You are on page 1of 11

Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan merupakan saluran panjang sepanjang tubuh yang menjadi tempat
bagi pencernaan dan penyerapan makanan. Bahan makanan ditelan dan berpindah secara
berurutan melewati mulut, Faring, esophagus, lambung, usus halus (duodenum, jejenum,
dan ileum), Hati, Kandung Empedu, Pankreas, dan usus besar (kolon), keluar dari tubuh
melalui rektum anus (Joyce M. Black).

1. Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan.
Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem
pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Mulut merupakan jalan masuk untuk
sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan
dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif
sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.

Saliva (air liur), sekresi yang berkaitan dengan mulut yang diproduksi oleh tiga
kelenjar saliva utama yaitu parotis, submandibula, sublingual yang terletak di rongga
mulut yang dikeluarkan melalui duktus didalam mulut. Saliva terdiri atas 99,5% air
serta 0,5% protein dan elektrolit. Protein saliva yang terpenting adalah amilase,
mukus, dan lisozim.
Fungsi dari saliva dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Air liur memulai proses pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja
amilase liur, suatu enzim yang memecah polisakarida menjadi disakarida.
b. Air liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel
makanan, sehingga mereka saling menyatu serta menghasilkan pelumasan
karena adanya mukus yang kental dan licin
c. Air liur memiliki efek antibakteri melalui efek ganda, pertama oleh lisozim
suatu enzim yang melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu kedua
dengan membilas bahan makanan yang mungkin digunakan oleh bakteri.
d. Air liur berfungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang
papil pengecap, sehingga kita dapat merasakan rasa makanan.
e. Air liur membantu kita dalam berbicara dengan membasahi lidah dan bibir.
f. Air liur berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu kebersihan
mulut dan gigi. Karena air liur terus menerus membilas sisa makanan yang
tersisa di mulut.
g. Air liur memiliki senyawa penyangga bikarbonat yang menetralkan asam di
makanan dan asam yang dihasilkan oleh flora normal yang ada di mulut,
untuk mencegah karies gigi.
Walaupun memiliki banyak fungsi namun enzim amilase saliva tidaklah esensial
karena walau tidak adanya enzim tersebut enzim amilase pankreas dapat
menyelesaikan pencernaannya, serta waktu kontak antara substrat dengan enzim
amilase saliva tidaklah optimum dikarenakan cepatnya waktu mengunyah dan
menelan makanan.

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi
belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah
dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari
makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara
sadar dan berlanjut secara otomatis.

Palatum terdiri atas 2 bagian yaitu :


a. Palatum durum ( palatum keras ) yang tersusun atas tajuk – tajuk palatum
dan sebelah depan tulang maksilaris dan lebih kebelakang terdiri dari dua
tulang palatum.
b. Palatum mole ( palatum lunak ) terletak dibelakang yang merupakan
lipatan menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa dan
selaput lendir.
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan
dilapisi oleh selaput lendir.
Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung.
Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh
gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik

2. Faring
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa
yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu
kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan
makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang
belakang
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan
lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantaraan lubang yang disebut ismus fausium Tekak terdiri dari; Bagian superior =
bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian media adalah bagian yang sama
tinggi dengan mulut dan bagian inferior adalah bagian yang sama tinggi dengan
laring.
Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut
orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut
laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring
3. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Di sebelah depan
kerongkongan terdapat saluran pernapasan yang disebut trakea. Trakea
menghubungkan rongga hidung dengan paru-paru. Pada saat kita menelan makanan,
ada tulang rawan yang menutup lubang ke tenggorokan. Bagian tersebut dinamakan
epiglotis. Epiglotis mencegah makanan masuk ke paru-paru.
Kerongkongan sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso -
"membawa", dan έφαγον, phagus - "memakan"). Esofagus bertemu dengan faring
pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi.
Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
a. bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
b. bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
c. serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
Sekresi esofagus seluruhnya berkarakter mukus dan terutama memberi fungsi
pelumasan untuk menelan. Bagian utama dari esofagus dikelilingi oleh beberapa
kelenjar mukus sederhana. Pada bagian ujung lambung, dan dalam jumlah kecil pada
bagian awal esofagus, terdapat juga beberapa kelenjar mukus campuran. Mukus
yang disekresi oleh kelenjar campuran pada esofagus bagian atas akan mencegah
ekskoriasi mukosa akibat makanan yang baru saja masuk, sedangkan kelenjar
campuran yang berada didekat sambungan esofagogastric akan melindungi dinding
esofagus dari pencernaan oleh asam getah lambung yang sering mengalami refluks
dari lambung kembali lagi kebagian bawah esofagus.

4. Lambung
Lambung ditempatkan dibagian atas abdomen sebelah kiri dari garis tengah tubuh,
tepat dibawah diaghfragma kiri. Lambung adalah suatu kantung yang dapat
berdistensi dengan kapasitas kira-kira 1500 ml. Lambung merupakan organ otot
berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri dari 4 bagian
yaitu kardia, fundus, korpus dan pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari
kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan
menutup.
Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke
dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai menampung makanan,
melumatkan dan mencerna makanan, melanjutkan makanan, sebagai pertahanan
terhadap mikroorganisme berbahaya melalui seksresi asam lambung dan juga
berfungsi sebagai fungsi endokrin.
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:
a. lender
b. asam klorida
c. prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.
Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri
Helicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang
mengarah kepada terbentuknya tukak lambung. Asam klorida menciptakan suasana
yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman
lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara
membunuh berbagai bakteri.

