You are on page 1of 4

Nama : Agra Maharddhika

NPM : 240210150062
Asisten : Ziske Noflianrini

PENCUCIAN (LEACHING) PADA BAHAN PANGAN

ABSTRAK

Praktikum ini memiliki tujuan untuk menentukan banyaknya bahan yang terekstrak dalam
pencucian 3 tahap, membandingkan banyaknya komponen bahan yang terekstrak ketika dilakukan
pencucian 1 tahap tetapi dengan jumlah pelarut yang setara dengan pencucian 3 tahap, dan
memodifikasi persamaan keseimbangan operasi pencucian pada kondisi ideal. Alat yang digunakan
adalah sentrifuse dan oven. Praktikum ini dilakukan di laboratorium yang terletak di Universitas
Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat.
Kata kunci : Bahan, Pencucian, Sentrifuse.

ABSTRACT

This study aimed to determine how much material extracted from 3 stage washing, compare
how much material extracted from 1 stage washing but with solvent amount equivalent to 3 stage
washing, and modifying equation at ideal condition. An instrument used is sentrifuse and oven. This
study took place in laboratory located in Padjadjaran University in Sumedang, West Java.
Keywords : Material, Washing, Sentrifuse.

I. PENDAHULUAN Proses pemisahan inilah yang disebut dengan


Ekstraksi, adalah suatu proses yang leaching. Leaching sering digunakan dalam
dilakukan untuk memisahkan satu atau lebih berbagai industri. Pada proses industri
komponen dalam campuran. Proses ekstraksi makanan, banyak produk dipisahkan dari
sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu struktur alaminya. Sebagai contoh, gula
ekstraksi cair – cair dan ekstraksi padat – cair dihasilkan melalui proses leaching dari tebu
(Leaching). Pada praktikum kali ini dilakukan atau gula bit dengan menggunakan air.
ektraksi padat – cair (Leaching). Pencucian merupakan analogi operasi
Kebanyakan senyawa organik dan ekstraksi dimana perbedaannya adalah bahwa
anorganik terbentuk dalam bentuk campuran ekstrak atau komponen yang terpisahkan
dari berbagai komponen dalam padatan. bukanlah produk yang diinginkan melainkan
Untuk memisahkan zat yang ingin diambil untuk dibuang. Sebaliknya sisa atau padatan
(yang diinginkan maupun yang tidak yang tidak terekstrak adalah produk yang
diinginkan) dari suatu padatan, padatan diharapkan, karena tujuan pencucian adalah
tersebut dikontakkan dengan fase liquid membebaskan bahan dari komponen yang
(cair). Kedua fase ini akan mengalami kontak tidak diinginkan.
dan solut dapat berdifusi dari padatan menuju Ada beberapa jenis metode operasi
fase liquid sehingga terjadi solut yang tadinya leaching, yaitu :
berada dalam padatan dapat dipisahkan.
Nama : Agra Maharddhika
NPM : 240210150062
Asisten : Ziske Noflianrini
1. Operasi dengan sistem bertahap senyawa yang dikehendaki, senyawa analit
tunggal dalam metode ini pengontakan antara memiliki konsentrasi yang tinggi untuk
padatan dan pelarut dilakukan sekaligus dan memudahkan ekstraksi, serta tersedia metode
kemudian disusul dengan pemisahan larutan memisahkan kembali senyawa analit dari
dari padatan sisa. Cara ini jarang ditemui pelarut pengekstraksi (Gamse 2002).
dalam operasi industri, karena perolehan
solute yang rendah. II. METODE
2. Operasi kontinyu dengan sistem
2.1. Bahan
bertahap banyak dengan aliran berlawanan
Bahan yang digunakan dalam praktikum
(countercurrent) dalam sistem ini aliran
ini adalah parutan kelapa segar.
bawah dan atas mengalir secara berlawanan.
Operasi ini dimulai pada tahap pertama
2.2. Alat
dengan mengontakkan larutan pekat, yang
Alat yang digunakan dalam praktikum
merupakan aliran atas tahap kedua, dan
ini adalah gelas beaker 1 liter (3 buah),
padatan baru, operasi berakhir pada tahap ke n
sentrifuse, tabung sentrifuse, oven, dan pipet.
(tahap terakhir), dimana terjadi pencampuran
antara pelarut baru dan padatan yang berasal
2.3. Prosedur
dari tahap ke-n (n-1). Sistem ini
Prosedur kerja yang dilakukan dalam
memungkinkan didapatnya perolehan solute
praktikum ini adalah kelapa parut ditimbang
yang tinggi, sehingga banyak digunakan di
sebanyak 150 gram. Kemudian diekstraksi
dalam industri (Treyball, 1985: 719).
dengan menggunakan air sebanyak 150 ml
Pemilihan pelarut yang baik adalah
menghasilkan santan. Lalu santan tersebut
pelarut yang sesuai dengan viskositas yang
disentrifugasi. Hasil dari sentrifugasi adalah
cukup rendah agar sirkulasinya bebas.
skim dan krim. Skim yang dihasilkan
Umumnya pelarut murni akan digunakan
dibuang, sedangkan krim dikeringkan pada
meskipun dalam operasi ekstraksi konsentrasi
suhu 105°C di alumunium foil selama 1 jam.
dari solute akan meningkat dan kecepatan
Kemudian ditimbang hasil dari pengeringan
reaksi akan melambat. Beberapa hal yang
krim dan dicatat beratnya. Ampas kelapa
harus diperhatikan untuk tercapainya kondisi
dikeringkan pada suhu 105°C selama 1 jam.
optimum ekstraksi antara lain: senyawa dapat
Ampas yang sudah kering ditimbang dan
terlarut dalam pelarut dengan waktu yang
dicatat beratnya.
singkat, pelarut harus selektif melarutkan
Nama : Agra Maharddhika
NPM : 240210150062
Asisten : Ziske Noflianrini

