You are on page 1of 16

Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi sertifikasi yang wajib dipenuhi bagi para pelaku usaha air

minum dalam kemasan (AMDK). Tata cara teknis untuk mendapatkan SNI tersebut salah satunya adalah
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 78/M-IND/11/2016 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia Air Mineral, Air Demineral, Air Mineral Alami dan Air Minum Embun Secara Wajib.

BOTTLE DRINKING WATER

Air minum kemasan atau dengan istilah AMDK (Air Minum Dalam Kemasan), merupakan air
minum yang siap dikonsumsi secara langsung tanpa harus melalui proses pemanasan terlebih
dahulu.

Air minum dalam kemasan merupakan air yang dikemas dalam berbagai bentuk wadah 19 ltr
atau 5 galon , 1500 ml / 600 ml ( bottle), 240 ml /220 ml (cup).

Air kemasan diproses dalam beberapa tahap baik menggunakan proses pemurnian air (Reverse
Osmosis / Tanpa Mineral) maupun proses biasa Water treatment processing (Mineral), dimana
sumber air yang digunakan untuk Air kemasan mineral berasal dari mata air pengunungan,
Untuk Air kemasan Non mineral biasanya dapat juga digunakan dengan sumber mata air tanah /
mata air pengunungan.

Proses Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) harus melalui proses tahapan baik secara klinis
maupun secara hukum ,secara higines klinis biasanya disahkan menurut peraturan pemerintah
memalui Departemen Badan Balai Pengawasan Obat Dan Makanan ( Badan POM RI) baik dari
segi kimia , fisika, microbiologi, dll. Tahapan secara hukum biasanya melalui proses pengukuhan
merek dagang, hak paten, sertifikasi dan assosiasi yang mana keseluruhannya mengacu pada
peraturan pemerintah melalui DEPERINDAG, Untuk SNI (Standar Nasional Indonesia), Merek
Dagang dll. Untuk masalah air kemasan tentang Hak Cipta, Hak Paten Merek dll biasanya
melalui instansi KEHAKIMAN untuk pengurusan paten merekjenis barang dll.

AMDK harus memenuhi standar nasional (SNI dengan kode SNI No.01-3553-1996 tentang
standar baku mutu air dalam kemasan, serta MD yang dikeluarkan oleh BPOM RI yang
merupakan standar baku kimia, fisika, mikrobiologis. Serta banyak lagi persyaratan yang harus
dipenuhi agar AMDK itu layak dikonsumsi dan aman bagi kesehatan manusia.

Adapun proses Pengolahan air untuk menjadikan air siap dikemas dan dipasarkan secara umum,
ada beberapa proses yang harus dilalui antara lain :

1. Proses Water Treatment System


2. Proses Water Sterilisasi
3. Proses Quality Control System
4. Proses Pengemasan ( Gallon, Bottle, Cup, dll)
5. Proses Pengepakan
6. Proses Distribusi
Proses – proses diatas dapat dijelaskan dalam beberapa tahapan :

1. Proses Water Treatment System

Proses Water Treatment System atau proses pengolahan air yang merupakan air yang bersih
higienis dan bebas dari segi fisika maupun kimia.

Dalam proses ini (mineral Water) ada tahapan-tahapan yang harus diperhatikan antara lain:

 Sumber air bahan baku


 Proses Water treatment
 Kapasitas produk yang diharapkan

– Sumber air bahan baku

Sumber air sebagai bahan baku harus benar–benar yang berkualitas baik dari secara fisika
maupun kimia serta kapasitasnya cukup atau berlebih sesuai dengan kapasitas output yang
diharapkan.

– Proses Water Treatment

Proses Water Treatment atau proses pengolahan air untuk umpan ke-ketahapan mesin
selanjutnya harus memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi agar kondisi mesin selanjutnya
tidak cepat rusak dan aus. Yang harus diperhatikan adalah ; kapasitas filter– filter pendukung ,
media yang digunakan, bahan tabung filter yang digunakan , perawatan yang dilakukan.

2. Proses Water Sterilisasi

Proses sterilisasi harus dilakukan secara baik dan benar, agar kualitas air yang dihasilkan benar–
benar steril dan dijamin tidak merugikan kesehatan.

