You are on page 1of 33

KEBIJAKAN UJI

KOMPETENSI IPCN
Oleh: Prayetni
Pokok Bahasan
1. Sistem jenjang karir perawat
2. Kredensial perawat
3. IPCN
4. Uji kompetensi dan asesmen kompetensi.
5. Rekomendasi
PENGEMBANGAN JENJANG KARIR
PROFESSIONAL PERAWAT KLINIK

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 40 Tahun 2017


( 25 Juli 2017 )
Menimbang : bahwa
1. Pengembangan tenaga kesehatan diarahkan untuk
meningkatkan mutu dan karir tenaga kesehatan
yang salah satunya diberikan oleh perawat;
2. Diperlukan suatu mekanisme dalam upaya
meningkatkan professionalisme perawat melalui
penataan jenjang karir perawat;
3. Perlu membentuk PERMENKES Tentang
Pengembangan Karir
Mengingat :
1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
3. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan.
4. Undang Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.002/Menkes/148/
I/2010 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 17 Tahun 2013
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 Tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
Tujuan Pengembangan Jenjang Karir
Professional Perawat:
1. Meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuan
karir (dead end job/career)
2. Menurunkan jumlah perawat yang keluar dari
pekerjaannya (turn over)
3. Menata sisitem promosi berdasarkan persyaratan dan
kriteria yang telah ditetapkan sehingga mobilitas karir
berfungsi dengan baik dan benar
4. Meningkatkan professionalism perawat yang mampu
memberikan asuhan keperawatan yang aman,efektif dan
efisien; dan
5. Meningkatkan kepuasan individu perawat terhadap
bidang kerja profesi yang ditekuninya.
Penting !!!
Keberhasilan PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN dilakukan
dengan cara MENINGKATKAN PROFESSIONALISME PERAWAT
melalui PENGEMBANGAN KARIR PERAWAT.
Pengembangan karir perawat dilaksanakan melalui
PENEMPATAN PERAWAT pada JENJANG YANG SESUAI
DENGAN KOMPETENSINYA.
Pimpinan RS, Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya dan pemangku kepentingan yg bertanggung jawab dlm
pembinaan perawat WAJIB memberikan kesempatan yang
sama kepada PERAWAT dalam pengembangan jenjang karir
perawat.
Penting !!!
Pengembangan jenjang karir untuk perawat klinis dilakukan melalui:
1. Pengembangan professional berkelanjutan: Pendidikan formal,
pelatihan, penelitian dan pengabdian masyarakat, workshop, atau
seminar;
2. Pengakuan terhadap kemampuan yang didasarkan kepada
pengalaman kerja dan kinerja praktik keperawatan.
Pembinaan dan pengawasan terhadap penerapan PERMENKES ini
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi, Kementerian Kesehatan
sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing dapat
melibatkan organisasi profesi atau asosiasi fasyankes.
Pengertian:
■ Jenjang karir professional merupakan system untuk
meningkatkan kinerja dan profesionalisme, sesuai dengan
bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi.
■ Jenjang karir merupakan jalur mobilitas vertical, ditempuh
melalui peningkatan kompetensi yang diperoleh dari
Pendidikan formal berjenjang, Pendidikan informal yg sesuai/
relevan maupun pengalaman praktik klinis yang diakui.
■ Karir sebagai perawat diartikan sebagai suatu bidang kerja
yang di pilih dan ditekuni oleh individu untuk dapat memenuhi
kepuasan kerja individu melalui suatu system dan mekanisme
peringkat, dan bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan
pekerjaan (kinerja) sehingga pada akhirnya akan memberikan
kontribusi terhadap bidang profesi yang dipilihnya.
PENJENJANGAN KARIR
PROFESIONAL PERAWAT SECARA
UMUM MELIPUTI:

1. Perawat Klinik (PK)


2. Perawat Manajer (PM)
3. Perawat Pendidik (PP)
4. Perawat Peneliti/Riset (PR)

10
POLA JENJANG KARIR PROFESSIONAL PERAWAT

PK V PM V PP V PR V

PK IV PM IV PP IV PR IV

PK III PM III PP III PR III

PK II PM II PP II PR II

PK I PM I PP I PR I

Perawat Perawat Perawat Perawat


Klinik Manajer Pendidik Peneliti
JENIS DAN KUALIFIKASI PERAWAT KLINIK (1)

