You are on page 1of 10

MATERI AJAR VI

PENDIDIKAN KEWARGAANNEGARA (2 SKS)

Dosen Pengasuh : Dedi Dharmawan, SH. MM


Pertemuan :6

Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara adalah wawasan nasional bangsa Indonesia. Wawasan


Nusantara itu merupakan :
1. Konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia.
2. Dibangun atas pandangan geopolitik bangsa yang didasarkan pada
pandangan bangsa Indonesia dengan memperhatikan konstelasi lingkungan
geografis.
3. Wawasan Nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa
Indonesia.

Konsep Geopolitik, merupakan ilmu penyelenggaraan negara yang dikaitkan


dengan letak geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.
Negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya
terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam.
Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman
masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air.
Secara sederhana wawasan nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia
terhadap diri dan lingkungannya.

Pengertian Wawasan Nusantara

Berdasarkan pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan Tap. MPR Tahun 1993


dan tentang GBHN, “Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional yang
bersumber pada Pancasila dan berdasarkan Undang-undang Dasar 1945, yaitu cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan

1
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.” Kita memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara
merupakan satu kesatuan. Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan
kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah
“persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Wawasan Nusantara berkedudukan
sebagai visi bangsa. Wawasan nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan
dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan
Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.
Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai salah satu konsepsi ketatanegaran
Republik Indonesia. Berdasarkan fakta geografis dan sejarah, wilayah Indonesia
beserta apa yang ada di dalamnya dipandang sebagai satu kesatuan. Pandangan
atau Wawasan nasional Indonesia ini dinamakan Wawasan Nusantara. Wawasan
Nusantara sebagai konsepsi geopolitik bangsa Indonesia.

Pengertian Geopolitik

Geopolitik berasal dari dua kata yaitu “geo” dan politik. Pengertian geopolitik berkaitan
dengan masalah geografi dan politik. “Geo” artinya bumi/planet bumi.
Istilah geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu bumi politik
(political geography) yang kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen
menjadi geographical politic, disingkat geopolitik.
Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang yaitu sistem dalam
hal menempati suatu ruang di permukaan bumi. Dengan demikian, geografi berkaitan
dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya.
Politik berarti kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan dasar dalam menentukan
alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Geopolitik berarti sebagai sistem politik atau peraturan dalam wujud kebijaksanaan
nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik suatu negara, yang titik
beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas
yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung kepada system
politik suatu negara.

2
Perkembangan Teori Geopolitik

Istilah geopolitik semula awalnya sebagai ilmu politik yang kemudian berkembang
menjadi pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan konstelasi ciri khas
negara yang berupa bentuk, luas, letak, iklim, dan sumber daya alam suatu negara
untuk membangun dan membina negara.
Para penyelenggara pemerintah nasional hendaknya menyusun pembinaan politik
nasional berdasarkan kondisi dan situasi geomorfologi secara ilmiah berdasarkan
cita-cita bangsa. Kemudian teori Geopolitik berkembang menjadi konsepsi wawasan
nasional bangsa.
Oleh karena itu, wawasan nasional bangsa selalu mengacu pada geopolitik. Dengan
awasan nasional suatu negara, dapat dipelajari kemana arah perkembangan suatu
negara.