Pelepasan asam dirangsang oleh:


a. saraf yang menuju ke lambung
b. gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)
c. histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).
Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein. Pepsin merupakan
satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan
kandungan utama dari daging. Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari
lambung (misalnya alkohol dan aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang
sangat kecil.
Kerja lambung

Lambung mensekresi cairan yang sangat asam dalam berespon atau sebagai
antisipasi terhadap pencernaan makanan. Cairan ini, yang dapat mempunyai PH
serendah 1, memperoleh keasamannya dari asam hidroklorida yang disekresikan
oleh kelenjar lambung. fungsi sekresi asam ini dua kali lipat. 1) untuk memecah
makanan menjadi komponen yang lebih dapat diabsorpsi 2) untuk membantu
dekstruksi kebanyakan bakteri pencernaan. Lambung dapat menghasilkan sekresi
kira-kira 2,4 L/hari.

5. Usus Halus

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum
melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh,
duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan
makanan. Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari
hati. Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut
sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan
penyerapan.

Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara


mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.Beberapa senti
pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki lipatan-lipatan,
tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili). Vili dan
mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga
menambah jumlah zat gizi yang diserap. Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah
duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum. Bagian ini terutama bertanggungjawab
atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya. Penyerapan ini diperbesar oleh
permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan, vili dan mikrovili.

Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke
hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus)
dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula
dan lemak.
Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya
melalui usus halus. Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus
untuk melarutkan keasaman lambung. Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi
usus menjadi lebih cair karena mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.

6. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki
berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Organ ini
memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam
tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat.
Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang
bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata
Yunani untuk hati, hepar.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh
darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang
bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati
sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam
hati, dimana darah yang masuk diolah.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya
dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

7. Kandung empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir
yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan
berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna
cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus
dua belas jari melalui saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
Membantu pencernaan dan penyerapan lemak , bukan karena enzim dalam empedu
yang menyebabkan pencernaan lemak, tetapi karena asam empedu dalam empedu
melakukan dua hal :
a. Asam empedu membantu mengemulsikan partikel-partikel lemak yang besar
dalam makanan menjadi banyak partikel kecil, permukaan partikel tersebut
dapat diserang oleh enzim lipase yang disekresikan dalam getah pancreas.
b. Asam empedu membantu absorbs produk akhir lemak yang telah dicerna
melalui membran mukosa intestinal.
Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb)
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

8. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama
yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan
duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

a. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan


b. Pulau pankreas, menghasilkan hormon

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan


hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna
protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk
yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini
hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan
sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan
cara menetralkan asam lambung.
ENZIM – ENZIM PENCERNAAN PANKREAS
Sekresi pankreas mengandung banyak enzim untuk mencerna tiga jenis makanan
utama : protein, karbohidrat, dan lemak. Enzim-enzim pancreas yang paling penting
untuk mencerna protein adalah tripsin, kimotripsin, dan karboksipolipeptidase.
Tripsin dan kimotripsin memisahkan seluruh dan sebagian protein yang dicerna
menjadi peptide berbagai ukuran tetapi tidak menyebabkan pelepasan asam-asam
amino bentuk tunggal. Namun karboksipolipeptidase ternyata memecah beberapa
peptide menjadi asam-asam amino bentuk tunggal, sehingga menyelesaikan
pencernaan beberapa protein menjadi bentuk asam amino.
Enzim pancreas untuk mencerna karbohidrat adalah amilase pankreas, yang akan
menghidrolisis pati, glikogen, dan sebagian besar karbohidrat lain (kecuali selulosa)
untuk membentuk sebagian besar disakarida dan beberapa trisakarida.
Enzim pancreas untuk mencerna lemak adalah
a. lipase pancreas, yang mampu menghidrolisis lemak netral menjadi asam
lemak dan monogliserida.
b.Kolesterol esterase, yang menyebabkan hidrolisis ester kolesterol.
c. Fosfolipase, yang memecah asam lemak dari fosfolipid.

9. Usus Besar (Kolon)


Kolon merupakan segmen terakhir saluran cerna dimulai dari appendik, sekum dan
valvula bowmanii sampai anus. Secara makro anatomi terdiri atas sekum yang
letaknya intraperitoneal, kolon assendens yang retroperitoneal, kolon transversum
mulai dari fleksura hepatika ke fleksura lienalis yang letaknya intra peritoneal lalu
kolon sigmoid yang letaknya intraperitoneal dan rektum yang retroperitoneal lalu
anus.
Fungsi kolon
Ada berbagai fungsi kolon yaitu absorpsi air dan elektrolit, pembentukan feses yaitu
proses pembusukan, pemadatan, reservoir feses agar dapat dikeluarkan pada saat
yang tepat sesuai kebiasaan yaitu biasanya pada pagi hari setelah bangun tidur.
Didalam kolon tidak lagi terjadi proses digesti hanya absorpsi air dan elektrolit
seperti disebut diatas selain absorpsi air dan elektrolit terdapat pula absorpsi glukosa
oleh mukosa kolon.
Didalam lumen kolon terjadi proses fermentasi oleh bakteri kolon terhadap
karbohidrat bentuk serat halus yang larut dalam air yaitu petin, leguin, dan lain-lain.
Dan juga asam lemak rantai panjang. Fermentasi tersebut selain menjadikan feses
juga terbentuk asam lemak rantai pendek. Asam pendek yaitu asetat, butirat, aseton,
dan asam lemak rantai yang sedang yaitu asam heksanoatdan asam pentanoat.

10. Rektum dan Anus


Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di
tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh
dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air
besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi
dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang
penting untuk menunda buang air besar. Anus merupakan lubang di ujung saluran
pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari
permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot
(sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
DAFTAR PUSTAKA

Black, Joyce M. (2009). Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis Untuk


Hasil yang Diharapkan. Jakarta:Elsevier.
Sanders, Tina. (2007). Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3. Jakarta:EGC.
Smeltzer, Suzzane C. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta:EGC.

You might also like