Professional Documents
Culture Documents
NPM : 240210150062
Asisten : Ziske Noflianrini
ABSTRAK
Praktikum ini memiliki tujuan untuk menentukan banyaknya bahan yang terekstrak dalam
pencucian 3 tahap, membandingkan banyaknya komponen bahan yang terekstrak ketika dilakukan
pencucian 1 tahap tetapi dengan jumlah pelarut yang setara dengan pencucian 3 tahap, dan
memodifikasi persamaan keseimbangan operasi pencucian pada kondisi ideal. Alat yang digunakan
adalah sentrifuse dan oven. Praktikum ini dilakukan di laboratorium yang terletak di Universitas
Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat.
Kata kunci : Bahan, Pencucian, Sentrifuse.
ABSTRACT
This study aimed to determine how much material extracted from 3 stage washing, compare
how much material extracted from 1 stage washing but with solvent amount equivalent to 3 stage
washing, and modifying equation at ideal condition. An instrument used is sentrifuse and oven. This
study took place in laboratory located in Padjadjaran University in Sumedang, West Java.
Keywords : Material, Washing, Sentrifuse.
Prinsip leaching diantaranya adalah sudah terlarut dalam solven berdifusi menuju
dapat dilakukan dengan sistem batch, permukaan lalu ditransfer ke pelarut.
semibatch, dan continous; Perhitungannya Berdasarkan tabel hasil pengamatan di
melibatkan tiga komponen (padatan, pelarut, atas, nilai Xn hitung dan Xn praktikum
dan zat terlarut); Memiliki aliran counter modifikasi memiliki nilai yang berbeda. Hal
current; memiliki rendemen (% solut yang ini dikarenakan adanya sisa krim pada bahan
dapat dipisah dari padatan basah atau kering); yang tidak ikut tersaring sehingga tidak
dan biasa dilakukan pada suhu tinggi. Faktor- terhitung. Nilai Xn praktikum modifikasi
faktor yang berpengaruh pada proses leaching menunjukkan ada atau tidaknya sisa krim
adalah ukuran partikel, pelarut, suhu, dan pada bahan. Tabel di atas menunjukkan
pengadukan (Budhikarjono, 1996). bahwa leaching yang telah dilakukan sudah
Mekanisme pada proses leaching ialah efektif karena jumlah krim yang terekstrak
solven ditransfer menuju permukaan padatan, semakin sedikit per tahap yang dilakukan,
kemudian berdifusi atau masuk ke dalam kecuali pada leaching yang dilakukan oleh
padatan. Lalu, solut yang ada dalam padatan kelompok 4 dan 5 karena jumlah krim yang
berdifusi ke solven. Kemudian solut yang terekstrak pada tahap ketiga jumlahnya
bertambah bukannya berkurang. Adapun pada
Nama : Agra Maharddhika
NPM : 240210150062
Asisten : Ziske Noflianrini
nilai Xn praktikum modifikasi kelompok 2 efektif menunjukkan nilai q (jumlah krim
dan 3 menunjukkan proses leaching kurang yang terekstrak) yang semakin banyak
efektif karena terdapat nilai minus pada tahap tahapannya maka akan semakin sedikit
kedua leaching, yang sebenarnya cukup nilainya.
dilakukan 1 tahap saja. Adapun karakteristik krim sebelum
Karakteristik krim sebelum dilakukan dikeringkan berbentuk cair dan berwarna
pengeringan berbentuk lebih cair dan putih susu, setelah dikeringkan teksturnya
berwarna putih susu. Setelah dilakukan kental hampir kering dan berwarna coklat.
pemanasan teksturnya lebih kental dan Dan karakteristik ampas kelapa sebelum
berwarna coklat. Adapun ampas kelapa dikeringkan berwarna putih dan agak basah,
sebelum dilakukan pengeringan di dalam setelah dikeringkan berwarna coklat dan
oven berwarna putih dan agak basah, dan teksturnya kering.
setelah dipanaskan di dalam oven berwarna
coklat dan memiliki tekstur yang kering dan DAFTAR PUSTAKA
mudah hancur. Budhikarjono, Kusno, 1996, “ Diktat
Kuliah Alat Industri Kimia”, edisi pertama,
Berikut ini adalah grafik perbandingan
pp. 99 - 101, Institut Sepuluh Nopember,
antara nilai Kn dan tahap yang dilakukan : Surabaya.
4.0000
Tahap 2 Gamse T. 2002. Liquid-Liquid
3.0000 Extraction and Solid-Liquid Extraction,
y = -0.1904x +
2.0000 1.8606 3 Tahap Institute of Thermal Process and
R² = 0.0317
Kn
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang ditampilkan
pada bab hasil dan pembahasan, dapat
disimpulkan bahwa proses leaching yang