You are on page 1of 2

Nama : Agus Tiya Tri Lestari

NIM : F1116005
Ekonomi Pembangunan-Transfer

Tabel 1 Pendapatan Kabupaten Kediri berdasarkan sumber pendapatan daerah


Tahun 2013 – 2015 (Disajikan dalam Milyar rupiah)

Tahun
No Sumber Pendapatan
2013 2014 2015
1 Pendapatan Asli Daerah 155,56 291,95 314,17
2 Dana Perimbangan 1.125,76 1.196,24 1.252,89
3 Lain- lain Pendapatan Daerah 442,77 574,45 750,44
yang sah
Total 1.790,94 2.062,59 2.317,50
Sumber: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan dan BPS Kab. Kediri

Berdasarkan tabel 1 , tahun 2015, Kabupaten Kediri mencetak Sumber Pendapatan


tertinggi senilai Rp. 2.317,50 Miliar yang berarti Kabupaten Kediri memiliki kesempatan
untuk mengembangkan potensi-potensi sektor lainnya yang ada di Kabupaten Kediri. Namun,
berdasarkan tabel 1 juga, Kabupaten Kediri ternyata masih mengandalkan dana perimbangan
dari Pemerintah Pusat dan tidak ada kenaikan yang melebihi dana perimbangan dari
Pendapatan Asli Daerah. Hal ini membuktikan bahwa kinerja pajak di Kabupaten Kediri dan
Badan Usaha Milik Daerah menyumbang pendapatan yang sangat kecil bagi Kabupaten
Kediri. Namun, hal positif yang bisa diambil dari data yang bersifat sementara ini adalah
Sumber Pendapatan untuk Kabupaten Kediri tiap tahunnya meningkat dan dapat
dimanfaatkan secara langsung guna mengembangkan sektor yang belum disentuh oleh
Pemerintah Daerah.
Tabel 2 Jumlah Belanja Kabupaten Kediri berdasarkan Klasifikasi Belanja Daerah
Periode 2013 – 2015
(Disajikan dalam Milyar Rupiah)

Tahun
No Klasifikasi Belanja Daerah
2013 2014 2015
1 Belanja Tidak Langsung 1.303,16 1.501,70 1.505,87
2 Belanja Langsung 292,28 325,20 768,57
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri

Berdasarkan tabel 2, terlihat bahwa tiap tahunnya, Belanja Tidak Langsung yang
dilakukan oleh Kabupaten Kediri meningkat. Pada tahun 2015, terlihat bahwa belanja tidak
langsung yang dilakukan oleh Kabupaten Kediri meningkat paling tajam sebesar Rp.
1.505,87 Milyar. Jika menelusuri datanya secara rinci, ternyata Belanja Pegawai secara Tidak
Langsung meningkat tajam dari Rp. 1.105,33 Milyar (Tahun 2014) menjadi Rp.1.110,01
Milyar (Tahun 2015), dan Belanja Hibah juga meningkat, dari Rp. 20,71 Milyar (Tahun
2014) menjadi Rp. 74,72 Milyar (Tahun 2015). Sedangkan, Belanja Bunga mengalami
penurunan dari Rp. 257,25 Milyar (Tahun 2014) menjadi Rp. 40,89 Milyar (Tahun 2015).
Maka, berdasarkan analisis diatas, penulis simpulkan bahwa kategori Belanja Tidak
Langsung menyumbang nilai yang besar untuk Belanja Daerah Kabupaten Kediri.
Dari segi belanja langsung, pergerakannya fluktuatif. Pada tahun 2015, Kabupaten
Kediri mencatat belanja langsung tertinggi sebesar Rp. 768,57 Milyar. Jika menelusuri
datanya secara rinci, ternyata Belanja Modal mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp.
325,20 Milyar (Tahun 2013) menjadi Rp. 457,79 Milyar (Tahun 2014) sedangkan Belanja
Pegawai mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp. 0 Milyar (Tahun 2013) menjadi Rp.
37,61 Milyar (Tahun 2014). Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten
Kediri sedang melakukan pembangunan infrastruktur yang berhubungan langsung dengan
pelayanan masyarakat. Dalam perspektif kebijakan publik, sebagian besar belanja modal
yang berhubungan dengan pelayanan publik seharusnya jumlah belanja modalnya relatif
besar daripada anggarannya hanya digunakan penuh untuk memberikan gaji kepada Pegawai
Negeri Sipil (PNS).

You might also like