanan yang terkontaminasi sebanyak 37,1%. Sekitar (62,9%) berpengetahuan
tidak baik, perilaku tidak baik (76,7%), lokasi usaha tidak memenuhi syarat (53,5%),
peralatan yang digunakan tidak memenuhi syarat ( 57,2%). Fasilitas sanitasi, tempat sampah
tidak memenuhi syarat (93,1%), sarana air bersih (75,5%) tidak memenuhi syarat, sarana
pembuangan limbah (86,2%) tidak memenuhi syarat.

Keywords: Keracunan, Kontaminasi makanan, makanan jajanan

PENDAHULUAN

Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Oleh karena itu
memerlukan prasyarat kecukupan gizi yang harus dipenuhi meliputi bahan bergizi yang terbuat
dari bahan yang bermutu dan aman dikonsumsi. Persyaratan keamanan makanan merupakan
salah satu kriteria yang harus dipenuhi karena mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Keamanan makanan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
ke-mungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu dan
membahayakan kesehatan manusia. (Wibawa, 2008)
Makanan yang terdapat di sekolah dasar merupakan makanan jajanan yang tidak
terjamin kebersihannya. Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh
penyaji makanan ditempat makanan atau disajikan sebagai makanan siap saji untuk dijual bag
umum, selain yang disajikan boga, restoran, dan rumah makan. Syarat-syarat makanan jajanan
anak ialah sebagai berikut:
 Sehat (memenuhi kebutuhan gizi anak)
 Bersih (bebas dari kotoran)
 Aman (tidak mengandung bahan yang berbahaya bagi makanan).
Namun, tidak semua makanan jajanan disekolah memenuhi syarat-syarat tersebut., bahkan
kerap kali makanan jajanan mengandung bahan-bahan yang berbahaya, dari segi fisik, kimia,
dan bologis. Dari segi fisik seperti tanah, karet, pelastik, rambut, dan lain-lain. Sedangkan dari
segi kimia, bahan kimia yang tidak boleh terkandung dalam makanan sepert boraks, pengawet
seperti formalin, dan pewarna textile. Lalu dari segi biologis disebabkan dari bakteri, bisa dari
jenis pemasakan, penyimpanan atau binatang.
Keunggulan makanan jajanan yatu murah dan mudah didapa, serta cita rasa yang enak, dan
cocok dengan selera kebanyakan masyarakat. Makana jajanan kaki lima ternyata dapat
menyumbang asupan energy bagi anak sekolah sebanyak 36%, protein 29%, dan zat besi 52%.
Peran penting makanan jajanan pada pertumbuhan dan prestasi belajar anak.
BPOM (2011), Hasil laporan tahunan BPOM Kota Samarinda dari 268 kasus keracunan
yang disebabkan karena keracunan makanan dan minuman sebanyak 107 kasus (39,92%).
Anak-anak sering menjadi korban penyakit tersebut. Salah satu penyebabnya adalah karena
tidak memperha-tikan kebersihan perorangan dan lingkungannya dalam proses pengelolaan
makanan. Sekitar 80% penyakit yang tertular melalui makanan disebabkan oleh bakteri
pathogen. Beberapa jenis bakteri yang sering menimbulkan penyakit antara lain:
 Salmonella
 Cemaran mikrobologis bakteri Salmonella Paratyphi penyebab typus terdeteksi
di 25%-50%, sampel minuman dijual di kaki lima bakteri in bisa terjadi dar ar
yang digunakan tidak dimasak, atau dari es batu yang tercemar..
 E. coli
 Bakteri E.coli ini banyak terdapat pada makanan dan mnuman yang tercemar.
Dari pemilhan bahan, dan cara pengelolaan atau wadah tempat yang digunakan
Kebersihan makanan dan minuman sangatlah penting karena berkaitan dengan kondisi
tubuh manusia. Apabila makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak terjaga kebersihannya
maka dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, mulai dari penyakit ringan yang tidak
membahayakan sampai penyakit berat, membahayakan jiwa. Oleh karena itu, kebersihan
makanan dan minuman sangatlah penting untuk dijaga, terutama makanan dan minuman
dikonsumsi oleh anak-anak, karena mereka memiliki imunitas yang lebih rentan terhadap
penyakit (Wibawa, 2008)
Keamanan makanan jajanan yang harus dicermati adalah penggunaan pewarna,
pemanis, pengawet, kandungan mikroba, dan adanya logam berat Cu, dan Pb. Makanan jajanan
pada anak Sekolah dasar biasanya sepert cilok, bakso, chki, agar-agar dan lannya. Bakso dan
cilok adalah makanan yang disuka anak-anak, bakso / cilok ni mengandung boraks dari sampel
16 yang diteliti dan basanya bakso clok dimakan bersamaan dengan saos atau kecap yang tidak
terjamin kualitas kandungannya.
Topik ini dipilih dikarenakan pentingnya kebersihan dari makanan dan minuman,
khususnya jajanan yang dikonsumsi oleh anak usia sekolah. Anak usia sekolah rentan terhadap
penyakit sehingga perlu diketahui bersih atau tidak jajanan yang mereka konsumsi dengan
melihat jumlah cemaran bakteri.
PEMBAHASAN
Sampel-sampel makanan yang diambil dari makanan jajanan di sekolah dasar ditemukan
adanya bakteri pada kedua sampel. Pada Gambar 2 terlihat adanya koloni bakteri yang
tumbuh hampir menutupi permukaan cawan petri. Hasil dari pengujian ini mampu
memberikan informasi mengenai keberadaan mikroba pada sampel dikarenakan media NA
merupakan media umum dan tidak bersifat selektif.
Pada Gambar 2 terlihat adanya koloni bakteri yang tumbuh hampir menutupi
permukaan cawan petri. Hasil dari pengujian ini mampu memberikan informasi mengenai
keberadaan mikroba pada sampel dikarenakan media NA merupakan media umum dan tidak
bersifat selektif.

