You are on page 1of 8

Kapita Selekta

CRITICAL BOOK RIVIEW

DISUSUN :

Khairani Islamiyah (4151131020)

Ledi Kimet Zerona (4151131023)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
DAFTAR ISI

I. PENGANTAR ... ..............................................................................................

II. IDENTITAS BUKU ........................................................................................

III. RINGKASAN ISI BUKU ... .............................................................................

IV. KEUNGGULAN BUKU .................................................................................

V. KELEMAHAN BUKU ....................................................................................

VI. IMPLIKASI .....................................................................................................

VII. SIMPULAN DAN SARAN .............................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................


PENGANTAR
1. IDENTITAS BUKU I

Judul buku : KIMIA


Pengarang : A. Haris Watoni
Penerbit : Yrama Widya
Tahun terbit : 2014
Kota Terbit : Bandung
Tebal Buku : 446 Halaman
ISBN : 978-979-077-941-9

2. RINGKASAN BUKU I
Buku yang ditulis A. Haris Watoni ini tersusun dari peta konsep, kata kunci,
gambar, kegiatan siswa berupa penguatan konsep dan praktikum, contoh soal,
evaluasi, rangkuman, refleksi, glosarium, dan tes terbimbing.
Sesuai dengan silabus kurikulum 2013, buku kimia kelas xi ini terdiri dari 10
bab diantaranya: Hidrokarbon dan Minyak Bumi, Energetika, Kinetika Reaksi Kimia,
Kesetimbangan Kimia, Asam dan Basa, Garam Terhidrolisis, Larutan Penyangga,
Titrasi Asam Basa, Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, dan Sistem Koloid.
Dalam buku ini pokok materi termokimia terdapat pada bab II dengan nama
materinya yaitu Energetika. Submateri energetika dalam buku ini yaitu pengantar
mengenai perpindahan energi dan panas energi, energi, pengukran panas reaksi pada
volume atau tekanan tetap, persamaan termokimia, hemat energi, cinta lingkungan,
dan syukur kepada tuhan.
Termokimia meliputi empat konsep penting, yaitu suhu, panas, energi dalam,
dan kerja. Suhu adalah ukuran kuantitatif derajat panas suatu objek. Panas adalah
suatu bentuk perpindahan energi antara sistem dengan lingkungannya yang mengubah
suhu sistem. Untuk gas ideal, energi dalam berbanding, 70 Buku Guru Kimia untuk
SMA/MA Kelas XI lurus dengan suhu sistem: E = 32 RT. Energi dalam untuk sistem
yang lebih rumit tidak dapat diukur, tetapi perubahan energi dalam dapat ditentukan
sebagai perubahan suhu sistem. Kerja didefinisikan
sebagai hasil kali gaya yang digunakan untuk menggerakkan suatu objek
dengan jarak perpindahan objek tersebut.
Dalam teori kinetik, panas dan kerja merupakan bentuk perpindahan energi
yang melewati batas antara sistem dengan lingkungannya. Jumlah panas yang
dilepaskan atau yang diserap dalam reaksi kimia dapat diukur dengan kalorimeter.
Karena reaksi berlangsung dalam wadah tertutup dengan volume tetap, tidak ada kerja
ekspansi yang terjadi selama reaksi. Oleh karena itu, panas yang dilepaskan atau yang
diserap sama dengan perubahan energi dalam sistem selama reaksi: ΔHsistem = qv.
Kebanyakan reaksi kimia terjadi dalam wadah terbuka, di mana volume sistem
berubah tetapi tekanannya tetap. Panas reaksi pada tekanan tetap sama dengan
perubahan entalpi: ΔHsistem = qP.
Reaksi kimia yang disertai dengan pelepasan panas disebut reaksi eksotermis,
sedangkan yang disertai dengan penyerapan panas disebut reaksi endotermis.
Perubahan entalpi pada keadaan standar diukur pada tekanan 1 atm dan konsentrasi
larutan 1 M, dilambangkan dengan ΔHo.
Karena entalpi merupakan fungsi keadaan, besarnya ΔHo reaksi tidak berubah
jika reaksi dipecah-pecah menjadi rangkaian tahap-tahap reaksi yang kecil. Oleh
karena itu, data entalpi reaksi dapat dijumlahkan untuk meramalkan nilai ΔHo reaksi
yang tidak dapat dipelajari melalui percobaan.
Menurut hukum Hess, untuk persamaan reaksi yang dapat dituliskan sebagai
jumlah dari dua tahap reaksi atau lebih, perubahan entalpi keseluruhan reaksi adalah
jumlah perubahan entalpi dari setiap tahap reaksi. Perubahan entalpi tidak bergantung
pada rute yang dilalui oleh suatu reaksi, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal
dan akhir reaksi.
Perubahan entalpi pembentukan standar adalah perubahan entalpi yang
menyertai pembentukan satu mol senyawa dari unsur-unsurnya yang stabil pada
tekanan 1 atm. Menurut hukum Hess, ΔHreaksi merupakan jumlah ΔH dari semua
tahap reaksi yang terjadi. Oleh karena itu, Δho reaksi sama dengan gabungan dari
jumlah ΔHpenguraian (sama dengan –ΔHo
pembentukan) pereaksi dengan jumlah ΔH0 pembentukan produk reaksi.
Δho reaksi = ΣΔHo f produk Σ ΔHo f pereaksi
Entalpi pemutusan ikatan dapat digunakan untuk menentukan nilai ΔHo untuk
reaksi-reaksi fasa gas. Dengan mengacu pada hukum Hess, maka ΔHo reaksi sama
dengan gabungan dari jumlah ΔHo tahap pemutusan ikatan pereaksi dengan jumlah
ΔHo tahap pembentukan ikatan produk reaksi. ΔHo oreaksi = ΣEIpereaksi –
ΣEIproduk.
Energetika mempelajari perubahan energi yang terjadi dalam reaksi kimia.
Melalui pemahaman ini, kita dapat mengetahui berapa besar panas reaksi yang terjadi,
termasuk panas reaksi pembakaran bahan bakar yang digunakan oleh kendaraan
bermotor. Dengan pengetahuan ini, kita dapat menyadari pentingnya mengendalikan
penggunaan energi dalam aktivitas kehidupan sesuai dengan keperluan. Kita dapat
memilih sumber energi mana yang lebih efisien tetapi nyaman dalam penggunaannya.
Termokimia dapat digunakan untuk meramalkan reaksi-reaksi mana yang mungkin
dapat berlangsung.