Adapun proses ini dilakukan setelah proses perlakuan water treatment dengan menggunakan
proses OZONISASI ——-à proses pencampuran gas ozone kedalam air umpan yang telah
diproses melalui water treatment system, yang mana ozone ini berfungsi sebagai / membunuh
kuman, bactery serta virus–virus yang kemungkinan masih ada dalam air, serta sebagai pengawet
yang food grade yang tidak ada efek samping terhadap tubuh manusia.

Proses Ultra Violet Sterilisasi yang bertujuan untuk mensterilkan air yang akan masuk ke proses
selanjutnya yaitu proses kemasan.

3. Proses Quality Control System

Proses quality control dilakukan secara bertahap dan continu agar air yang dikemas benar–benar
stabil dan terjamin kualitasnya dari waktu kewaktu.
Setiap pengolahan AMDK diharuskan mempunyai laboratorium kecil sendiri yang mana dapat
mengontrol kualitas produksi setiap saat, serta dapat mengontrol kondisi mesin produksi apakan
masih dalam kondisi prima atau tidak dan perlu dilakukan perbaikan dan perawatan mesin.

4. Proses Pengemasan

Proses pengemasan dapat berupa kemasan gallon , bottle, atau cup yang mana proses ini
diharuskan menggunakan mesin mesin yang automatic maupun semi- automatic agar kontak
tangan maupun tubuh operator dihindari sekecil mungkin agar tidak terjadi kontaminasi dari
tubuh operator tersebut ke dalam kemasan maupun air hasil.

5. Proses Pengepakan

Proses Pengepakan dapat dilakukan secara manual maupun automatic yang terpenting disini
pengemasan dilakukan dengan rapi dan bersih agar produk tersebut dapat dinikmati konsumen
dengan tingkat kepuasan yang tinggi.

6. Proses distribusi

Proses distribusi sebaiknya dilakukan 5 – 6 jam setelah proses pengemasan agar kondisi gas
OZONE yang terkandung dalam air hasil menguap dan gas ozone tersebut kembali menjadi
oxigent.

Baru setelah 5 – 6 jam lebih produk diperbolehkan dikonsumsi maupun diditribusikan.

BOTTLE DRINKING WATER

Air minum kemasan atau dengan istilah AMDK (Air Minum Dalam Kemasan), merupakan air
minum yang siap dikonsumsi secara langsung tanpa harus melalui proses pemanasan terlebih
dahulu.

Air minum dalam kemasan merupakan air yang dikemas dalam berbagai bentuk wadah 19 ltr atau
5 galon , 1500 ml / 600 ml ( bottle), 240 ml /220 ml (cup).

Air kemasan diproses dalam beberapa tahap baik menggunakan proses pemurnian air (Reverse
Osmosis / Tanpa Mineral) maupun proses biasa Water treatment processing (Mineral), dimana
sumber air yang digunakan untuk Air kemasan mineral berasal dari mata air pengunungan,
Untuk Air kemasan Non mineral biasanya dapat juga digunakan dengan sumber mata air tanah /
mata air pengunungan.

Proses Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) harus melalui proses tahapan baik secara klinis
maupun secara hukum ,secara higines klinis biasanya disahkan menurut peraturan pemerintah
memalui Departemen Badan Balai Pengawasan Obat Dan Makanan ( Badan POM RI) baik dari
segi kimia , fisika, microbiologi, dll. Tahapan secara hukum biasanya melalui proses pengukuhan
merek dagang, hak paten, sertifikasi dan assosiasi yang mana keseluruhannya mengacu pada
peraturan pemerintah melalui DEPERINDAG, Untuk SNI (Standar Nasional Indonesia), Merek
Dagang dll. Untuk masalah air kemasan tentang Hak Cipta, Hak Paten Merek dll biasanya melalui
instansi KEHAKIMAN untuk pengurusan paten merekjenis barang dll.

AMDK harus memenuhi standar nasional (SNI dengan kode SNI No.01-3553-1996 tentang
standar baku mutu air dalam kemasan, serta MD yang dikeluarkan oleh BPOM RI yang
merupakan standar baku kimia, fisika, mikrobiologis. Serta banyak lagi persyaratan yang harus
dipenuhi agar AMDK itu layak dikonsumsi dan aman bagi kesehatan manusia.

