You are on page 1of 18

1

BAB 1. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan manusia akan energi tak ada cukup – cukupnya, terlebih lagi
kebutuhan bahan bakar minyak(BBM) sehingga mengakibatkankan krisisnya
energi bahan bakar minyak tersebut. Banyak wacana mengenai pemanfaatan dan
pengolahan dari limbah nabati menjadi energi alternatif sebagai pengganti bahan
bakar minyak bumi. Hampir seluruh negara di dunia yang memiliki lahan
pertanian berusaha melakukan riset untuk merumuskan dan merancang rekayasa
teknologi lalu memanfaatkannya untuk menciptakan bioenergi menggantikan
bahan bakar fosil.

Salah satu limbah nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku
bioenergi adalah limbah tahu. Tahu merupakan salah satu sumber makanan yang
berasal dari kedelai yang mengandung protein tinggi, dimana dalam 100 gram
tahu menganndung 68 gram kalori, protein 7,8 gram, lemak 4,6 gram, hidrat arang
1,6 gram, kalsium 124 gram, fosfor 63 miligram, besi 0,8 miligram, vitamin B
0,06 miligram, air 84,8 gram.

Secara umum proses pembuatan tahu meliputi, perendaman, penggilingan,


pemasakan, penyaringan, pengumpalan, pencetakan (pengerasan), dan
pemotongan. Peningkatan kapasitas produksi pabrik tahu yang ada di Indonesia
mengakibatkan peningkatan dampak buruk bagi alam. Salah satunya limbah padat
(ampas) tahu tersebut, hal ini disebabkan karena penanganan limbah tersebut
kurang efektif.

Untuk mengurangi peningkatan pencemaran yang disebabkan oleh limbah


tahu tersebut, salah satunya limbah padat (ampas). Maka dibutuhkan metode
untuk mengolah limbah tersebut menjadi produk yang bermanfaat bagi kehidupan
masyarakat, salah satunya mengolah limbah padat (ampas) tahu tersebut menjadi
etanol. Etanol merupakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan yang
dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil.
2

Tujuan Penelitian

Meninjau dari latar belakang pada penelitian ini, maka tujuan penelitian yang
ingin dicapai adalah :

1. Memanfaatkan limbah tahu menjadi produk yang unggul dalam teknologi


bahan bakar minyak
2. Memberikan peengetahuan dan pengenalan pada masyarakat bahwa
limbah ampas tahu dapat dimanfaatkan menjadi bioetanol
3. Menjadikan ampas tahu menjadi bioetanol

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Kebutuhan dan konsumsi masyarakat akan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang
semakin meningkat dari tahun ke tahun berbanding terbalik dengan ketersediaannya.
Menurunnya total suplai bahan bakar minyak salah satunya dikarenakan sumber
penghasil BBM yaitu fosil semakin lama semakin berkuran.Salah satu upaya untuk
mengurangi konsumsi masyarakat terhadap BBM adalah dengan memanfaatkan energi
alternatif terbarukan seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, adalah melalui
pengembangan energi terbarukan berbasis nabati atau sering disebut Bahan Bakar Nabati
(BBN). Tidak hanya mengeluarkan Perpres Nomor 5 tahun 2006, tetapi pemerintah juga
menargetkan pada tahun 2016 pemanfaatan BBN bisa mencapai angka 5%. Salah satu
contoh bahan bakar berbasis nabati adalah bioetanol. Saat ini sudah banyak ditemukan
pemanfaatan bioetanol sebagai bahan campuran (aditif) dari bensin yang sering disebut
dengan gasohol E-10. Gasohol E-10 merupakan campuran antara bensin dengan 10%
bioetanol murni. Gasohol E-10 memiliki angka oktan 92 yang hampir setara dengan
pertamax yang memiliki nilai oktan 92-95. Oleh karena itu sangatlah mungkin jika
bioetanol dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pensubstitusi BBM yang ramah
lingkungan karena hasil pembakarannya hanya menghasilkan H2O dan CO2 (Kurnia
Wijayanti, 2011).

