Professional Documents
Culture Documents
VERTIGO
Disusun oleh:
Preceptor
dr. RA Neilan Amroisa Sp.S M,Kes
Pertama saya ucapkan terima kasih kepada Allah SWT. karena atas rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “Vertigo Posisional Benigna (VPB)”
tepat pada waktunya. Adapun tujuan pembuatan laporan kasus ini adalah sebagai salah satu
syarat dalam mengikuti dan menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf RSUD
Abdul Moeloek.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dr. Fitriyani, Sp.S, M.Kes yang telah
meluangkan waktunya untuk saya dalam menyelesaikan laporan kasus ini. Saya menyadari
banyak sekali kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
sangat penulis harapkan. Semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bukan hanya untuk saya,
tetapi juga bagi siapa pun yang membacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Vertigo ialah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh seperti rotasi (memutar)
tanpa sensasi peputaran yang sebenarnya, dapat sekelilingnya terasa berputar atau badan yang
berputar. Vertigo berasal dari bahasa latin “vertere” yaitu memutar. Vertigo termasuk ke dalam
gangguan keseimbangan yang dinyatakan sebagai pusing, pening, sempoyongan, rasa seperti
melayang atau dunia seperti berjungkir balik.
Vertigo merupakan masalah kesehatan yang nyata pada masyarakat. Pasien mangalami
kesulitan dalam mengungkapkan timbulnya gejala. Dokter umum dan spesialis yang memeriksa
seringkali memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai sistem vestibuler, disamping itu tidak
ada pemeriksaan laboratorium yang tersedia untuk mendiagnosis vertigo. Pasien vertigo
mengeluhkan berbagai macam gejala meliputi mual, instabilitas postural, pandangan kabur, dan
diorientasi. Gejala-gejala ini menimbulkan berbagai macam problem emosional dan fisik seperti
emosional, kecemasan, dan ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari. Gangguan sistem
vestibuler mempengaruhi kesehatan dan berhubungan dengan kualitas hidup. Pasien vertigo bisa
menghindari kegiatan fisik dan stres psikologi dan menarik diri dari aktifitas sosial, hal tersebut
berhubungan dengan depresi yang mempengaruhi pengendalian diri. Penyebab vertigo meliputi
vestibuler perifer (berasal dari sistim saraf perifer), vestibuler sentral dan kondisi lain.
Vertigo mengenai semua golongan umur, insidensi 25% pada pasien usia lebih dari 25
tahun, dan 40% pada pasien usia lebih dari 40 tahun, dizziness dilaporkan sekitar 30% pada
populasi berusia lebih dari 65 tahun. Prevalensi vertigo tergantung faktor usia. Kelainan
vestibuler perifer yang sering adalah BPPV, vestibular neuritis, Meniere”s disease dan
vestibulopati. Penelitian vertigo dari 12 klinik rawat jalan menunjukkan 50% pasien mengalami
vestibulopati perifer seperti BPPV, vestibuler neuritis, atau penyakit Meniere, dan penyakit
serebrovaskuler mencapai 19%.
Oleh karena seringnya seorang dokter menghadapi kasus vertigo, maka akan dibahas
sebuah kasus untuk meningkatkan pengetahuan mengenai vertigo dan cara penanganan serta
pencegahaan.
BAB II
LAPORAN KASUS
2.2 ANAMNESIS
Autoanamnesis dan alloanamnesis
KELUHAN UTAMA
Kepala pusing berputar sejak 1 hari yang lalu SMRS.
