You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK DENGAN

ANAK USIA SEKOLAH ATAU KELOMPOK


DENGAN REMAJA

MAKALAH

oleh
kelompok 2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
OKTOBER, 2016

i
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK DENGAN
ANAK USIA SEKOLAH ATAU KELOMPOK
DENGAN REMAJA

MAKALAH
disusun sebagai pemenuhan tugas Keperawatan Komunitas dengan dosen
pengampu : Ns. Kushariyadi, M.kep

oleh :
Reza Ramadhana T.F 142310101036
Vidya Fajrin Ningtyas 142310101038
Evi Z.K 142310101044
Verina Sari Rahmadiar 142310101068
Mega Rani Wulandari 142310101086
Lisca Nurmalika Fitri 142310101109

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
OKTOBER, 2016

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Pada Kelompok Dengan Anak Usia Sekolah Atau
Kelompok Dengan Remaja”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih kurang
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan
bermanfaat bagi semuanya.

Jember, Oktober 2016

iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN TEORI ......................................................................... 3

2.1 Konsep Asuhan Keperawatan pada Kelompok Anak Usia Sekolah .... 3

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan pada Kelompok Remaja ....................... 6

CONTOH SOAL ........................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 14

iv
v
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak dari
latar belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor
yang terjadi dan berhubungan dengan masalah kesehatan. Salah satu sasaran
pelayanan keperawatan komunitas adalah pelayanan pada kelompok khusus.
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan umur,
permasalahan baik fisik, mental, sosial yang memerlukan bantuan karena
ketidakmampuan dan ketidaktauan kelompok dalam memelihara kesehatan
terhadap dirinya sendiri. Asuhan keperawatan pada kelompok khusus diberikan
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan individu, keluarga,
maupun komunitas yang berbeda hanyalah sasarannya.Di dalam komunitas
masyarakat suatu daerah bila diklasifikasikan berdasarkan kelompok khusus,
yang sangat rentan terhadap kondisi kesehatan terganggu adalah kelompok
khusus anak sekolah. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah meningkatkan
pola hidup masyarakat yang sehat dengan melakukan kegiatan keperawatan
komunitas atau masyarakat yang didalamnya terdapat kelompok khusus anak
sekolah.
Remaja adalah salah satu kelompok risiko terhadap masalah kesehatan yang
membutuhkan perhatian dan palayanan khusus. Mengingat selama ini model
pelayanan kesehatan remaja masih disamakan dengan pelayananan kesehatan
yang lain dan tidak adanya pelayanan kesehatan khusus remaja membuat remaja
merasa sulit jika membutuhkan bantuan terkait kesehatan. Masa transisi remaja
mempunyai banyak permasalahan kompleks yang membutuhkan penanganan
khusus dan tepat, mereka tidak dapat lagi digolongkan anak-anak dan juga belum
tepat jika dimasukkan dalam kelompok dewasa. Seyogyanya remaja juga
mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
dengan menyediakan klinik khusus remaja yang diharapkan dapat membantu
remaja menyelesaikan permasalahannya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Agregat Anak
Usia Sekolah?
1.2.2 Bagaimana Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Agregat
AnakUsia Remaja?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Mampu memahami tentang asuhan keperawatan pada kelompok usia anak
sekolah dan usia anak remaja
1.3.2 Tujuan khusus
a. Menjelaskan Pengorganisasian pelaksanaan keperawatan komunitas
pada kelompok khusus usia sekolah dan usia anak remaja
b. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang lazim terjadi pada kelompok
khusus anak usia sekolah dan usia anak remaja
c. Menjelaskan proses keperawatan komunitas pada kelompok khusus
anak usia sekolah dan usia anak remaja