Salah satu dari biofuel yang paling banyak digunakan adalah etanol, zat ini
diekstrak antara lain dari tebu dan singkong. Akan tetapi, apabila tebu atau singkong
dijadikan bahan utama untuk ekstraksi etanol, dikhawatirkan akan mengakibatkan
berkurangnya penyediaan bahan pangan. Di Indonesia sendiri sebenarnya banyak tersedia
bahan yang dapat diubah menjadi bioetanol, tetapi belum ada penelitian tentang
pembuatan bioetanol dari bahan yang sudah tidak terpakai lagi. Bila kita dapat
memanfaatkan bahan yang sudah tidak terpakai tentunya kita mampu meningkatkan
effisiensi dan proses produksi dari pembuatan bioetanol misalkan dari ampas tahu.
Selama ini ampas tahu hanya dimanfaatkan sebagai limbah untuk pakan ternak, padahal
ampas tahu banyak mengadung karbohidrat yang dapat di proses menjadi bioethanol
(Meirina, 2011)

Di Indonesia, industri tahu banyak beroperasi, terutama di Pulau Jawa. Menurut


data BPPT(2014), untuk menghasilkan 80 kg tahu, limbah cair yang dihasilkan sebanyak
3

2610 kg. Berdasarkan data tersebut, limbah tahu sangat berlimpah di Indonesia
(Iqbal,2015).

Tahu merupakan salah satu sumber makanan yang berasal dari kedelai yang
mengandung protein tinggi, dimana dalam 100 gr tahu mengandung 68 gr kalori,
protein 7,8 gr, lemak 4,6 gr, hidrat arang 1,6 gr, kalsium 124 gr, fosfor 63 mg, besi
0,8 mg, vitamin B 0.06 mg, air 84,8 gr. Tahu diperoleh melalui proses pengumpalan
(pengendapan) protein susu kedelai, bahan yang digunakan adalah batu tahu (CaSO4),
Asam cuka (CH3COOH) dan MgSO4. Produksi tahu masih dilakukan dengan teknologi
yang sederhana, dibuat oleh pengrajin sendiri dalam skala industri rumah tangga atau
industri kecil sehingga tingkat efisiensi penggunaan air dan bahan baku kedelai
dirasakan masih rendah dan tingkat produksi limbahnya sangat tinggi (Elly, 2006).

Bioetanol dapat dibuat dari bahan yang mengandung gula sederhana, pati,
maupun bahan berserat melalui proses fermentasi. Masing-masing bahan berbeda cara
pengolahannya untuk bisa dijadikan bioetanol. Menurut Retno dan Nuri (2011), produksi
bioetanol dengan menggunakan bahan berpati harus diawali dengan proses pemecahan
pati menjadi gula sederhana atau glukosa melalui metode hidrolisis asam atau enzimatis.

Bioetanol adalah sebuah bahan bakar alternatif yang diolah dari biomassa dengan
cara fermentasi, dimana memiliki keunggulan mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18
%. Di Indonesia, bioetanol sangat potensial untuk diolah dan dikembangkan karena bahan
bakunya dapat diperbarui. Salah satu bahan yang berpotensi sebagai bahan baku etanol
adalah ampas tahu. Ampas tahu merupakan limbah yang masih mengandung karbohidrat
yang dapat dimanafaatkan menjadi bioethanol (Meirina, 2011).

Hasil Penelitian Meirina (2011), Pembuatan Bioetanol Menggunakan Proses


Hidrolisa Asam Sulfat 0,3 M selama 60 menit yang bertujuan untuk memecah pati
menjadi glukosa, selama hidrolisa berlangsung bubur diaduk-aduk agar Hidrolisa
berlangsung sempurna dan agar tidak terjadi gumpalan. Setelah Hidrolisa dilanjutkan
dengan proses Fermentasi menggunakan Sacharomyces Cereviceae, Fermentasi secara
anaerob selama 8 hari.

Mikroorganisme yang umumnya digunakan dalam proses produksi bioetanol


adalah Saccharomyces cerevisiae. Saccharomyces cerevisiae memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan mikroorganisme lain yang dapat memproduksi bioetanol.
Kelebihan tersebut antara lain lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan, lebih tahan
terhadap kadar alkohol tinggi, dan lebih mudah didapat.