PENDIDIKAN FORMAL PK V
• Ners Spesialis I
PK IV dengan
pengalaman
PK III • Ners dengan kerja ≥ 4 tahun
pengalaman mempunyai
 D-III Keperawatan kerja ≥ 13 sertifikat PK IV
PK II dengan tahun • Ners Spesialis II
pengalaman • Ners Spesialis (Konsultan)
 D-III kerja ≥ 10 tahun I dengan dengan
PK I Keperawatan dan mempunyai pengalaman pengalaman
dengan sertifikat PK II kerja ≥ 2 tahun kerja 0 tahun.
D-III Keperawatan • mempunyai
Pra PK atau Ners
pengalaman  Ners dengan
sertifikat PK III
kerja ≥ 4 tahun pengalaman
D-III pengalaman  Ners dengan kerja ≥ 7 tahun
Keperawatan kerja ≥ 1 tahun pengalaman dan mempunyai
atau Ners mempunyai kerja ≥ 3 tahun sertifikat PK II
pengalaman sertifikat pra klinik.  mempunyai  Ners Spesialis I
kerja 0 tahun sertifikat PK I dengan
mempunyai pengalaman
sertifikat BHD kerja 0 tahun


D-III : 0-1 thn • D-III : 3-6 thn • D-III : 6-9 thn • D-III : 9-12 thn • Ners : 9-12 thn • Hingga masa
• Ners : 6-9 thn • Ners Sp I : 6-9 pensiun
• Ners : 0-1 thn • Ners : 2-4 thn • Ners : 4-7 thn
• Ners Sp I : 2-4 thn thn
JENIS DAN KUALIFIKASI PERAWAT KLINIK (2)

PENDIDIKAN BERKELANJUTAN PK V
(SERTIFIKASI) • Ners dengan
PK IV pengalaman
kerja ≥ 22 tahun
PK III • D-III • mempunyai
Keperawatan sertifikat PK IV
 D-III Keperawatan dengan serta sertifikasi
PK II dengan pengalaman teknikal II
pengalaman kerja ≥ 19
 D-III kerja ≥ 10 tahun tahun
PK I Keperawatan  Ners dengan • Ners dengan
dengan pengalaman pengalaman
D-III Keperawatan kerja ≥ 13
Pra PK atau Ners
pengalaman kerja ≥ 7 tahun
tahun
kerja ≥ 4 tahun  mempunyai
D-III pengalaman kerja  Ners dengan sertifikat PK II • mempunyai
Keperawatan ≥ 1 tahun pengalaman dan sertifikasi sertifikat PK III
atau Ners mempunyai kerja ≥ 3 tahun teknikal dan sertifikasi
pengalaman sertifikat pra klinik.  mempunyai teknikal II
kerja 0 tahun sertifikat PK I
mempunyai
sertifikat BHD

• D-III : 0-1 thn • D-III : 3-6 thn • D-III : 6-9 thn • D-III : 9-12 thn • D-III : hingga • Hingga masa
• Ners : 0-1 thn • Ners : 2-4 thn • Ners : 4-7 thn • Ners : 6-9 thn pensiun
pensiun
• Ners : 9-12 thn
KREDENSIAL
■ Credentialing dapat didefinisikan sebagai pengakuan
profesionalitas dan kompetensi teknis dan mekanisme
criteria-based utk memverifikasi informasi dan
mengevaluasi org yang mengajukan kewenangan klinis.
■ Kredensial adalah proses verifikasi kompetensi seorang
perawat yang selanjutnya ditetapkan kewenangan klinis
(clinical privilege) untuk melakukan tindakan keperawatan
sesuai dengan lingkup praktiknya.
■ Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga
keperawatan untuk menentukan kelayakan pemberian
kewengan klinis. (Permenkes 49 thn 2013)
KREDENSIAL PERAWAT
TAHAP/
SERTIFIKASI REGISTRASI LISENSI
JENIS

