Professional Documents
Culture Documents
akibat dari iskemi miokard akut yang terjadi terdapat lebih dari dua belas juta jiwa
oleh otot jantung. Hal ini mencakup tahunnya disebabkan oleh penyakit arteri
elevasi, infark miokard tanpa ST-segmen 2008, sebanyak 195.450 individu dirawat
elevasi dan unstable angina. [1] dengan diagnosa Infark Miokard Akut (IMA)
dan penyakit jantung iskemik lainnya dan perubahan profil pasien beresiko dan
terjadi 94.912 kematian. peningkatan dari tatalaksana intervensi dan
farmakologi.
Penurunan yang konstan dan
progresif pada mortalitas dari IMA telah Penelitian yang menganalisis insiden,
diamati lebih dari empat dekade lalu, dari evolusi, dan mortalitas IMA masih jarang di
30% hingga sekitar 15% [3,4]. Di awal tahun Brazil. Faktor resiko yang bertanggung
80an, usaha-usaha penting telah jawab atas progresi dari atherosklerosis atau
dikembangkan agar dapat membatasi luas oleh presipitasi sangat penting pada
dari IMA, dengan dikenalkannya beta bloker kelompok pasien ini [5]. Dalam prespektif
dan fibrinolitik [5]. Penggunaan secara luas ini, penelitian sekarang bertujuan untuk
dari asam asetilsalisilat dan perkembangan mengevaluasi dari faktor utama dari resiko
dari Percutaneous Transluminal Coronary SKA, komplikasi umum, dan evaluasi dari
Angioplasty (PTCA) secara keseluruhan, intervensi langsung pada mortalitas.
berkontribusi pada pengurangan dari laju
Metode
mortalitas jangka pendek , ke 6,5% [6].
Desain dan tata cara
Penyakit kardiovaskular merupakan
kondisi paling lazim pada wanita, penyebab Penelitian dilaksanakan di Brasilia,
utama dari kematian terbanyak di duniam dan ibukota Brazil, di Intensive Care Unit(ICU)
masih meningkat dewasa ini. Beberapa RS Santa Lucia, institusi swasta di Brasilia-
penelitian menyatakan perbedaan penting DF, Brazil. Penekitian ini merupakan studi
jenis kelamin pada penyakit kardiovaskular. prospektif, dimana data diambil dari rekam
Pria dan wanita dapat memiliki patologi dan medik pasien yang dirawat karena SKA di
patofisiologi penyakit yang berbeda, yang ICU RS Santa Lucia dari Oktober 2003
Semua 1.005 pasien dianalisa dari signifikan dari mortalitas antara jenis
database. Admisi selama periode penelitian kelamin (Figure 2). Prevalensi dari faktor
terlihat pada Figure 1 dan juga perbandingan resiko mortalitas per jenis kelamin dapat
(67,66%) pria. Usia rata-rata 62,20 ± 12,23 Laju mortalitas dari IMA pada wanita
tahun, untuk pria 62,82 ± 12,431, wanita (12,0%) hampir dua kali dibandingkan pria
67,77 ± 12,657. Terdapat infark sebelumnya
(7,1%), korelasi bivariat telah menunjukkan
secara statistik bermakna (p= 0,078).
Prevalensi dari gejala pada mortalitas per
jenis kelamin dapat diamati pada Table 4.
Pada model regresi logistik hubungan antara
jenis kelamin dan kematian telah berubah
pada wanita dengan usia (p=0,013) dan ada
tidaknya riwayat keluarga (p=0,018), pada
pria dengan usia (p= 0,017). Kovariat lainnya
menunjukkan tidak ada hubungan statistik
bermakna antara mortalitas dan jenis
kelamin. Hal ini juga diamati pada garis
perkiraan tren, diperkirakan bahwa kematian
pria melebihi wanita di tahun-tahun
selanjutnya.
Diskusi menyimpulkan atas perbedaan alasan ini,
tetapi hal itu dapat terkait akan perbedaan
Penelitian ini mengevaluasi
persepsi nyeri, usia yang lebih tua, atau
perbedaan antara jenis kelamin pada SKA.
komorbiditas lainnya.
Pada dasarnya, lebih banyak pria terlibat
dalam penelitian dengan IMA, karenanya Ketika kami mengevaluasi faktir
pada beberapa penelitian tidak menunjukkan resiko saat admisi, hipertensi, diabetes,
perbedaan antara jenis kelamin. [10,11]. dislipidemia, penyakit arteri perifer, penyakit
Penelitian kami terdiri dari 325 (32,33%), ginjal kronik dan gangguan jatup, hal tersebut
dengan sampel ini kami dapat menemukan menunjukkan perbedaan siknifikan.
beberapa karakteristik dengan perbedaan
Menurrut penelitian dari GUSTO IIb
siknifikan.