Lama fermentasi pada proses produksi bioetanol sangat mempengaruhi kadar


bioetanol yang dihasilkan. Semakin lama waktu fermentas maka semakin tinggi kadar
bioetanol yang dihasilkan. Jika bioetanol yang terkandung di substrat yang digunakan
dalam penelitian utama adalah dalam substrat tinggi maka hal ini justru akan berpengaruh
buruk terhadap pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae. Karena pada kadar alkohol 2,5%
pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae akan terhambat. Hanya Saccharomyces
cerevisiae strain tertentu saja yang dapat bertahan pada kadar alkohol 2,5-5%. Oleh
karena itu dibutuhkan lama fermentasi yang tepat untuk proses fermentasi bioetanol agar
didapatkan kadar etanol dalam jumlah yang tinggi, nilai pH rendah, dan produksi gas
4

yang tinggi tetapi tidak mengganggu pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae (N.azizah,


2012).

Setelah Fermentasi Anaerob oleh Saccharomyces cerevisiae dilanjutkan dengan


Proses Distilasi menggunakan alat Pirolisa Bioetanol, Lama Distilasi adalah 3
jam/variable, untuk memaksimalkan etanol hasil Distilasi dilakukan Dehidrasi dengan
Kapur Tohor selama 1 malam.

BAB 3. METODE PENELITIAN

Alat dan bahan


Peralatan yang digunakann pada penelitian ini adalah penangas air,
piknometer, neraca analitik, erlenmeyer, gelas ukur, kertas saring, pengaduk,
pendingin balik, termometer, pemanas spirtus, cawan petri, oven, pH meter,
spektrofotometer UV-Vis, waterbath shaker, gelas piala.
Bahan-bahan yang digunakan adalah ampas tahu diambil dari pabrik
olahan rumah tangga di jalan Bunga Asoka Asam Kumbang, Kec. Medan
Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara, akuades, eter, HCl, NaOH, enzim
glukoamilase, larutan DNS, larutan glukosa, dan strain Saccharomyces cerevisiae.

Analisis kadar pati


Menimbang 2-5 gram bahan dengan gelas piala sebagai wadah.
Menambahkan 50 ml akuades, dan mengaduk campuran hingga homogen.
Menyaring suspensi dengan kertas saring dan mencuci dengan akudes sampai
volume filtrat 250 ml. Filtrat yang mengandung karbohidrat yang larut ini
dibuang. Residu pada kertas saring dicuci dengan 150 ml etanol 10 % , untuk
membebaskan sisa-sisa karbohidrat terlarut. Residu dipindah secara kuantitatif
dari kertas saring ke dalam erlenmeyer dengan pencucian 200 ml akuades
kemudian ditambahkan HCl 25%, ditutup dengan pendingin balik, lalu
dipanaskan diatas penangas air mendidih selama 2,5 jam. Setelah dingin
campuran dinetralkan dengan NaOH 25% dan diencerkan sampai volume 500 ml.
Kemudian disaring. Dari filtrat yang diperoleh ditentukann glukosanya dengan
cara penentuan gula reduksi. Berat pati= 0,9 x berat glukosa yang diperoleh.

Penentuan gula reduksi

Gula standar diencerkan dengan akudes hingga diperoleh kadar gula


pereduksi 0,1-1,0 mg/ml. Faktor pengencerannya dicatat. Diambil 1 ml sampel
yang terlarut, ditambahkan 1 ml akuades dalam tabung dan ditambahkan 3 ml
larutan DNS. Dididihkan selama 15 menit dan didinginkan 15 menit. Absorbansi
diukur pada panjang gelombang 575 nm. Kadar gula reduksi berdasarkan kurva
standar dan dikalikan dengan faktor pengencerannya.
5

Pembuatan starter Saccharomyces cerevisiae

Satu gram ragiSaccharomyces cerevisiaedilarutkan dalam 50 ml akuades


steril. Menambah 300 ml media ampas tahu untuk starter dan dikocok dalam
waterbath shaker dengan kecepatan 15 rpm. Diinkubasi pada suhu kamar sampai
pertumbuhan selnya mencapai fase logaritmik (3-5 hari).