Beberapa Pandangan para pemikir Geopolitik

Pendapat para ahli mengenai teori geopolitik kontinental


1. Friedrich Ratzel (1844-1904) bahwa teori ruang yang dalam konsepsinya
dipengaruhi oleh ahli biologi Charles Darwin.
Dalam teorinya, bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan sumber
daya yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah bangsa yang “primitif”.
2. Rudolf Kjellen (1864-1922) dengan teori kekuatannya yang menyatakan bahwa
negara adalah satuan politik yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis
yang memiliki intelektual yang mampu mengeksploitasi negara “primitif” agar
negaranya mendapat swasembada.
3. Teori Geopolitik Karl Haushofer (1896-1946), melanjutkan pandangan Ratzel
dan Kjellen terutama pandangan tentang lebensraum dan paham
ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu wilayah Negara semakin banyak
sehingga tidak sebanding lagi dengan luas wilayah, maka Negara tersebut
harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup bagi warga
Negara. Untuk mencapai maksud tersebut, Negara harus mengusahakan :
Autarki, yaitu cita-cita untuk penuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung
pada Negara lain.
3
Wilayah-wilayah yang dikuasai (pan-regional), yaitu:
Pan Amerika sebagai perserikatan wilayah dgn Amerika Serikat sbg
pemimpinnya.
Pan Asia Timur, cakup bag timur Benua Asia, Australia dan wilayah
kepulauan dimana Jepang sebagai penguasa.
Pan Rusia India mencakup Asia Barat, Eropa Timur, dan rusia yg dikuasai
Rusia.
Pan Eropa Afrika mencakup Eropa Barat , tdk termasuk Inggris dan Rusia
dikuasai oleh jerman.
Teori geopolitik Karl Haushofer ini dipraktikkan oleh Nazi Jerman
dibawah pimpinan Hittler sehingga menimbulkan perang dunia dua.
4. Teori Geopolitik Halford Mackinder (1861-1947), mempunyai konsepsi
geopolitik yang lebih strategik, yaitu dengan penguasaan daerah-daerah
‘jantung’ dunia, sehingga pendapatnya dikenal dengan teori daerah Jantung.
Barang siapa menguasai “daerah jantung” (Eropa Timur dan Rusia) maka ia
akan menguasai pulau dunia (Eropa, Asia, dan Afrika)yang pada akhirnya akan
menguasai dunia. Berdasarkan hal ini muncullah konsep Wawasan Benua /
kekuatan di darat.
5. Teori Geopolitik Alfred Tayer Mahan (1840-1914), kembangkan lebih lanjut
konsepsi geopolitik dengan memperhatikan perlunya manfaatkan sumber daya
laut termasuk akses ke laut. Tidak hanya pembangunan armada laut saja yang
diperlukan, lebih luas juga bangun kekuatan maritim. Berdasarkan hal itu
muncul konsep Wawasan Bahari atau konsep kekuatan di laut. Siapa kuasai
lautan akan menguasai dunia.

Wawasan Geopolitik

Wawasan Benua
Sir Halford Mackinder (1861-1947) mengemukakan teori Daerah Jantung atau
yang dikenal sebagai wawasan benua. Dalam teorinya disimpulkan sebagai
berikut:
Dunia terdiri atas 9/12 air, 2/12 pulau dunia (Eropa, Afrika, Asia), dan sisanya
1/12 pulau lainnya.

4
Daerah terdiri atas Daerah Jantung (Heartland) yang terletak di pulau dunia
yaitu Rusia, Siberia, sebagian Mongolia, Daerah Bulan Sabit Dalam (inner
cresent) meliputi Eropa Barat, Eropa Selatan, Timur Tengah, Asia Selatan, Asia
Timur, serta Daerah Bulan Sabit Luar (outer cresent) meliputi Afrika, Australia,
Amerika/benua baru. Apabila suatu negara ingin menguasai dunia, harus
menguasai Dunia Jantung dan diperlukan kekuatan darat yang memadai.

Wawasan Bahari

• Sir Walter Raleigh (1554-1618) dan Alfred T. Mahan (1840-1914) dengan Teori
Kekuatan Maritim yang dicanangkan oleh Raleigh bertepatan dengan kebangkitan
armada Inggris dan Belanda yang ditandai dengan kemajuan teknologi perkapalan
dan pelabuhan, serta semangat perdagangan yang tidak lagi mencari emas dan sutra
di timur. Lahir pemikiran hukum laut internasional setelah UNCLOS 1982 yang berlaku
sampai tahun 1994 yang disetujui melalui sidang umum PBB .
• Sir W. Raleigh :
Siapa yang menguasai laut akan menguasai perdagangan dunia/kekayaan dan
akhirnya menguasai dunia. Oleh karena itu dibutuhkan armada yang kuat. Sebagai
tindak lanjut, Inggris berusaha mnguasai pantai-pantai benua dan paling tidak
menyewanya.
• Alfred T. Mahan:
Laut sebagai sumber kehidupan dimana di laut terdapat banyak sumber daya alam,
maka dilaut harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya. Menurut
Mahan, masalah akses ke laut dan jumlah penduduk juga harus diperhatikan karena
faktor ini juga akan memungkinkan kemampuan industri untuk kemandirian suatu
bangsa dan negara.