Adapun proses Pengolahan air untuk menjadikan air siap dikemas dan dipasarkan secara umum,
ada beberapa proses yang harus dilalui antara lain :

1. Proses Water Treatment System


2. Proses Water Sterilisasi
3. Proses Quality Control System
4. Proses Pengemasan ( Gallon, Bottle, Cup, dll)
5. Proses Pengepakan
6. Proses Distribusi

Proses – proses diatas dapat dijelaskan dalam beberapa tahapan :

1. Proses Water Treatment System

Proses Water Treatment System atau proses pengolahan air yang merupakan air yang bersih
higienis dan bebas dari segi fisika maupun kimia

Dalam proses ini (mineral Water) ada tahapan-tahapan yang harus diperhatikan antara lain:

 Sumber air bahan baku


 Proses Water treatment
 Kapasitas produk yang diharapkan

– Sumber air bahan baku

Sumber air sebagai bahan baku harus benar–benar yang berkualitas baik dari secara fisika
maupun kimia serta kapasitasnya cukup atau berlebih sesuai dengan kapasitas output yang
diharapkan.

– Proses Water Treatment

Proses Water Treatment atau proses pengolahan air untuk umpan ke-ketahapan mesin
selanjutnya harus memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi agar kondisi mesin selanjutnya
tidak cepat rusak dan aus. Yang harus diperhatikan adalah ; kapasitas filter– filter pendukung ,
media yang digunakan, bahan tabung filter yang digunakan , perawatan yang dilakukan.
2. Proses Water Sterilisasi

Proses sterilisasi harus dilakukan secara baik dan benar, agar kualitas air yang dihasilkan benar–
benar steril dan dijamin tidak merugikan kesehatan.

Adapun proses ini dilakukan setelah proses perlakuan water treatment dengan menggunakan
proses OZONISASI ——- proses pencampuran gas ozone kedalam air umpan yang telah
diproses melalui water treatment system, yang mana ozone ini berfungsi sebagai / membunuh
kuman, bactery serta virus–virus yang kemungkinan masih ada dalam air, serta sebagai pengawet
yang food grade yang tidak ada efek samping terhadap tubuh manusia.

Proses Ultra Violet Sterilisasi yang bertujuan untuk mensterilkan air yang akan masuk ke proses
selanjutnya yaitu proses kemasan.

3. Proses Quality Control System

Proses quality control dilakukan secara bertahap dan continu agar air yang dikemas benar–benar
stabil dan terjamin kualitasnya dari waktu kewaktu.

Setiap pengolahan AMDK diharuskan mempunyai laboratorium kecil sendiri yang mana dapat
mengontrol kualitas produksi setiap saat, serta dapat mengontrol kondisi mesin produksi apakan
masih dalam kondisi prima atau tidak dan perlu dilakukan perbaikan dan perawatan mesin

4. Proses Pengemasan

Proses pengemasan dapat berupa kemasan gallon , bottle, atau cup yang mana proses ini
diharuskan menggunakan mesin mesin yang automatic maupun semi- automatic agar kontak
tangan maupun tubuh operator dihindari sekecil mungkin agar tidak terjadi kontaminasi dari
tubuh operator tersebut ke dalam kemasan maupun air hasil.

5. Proses Pengepakan

Proses Pengepakan dapat dilakukan secara manual maupun automatic yang terpenting disini
pengemasan dilakukan dengan rapi dan bersih agar produk tersebut dapat dinikmati konsumen
dengan tingkat kepuasan yang tinggi.

6. Proses distribusi

Proses distribusi sebaiknya dilakukan 5 – 6 jam setelah proses pengemasan agar kondisi gas
OZONE yang terkandung dalam air hasil menguap dan gas ozone tersebut kembali menjadi
oxigent.

Baru setelah 5 – 6 jam lebih produk diperbolehkan dikonsumsi maupun diditribusikan, dengan
system FIFO ( First In First Out ).