Produksi enzim glukoamilase menggunakan Rhizopus oligosporus

1. Produksi Rhizopus oligosporus


Media fermentasi dibuat menggunakan 20 g tepung sagu, 7 g kedelai
bubuk, 30 mL ekstrak tauge 4%, 1 g KH2PO4, 0,5 g MgSO4.7H2O, 0,05 g
KCl dan FeSO4.7H2O sebanyak 0,01 g. Mengatur pH media sehingga
mencapai 4,5 kemudian disterilisasi. Media diinokulasikan dengan ragi
tempe (Rhizopus oligosporus) kemudian diinkubasi selama 5-7 hari.
2. Isolasi Enzim Glukoamilase
Media fermentasi yang telah ditumbuhi oleh Rhizopus oligosporus
diekstraksi menggunakan buffer asetat pH 4,6 sebanyak 100 mL kemudian
disaring menggunakan kertas saring. Filtrat mengandung ekstrak kasar
enzim Glukoamilase

Pembuatan Bioetanol

Hasil analisis proksimat sampel limbah dengan kadar karbohidrat/pati, dan


kadar gula reduksi tertinggi digunakan untuk pembuatan etanol, yang meliputi
tahapan : proses glatinisasi, proses fermentasi dengan mikroba, dengan variasi pH
dan waktu, destilasi untuk memisahkan etanol dan air kemudian dilanjutkan uji
kadar etanol.

1. Proses glatinasi

Sampel ampas tahu ditambahkan dengan air, enzim α-termamyl amilase dan
dipanaskan selama 45 menit pada suhu 0-90 0C. Campuran diaduk, didinginkan
sampai suhu 75 0C dan diberi enzim glukosa amilase. Suhu dipertahankan selama
2 jam, kemudian didinginkan sampai suhu 30 0C bibit ragi/bakteri dimasukkan
untuk proses fermentasi.

2. Vakum penguapan dan fermentasi

Untuk meningkatkan efisiensi fermentasi dengan vakum penguapan dalam


penurunkan konsentrasi gula ketika difermentasi dari hidrolisat. Proses penguapan
vakum dilakukan dalam oven, sampel diuapkan pada 60 0C di bawah tekanan 0,04
6

Mpa selama 4 jam. Sebagai konsentrasi dari penguapan, larutan gula dengan
konsentrasi yang rendah dipisahkan ke dalam larutan gula tingkat tinggi dalam
reaktor.

Setelah mendapat hidrolisat terkonsentrasi, proses fermentasi ragi


dilakukan. Saccharomyces cerevisiae. Media yang berisi ekstrak ragi, 0,5%
pepton, 2% dekstrosa. Percobaan fermentasi okara dilakukan pada sebuah
fermentor. Medium fermentasi yang mengandung itu di autoclave pada 121 0C
selama 15 menit, dipindahkan ke dalam fermentasi (pH 5.0)dan diinkubasi pada
300 rpm selama 36 jam pada suhu 30 0C, lalu sampel ditarik secara aseptik dari
fermentor berkala 0-36 jam.

3. Proses destilasi

Menyaring larutan hasil fermentasi dan memasukkan dalam labu destilasi


untuk pemisahan etanol dengan air. Proses destilasi dilakukan pada suhu 78-80
0
C.

BAB 4 – BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


7

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 2.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-Penelitian

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Anggaran Alat Rp. 4.149.725

2 Anggaran Bahan Rp.

3 Anggaran Perjalanan Rp.

4 Anggaran Lainnya Rp.

Jumlah Rp..