3. KEUNGGULAN BUKU I
Pokok materi yang dikaji di dalam buku ini sangat bagus, karena memiliki
keterkaitan yang sangat jelas, sehingga dapat dengan mudah untuk dipahami oleh
siswa maupun guru, misalnya kajian materi termokimia dibahas terlebih dahulu apa
maksud dari energi, bagaimana perubahan energi, hal apa saja yang dapat
mempengaruhi perubahan energi, serta terakhir dibahas energi ikat senyawa yang di
jelaskan dalam hukum Hess, dimana energi yang di yang butuhkan tidak selalu sama
secara praktek dan teori. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam
setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.
Dalam hal cakupan materi dibuat lebih lengkap sesuai dengan Kompetensi
Dasar, urutan sub pokok bahasannya disusun sesuai dengan Kompetensi Dasar,
penjelasan tentang contoh-contoh soal sudah baik, namun penambahan kegiatan
pembelajaran sangat diperlukan dalam bentuk contoh percobaan ilmiah termokimia,
latihan soal mandiri ataupun kelompok dalam bentuk essay ataupun pilihan berganda.
Sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Bahasa yang digunakan di dalam penyajian materi termokimia buku ini sudah
sesuai dengan EYD, dan sangat komunikatif, sehingga diperkirakan akan dapat
dengan mudah untuk dipahami oleh siswa dalam belajar.
Penyajian yang digunakan dalam buku ini sudah sistematis sesuai dengan
tuntutan kompetensi kurikulum 2013, dan pengambilan contoh dalam pemahaman
terkait materi juga sangat mendukung siswa untuk mengaplikasikan serta
mengevaluasikan di lingkungan sekitar siswa.

4. KELEMAHAN BUKU I
Definisi yang berdeda tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 11 Tahun 2005 yang menjelaskan bahwa buku teks (buku pelajaran)
adalah pedoman belajar yang harus menarik minat baca dari pembaca jadi lebih baik .
Buku ini masih kurang memuat materi pembelajaran yang dapat meningkatkan
keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan
kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Selanjutnya
beberapa terminologi digunakan pada penyusunan bahan ajar untuk pendidikan dasar
dan menengah. Sebagai bahan ajar, buku ajar dan atau buku teks hendaknya dapat
menimbulkan minat baca, ditulis dan dirancang berdasar “kebutuhan” peserta didik,
merujuk pada kompetensi yang harus dicapai, disusun untuk proses instruksional dan
memiliki mekanisme mengumpulkan umpan balik dari peserta didik. Ini berarti
bahwa peserta didik dapat menggunakan bahan ajar secara mandiri, kapan saja dan
dimana saja. Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing
sesuai dengan urutan yang dipilih sendiri. Secara umum dapat dikatan bahwa buku
ajar hendaknya dapat mengembangkan potensi peserta didik menjadi pembelajar
mandiri.

5. IMPLIKASI
Impikasi dari menganalisis buku I dan buku II dalam mendukung pembelajaran IPA
dengan pendekatan saintifik, yaitu:
a. Dengan mengikuti tuntutan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik di
buku, kami perkirakan siswa masih belum dapat berlatih melaksanakan tahapan
saintific dengan benar. Hal ini karena kegiatan mengamati, menanya,
mengumpukan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan di buku ini belum
memenuhi indikator capaian yang sesuai dengan silabus.
6. SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang didapat dari menganalisis kedua buku tersebut ialah kesitan
mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan
temuan sudah terdapat dari kedua buku. Namun kegiatan tersebut belum memenuhi
seluruh indikator kegitan tersebut. Tidak ada rangkaian kegiatan dibuku yang secara
utuh menerapkan tahapan pembelejaran dengan pendekatan saintifik. Kegiatan dibuku
mengarahkan siswa untuk melakukan kegitan0kegiatan yang merupakan tahapan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik secara parsial.

Saran, agar pemerintah perlu meninjau kembali setiap kegiatan yang ada di buku
sehingga benar-benar mencerminkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Kurikulum 2013 saat ini sedang dalam massa perbaikan, maka kesempatan ini
merupakan kesempatan yang bagus bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Watomi, Haris A. (2014). KIMIA. Bandung. Yrama Widya.

You might also like