Keluhan tambahan
Mual, muntah
1. Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4M6V5
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 82x / menit
Suhu : 36,0 oC
Pernafasan : 20x / menit
BB : 60 kg
TB : 160 cm
Kulit : tidak tampak kelainan
Kepala : tidak tampak deformitas
Rambut : dalam batas normal
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher : tidak tampak jejas
THT : sekret - / -
Tenggorok : T1 – T1, tenang
Gigi mulut : oral hygiene baik
Paru : gerakan pernafasan simetris kanan dan kiri, vesikuler +/+, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Jantung : BJ I, II irreguler, murmur (-), gallop (-)
Punggung : deformitas (-),nyeri tekan (-), nyeri ketok CVA (-)
Abdomen : lemas, datar, bising usus (+) nyeri tekan (-)
Anggota gerak : edema (-/-), dalam batas normal
2. Pemeriksaan Neurologis
Romberg :+
Tandem Gait : Baik
Past Positioning Test : Baik
Manuver Hallpike :+
: Kohklearis :
Tes Gesekan Jari :+
Tes Rinne : tidak dilakukan
Tes Weber : tidak dilakukan
Tes Swabach : tidak dilakukan
2.4 RESUME
Ny. ITP, 45 tahun datang dengan keluhan kepala pusing berputar yang berlangsung selama
<5menit dan menghilang sendirinya sejak 1 hari yang lalu Pasien mengatakan lingkungan
sekitarnya seperti berputar terutama saat pasien merubah posisi, dari posisi tidur ke posisi duduk
atau berdiri. Keluhan disertai nyeri kepala, rasa mual dan muntah sebanyak lebih dari 3 kali.
Pasien baru pertama kali merasakan keluhan kepala pusing berputar. Keluhan pendengaran
menurun tidak ada. Pasien belum pernah mengobati keluhan kepala pusing berputar sebelumnya
namun pasien mengaku terkadang mengkonsumsi obat pereda sakit kepala dari warung jika
keluhan sakit kepala muncul. Pasien memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol. Riwayat
keluhan sama sebelumnya dan riwayat keluarga yang memiliki keluhan sama tidak ada. Riwayat
sakit telinga sebelumnya tidak ada. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan umum tampak
sakit ringan, TD 150/90 mmHg, nadi 82x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu 36,0 C. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nisgtagmus (+) arah horizontal, maneuver hallpike (+), tes
Romberg (+), Past Positioning Test baik, gait tandem baik.
2.5 DIAGNOSIS
Diagnosis klinis : Vertigo Posisional Benigna
Diagnosis topis : Sistem Vestibularis
Diagnosis etiologis : Idiopatik
Diagnosis Banding : - Neuronitis Vestibuler
- Meniere Disease
2.6 TATALAKSANA
Non Medikamentosa
1. Tirah baring
2. Latihan fisik vestibuler dengan cara latihan gerakan kepala yang mencetuskan vertigo,
latihan gerakan bola mata, latihan fiksasi pandangan mata, dan latihan kesseimbangan
Medikamentosa
1. Ondansetron 3x1
2. Betahistin masilat 6mg 3x1 tablet
3. Vitamin B1, B6, B12 3x1 tablet
4. Amlodipin 5 mg
Pemeriksaan Anjuran
- Tes kalori
- Elektronistagmografi
- Konsultasi dengan Sp.THT-KL
2.7 PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
BAB III
PEMBAHASAN
Keterangan Gambar :
Hampir sama dengan Semont Liberatory, hanya posisi kepala berbeda, pertama posisi
duduk, arahkan kepala ke kiri, jatuhkan badan ke posisi kanan, kemudian balik posisi
duduk, arahkan kepala ke kanan lalu jatuhkan badan ke sisi kiri, masing-masing gerakan
ditunggu kira-kira 1 menit, dapat dilakukan berulang kali,pertama cukup 1-2 kali kiri
kanan, besoknya makin bertambah.(2,3)
Terapi medikamentosa yang diberikan untuk pasien vertigo yaitu antihistamin, antagonis
kalsium, fenotiazine, simpatomimetik, dan obat penenang minor. Antihistamin memiliki
aktivitas anti kolinergik sentral di susunan saraf pusat yang dapat mengurangi gejalan
vertigo dan menekan pusat muntah di batang otak. Efek samping antihistamin ini yaitu
mulut kering dan penglihatan menjadi kabur, dan sedasi. Jenis antihistamin yang
diberikan pada pasien yaitu betahistin dan dimenhidrinat. Pasien juga diberikan obat
golongan fenotiazine, promethazine yang berefek seperti antihistamin. Selain itu pasien
juga diberikan ondansentron yang merupakan agonis reseptor 5-HT3, obat yang bekerja
pada susunan saraf pusat dengan menekan pusat muntah.
DAFTAR PUSTAKA