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Hasil Pengamatan Leaching Kelapa Parut
juml
Xn prak q jumlah
Ekstruk ah
krim krim %kons Xw /
K si krim pelar Xn Xn prak
x (sisa terekstra entrasi Kn Ampas Xw X0 Xw+y (Xw+y
el kumulat ut hitung modif
bahan) k/tahap krim )
if (g) (ml)
(g) (g)
(y)
0 0.5119 0 0 0 0 0.5119 1.0000 60.8229 89.1771 0.5119 89.1771 1.0000
1
1 0 0.5119 0.5119 150 100 0.1909 0.0000 89.1771 0.5119 239.1771 0.3728
2 0 21.2686 0 0 0 0 21.2686 1.0000 0.8429 71.1801 78.8199 21.2686 78.8199 1.0000
& 1 0.21 21.0586 21.0586 150 99.01 7.3262 0.0287 2.5121 78.8199 21.2686 228.8199 0.3445
3 2 0 0.21 21.2686 150 0.99 2.5236 0.0000 -8.4328 78.8199 21.2686 228.8199 0.3445
0 16.6697 0 0 0 0 16.6697 1.0000 1.8606 122.2691 16.6697 122.2691 1.0000
27.7309
4 1 15.7351 0.9346 0.9346 150 5.61 7.4859 2.1020 12.5032 122.2691 16.6697 272.2691 0.4491
&
5 2 10.7514 4.9837 5.9183 150 29.90 3.3617 3.1982 82.9291 122.2691 16.6697 272.2691 0.4491
3 0 10.7514 16.6697 150 64.50 1.5097 0.0000 540.9367 122.2691 16.6697 272.2691 0.4491
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2017)