2
BAB 2. TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Asuhan Keperawatan pada Kelompok Anak Usia Sekolah


2.1.1 Pengkajian
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan Community
as partner meliputi : data inti komunitas dan subsystem.
a. Data inti komunitas, terdiri dari:
1. Demografi: jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data Monografi
2. Status perkawinan 100% dari anak usia sekolah belum kawin.
3. Nilai, kepercayaan dan agama: agama yang dianut oleh anak sekolah.
b. Data subsistem
Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :
1. Lingkungan Fisik. Tipe sekolah, tempatnya strategis atau tidak.
Kebersihan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah yang kondisinya
terawat dengan baik. Kegiatan ekstrakulikuler seperti olahraga
kesenian, musik dan keagamaan.
2. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial. Pelayanan kesehatan di
sekolah terdapat UKS untuk tempat istirahat dan pemeriksaan bagi
anak yang sakit. Selain itu juga terdapat ruang BK (Bimbingan
Konseling) untuk konsultasi siswa.
3. Ekonomi. Keadaan ekonomi orang tua siswa.
4. Keamanan dan Transportasi. Fasilitas yang dapat mendukung
keamanan anak di sekolah, ada atau tidaknya kebiasaan yang dapat
mengancam keamanan anak di sekolah.
5. Politik dan pemerintahan. Pada subsystem politik dan pemerintahan
bagi anak usia sekolah adalah keikut sertaan anak dalam organisasi
sosial di sekolah serta kebijakan pemerintah terhadap masalah yang
terkait dengan anak usia sekolah. Keaktifan anak pada organisasi di
sekolah.
6. Komunikasi. Komunikasi formal: media komunikasi yang digunakan
oleh anak untuk memperoleh informasi pengetahuan berasal dari
media, para guru dan orang tua. Komunikasi informal: dilakukan oleh

3
anak usia sekolah meliputi data tentang diskusi yang dilakukan anak
dengan orang tua, peran orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah
masalah anak, keterlibatan orang tua dan lingkungan dalam
menyelesaikan masalah anak.
7. Pendidikan. Tingkat pendidikan anak usia sekolah
8. Rekreasi. Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak untuk
rekreasi, sedangkan untuk pengembangan bakat anak di bidang olah
raga dan seni biasanya berupa lapangan sepak bola, sanggar senam,
dan tari.
2.1.2 Diagnosa, NOC (Nursing Outcome Classification) dan NIC (Nursing
Intervention Classification)
1. Resiko cedera
Faktor resiko:
Eksternal
a. Fisik (rancangan struktur, arahan, bangunan serta perlengkapan)
b. Nutrisi (vitamin dan tipe makanan)
c. Biologikal (tingkat imunisasi dalam masyarakat, mikroorganisme)
d. Kimia (polutan, racun, obat, agen farmasi, alkohol, kafein nikotin,
bahan pengawet, kosmetik, zat warna kain)
Internal
a. Psikolgik (orientasi afektif)
b. Mal nutrisi
c. Bentuk darah abnormal, contoh: leukositosis atau leukopenia,
perubahan faktor pembekuan, trombositopeni, sickle cell, thalassemia,
penurunan Hb, Imun-autoimum tidak berfungsi.
d. Biokimia, fungsi regulasi (tidak berfungsinya sensoris)
e. Perkembangan usia (fisiologik, psikososial)
f. Fisik (berhubungan dengan mobilitas)
NOC: kontrol resiko
a. Klien terbebas dari cedera
b. Klien mampu menjelaskan cara, metode mencegah injury atau cedera
c. Klien mampu menjelaskan faktor resiko lingkungan dan perilaku

4
d. Mampumemodifikasi gaya hidup untukmencegah injury
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
f. Mampu mengenali perubahan status kesehatan
NIC: Environment Management (Manajemen lingkungan)
a. Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
b. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik
dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien
c. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (memindahkan perabotan)
d. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
e. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
f. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya
perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit
Kriteria Evaluasi (NOC):
a. Pengetahuan: Keamanan Anak
b. Status Neurologis
c. Orangtua: Keamanan Sosial
d. Kontrol Risiko: Pelemahan Pendengaran
e. Kontrol Risiko: Pelemahan Penglihatan
f. Deteksi Risiko
g. Perilaku Keamanan: Pencegahan Jatuh
h. Perilaku Keamanan: Lingkungan Fisik Rumah
i. Perilaku Keamanan: Pribadi
j. Status Kemanan: Kejadian Jatuh
k. Status Keamanan: Cedera Fisik
l. Kontrol Gejala
Intervensi Keperawatan (NIC):
a. Manajemen Lingkungan
b. Manajemen Lingkungan: Keamanan
c. Pencegahan Jatuh
d. Pendidikan Kesehatan
e. Kewaspadaan terhadap Lateks
f. Peningkatan Keamanan