Wawasan Dirgantara

Awal abad XX merupakan kebangkitan ilmu pengetahuan penerbangan yang


dicetuskan oleh Giulio Douhet (1869-1930) dan William Mitcel (1879-1936). Keduanya
mencita-citakan berdirinya Angkatan Udara. Dalam teorinya, dikemukakan bahwa
kekuatan udara mampu beroperasi hingga belakang lawan dan kemenangan akhir
ditentukan oleh kekuatan udara.
5
Wawasan Kombinasi

Nicholas J.Spijkman (1893-1943) :


Mengemukakan Teori Daerah Batas (Rimland theory). Teori ini dipengaruhi oleh
Mackinder dan Haushover terutama dalam membagi daerah. Karena ia adalah
bangsa Belanda yang pada dasarnya bangsa maritim, maka menurutnya penguasa
daerah jantung harus ada akses ke laut dan hendaknya menguasai pantai Eurasia.
Dalam teorinya dikemukakan bahwa:
a) Dunia terbagi empat daerah yaitu daerah jantung (heartland), Bulan Sabit
Dalam (Rimland), Bulan Sabit Luar dan Dunia Baru (Benua Amerika)
b) Menggunakan kombinasi kekuatan darat, laut, dan udara untuk menguasai
dunia
c) Daerah Bulan Sabit Dalam (Rimland) akan lebih besar pengaruhnya dalam
peraturan politik dunia daripada Daerah Jantung
d) Wilayah Amerika yang paling ideal dan menjadi negara terkuat.

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

Wawasan Nasional RI
Dalam suatu wilayah yang disebut negara Pemerintah dan rakyat memerlukan
konsep berupa wawasan nasional sebagai visi nasional untuk menjamin
kelangsungan hidup, keutuhan wilayah, dan jati diri bangsa. Istilah wawasan
berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang artinya melihat/memandang,
dengan akhiran –an, berarti cara lihat/cara pandang. Wawasan nusantara
adalah wawasan nasional bangsa indonesia, dimana kondisi geografisnya
adalah kepulauanyang terletak di antara dua benua dan dua samudra.

Dalam mewujudkan arpirasi dan perjuangan, suatu negara perlu


memperhatikan tiga faktor utama :
1) Bumi dan ruang dimana bangsa itu hidup, 2) Jiwa, tekat, dan semangat
manusianya’ 3) Lingkungan sekitar

Dengan demikian, wawasan nasional ialah cara pandang suatu bangsa ttg diri
6
dan lingkungannya dalam eksisitensinya yang serba terhubung dengan bangsa
lain dan negara lain, dan dalam perkembangannya di lingkungan daerah,
nasional, regional, dan global.

Teori kekuasaan dan geopolitik

Beberapa teori paham kekuasaan dan teori geopolitik adalah :


1) Teori kekuasaan
Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan
pemikiran mengenai sejauh mana konsep operasional dapat diwujudkan dan
dipertanggungjawabkan. Karena itu dibutuhkan landasan teori yang dapat
mendukung rumusan wawasan nasional.
a) Paham Machiavelli (Abad XVII)
Machiavelli adalah seorang ahli fikir dari Republik frorence (Italia Utara). Dalam
bukunya “The Prince” diuraikan cara membentuk kekuasaan politik :
- Dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara dihalalkan
- Untuk menjaga kekuasaan suatu rezim dibenarkan politik adu domba
- Yang kuat pasti dapat bertahan dan menang
b) Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (Abad XVIII)
Seorang tokoh revolusioner, ia berpendapat :
• Perang dimasa depan merupakan perang total yang menggerakan segala
daya upaya dan kekuatan nasional.
• Kekuatan politik harus di dampingi oleh kekuatan logistik dan ekonomi
nasional.
• Kekuatan juga didukung oleh keondisi sosial budaya, berupa Iptek demi
terbentuknya kekuatan Hankam.
c) Paham Jendral Clausewita (Abad XVIII)
Dalam bukunya “Von Krige” (Tentara Perang) “ perang adalah kelanjutan politik
dengan cara lain. Pemikiran ini membenarkan Prusia (Jerman) berekspansi
yang menimbulkan perang dunia I, dimana kekalahan pada pihak Prusia.
d) Paham Feurbach dan Hegel
Paham materialisme Fuerbach dan teori sintesis Hegel menimbulkan dua aliran
besar Barat yang berkembang didunia, yaitu aliran kapitalisme dan
komunisme.
7
e) Paham Lenin (Abad XIX)
Lenin memodifikasi pahan Clausewite, yang menyatakan “perang adalah
kelanjutan politik dengan cara kekerasan”. Bagi Leninisme/kominisme, perang,
atau pertumpahan darah, atau revolusi di seluruh dunia adalah sah dalam
mengkomunikasian suatu bangsa di dunia. Dalam “Perang Dingin” baik
unisoviet maupun RCC berlomba-lomba untyk mengekspor paham komunis ke
seluruh dunia.
f) Paham Lucian W Pye dan Sidney
Dalam bukunya “Political Culture dan Political Devolepment” (1972) mereka
menyatakan ada unsur subjektif danpsikologis dalam tatanan dinamika
kehidupan politik suatu bangsa. Kemantapam suatu sistem politik dapat dicapai
apabila sistem tersebut berakar pada kebudayaan politik bangsa
bersangkutan.

