You are on page 1of 5

I.

TINJAUAN TEORI
 Judul :
“FAKTOR FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI PASIEN PATAH
TULANG BEROBAT KE PENGOBATAN TRADISIONAL AHLI TULANG DI
SUMEDANG”
 Dipetik / nama peneliti :
“Susi Hanifah Kurnia, Cecep Eli Kasasih, Ayu Prawesti P.
 Dikutif :
“Fakultas Ilmu keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat
 Tempat dan Waktu Penelitian :
Penelitian ini mengambil tempat di enam tempat Pengobatan Tradisional Ahli
Tulang di Sumedang. Dan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2012.
 Hasil Penelitian :
Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan tiga faktor yang paling berpengaruh
untuk responden dalam menentukan keputusan untuk memilih tempat pelayanan
kesehatan seperti apa yang akan digunakan, yaitu faktor motivasi untuk
menyembuhkan sakitnya, factor kepercayaan akan mendapatkan manfaat, serta factor
pelayanan kesehatan dan kepercayaan terhadap penyedia layanan.

II. PENDAHULUAN
Fraktur merupakan suatu kondisi dimana kontinuitas tulang hilang, baik yang bersifat
lokal maupun sebagian. (Rasjad, 1998 dalam Mutaqin, 2008). Secara umum, keadaan
patah tulang secara klinis dapat diklasifikasikan menjadi Fraktur tertutup (simple fraktur)
yaitu fraktur yang fragmen tulangnya tidak menembus kulit dan fraktur terbuka
(compound fracture) yaitu fraktur yang mempunyai hubungan dengan dnia luar melalui
luka pada kult serta jaringan lunak ( Mutaqin, 2008).
Melihat dampak yang berpengaruh pada kehidupan pasien dengan fraktur,
penanganan yang tepat sangat diperlukan. Prinsip penanganan fraktur meliputi redusi,
imobilisasi dan pengembalian fungsi dan kekuatan normal dengan rehabilitas (Smeltzer &
Bare, 2002).
Pengguanaan tempat pengobatan tradisional masih menjadi pilihan seseorang yang
mengalami patah tulang untuk mengobati sakitnya. Data dari profil kesehatan Indonesia
pada tahun 2007 menyebutkan bahwa pengobatan tradisional rata rata masih 6,23%
menjadi pilihan masyarakat pada waktu mereka sakit, yaitu 6,09% merupakan masyarakat
perkotaan dan 6,37% adalah masyarakat pedesaan.
Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran factor factor yang
melatarbelakangi pasien patah tulang berobat ke pengobatan tradisional ahli tulang di
sumedang. Yaitu, untuk mengetahui gambaran factor motivasi untuk mnyembuhkan
sakitnya, factor belief in health threat, factor kepercayaan akan mendapatkan manfaat
maupun rintangan dari tindakan yang dilakukan, factor pelayanan kesehatan dan
kepercayaan terhadap penyedia layanan, serta factor istirahat atau tanda tanda pendorong
( cues to action)

III. METODE PENELITIAN


Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran tentang factor factor yang melatarbelakangi pasien
dengan patah tulang berobat ke pengobatan tradisional ahli tulang.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Factor Motivasi Untuk Menyembuhkan Sakitnya
Factor Motivasi Untuk Factor Yang Mendukng Faktor Yang Tidak
Menyembuhkan Sakitnya Mendukung

Frekuensi Persentasi Frekuensi Persentasi


Individu memiliki nilai nilai, 22 orang 64,7 % 12 orang 35,3 %
kepedulian, pandangan dan
minat mengenai kesehatan
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Factor Belief In Health Threat
Factor Yang Mendukng Faktor Yang Tidak
Factor Belief In Health Mendukung
Threat Frekuensi Persentasi Frekuensi Persentasi
 Individu meyakini 17 orang 50 % 17 orang 50 %
bahwa ada penyakit
tertentu yang cukup
berbahaya
 Individu menyadari
bahwa mungkin akan
berdampak
komplikasi jika
penanganan salah

Table 4. Distribusi Frekuensi Data Factor Kepercayaan Akan Mendapatkan Manfaat Dan
Rintangan
Factor Kepercayaan Akan Factor Yang Mendukng Faktor Yang Tidak
Mendapatkan Manfaat Dan Mendukung
Rintangan Frekuensi Persentasi Frekuensi Persentasi
 Individu memiliki 21 orang 61,76 % 13 orang 32,24 %
keyakinan bahwa
tindakan tersebut akan
menghasilkan hasil
yang sebanding atau
sepadan

Table 5. Distribusi Frekuesni Data Factor Pelayanan Kesehatan Dan Kepercayaan Terhadap
Penyedia Layanan
Factor Pelayanan Kesehatan Factor Yang Mendukng Faktor Yang Tidak
Dan Kepercayaan Terhadap Mendukung
Penyedia Layanan Frekuensi Persentasi Frekuensi Persentasi
Kenyamamn ketika berobat 23 orang 71,88 % 11 orang 28,12 %
ke pengobatan ahli tulang,
kepuasan terhadap tindakan
yang didapatkan, tindakan
penyedia layanan, dan
fasilitas yang menunjang.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Data Factor Isyarat Atau Tanda Tanda Pendorong (Cues To
Action)
Factor Isyarat Atau Tanda Factor Yang Mendukng Faktor Yang Tidak
Tanda Pendorong (Cues To Mendukung
Action) Frekuensi Persentasi Frekuensi Persentasi
Pengaruh media massa dan 19 orang 55,88 % 15 orang 28,12 %
pengaruh teman/keluarga
terhadap pemilihan
pengobatan ahli tulang
sebagai tempat beribat

V. KESIMPULAN
Hasil penelitian di dapatkan tiga faktor yang paling berpengaruh untuk responden
dalam menentukan keputusan untuk memilih tempat pelayanan kesehatan seperti apa
yang akan digunakan, yaitu
1. faktor motivasi untuk menyembuhkan sakitnya,
2. factor kepercayaan akan mendapatkan manfaat, serta
3. factor pelayanan kesehatan dan kepercayaan terhadap penyedia layanan.
Ketiga fator ini di dasari oleh teori health belief model. Hal ini meneggambarkan
bahwa sebagian besar responden memiliki keinginan yang tinggi untuk sembuh, yakni
dengan berobat ke tempat pelayanan kesehatan. Untuk menetukan jelnis pelayanan kesehatan
seperti apa yang dipilihnya, responden juga mempertimbangkan manfaat mauoun rintangan
yang akan didapat dari pelayanan kesehatan tersebut.

You might also like