Professional Documents
Culture Documents
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebutuhan manusia akan energi tak ada cukup – cukupnya, terlebih lagi
kebutuhan bahan bakar minyak(BBM) sehingga mengakibatkankan krisisnya
energi bahan bakar minyak tersebut. Banyak wacana mengenai pemanfaatan dan
pengolahan dari limbah nabati menjadi energi alternatif sebagai pengganti bahan
bakar minyak bumi. Hampir seluruh negara di dunia yang memiliki lahan
pertanian berusaha melakukan riset untuk merumuskan dan merancang rekayasa
teknologi lalu memanfaatkannya untuk menciptakan bioenergi menggantikan
bahan bakar fosil.
Salah satu limbah nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku
bioenergi adalah limbah tahu. Tahu merupakan salah satu sumber makanan yang
berasal dari kedelai yang mengandung protein tinggi, dimana dalam 100 gram
tahu menganndung 68 gram kalori, protein 7,8 gram, lemak 4,6 gram, hidrat arang
1,6 gram, kalsium 124 gram, fosfor 63 miligram, besi 0,8 miligram, vitamin B
0,06 miligram, air 84,8 gram.
Tujuan Penelitian
Meninjau dari latar belakang pada penelitian ini, maka tujuan penelitian yang
ingin dicapai adalah :
Kebutuhan dan konsumsi masyarakat akan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang
semakin meningkat dari tahun ke tahun berbanding terbalik dengan ketersediaannya.
Menurunnya total suplai bahan bakar minyak salah satunya dikarenakan sumber
penghasil BBM yaitu fosil semakin lama semakin berkuran.Salah satu upaya untuk
mengurangi konsumsi masyarakat terhadap BBM adalah dengan memanfaatkan energi
alternatif terbarukan seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, adalah melalui
pengembangan energi terbarukan berbasis nabati atau sering disebut Bahan Bakar Nabati
(BBN). Tidak hanya mengeluarkan Perpres Nomor 5 tahun 2006, tetapi pemerintah juga
menargetkan pada tahun 2016 pemanfaatan BBN bisa mencapai angka 5%. Salah satu
contoh bahan bakar berbasis nabati adalah bioetanol. Saat ini sudah banyak ditemukan
pemanfaatan bioetanol sebagai bahan campuran (aditif) dari bensin yang sering disebut
dengan gasohol E-10. Gasohol E-10 merupakan campuran antara bensin dengan 10%
bioetanol murni. Gasohol E-10 memiliki angka oktan 92 yang hampir setara dengan
pertamax yang memiliki nilai oktan 92-95. Oleh karena itu sangatlah mungkin jika
bioetanol dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pensubstitusi BBM yang ramah
lingkungan karena hasil pembakarannya hanya menghasilkan H2O dan CO2 (Kurnia
Wijayanti, 2011).
Salah satu dari biofuel yang paling banyak digunakan adalah etanol, zat ini
diekstrak antara lain dari tebu dan singkong. Akan tetapi, apabila tebu atau singkong
dijadikan bahan utama untuk ekstraksi etanol, dikhawatirkan akan mengakibatkan
berkurangnya penyediaan bahan pangan. Di Indonesia sendiri sebenarnya banyak tersedia
bahan yang dapat diubah menjadi bioetanol, tetapi belum ada penelitian tentang
pembuatan bioetanol dari bahan yang sudah tidak terpakai lagi. Bila kita dapat
memanfaatkan bahan yang sudah tidak terpakai tentunya kita mampu meningkatkan
effisiensi dan proses produksi dari pembuatan bioetanol misalkan dari ampas tahu.
Selama ini ampas tahu hanya dimanfaatkan sebagai limbah untuk pakan ternak, padahal
ampas tahu banyak mengadung karbohidrat yang dapat di proses menjadi bioethanol
(Meirina, 2011)
2610 kg. Berdasarkan data tersebut, limbah tahu sangat berlimpah di Indonesia
(Iqbal,2015).
Tahu merupakan salah satu sumber makanan yang berasal dari kedelai yang
mengandung protein tinggi, dimana dalam 100 gr tahu mengandung 68 gr kalori,
protein 7,8 gr, lemak 4,6 gr, hidrat arang 1,6 gr, kalsium 124 gr, fosfor 63 mg, besi
0,8 mg, vitamin B 0.06 mg, air 84,8 gr. Tahu diperoleh melalui proses pengumpalan
(pengendapan) protein susu kedelai, bahan yang digunakan adalah batu tahu (CaSO4),
Asam cuka (CH3COOH) dan MgSO4. Produksi tahu masih dilakukan dengan teknologi
yang sederhana, dibuat oleh pengrajin sendiri dalam skala industri rumah tangga atau
industri kecil sehingga tingkat efisiensi penggunaan air dan bahan baku kedelai
dirasakan masih rendah dan tingkat produksi limbahnya sangat tinggi (Elly, 2006).
