You are on page 1of 3

TINJAUAN PUSTAKA

1. TESTIS
1.1 Anatomi Testis
Testis merupakan organ kelamin pria, terletak dalam scrotum.
Ukuran normal testis pada orang dewasa panjangnya 3-5 cm, sedangkan
lebarnya 2-3 cm. Testis akan turun sekitar umur janin 7 bulan menuju
scrotum melalui canalis inguinalis dibawah pengaruh hormon testosterone
dari testis. Testis sinistra biasanya terletak lebih rendah daripada testis
dextra. Masing-masing testis dikelilingi capsula fibrosa yang kuat, disebut
tunica albuginea. Dari permukaan dalam capsula terbentang banyak septa
fibrosa yang membagi bagian dalam testis menjadi lobulus-lobulus testis.
Di dalam setiap lobulus terdapat 1-3 tubuli seminiferi yang berkelok-kelok.
Tubuli seminiferi bermuara ke rete testis, ductuli efferentes, dan
epididimis.
Pengaturan suhu testis di dalam scrotum dilakukan oleh kontraksi
musculus dartos dan cremaster yang apabila berkontraksi akan
mengangkat testis mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan diturunkan,
otot cremaster akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh.
Temperatur testis dalam scrotum selalu dipertahankan dibawah
temperatur suhu tubuh 2-3 oC untuk kelangsungan spermatogenesis.
Molekul besar tidak dapat menembus ke lumen (bagian dalam tubulus)
melalui darah, karena adanya ikatan yang kuat antar sel Sertoli yang
disebut sawar darah testis. Fungsi
dari sawar darah testis adalah
untuk mencegah reaksi auto-imun.
Tubuh dapat membuat antibodi
melawan spermanya sendiri, maka
hal ini dicegah dengan sawar.
Selama masa pubertas, testis
berkembang untuk memulai

Gambar 1.1 Anatomi Testis

1
spermatogenesis.Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem
endokrin (Mescher, 2011).
1.2 Dinding scrotum terdiri dari :
1. Cutis
2. Fascia superficialis
3. Musculus dartos
4. Fascia spermatica externa
5. Fascia cremasterica
6. Fascia spermatica interna
7. Tunica vaginalis

Gambar 1.1 Lapisan


dinding Scrotum
1.3 Fungsi testis:
Testis memiliki dua fungsi penting yakni fungsi steroidogenesis dan
spermatogenesis. Steroidogenesis adalah proses pembentukan hormon
testosterone yang terjadi di kompartmen intersisial testis. Hormon ini
disintesis dari kolesterol di sel-sel Leydig dan dan korteks adrenal. Sekresi
testosteron berada di bawah control LH. Sedangkan spermatogenesis
terjadi di kompartmen tubular testis. Dimana pada kompartmen ini

2
terdapat Sel Leydig dan Sertoli yang ikut berperan dalam proses
pematangan spermatozoa. Secara umum volume dari testis dipengaruhi
oleh kompartmen tubular dan interstitial (Guyton, 2007).

You might also like