5
2. Kerusakan gigi
Definisi: Gangguan perkembangan gigi atau pola erupsi atau integritas
structural gigi individu.
Faktor resiko :
a. Kebiasaan mengkonsumsi zat yang mewarnai gigi (teeh, permen)
b. Kurang akses ke perawatan professional
c. Kurang oral hygine
d. Kurang penegetauhan mengenai kesehatan gigi
e. Hambatan untuk perawatan diri
NOC: Kontrol Resiko
a. Klien dapat melakukan kebersihan gigi
b. Klien terbebas dari gigi berlubang
c. Klien terbebas dari sakit gigi
d. Klien terbebas dari nyeri
e. Klien terbebas dari patah gigi
NIC: Environment Management (Manajemen lingkungan)
a. Memandirikan klien untuk dapat melakukan perawatan mulut dan
gigi.
b. Monitor warna gigi kecerahan dan adanya lubang pada gigi.
c. Intruksikan klien untuk membersihkan gigi, gusi dan lidah.
d. Inruksikan dan dampingi klien untuk melakukan oral hygine setelah
makan dan sesuai kebutuhan.
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan pada Kelompok Remaja
2.1.1 Pengkajian
Merupakan tindakan untuk mengumpulkan data secara lengkap dan
sistematis terhadapat masyarakat terutama pada kelompok remaja. data yang
dihasilkan dapat berupa data subjektif maupun data objektif. Tujuan
pengumpulan data adalah untuk mendapatkan informasi, mengkaji dan
menganalisa masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarkat baik secara
individu, keluarga atau kelompok. Permasalahan yang dapat muncul meliputi
masalah fisiologis, psikologis, sosial ekonomi, dan spiritual.

6
Dalam pengkajian terdapat 5 tahap yang wajib dilakukan meliputi:
pengumpulan data, pengelolahan data, analisa data, perumusan atau penentuan
masalah kesehatan pada masyarakat (terutama kelompok remaja). pengkajian
dalam pengumpulan data meliputi:
a. Data inti: riwayat atau sejarah perkembangan komunitas, data demografi,
dan status kesehatan komunitas.
b. Data lingkungan fisik: pemukiman, sanitasi, fasilitas, batas-batas wilayah
remaja tinggal, dan kondisi geografis.
c. Pelayanan kesehatan dan sosia: pelayanan kesehatan (puskesmas
terdekat, rumah sakit, klinik) dan fasilitas sosial (pasar, toko dan
swalayan).
d. Ekonomi: jenis pekerjaan, jumlah dan penghasilan rata-rata setiap bulan
(jika remaja sudah bekerja), serta jumlah pengeluaran atau kebutuhan
remaja dalam setiap bulan.
e. Kemanan dan transportasi: bagaimana tingkat keamanan alat transportasi
yang ada.
f. Politik dan keamanan: sistem organisasi, struktur organisasi, kelompok
organisasi dalam komunitas, peran serta kelompok organisasi dalam
kesehatan terutama bagi remaja.
g. Sistem komunikasi: sarana komunikasi yang ada, jenis alat komunikasi
yang digunakan oleh remaja, dan cara penyebaran informasi dalam
komunitas.
h. Pendidikan: tingkat pendidikan tertinggi remaja, fasilitas pendidikan yang
didapatkan dan tersedia, serta bahasa yang digunakan.
i. Rekreasi: kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi yang sering
remaja datangi. Bagaimana kondisi temapat dan kapan remaja melakukan
rekreasi.