(Global Use of Strategies to Open Occluded
Usia rata-rata 62,20 ± 12,23 tahun, Coronary Arteries in Acute Coronary
untuk pria 62,82 ± 12,431, wanita 67,77 ± Syndromes) [18] dan TIMI IIIB
12,657. Usia itu berkontribusi pada temuan di (Thrombolysis in Myocardial Infarction)
literatur yang menunjukkan bahwa wanita [19], wanita datang lebih sering dengan
mengalami peristiwa kardiak pertama unstable angina dan NonST-Elevation
umumnya 6 hingga 10 tahun lebih kambat Myocardial Infarction (NSTEMI), sedangkan
dari pria [12,13]. Beberapa penelitian pria IMA dengan ST elevasion (STEMI).
mengungkapkan hipotesis bahwa estrogen Tipe dari peritiwa iskemi menunjukkan
memiliki peran sebagai faktor protektif untuk perbedaan spesifik jenis kelamin, kami
penyalit kardiovaskular [14-16]. menemukan bahwa pria biasanya lebih sering
STEMI dari pada wanita [20].
Analisa data untuk prevalensi gejala
saat admisi, kami menemukan nilai yang Salah satu dari fokus utama
bermakna untuk pucat (p= 0,015) dan penelitianini adalah walaupun insiden tinggi
mual/muntah (p<0,001), gejala lainnya tidak SKA terdapat pada pria, mortalitas pada
menunjukkan makna spesifik. Hasil ini wanita lebih umum. Dari sampel kami, dari
menyokong bahwa gejala pada wanita 87 subjek meninggal, 39 diantaranya wanita.
biasanya tidak spesifik yang dapat menjadi Analisa dari subjek yang meninggal ini, kami
alasan bagi wanita terlambat mendapatkan dapat melihat prevalensi dari faktor resiko.
pertolongan ahli [17]. Kami tidak dapat Kami menemukan perbedaan siknifikan pada
hipertensi dan dislipidemia, hal ini tidak tidak mengevaluasi faktor resiko lain IMA
dapat o kesimpulan tapi dapat mengarahkan sepertu stress psikososial.
kita untuk berpikir bahwa prevalensi pada
Kesimpulan
wanita lebih berpengaruh kepada kematian.
Mengingat prevalensi dari gejala pada pasien Penelitian ini menyajikan data
menunjukkan statistik bermakna, yang dapat perbedaan antar jenis kelamin. Mortalitas
memperkuat hipotesis bahwa gejala tidak lebih tinggi pada wanita dari pria setelah
spesifik pada wanita [17]. episode dari SKA dan faktor resiko seperti
usia dan riwayat keluarga adalah hal yang
Analasis regresi logistik untuk jenis
penting dikarenakan kehadirannya memiliki
kelamin, kami mengidentifikasi bahwa umur
pengaruhpada setiap kasus mortalitas [7].
dan terdapatnya riwayat keluarga, bagi
Alasan atas perbedaan ini pada wanita
wanita, merupakan faktor resiko independen
adalahevaluasi dan pencegahan penyakit
yang merupakan kejadian buruk dan
kardiovaskular tidak begitu dijelaskan. Kami
memiliki korelasi positif dengan mortalitas
bertujuan untuk menunjukan arah baru dan
IMA. Bagaimanapun, pada pria, kami
menguatkan lainnya agar berkolaborasi
mengidentifikasi bahwa hanya umur sebagai
dengan investigasi masa depan pada masalah
faktor resiko independen yang merupakan
penting ini.
kejadian buruk dan memiliki korelasi positif
dengan mortalitas IMA. Referensi
Penelitian inj memiliki beberapa 2. Roger VL, Go AS, Lloyd-Jones DM, Benjamin
EJ, Berry JD, et al. (2012) Heart disease and stroke
keterbatasan, kami tidak menyesuaikan statistics--2012 update: a report from the American
Heart Association. Circulation 125: e2-2e220.
antara umur dan keparahan dari penyakit,
3.
selain itu beberapa penelitian menunjukkan http://www2.datasus.gov.br/DATASUS/index.php?ar
ea=0203
melakukan hal demikian banyak dari
4. Tunstall-Pedoe H, Kuulasmaa K, Mähönen M,
perbedaan akan hilang [21-23]. Kemudian, Tolonen H, Ruokokoski E, et al. (1999) Contribution
of trends in survival and coronary-event rates to
beberapa data seperti komorbid dan umur changes in coronary heart disease mortality: 10-year
results from 37 WHO MONICA project populations.
merupakan laporan dari pasien. Kami juga Monitoring trends and determinants in cardiovascular
disease. Lancet 353: 1547-1557.