SISTEM PENGOLAHAN AIR MINUM


 Proses penampungan air dalam bak penampungan air yang bertujuan sebagai tolak ukur dari
debit air bersih yang dibutuhkan. Ukuran bak penampungan disesuaikan dengan kebutuhan
(debit air) yang mana ukuran bak 2 kali dari kebutuhan

 Proses oksidasi atau dengan kata lain penambahan oksigen kedalam air agar kadar-kadar
logam berat serta zat kimiawi lainnya yang terkandung dalam air mudah terurai. Dalam proses
ini ada beberapa perlakuan yang bisa dilakukan seperti dengan penambahan oksigen dengan
sistem aerasi (dengan menggunakan alat aerator) dan juga dapat dilakukan dengan
menggunakan katalisator bahan kimia untuk mempercepat proses terurainya kadar logam berat
serta zat kimiawi lainnya (dengan menggunakan clorine, kaporite, kapur dll)

 Proses pengendapan atau koagulasi, proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan bahan
kimia seperti bahan koagulan (Hipoklorite/PAC dengan rumus kimia Al2O3), juga proses ini
bisa dilakukan dengan menggunakan teknik lamela plate ( ini dilakukan apabila pengambilan
air baku dari sungai, dengan mengacu standar air baku mutu air kemasan )

 Proses ozonisasi dilakukan diawal proses bertujuan untuk mengurangi bacteri , virus, amuba,
serta patogen yang merugikan, serta proses ini juga dapat menghilangkan kadar-kadar
isektisida dalam air yang mana apabila air terkontaminasi dengan insekisida dan proses
ozonisasi berguna juga sebagai remove iron, manganese.

 Proses filtrasi, proses ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran air yang masih
terkandung dalam air. Biasanya proses ini menggunakan bahan sand filter yang disesuaikan
dengan kebutuhan baik debit maupun kualitas air dengan media filter (silica sand/quarsa,
zeolite, dll)

 Proses filtrasi (carbon actived), proses ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas air agar air
yang dihasilkan tidak mengandung bakteri (sterile)dan rasa serta aroma air

 Proses Ultra Filtrasi /Nano filtrasi system , proses ini merupakan proses utama ( Untuk
technologi baru dalam proses water treatment system) dengan hasil qualitas jauh lebih baik
dari air mineral. Proses ini melalui alat yang disebut Holo Membrane semipermiable,
membrane ini mempunyai lubang air 0,01 – 0,001 micron dimana air yang melewati lubang
tersebut sudah merupakan air bebas polutan meniral terlarut bactery, virus dan logam-logam
berat lainnya.

 Proses terakhir, adalah proses pembunuhan bakteri, virus, jamur, makroba dan bakteri lainnya
yang tujuannya air itu tidak perlu dimasak kembali, proses ini menggunakan proses ultra violet
atau dengan kata lain sterilisasi dengan menggunakan penyinaran ultra violet serta dengan
ozonisasi.
TAHAPAN TAHAPAN PROSES PRODUKSI AIR MINUM DENGAN SYSTEM MAKRO
FILTRASI, MICRO FILTRASI & NANO FILTRASI / REVERSE OSMOSIS SYSTEM

A.WATER TREATMENT SYSTEM

Tahapan ini ada beberapa proses antara lain :

1. Proses penghilangan / pengikatan Lumpur / polutan tidak terlarut


2. Proses penghilangan / pengikatan logam – logam berat
3. Proses penghilangan / pengikatan zat organic & anorganik
4. Proses penghilangan zat kapur / kesadahan dan magnesium
5. Proses Ultra filtrasi

1. PROSES SAND FILTER

Proses ini bertujuan untuk mengurangi polutan-polutan yang ukurannya lebih besar dari 0,5
mikron, serta menahan/ memfilter kadar-kadar logam-logam berat yang telah teroksidasi dalam
proses sebelumnya.

2. PROSES GREENSAND FILTER (sand actived)

Proses ini mempunyai fungsi menghilangkan kadar logam berat serta zat kimia lainnya yang
tidak sempat teroksidasi pada awal proses. Proses filtrasi ini menggunakan media greensand
yang mempunyai fungsi mengikat/menukarkan ion (ion exchange) logam serta unsur kimia
terlarut antara lain :

 Fe 2+ ion besi

 Mn 2+ ion Mangan

 H2S Sulfida
 NH4 Amoniak

 Zn Zink

 Cr Crom

 NO2- Nitrit

 NO3- Nitral

 Balance pH

 Dll

3. PROSES CARBON FILTER

Proses ini bertujuan menghilangkan aroma air yang tidak sedap serta membunuh bacteri serta
mengikat racun-racun dalam air, seperti diilustrasikan dalam perut yang diare menggunakan
obat norite dengan kata lain carbon powder yang kapsul atau di cetak yang bertujuan
menghilangkan bacteri serta menyerap racun-racun dalam perut.