Prinsip leaching diantaranya adalah sudah terlarut dalam solven berdifusi menuju
dapat dilakukan dengan sistem batch, permukaan lalu ditransfer ke pelarut.
semibatch, dan continous; Perhitungannya Berdasarkan tabel hasil pengamatan di
melibatkan tiga komponen (padatan, pelarut, atas, nilai Xn hitung dan Xn praktikum
dan zat terlarut); Memiliki aliran counter modifikasi memiliki nilai yang berbeda. Hal
current; memiliki rendemen (% solut yang ini dikarenakan adanya sisa krim pada bahan
dapat dipisah dari padatan basah atau kering); yang tidak ikut tersaring sehingga tidak
dan biasa dilakukan pada suhu tinggi. Faktor- terhitung. Nilai Xn praktikum modifikasi
faktor yang berpengaruh pada proses leaching menunjukkan ada atau tidaknya sisa krim
adalah ukuran partikel, pelarut, suhu, dan pada bahan. Tabel di atas menunjukkan
pengadukan (Budhikarjono, 1996). bahwa leaching yang telah dilakukan sudah
Mekanisme pada proses leaching ialah efektif karena jumlah krim yang terekstrak
solven ditransfer menuju permukaan padatan, semakin sedikit per tahap yang dilakukan,
kemudian berdifusi atau masuk ke dalam kecuali pada leaching yang dilakukan oleh
padatan. Lalu, solut yang ada dalam padatan kelompok 4 dan 5 karena jumlah krim yang
berdifusi ke solven. Kemudian solut yang terekstrak pada tahap ketiga jumlahnya
bertambah bukannya berkurang. Adapun pada
Nama : Agra Maharddhika
NPM : 240210150062
Asisten : Ziske Noflianrini
nilai Xn praktikum modifikasi kelompok 2 efektif menunjukkan nilai q (jumlah krim
dan 3 menunjukkan proses leaching kurang yang terekstrak) yang semakin banyak
efektif karena terdapat nilai minus pada tahap tahapannya maka akan semakin sedikit
kedua leaching, yang sebenarnya cukup nilainya.
dilakukan 1 tahap saja. Adapun karakteristik krim sebelum
Karakteristik krim sebelum dilakukan dikeringkan berbentuk cair dan berwarna
pengeringan berbentuk lebih cair dan putih susu, setelah dikeringkan teksturnya
berwarna putih susu. Setelah dilakukan kental hampir kering dan berwarna coklat.
pemanasan teksturnya lebih kental dan Dan karakteristik ampas kelapa sebelum
berwarna coklat. Adapun ampas kelapa dikeringkan berwarna putih dan agak basah,
sebelum dilakukan pengeringan di dalam setelah dikeringkan berwarna coklat dan
oven berwarna putih dan agak basah, dan teksturnya kering.
setelah dipanaskan di dalam oven berwarna
coklat dan memiliki tekstur yang kering dan DAFTAR PUSTAKA
mudah hancur. Budhikarjono, Kusno, 1996, “ Diktat
Kuliah Alat Industri Kimia”, edisi pertama,
Berikut ini adalah grafik perbandingan
pp. 99 - 101, Institut Sepuluh Nopember,
antara nilai Kn dan tahap yang dilakukan : Surabaya.
4.0000
Tahap 2 Gamse T. 2002. Liquid-Liquid
3.0000 Extraction and Solid-Liquid Extraction,
y = -0.1904x +
2.0000 1.8606 3 Tahap Institute of Thermal Process and
R² = 0.0317
Kn

Environmental Engineering Graz University


1.0000 of Technology. Austria
Linear (Tahap
y = -0.5x +
0.00000.8429 2)
0
R² = 0.7715 2 4 Linear (3
-1.0000 Tahap)
Treyball, R.E., 1980, “Mass Transfer
n Operations”, McGraw-Hill Book Company,
New York.
Gambar 1. Grafik Kn terhadap n
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2017)

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang ditampilkan
pada bab hasil dan pembahasan, dapat
disimpulkan bahwa proses leaching yang

You might also like