4.2 Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan


1 2 3 4 5
1. Penetapan Rencana Kerja
2. Persiapan Alat
3. Persiapan Bahan
4. Pembuatan Ragi
5. Pembuatan Bioetanol
6. Analisis Data
7. Menyusun Draft Laporan
8. Perbaikan Laporan 1
9. Penggandaan Laporan Akhir
10. Pengiriman Laporan

DAFTAR PUSTAKA
8

Azizah, N, dkk. 2012. Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kadar Alkohol, pH,
dan Produksi Gas pada Proses Fermentasi Bioetanol dari Whey dengan
Substitusi Kulit Nenas. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol I(2) Hal. 72-73.
Jawa Tengah.

Hidayati, Meirina. 2011. Pemanfaatan Ampas Tahu Menjadi Bioetanol dengan


Proses Fermentasi dan Hidrolisa H2SO4. Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro. Semarang.

Retno, D. T dan Nuri, W. 2011. Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang. Jurusan
Teknik Kimia FTI UPN Veteran. Yogyakarta.

Syaichurrozi, Iqbal dan Rusdi. 2015. Pencernaan Campuran Limbah Vinase dan
Limbah Cair Tahu untuk Meningkatkan Produksi Biogas. Eksergi, Vol XII(2)
Hal. 24. Cilegon.

Wijayanti, Kurnia dan Sunardi. 2011. Pengolahan Ampas Tahu Menjadi Etanol
sebagai Alternatif Sumber Bahan Bakar Nabati Non-Pangan. Universtitas Negeri
Surakarta. Hal. 362. Surakarta.

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

A. Identitas Diri Ketua


1 Nama Lengkap (dengan gelar) : Ismi Yanti Hutauruk
9

2 Jenis Kelamin : Perempuan


3 Program Studi : Pendidikan Kimia
4 NIM : 415131018
5 Tempat dan Tanggal Lahir : Perdamean, 13 Nopember 1997
6 E-mail : ismihutauruk@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP : 082365391500

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi MIS MTS N.1 MAN
PERDAMEAN RANTAUPRAPAT RANTAUPRAPAT
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk – 2003 – 2009 2009 – 2012 2012 – 2015
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah / Seminar Tempat
1 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian

Medan, 15 September 2016

Pengusul,

(Ismi YantI Hutahuruk)


10

A. Identitas Diri
Anggota :
1 Nama Lengkap (dengan gelar) : Intan Ayu Rahmayani
2 Jenis Kelamin : Perempuan
3 Program Studi : Pendidikan Kimia
4 NIM : 415131017
5 Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 25 Januari 1997
6 E-mail : intanayu.rahmayani10@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP : 082272968597

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 2003 – 2009 2009 – 2012 2012 – 2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah / Seminar Tempat
1 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian

Medan, 15 September 2016

Pengusul,

(Intan Ayu Rahmayani)


11

A. Identitas Diri
Anggota
1 Nama Lengkap (dengan gelar) : Khairani Islamiyah
2 Jenis Kelamin : Perempuan
3 Program Studi : Pendidikan Kimia
4 NIM : 415131020
5 Tempat dan Tanggal Lahir : Cinta Rakyat, 18 Agustus 1997
6 E-mail : Khairani.islamiyah@yahoo.com
7 Nomor Telepon / HP : 082168194591

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SD N 107402 SMP N 3 SMA N 1
SAENTIS PERCUT SEI PERCUT SEI
TUAN TUAN
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 2003 – 2009 2009 – 2012 2012 – 2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah / Seminar Tempat
1 -
2
3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian

Medan, 15 September 2016

Pengusul,

(Khairani Islamiyah)
12

A. Identitas Diri
Anggota
1 Nama Lengkap (dengan gelar) : Ledi Kimet Zerona
2 Jenis Kelamin : Perempuan
3 Program Studi : Pendidikan Kimia
4 NIM : 415131023
5 Tempat dan Tanggal Lahir : Sabang, 23 Desember 1997
6 E-mail : ledikimetzerona@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP : 082272746616

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SD SMP N SMA N
PURWODADI PERISAI PERISAI
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 2003 – 2009 2009 – 2012 2012 – 2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah / Seminar Tempat
1 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian

Medan, 15 September 2016

Pengusul,

(Ledi Kimet Zerona)