a b

Gambar 2. Sampel hasil uji adanya mikroba dalam media NA (a) sampel minuman (b)
sampel makanan

Sumber kontaminasi utama pada sampel minuman atau makanan dapat berasal dari air
dan es yang digunakan. Air yang tidak mengalami proses pemasakan menyebabkan tumbuhnya
mikroba pada air sehingga minuman jajanan juga ikut tercemar. Selain itu, dari polusi udara
dan kurangnya perhatian penjaja terhadap kebersihan diri dapat menjadi sumber kontaminasi
pada jajanan yang dijajakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya keracunan makanan, antara lain adalah
hygiene perorangan yang buruk, cara penanganan makanan yang tidak sehat dan perlengkapan
pengolahan makanan yang tidak bersih. Salah satunya penyebabnya adalah karena kurangnya
pengetahuan dalam memperhatikan kesehatan diri dan lingkungannya dalam proses pengolahan
makanan yang baik dan sehat (Lindiawati, 2013).
Para penjual makanan yang menjajakan makanan umumnya tidak memiliki latar
belakang pendidikan yang cukup, khususnya dalam hal hygiene dan sanitasi pengolahan
makanan. Pengetahuan penjual makanan tentang hygiene dan sanitasi pengolahan makanan
akan sangat mempengaruhi kualitas makanan yang disajikan kepada masyarakat konsumen
(Ningsih, 2014).
KESIMPULAN
Makanan jajanan yang ada di sekolah dasar rawan terkontaminasi oleh bakteri yang
bersumber dari air, es atau udara. Minimnya pengetahuan pejual dan konsumen tentang higienis
makanan dapat menimbulkan dampak penyakit pada anak-anak. Faktor faktor yang
mempengaruhi kontaminasi makanan dari penglahan makanan yang tidak bersih dan kurangnya
higienitas pada makanan.

DAFTAR PUSTAKA
Lindiawati, Riris Puspita Sari. 2013. Kualitas Jajanan di Sekolah Dasar. Jurnal Al-Azhar
Indonesia Seri Sains dan Teknologi. 2(1): 52-56
Ningsih, Riyan. 2014. Penyuluhan Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman, Serta
Kualitas Makanan yang dijajakan Pedagang yang dilakukan SDN Kota Samarinda.
Jurnal Masyarakat. 10(1): 64-72.
Wibawa, Anton. 2008. Faktor Penentu Kontaminasi Bakteriologik Pada Makanan
Jajanan di Sekolah Dasar.JurnalKesehatanMasyarakat Nasional. 3(1): 1-8.

You might also like