4. PROSES SOFTENING

Proses ini bertujuan melunakan air serta rasa air agar tidak kesat serta mengurangi kadar kapur,
kesadahan, magnesium dalam air.

5. PROSES ULTRA FILTRASI ( NANO FILTRASI)

Proses ini bertujuan menghilangkan aroma air yang tidak sedap serta membunuh bacteri serta
mengikat racun-racun dalam air, seperti diilustrasikan dalam perut yang diare menggunakan
obat norite dengan kata lain carbon powder yang kapsul atau di cetak yang bertujuan
menghilangkan bacteri serta menyerap racun-racun dalam perut.

6. PROSES REVERSE OSMOSIS SYSTEM


Proses ini bertujuan untuk memurnikan air agar kandungan – kandungan mineral berlebih bisa
dikurangi bahkan dapat dihilangkan hingga air menjadi bebas mineral .

7. STERILISASI ULTRA VIOLET & OZONISASI

Proses Sterilisasi yang bertujuan untuk menghilangkan atau membunuh bactery yang
terkandung dalam air hasil yang mungkin terkontaminasi dari instalasi pipa produk serta dari
kemasan yang terkontaminasi.

Ada beberapa proses sterilisasi yang dilakukan pada proses air minum kemasan adalah :

1. Penambahan gas ozone ( Ozonisasi)


2. Penyinaran Ultra Violet Sterilisasi

Ozonisasi

Proses Ozonisasi bertujuan membunuh baktery, virus serta jamur – jamur dan lumut serta untuk
mengawetkan air yang sudah dikemas dalam kemasan yang mana apabila terjadi kontaminasi
pada kemasan yang tidak steril/ bersih.

Proses Ozonisasi dilakukan dengan cara menginjeksikan serta mencampur ratakan dengan air yang
sudah melalui beberapa tahap water treatment sampai tahap proses pemurnian air (reverse
osmosis) didalam tangki reactor ( Reaktor Tank).

Ozonisasi merupakan gas Ozone yang diproduksi dari listrik tegangan tinggi sampai dengan
75.000 volt DC yang mana kutub katoda dan anoda terjadi kilatan listrik. Oxigen atau udara
dilewatkan kedalam tabung reactor ozone , oxygen diaktifkan dan dipecah molekulnya menjadi
O2 — O3 yang akan menghasilkan gas ozone yang beraroma khas, yang berfungsi untuk
membunuh serta mematikan.

Penyinaran Ultra Violet Sterilisasi

Perlakuan ini dilakukan pada akhir proses yaitu kondisi sebelum pada pengisian kedalam kemasan.

UV Sterlisasi yaitu merupakan Sinar Ultra Violet yang dihasilkan dari lampu yang menghasilkan
cahaya Ultra violet dengan panjang gelombang 254 nm (nano meter) yang mana cahaya UV pada
panjang gelombang ini mempunyai kemampuan membunuh bactery serta mikroorganisme
lainnya.

STERILISASI
STERILISASI ADA DUA JENIS PROSES :
1. STERILISASI DENGAN MENGINJEKSIKAN GAS OZONE (O3) KEDALAM
AIR PRODUKSI

 MEMPUNYAI FUNGSI :

MEMBUNUH BAKTERI–BAKTERI , VIRUS DAN PATHOGEN

LAINNYA :

 ESCHERICHIA-COLI (E-COLI)

 FECAL STREPTOCOCCI

 STAPHYLOCOCCUS AUREUA

 ASPERGILLUS NIGER

 STAPHYLOCOCCUS AREUS

 SALMONELLA CHOLERAESUIS

 BACILLUS SUBTILLIS

 BACILLUS ANTRACIS (ANTHRAX)

 COLIFORM BACTERIA

 PARASITIC INFUSORIAN

 AHYDROPHILA

 OMV,CSV,IPNV,IHNV,HIRRV,YAN

MENETRALISIR PESTISIDA
 DDT

 PCP

 MALATHION

 BAYGON

 VAPAM

MENGOKSIDASI LOGAM BERAT

 IRON (ZAT BESI/Fe)

 MANGANESE (BESI HITAM Mn)

2. STERILISASI DENGAN PENYINARAN ULTRA VIOLET DENGAN WAVE


LENGTH(PANJANG GELOMBANG) 254 nm

 MEMPUNYAI FUNGSI :

MEMBUNUH BAKTERI-BAKTERI DAN VIRUS SERTA PATHOGEN LAINNYA.