13

A. Identitas Diri
Anggota
1 Nama Lengkap (dengan gelar) : Dinda Prihatini Fitri Amne
2 Jenis Kelamin : Perempuan
3 Program Studi : Pendidikan Kimia
4 NIM : 4162131007
5 Tempat dan Tanggal Lahir : Lhokseumawe, 30 Januari 1998
6 E-mail : amne_dinda@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP : 082165330311

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SD Swasta MTs.N. 2 MAN 1 Medan
Karya Bunda Medan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah / Seminar Tempat
1 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian

Medan, 15 September 2016

Pengusul,

(Dinda Prihatini Fitri Amne)


14

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang

Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan


Pemakaian Satuan
(Rp)
Penangas Air 1 buah 750.000
Piknometer 1 buah 127.100
Erlenmeyer 1 buah 60.000
Kertas Saring 1 buah 20.000
Gelas Ukur 1 buah 250.000
Neraca Analitik 1 buah 500.000
Pengaduk (spatula) 1 buah 85.000
Pendingin Balik 1 buah 325.000
Termometer 1 buah 93.000
Pemanas Spirtus 1 buah 156.500
Cawan Petri 1 buah 21.000
Autoclave Pinjam 1 buah
pH Meter 1 buah 250.000
Spektofotometer UV-Vis 1 buah 657.300
Waterbath Shaker 1 buah 600.000
Gelas Piala 1 buah 125.000
Botol akuades 1 buah 10.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 4.149.725

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan


Pemakaian Satuan
(Rp)
Akuades 500 ml 60.000
Eter 600 ml 410.000
Asam klorida 500 ml 25.000
Natrium Hidroksida 1 kg 28.200
Enzim Glukoamilase
DNS
Glukosa 120.000
Strain Saccharomyces 221.000
cerevisiae
SUB TOTAL (Rp)
15

3. Perjalanan

Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan


Perjalanan Satuan (Rp)
Transportasi

SUB TOTAL (Rp)

4. Lain-lain

Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan


Pemakaian Satuan (Rp)
Sebutkan
Sebutkan

SUB TOTAL (Rp)


Total Keseluruhan (Rp)
16

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1. Ismi Yanti Pendidikan Kimia 6 jam/minggu Koordinator,
Hutauruk Kimia Mengurus
administrasi
tim PKM-P,
Pencetus
Gagasan,
Pencari
Referensi
Melakukan
bimbingan
dengan
dosen
pembimbing

2. Ledi Kimet Pendidikan Kimia 6 jam/minggu Pencetus


Zerona Kimia Gagasan,
Pencari
Referensi
Melakukan
bimbingan
dengan dosen
pembimbing
3. Khairani Pendidikan Kimia 5 jam/minggu Pencetus
Islamiah Kimia Gagasan,
Pencari
Referensi
Melakukan
bimbingan
dengan dosen
pembimbing
4. Intan Ayu Pendidikan Kimia 5 jam/minggu Pencetus
Rahmayani Kimia Gagasan,
Pencari
Referensi
Melakukan
bimbingan
dengan dosen
pembimbing
5. Dinda Prihatini Pendidikan Kimia 4 jam/minggu Pencari
Fitri Amne Kimia Referensi
Melakukan
bimbingan
dengan dosen
pembimbing
17

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Jalan Willem Iskandar Psr. V – Kotak Pos No.1589-Medan 20221
Telp (061) 6613365, 6613276, 6618754 Fax (061) 6614002
Laman : www.unimed.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA


Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ismi Yanti Hutahuruk


NIM : 4151131018
Program Studi : Pendidikan Kimia
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-PENELITIAN saya dengan judul:


PENGOLAHAN AMPAS TAHU MENJADI BIOETANOL DENGAN
AUTOCLAVE DAN ENZIMATIC HYDROLISIS yang diusulkan untuk tahun
anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau
sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Medan, 15 September 2016


Mengetahui
Wakil Rektor Bidang Yang Menyatakan
Kemahasiswaan

(Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd,) (Ismi Yanti Hutauruk)


NIP.196101041987031017 NIM.4151131018
18

You might also like