Teori-teori Geopolitik

Berasal dari kata geo=bumi, politik= teori kekuasaan. Secara harfiah berarti politik
yang dipengaruhi oleh kondisi dan konstelasi geografi.
- Rudolf Kjellen
Menurutnya negara adalah suatu organisme. Esensi ajarannya :
• Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup yang memiliki
intelektual. Untuk mencapai tujuannya diperlukan ruang hidup yang luas.
• Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi bidang-
bidang : geopolitik, ekonomi politik, demo politik, dan krato politik (politik
pemerintahan)
• Negara harus mampu berswasembada.
- Frederich Ratzal
Abad XIX, ia merumuskan pertama kali Ilmu Bumi Politik secara ilmiah. Istilah
Geopolitik pertama kali dikemukakan oleh Frederich Ratzal. Pokok-pokok
ajarannya :
• Pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan pertumbuhan organisme,
yang melalui ruang hidup.

8
• Negara identik dengan suatu ruang. Makin luas ruang makin memungkinkan
kelompok politik untuk berkembang.
• Berlakunya hukum alam : hanya bangsa yang unggul yang dapat bertahan
hidup.
• Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhan akan
dukungan sumber daya alam. Untuk ini dibenarkan “hukum ekspansi”. Batas
negara adalah bersifat sementara.
Paham Ratzel ini menimbulkan dua aliran : Titik berat kekuatan di darat dan di
laut. Ia melihat adanya persaingan antara kedua kekuatan ini. Maka timbulah
pemikiran baru, yang merupakan dasar-dasar suprastruktur geopolitik :
kekuatan total suatu negara harus mampu mewadahi pertumbuhan kondisi dan
kedudukan geografinya.

- Karl Haushofer
Pandangannya berkembang di Jerman ketika negara berada di bawah
kekuasaan Adolf Hitler (Nazi), juga berkembang di Jepang dalam ajaran Hako
Ichiu. Pokok-pokok ajarannya :
• Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan mengalahkan kekuatan
maritim.
• Beberapa negara besar di dunia akan timbul, dan akan mengusi Eropa, Asia,
Afrika, dan Asia Barat : yaitu Jerman dan Italia, serta Jepang di Asia Timur
Raya.
• Geopolitik adalah doktrin negara yang menitikberatkan soal-soal strategi
perbatasan. Ruang hidup bangsa dan tekanan-tekanan kekuasaan dan sosial
yang rasial mengharuskan pembagian baru kekayaan alam di dunia. Geopolitik
adalah landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan mendapatkan ruang
hidup.
Pokok-pokok teori Karl Haushofer menganut teori Rudolf Kjellen dan sifat
ekspansif.

- Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan


Gagasan mereka adalah “Wawasan Bahari” (kekuatan di lautan) yang
menyatakan : Barang siapa yang menguasai lautan akan menguasai

9
“perdagangan”, serta siapa kuasai perdagangan akan menguasai “kekayaan
dunia” hingga menguasai dunia.
- W.Mitchel, A.Saversky, Giulio Douhet, dan John Frederick Charles Fuller
Menurut mereka, kekuatan di udara justru yang paling menentukan. Gagasan
mereka adalah “Wawasan Dirgantara”. Kekuatan udara mempunyai daya
tangkis serta dapat melumpuhkan kekuatan lawan di kandangnya sendiri.

- Sir Halford Mackinder


Ajarannya ialah Wawasan Benua (Kekuatan Darat). Ia mengatakan : Barang
siapa yang dapat menguasai “Daerah Jantung” (Eropa, Asia/Erasia, ia akan
dapat menguasai “Pulau Dunia” (Eropa, Asia, Afrika); serta barang siapa yang
dapat menguasai pulau dunia akhirnya dapat menguasai dunia.

- Nicholas J. Spykman
Menghasilkan teori daerah batas (rimland), yaitu teori “Wawasan Kombinasi”
yang menggabungkan kekuatan darat, laut, dan udara yang disesuaikan
dengan keperluan dan kondisi suatu negara.

Referensi :
UNCLOS – 1982
Hukum Udara dan Angkasa, Dr. Mieke Komara Kantaatmadja
Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, Unpad
http://liasetianingsih.wordpress.com/2010/04/19/wawasan-nusantara/
https://tiekawati.wordpress.com/2014/03/15/wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik-indonesia/ & sumber referensi lainnya.

10

You might also like