MAKRO • Institusi Pendidikan Tinggi KTKI (Konsil Pemda/Dinkes Kab /


Keperawatan/ Ukom Keperawatan)  STR Kota
• PPNI/Ikatan/Himpunan/ (Sertifikat kom/Profesi)
Seminar
• Lembaga Pelatihan

MIKRO Bid. Keperawatan (asesmen, Komite Keperawatan Dir RS Pemberian


 RS kompetensi)  Asesor (Proses Rekomendasi Penugasan klinik
Kew. Klinik)  Mitra (u/ Praktik)
Bestari

 Puskesmas
Tujuan Kredensialing
 

1. Melindungi keselamatan pasien dengan


menjamin bahwa tenaga keperawatan yang
memberikan asuhan keperawatan benar
kompeten.
2. Pengakuan dan penghargaan terhadap
praktik klinik keperawatan yang berada di
semua level.
3. Pengembangan profesional diri melalui
jenjang karier.
4. Mendorong perawat klinik terlibat dalam
perkembangan organisasi.
5. Meningkatkan kepuasan kerja perawat untuk
mengurangi Turn Over.
6. Perkuatan proses rekuitmen.
TARGET KREDENSIAL
■ Hanya tenaga keperawatan yang kredibel dan akuntabel
yang memiliki clinical appointment sajalah yang
diperbolehkan melakukan tindakan keperawatan
terhadap pasien di RS
■ Proses kredensial memastikan Clinical Privilage
sesuai kompetensi tenaga keperawatan.
■ Setiap perawat memiliki surat Clinical Appointment dari
Direktur RS sesuai Clinical Previlage berdasarkan hasil
proses Credentialing.
Perawat adalah seseorang yang telah lulus
pendidikan tinggi keperawatan, baik di
dalam maupun di luar negeri yang diakui
oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Perawat harus registrasi STR


dengan memiliki sertifikat
kompetensi atau sertifikat profesi
(Ners) serta memiliki SIPP untuk
menjalankan praktik keperawatan
IPCN : PERAWAT INFEKSI
■ Luar negeri…………

■ Indonesia…………
– Merupakan perawat klinik minimal Level…….atau
perawat manajer level…….
– Memiliki kompetensi……….
– Memiliki kewenangan klinik…….
Bagaimana dengan jenjang karir IPCN
( Penting !!!!!! )
Alternatif 1. Memilih jalur karir Perawat Klinik
1. Minimal level 1 Perawat IPCN setara dengan PK
3.
2. Level 1 Perawat IPCN = PK 3 = Basic
Level 2 Perawat IPCN = PK 4 = Intermediate
Level 3 Perawat IPCN = PK 5 = Advanced.
3. Atau Perawat IPCN tetap ada 5 level
Lanjutan…
Alternatif 2. Memilih jalur Perawat Manajer (PM)
1. Level 1 Perawat IPCN setara dengan PM1= KARU
2. Level 1 IPCN = PM 1, level 2 = PM2, level 3 = PM
3, level 4 = PM 4 dan level 5 = PM 5
3. Perlu dipertimbangkan bahwa utk PM
mempunyai batasan area manajemen.
UJI KOMPETENSI dan
SERTIFIKAT (Kompetensi & Profesi)
 Uji Kompetensi adlh proses pengukuran pengetahuan,
keterampilan, & perilaku peserta didik pada perguruan
tinggi yg menyelenggarakan program studi Keperawatan.
 Sertifikat Kompetensi adlh surat tanda pengakuan
terhadap kompetensi Perawat yg telah lulus Uji
Kompetensi untuk melakukan Praktik Keperawatan.
 Sertifikat Profesi adlh surat tanda pengakuan untuk
melakukan praktik Keperawatan yg diperoleh lulusan
pendidikan profesi.
Kementerian Kesehatan RI
UJI KOMPETENSI
(UU Keperawatan Pasal 16)
 Mahasiswa Keperawatan pada akhir masa
pendidikan vokasi dan profesi HARUS mengikuti
Uji Kompetensi secara nasional.
 Diselenggarakan Perguruan tinggi bekerja sama
dgn OP Perawat, lembaga pelatihan, atau lembaga
sertifikasi yg terakreditasi.
 Ditujukan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan yang memenuhi standar kompetensi kerja
Kementerian Kesehatan RI
REGISTRASI

■ Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Perawat yg tlh


memiliki Sertifikat Kompetensi /Sertifikat Profesi & telah
mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara
hukum untuk menjalankan Praktik Keperawatan.
■ STR (Surat Tanda Registrasi) adalah bukti tertulis yg diberikan
oleh Konsil Keperawatan
■ SIPP (Surat Izin Praktik Perawat) adalah bukti tertulis yg
diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota kepada
Perawat sebagai pemberian kewenangan untuk menjalankan
Praktik Keperawatan.