9 Perubahan yang harus kamu ketahui tentang Permenperin No. 78 Tahun 2016
Terkait dgn pemberlakuan SNI AMDK terbaru!!

Sahabat Labmania,

Pasti ada yg belum tau kan perihal perubahan Peraturan Kementrian Perindustrian terhadap
perubahan SNI AMDK ini??

Atau sudah tau namun masih bingungg??

Tenangg.. Cukup Simak penjelasan berikut ini.

Pemberlakuan SNI AMDK sebelumnya tercantum dalam Permenperin No. 49 tahun 2012.
Namun, di tahun 2016 telah mengalami perubahan. Kementrian perindustrian menerbitkan
peraturan terbaru yaitu Permenperin No. 78 Tahun 2016.
Berikut adalah perubahan di Permenperin terbaru :

1. Cakupan pemberlakuan SNI AMDK

Permenperin terbitan 2016 membagi SNI wajib menjadi 4 tipe Air Minum Dalam
Kemasan, yaitu:

• SNI 3553:2015 Air mineral

• SNI 6241:2015 Air demineral

• SNI 6242:2015 Air mineral alami

• SNI 7812:2013 Air minum embun

Selain adanya pembaruan terhadap SNI AMDK. Metode ujinya juga mengalami perubahan yang
semula SNI 3554:2006 menjadi SNI 3554:2015.

2. Pengecualian pemberlakuan SNI AMDK secara wajib tercantum pada pasal 4 ayat 2,
yaitu :

- Bahan baku untuk industri selain industri AMDK,

- Contoh uji untuk penerbitan sppt-SNI

- Bahan penelitian dan pengembangan

- Barang bawaan penumpangan untuk dikonsumsi sendiri.

3. Ketentuan impor bahan baku air untuk industri disebutkan dalam pasal 4 ayat 3, 4, dan
5.

4. Proses produksi yang dilakukan perusahaan industri harus menggunakan mesin


danperalatan produksi serta laboratorium yang memenuhi persyaratan.

5. Penerbitan SPPT-SNI dilakukan sesuai dengan ketentuan sertifikasi tipe 5 atau tipe 4
yang tercantum dalam pasal 7 ayat 2a dan b.
6. Adanya persyaratan penerapan CPPOB yang dibuktikan dengan surat pernyataan diri
mengenai penerapan CPPOB.

7. Penunjukkan LSPro atau lembaga sertifikasi produk seperti balai atau Laboratorium
uji (sudah terakreditasi KAN) oleh Menteri yang kompetensinya telah dievaluasi oleh
BPPI.

8. Informasi yang wajib dicantumkan oleh LSPro dalam menerbitkan SPPT-SNI.

9. Pelaporan penerbitan SPPT-SNI oleh LSPro kepada Kepala BPPI, Dirjen Industri Agro,
serta Kepala BPOM.

- See more at: http://labmania2018.com/9-perubahan-terkait-sni-air-minum-dalam-kemasan-


terbaru-detail-60157.html#sthash.Ls0zg6St.dpuf

Perijinan pabrik air minum dalam kemasan

Selain dengan menjadi agen distributor air minum dalam kemasan, Anda juga bisa mendirikan
pabrik sendiri untuk mengembangkan merk air minum sendiri untuk memenuhi kebutuhan pasar
akan air minum yang berkualitas. Dalam mendirikan sebuah perusahaan komersil CV, dalam hal
ini adalah pabrik AMDK, ada beberapa syarat dokumen ataupun ijin yang harus dipenuhi.
Berikut adalah ijin-ijin yang Anda butuhkan untuk membuka sebuah fasilitas pabrik AMDK dan
penjelasannya:

1. SIUP (Surat Ijin Perdagangan Perusahaan)

Berfungsi sebagai alat bukti sah dari usaha perdagangan yang dilakukan dan diterbitkan
berdasarkan domisili perusahaan Anda, namun berlaku di seluruh wilayah RI. Surat ini berlaku
selama perusahaan melakukan usaha, dan diperbarui setiap lima tahun sekali.

2. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

Fungsinya adalah sebagai bukti bahwa sebuah badan usaha sudah melakukan pendaftaran dan
telah melakukan kewajibannya. Pendaftaran wajib dilakukan oleh pemilik atau pengelola
perusahaan, bisa diwakilkan asalkan menggunakan surat kuasa.
3. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

Adalah identitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban dalam pembayaran pajak. NPWP bisa
dibuat secara online maupun offline dengan mendatangi kantor pelayanan pajak setempat.

4. Akta Perusahaan

Dibuat dan penandatanganannya disaksikan oleh noktaris yang berwenang. Fungsinya adalah
untuk menghindari adanya sengketa mengenai pembagian keuntungan perusahaan, dan
memberikan kejelasan atas status kepemilikan perusahaan.

5. Sertifikat ijin distribusi yang meliputi ijin dari BPOM, SNI, dan bisa juga dilengkapi
dengan sertifikat pelengkap lainnya seperti sertifikat Halal MUI, KAN, ISO 9000 dan
sertifikat lainnya yang bisa menjadi bukti dari kualitas produk pabrik AMDK Anda.

Kendala-kendala dalam pembagunan pabrik air minum dalam kemasan

Peluang untuk membuka bisnis air minum dalam kemasan memang masih terbuka dengan lebar
baik menjadi agen distribusi atau membuat pabrik sendiri. Namun bukan berarti bisnis ini tanpa
hambatan dan mulus jalannya untuk mendapatkan keuntungan terutama untuk mendirikan pabrik
sendiri. Salah satu tantangan yang mesti Anda hadapi adalah sulitnya memilih lokasi pabrik
pembuatan air minum. Di mana lokasi yang Anda pilih setidaknya harus memiliki pasokan air
yang besar dan kontinyu. Jika lokasi pabrik jauh dari sumber mata air maka Anda harus
membayar biaya produksi lebih besar untuk mencari pasokan air.

Kemudian hambatan yang kedua adalah teknologi pemurnian air yang tidak murah. Meski
sumber air yang Anda miliki nampak bersih, belum tentu memiliki kualitas yang bagus. Kualitas
air akan sangat mempengaruhi kualitas produk Anda. Dan hambatan yang paling nyata terutama
ketika bisnis AMDK sudah berjalan adalah ketatnya persaingan di pasaran. Karena banyaknya
produk air minum di dalam kemasan dengan berbagai merk dan bentuk serta jenis. Hasilnya,
produk Anda bisa terjebak dalam situasi perang harga yang terjadi tanpa adanya spesialisasi yang
membuat produk Anda lebih terlihat menarik di mata konsumen.

Memulai bisnis air minum dalam kemasan dengan produksi sendiri

Apa yang mesti dipersiapkan jika Anda ingin memproduksi air minum dalam kemasan dan jadi
pengusaha yang sukses dan mendapatkan banyak konsumen? Berikut adalah hal-hal dasar yang
bisa diperhatikan:

1. Tentukan jenis minuman yang akan dijual, dengan begitu Anda bisa menentukan alat atau
bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat minuman tersebut. Untuk produksi skala
kecil saat ini pilihan terbaik Anda adalah minuman kemasan dalam gelas.
2. Pilih lokasi yang menguntungkan, punya pasokan sumber air banyak namun tidak terlalu
jauh dari pasar atau konsumen. Anda bisa menentukan letak lokasi dengan
mempertimbangkan salah satunya adalah biaya bahan bakar dalam distribusi sumber air
dan juga distribusi produk ke konsumen, jangan sampai melebihi budget dan berakibat
pada harga jual produk yang lebih mahal.

3. Siapkan pula modal yang disesuaikan dengan biaya produksi serta operasional, dan juga
teknik atau strategi marketing baik dalam jangka waktu dekat maupun jauh.

You might also like