Analisa data dilakukan untuk menghubungkan data yang sudah didapatkan


baik data subjektif ataupun data objektif. Tujuan analisa data, yaitu:

a. Menetapkan kebutuhan komunitas (terutama kebutuhan kelompok


remaja)
b. Menetapkan sumber kekuatan pada kelompok remaja

7
c. Mengidentifikasi pola respon atau mekanisme koping dalam kelompok
remaja
d. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan yang
ada.
Penentuan prioritas masalah kesehatan masyarakat, terutama masalah
kesehatan dan keperawatan pada kelompok remaja harus dipertimbangkan
beberapa faktor sebagai kriteria, yaitu:
a. Sesuai dengan perawat komunitas
b. Jumlah yang beresiko
c. Besarnya resiko yang akan muncul
d. Kemungkinan untuk dilakukan pendidikan kesehatan
e. Minat masyarakat
f. Kemungkinan untuk dapat diatasi
g. Sesuai dengan program pemerintah yang ada
h. Sumber daya tempat, waktu, peralatan dan manusianya
Masalah yang ditemukan dinilai dengan menggunakan skala atau bobot,
yaitu: 1 = sangat rendah, 2 = rendah, 3 = cukup, 4 = tinggi, 5 = sangat tinggi.
Dari penilaian ini maka masalah kesehatan dapat diprioritaskan berdasarkan
jumlah keseluruhan skor tertinggi.
2.1.2 Diagnosa keperawatan
a. Gangguan citra tubuh
Definisi: konfusi dalam gambaran mental tentang diri individu (fisik)
Batasan karakteristik:
1. Perasaan negatif tentang tubuh
2. Perubahan gaya hidup
3. Perilaku mengenali dan memantau tubuh
4. Perubahan lingkungan sosial

Faktor berhubungan:

1. Cedera
2. Ketidaksesuaian budaya adan atau spiritual
3. Trauma
4. Perubahan persepsi diri

8
b. Ketidakefektifan koping
Definisi: ketidakmampuan untuk membentuk penilaian yang sesuai atau
tepat terhadap stresor, ketidakadekuatan pilihan respon yang dilakukan,
ketidakmampuan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia.
Batasan karakteristik:
1. Akses dukungan sosial tidak adekuat
2. Ketidakmampuan menghadapi masalah
3. Ketidakmampuan mengikuti informasi
4. Penyalahgunaan zat
5. Perilaku yang mengambil resiko
6. Perubahan pola komunikasi

Faktor berhubungan:

1. Dukungan sosial yang tidak adekuat


2. Krisis situasi
3. Kurang percaya diri dalam menagatasi masalah
4. Tingkat kontrol persepsi yang tidak adekuat
c. Resiko cedera
Definisi: rentan mengalami cedera fisik akibat kondisi lingkungan tempat
tempat berinteraksi dengan sumber adaptif dan sumber detensif individu
yang dapat mengganggu kesehatan.
Faktor resiko:
1. Gaya hidup remaja (konsumsi alkohol, rokok, dan obat-obatan
terlarang)
2. Transportasi yang digunakan (bentuk, waktu dan cara penggunaan)
3. Aktivitas sehari-hari dan rekreasi
d. Risiko infeksi
Definisi: rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogenik
yang dapat mengganggu kesehatan.
Faktor resiko:
1. Merokok
2. Kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen
(aktivitas seksual)

9
3. Malnutrisi
4. Kegagalan sistem imun tubuh
e. Resiko gangguan identitas diri
Definisi: rentan terhadap ketidakmampuan mempertahankan persepsi diri
secara utuh yang dapat mengganggu kesehatan.
Faktor resiko:
1. Kegagalan fungsi keluarga
2. Harga diri rendah
3. Ketidaksesuaian budaya
4. Krisis situasi
5. Prasangka
6. Transisi dalam proses perkembangan (anak menuju dewasa muda)
2.1.3 Intervensi (NOC dan NIC)
a. Gangguan citra tubuh
NOC:
1. Remaja dapat menerima keterbatasan diri sendiri
2. Gambaran diri baik
3. Komunikasi yang terbuka
4. Percaya diri
5. Keseimbangan gaya hidup pada remaja
6. Harga diri