Bioetanol dapat dibuat dari bahan yang mengandung gula sederhana, pati,
maupun bahan berserat melalui proses fermentasi. Masing-masing bahan berbeda cara
pengolahannya untuk bisa dijadikan bioetanol. Menurut Retno dan Nuri (2011), produksi
bioetanol dengan menggunakan bahan berpati harus diawali dengan proses pemecahan
pati menjadi gula sederhana atau glukosa melalui metode hidrolisis asam atau enzimatis.
Bioetanol adalah sebuah bahan bakar alternatif yang diolah dari biomassa dengan
cara fermentasi, dimana memiliki keunggulan mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18
%. Di Indonesia, bioetanol sangat potensial untuk diolah dan dikembangkan karena bahan
bakunya dapat diperbarui. Salah satu bahan yang berpotensi sebagai bahan baku etanol
adalah ampas tahu. Ampas tahu merupakan limbah yang masih mengandung karbohidrat
yang dapat dimanafaatkan menjadi bioethanol (Meirina, 2011).
Pembuatan Bioetanol
1. Proses glatinasi
Sampel ampas tahu ditambahkan dengan air, enzim α-termamyl amilase dan
dipanaskan selama 45 menit pada suhu 0-90 0C. Campuran diaduk, didinginkan
sampai suhu 75 0C dan diberi enzim glukosa amilase. Suhu dipertahankan selama
2 jam, kemudian didinginkan sampai suhu 30 0C bibit ragi/bakteri dimasukkan
untuk proses fermentasi.
Mpa selama 4 jam. Sebagai konsentrasi dari penguapan, larutan gula dengan
konsentrasi yang rendah dipisahkan ke dalam larutan gula tingkat tinggi dalam
reaktor.
3. Proses destilasi
Jumlah Rp..
DAFTAR PUSTAKA
8
Azizah, N, dkk. 2012. Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kadar Alkohol, pH,
dan Produksi Gas pada Proses Fermentasi Bioetanol dari Whey dengan
Substitusi Kulit Nenas. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol I(2) Hal. 72-73.
Jawa Tengah.
Retno, D. T dan Nuri, W. 2011. Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang. Jurusan
Teknik Kimia FTI UPN Veteran. Yogyakarta.
Syaichurrozi, Iqbal dan Rusdi. 2015. Pencernaan Campuran Limbah Vinase dan
Limbah Cair Tahu untuk Meningkatkan Produksi Biogas. Eksergi, Vol XII(2)
Hal. 24. Cilegon.
Wijayanti, Kurnia dan Sunardi. 2011. Pengolahan Ampas Tahu Menjadi Etanol
sebagai Alternatif Sumber Bahan Bakar Nabati Non-Pangan. Universtitas Negeri
Surakarta. Hal. 362. Surakarta.
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi MIS MTS N.1 MAN
PERDAMEAN RANTAUPRAPAT RANTAUPRAPAT
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk – 2003 – 2009 2009 – 2012 2012 – 2015
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian
Pengusul,
A. Identitas Diri
Anggota :
1 Nama Lengkap (dengan gelar) : Intan Ayu Rahmayani
2 Jenis Kelamin : Perempuan
3 Program Studi : Pendidikan Kimia
4 NIM : 415131017
5 Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 25 Januari 1997
6 E-mail : intanayu.rahmayani10@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP : 082272968597
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 2003 – 2009 2009 – 2012 2012 – 2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian
Pengusul,
A. Identitas Diri
Anggota
1 Nama Lengkap (dengan gelar) : Khairani Islamiyah
2 Jenis Kelamin : Perempuan
3 Program Studi : Pendidikan Kimia
4 NIM : 415131020
5 Tempat dan Tanggal Lahir : Cinta Rakyat, 18 Agustus 1997
6 E-mail : Khairani.islamiyah@yahoo.com
7 Nomor Telepon / HP : 082168194591
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SD N 107402 SMP N 3 SMA N 1
SAENTIS PERCUT SEI PERCUT SEI
TUAN TUAN
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 2003 – 2009 2009 – 2012 2012 – 2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian
Pengusul,
(Khairani Islamiyah)
12
A. Identitas Diri
Anggota
1 Nama Lengkap (dengan gelar) : Ledi Kimet Zerona
2 Jenis Kelamin : Perempuan
3 Program Studi : Pendidikan Kimia
4 NIM : 415131023
5 Tempat dan Tanggal Lahir : Sabang, 23 Desember 1997
6 E-mail : ledikimetzerona@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP : 082272746616
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SD SMP N SMA N
PURWODADI PERISAI PERISAI
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 2003 – 2009 2009 – 2012 2012 – 2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian
Pengusul,
A. Identitas Diri
Anggota
1 Nama Lengkap (dengan gelar) : Dinda Prihatini Fitri Amne
2 Jenis Kelamin : Perempuan
3 Program Studi : Pendidikan Kimia
4 NIM : 4162131007
5 Tempat dan Tanggal Lahir : Lhokseumawe, 30 Januari 1998
6 E-mail : amne_dinda@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP : 082165330311
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SD Swasta MTs.N. 2 MAN 1 Medan
Karya Bunda Medan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian
Pengusul,
1. Peralatan penunjang
3. Perjalanan
4. Lain-lain