5. Julian DG (1987) The history of coronary care American College of Emergency Physicians, the
units. Br Heart J 57: 497-502. Society for Cardiovascular Angiography and
Interventions, and the Society of Thoracic Surgeons:
6. Braunwald E (1998) Evolution of the management endorsed by the American Association of
of acute myocardial infarction: a 20th century saga. Cardiovascular and Pulmonary Rehabilitation and the
Lancet 352: 1771-1774. Society for Academic Emergency Medicine.
7. Araujo LF, de Matos Soeiro A, Fernandes JL, Circulation 116: e148-304.
Pesaro AE, Serrano CV Jr (2006) Coronary artery 16. Klouche M (2006) Estrogens in human vascular
disease in women: a review on prevention, diseases. Ann N Y AcadSci 1089: 431-443.
pathophysiology, diagnosis, and treatment. Vasc
Health Risk Manag 2: 465-475. 17. Tunstall-Pedoe H, Morrison C, Woodward M,
Fitzpatrick B, Watt G (1996) Sex differences in
8. Rosamond WD, Chambless LE, Folsom AR, myocardial infarction and coronary deaths in the
Cooper LS, Conwill DE, et al. (1998) Trends in the Scottish MONICA population of Glasgow 1985 to
incidence of myocardial infarction and in mortality 1991. Presentation, diagnosis, treatment, and 28-day
due to coronary heart disease, 1987 to 1994. N Engl J case fatality of 3991 events in men and 1551 events
Med 339: 861-867. in women. Circulation 93: 1981-1992.
9. Tavazzi L (1999) Clinical epidemiology of acute 18. Hochman JS, Tamis JE, Thompson TD, Weaver
myocardial infarction. Am Heart J 138: S48-54. WD, White HD, et al. (1999) Sex, clinical
10. Lee PY, Alexander KP, Hammill BG, Pasquali presentation, and outcome in patients with acute
SK, Peterson ED (2001) Representation of elderly coronary syndromes. Global Use of Strategies to
persons and women in published randomized trials of Open Occluded Coronary Arteries in Acute Coronary
acute coronary syndromes. JAMA 286: 708-713. Syndromes IIb Investigators. N Engl J Med 341: 226-
232.
11. Stone PH, Thompson B, Anderson HV,
Kronenberg MW, Gibson RS, et al. (1996) Influence 19. Hochman JS, McCabe CH, Stone PH, Becker RC,
of race, sex, and age on management of unstable Cannon CP, et al. (1997) Outcome and profile of
angina and non-Q-wave myocardial infarction: The women and men presenting with acute coronary
TIMI III registry. JAMA 275: 1104-1112. syndromes: a report from TIMI IIIB. TIMI
Investigators. Thrombolysis in Myocardial Infarction.
12. Vaccarino V, Krumholz HM, Berkman LF, J Am CollCardiol 30: 141-148.
Horwitz RI (1995) Sex differences in mortality after
myocardial infarction. Is there evidence for an 20. Hasdai D, Porter A, Rosengren A, Behar S,
increased risk for women? Circulation 91: 1861- Boyko V, et al. (2003) Effect of gender on outcomes
1871. of acute coronary syndromes. Am J Cardiol 91: 1466-
1469, A6.
13. Eaker ED, Chesebro JH, Sacks FM, Wenger NK,
Whisnant JP, et al. (1993) Cardiovascular disease in 21. Mahon NG, McKenna CJ, Codd MB, O’Rorke C,
women. Circulation 88: 1999-2009. McCann HA, et al. (2000) Gender differences in the
management and outcome of acute myocardial
14. Rosano GM, Vitale C, Marazzi G, Volterrani M infarction in unselected patients in the thrombolytic
(2007) Menopause and cardiovascular disease: the era. Am J Cardiol 85: 921-926.
evidence. Climacteric 10 Suppl 1: 19-24.
22. Gottlieb S, Harpaz D, Shotan A, Boyko V, Leor
15. Anderson JL, Adams CD, Antman EM, Bridges J, et al. (2000) Sex differences in management and
CR, Califf RM, et al. (2007) ACC/AHA 2007 outcome after acute myocardial infarction in the
guidelines for the management of patients with 1990s: a prospective observational community-based
unstable angina/non ST-elevation myocardial study. Israeli Thrombolytic Survey Group.
infarction: a report of the American College of Circulation 102: 2484-2490.
Cardiology/American Heart Association Task Force
on Practice Guidelines (Writing Committee to Revise 23. Alfredsson J, Stenestrand U, Wallentin L, Swahn
the 2002 Guidelines for the Management of Patients E (2007) Gender differences in management and
With Unstable Angina/Non ST-Elevation Myocardial outcome in non-ST-elevation acute coronary
Infarction): developed in collaboration with the syndrome. Heart 93: 1357-136