Kementerian Kesehatan RI
Pengertian Asesmen
1. Asesmen adalah proses pengumpulan bukti dan membuat
keputusan dari kompetensi yang di ajukan untuk
mengkonfirmasi seseorang sesuai dengan standar yang
berlaku di tempat kerjanya (TAA Training Package,
Australian Government, 2007)

2. Asesmen merupakan proses yang dilaksanakan oleh


seorang asesor untuk menentukan level kompetensi
seseorang. Proses ini mencakup pengumpulan data dan
bukti untuk menetukan apakah seseorang mempunyai level
kompetensi yang dibutuhkan (R. Palan, 2007)
Kompetensi adalah :
Kompeten di definisikan seseorang dalam menunjukkan
tugasnya dilakukan dengan benar dan terampil meliputi aspek
Knowledge, skill, ability dan sikap (an individual’s capacity to
perform his or her job responsibilities). Sedangkan kompetensi
adalah performance nyata seseorang dalam mengerjakan tugas
khususnya (JCAHO,2007)
International Council Of Nurses (ICN) tahun 2008 mendefinisikan
Kompeten adalah aplikasi yang effektif kombinasi dari
Knowledge, skill dan demonstrasi dalam praktek sehari-harinya
atau unjuk kerjanya. Kompeten dalam keperawatan :
pengetahuan, pengertian dan justifikasi; meliputi kemampuan
kognitif, teknik atau psychomotor dan kemampuan interpersonal;
meliputi penampilan dan sikap.
Tujuan Asesmen :
■ Melindungi Masyarakat
■ Mempertemukan kebutuhan rumah sakit, praktisi (perawat),
dan masyarakat melaui identifikasi pengetahuan,
keterampilan dan prilaku tertentu.
■ Memastikan pelanggan bahwa perawat telah bekerja sesuai
dengan standar.
■ Menunjukan komitmen individu terhadap profesi dan lifelong
learning.
■ Memberikan penghargaan dan pengakuan professional
kepada perawat yang telah mencapai kompetensi yang
dipersyaratkan dalam bentuk sertifikasi level jenjang karir.
Komitmen Bersama sebagai Saran
1. Sepakat bahwa Asesmen Kompetensi perlu dilakukan oleh
perawat infeksi untuk memastikan kompetensi yang
dimiliki sebagai dasar memperoleh kewenangan klinik.
2. Langkah langkah yang perlu dilakukan
a. Sepakati jenjang karir perawat infeksi.
b. Rumuskan kompetensi
c. Pergunakan system kredensial Permenkes 40 Tahun
2017
d. Pengembangan Instrumen asesmen ( tetapkan
kompetensi kunci, susun kompetensi kluster, rancang
instrument )
Lanjutan…
e. Lakukan asesmen kompetensi oleh asesor.
f. Hasil asesmen kompetensi bagi yang kompeten
diusulkan untuk mengikuti kredensial pemberian
kewenangan klinik. Yang belum kompeten di lakukan
terapi: pelatihan, penugasan dll.
g. Hasil asesmen juga dapat dipergunakan untuk
pengembangan standar praktik perawat infeksi, SOP,
kelengkapan alat alat dll
h. Bangun system sertifikasi perawat infeksi.
Kesimpulan
1. IPCN mempunyai peran sentral untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dan keperawatan.
2. Tetapkan jenjang karir, kompetensi dan
kewenangan klinik.
3. Siapkan sistem sertifikasinya dan program
CPD.
4. Lakukan kredensial utk pengakuan,
penghargaan.
5. Kembangkan system asesmen kompetensi.
TERIMAKASIH

You might also like