NIC:

1. Tingkatkan koping pada remaja


2. Lakukan konseling bersama remaja
3. Berikan dukungan sosial terhadap kelompok remaja
4. Penkes perawatan diri remaja
5. Berikan dukungan stabilisasi emosional pada remaja
6. Lakukan terapi kelompok remaja
b. Ketidakefektifan koping
NOC:
1. Remaja dapat mengidentifikasi pola kopung efektif dan tidakefektif
2. Menyatakan perasaan untuk kontrol diri

10
3. Melaporkan proses untuk menghilangkan stres
4. Adaptasi terhadap perubahan perkembangan
5. Menghidari situasi stres

NIC:

1. Bantu remaja untuk mengontro emosi


2. Konseling
3. Pencegahan penggunaan zat terlarang pada remaja
4. Berikan dukan kepada kelompok remaja beresiko
5. Bantu modifikasi perilaku menyimpang pada remaja
6. Manajemen perilaku seksual remaja
7. Bina hubungan saling percaya kepada remaja

11
CONTOH SOAL

1. Seorang perawat komunitas datang ke Desa Anggora karena menurut laporan


dari warga setempat di Desa tersebut banyak anak – anak mengalami diare.
Terutama pada anak usia sekolah. Setelah sampai disana perawat komunitas
melakukan asuhan keperawatan. Perawat menanyakan tentang nama, tempat
tinggal, agama, pendidikan, status kerabat. Dari kasus tersebut, perawat
komunits melakukan asuhan keperawatan pada bagian ....
a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
2. Perawat K datang ke Desa Mayang Sari terdapat kelompok usia sekolah. Di
desa tersebut perawat K melihat banyak anak-anak sedang berlarian. Perawat
K merasa anak-anak tersebut memiliki resiko jatuh. Maka intervensi yang tepat
untuk dilakukan oleh perawat K adalah ....
a. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
b. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
c. Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
d. Promosi kesehatan
e. Memarahi anak-anak tersebut
3. Perawat N sedang berkunjung ke desa Dermaga. Di desa tersebut sedang
terkena wabah muntaber. Wabah tersebut paling banyak menyerang anak
remaja. Perawat N mengkaji tentang daerah tempt tinggal, sanitisai, fasilitas
dan kondisi geografis di desa tersebut. berdasarkan kasus tersebut, perawat N
melakukan pengkajian pada data .....
a. Data lingkungan sosial
b. Data umum
c. Data inti
d. Pelayanan kesehatan
e. Data lingkungan fisik

12
4. Perawat komunitas mendatangi desa Nusa Indah. Ada salah satu remaja yang
hanya berdiam diri (mengurung dirinya dirumah). Remaja tersebut tidak mau
beergaul dengan orang-orang sekitar apalagi dengan teman sebayanya. Setelah
perawat tersebut mengkaji, ternyata remaja tersebut malu karena kondisi fisik
yang cacat. Dia telah melalukan amputasi sebulan lalu akibat kecelakaan.
Kemudian perawat tersebut menegakkan diagnosa gangguan citra tubuh.
Berdasarkan kasus diatas, intervensi apa saja yang dapat dilakukan oleh
perawat tersebut ...........kecuali..
a. Tingkatkan koping pada remaja
b. Lakukan konseling bersama remaja
c. Berikan dukungan sosial terhadap kelompok remaja
d. Memberi saran untuk hanya berdiam diri saja dirumah
e. Berikan dukungan stabilisasi emosional pada remaja

13
DAFTAR PUSTAKA

Carter dan McGoldrick. 1988. Family Health care Nursing: Theory, Practice and
Research 4th edition: Joanne Patzek. Philadelphia: F.A Davis Company
Duvall dan Miller. 1985. Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik: Marilyn M.
Friedman. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Anderson, Elizabeth T. Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori dan Praktik
edisi 3. Jakarta: EGC
Blackwell Wilwy. 2015. Nursing Diagnoses: Definitions and Classification 2015-
2017. Oxford: NANDA International

14

You might also like