You are on page 1of 3

QUIZ ENERGI LINGKUNGAN DAN EKONOMI

Oleh :

KESNI SAVITRI
1710246298

PROGRAM MAGISTER TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2017
Diketahui :
1. Daerah termasuk kawasan Gambut (80% ditutupi lapisan gambut)
2. Tanaman yang cocok untuk ditanami dilahan gambut adalah tanaman yang ramah
gambut seperti, sagu, kelapa, nipah dan lainnya.
3. Limbah industri sagu dan kelapa melimpah.
4. Diperlukan pihak ketiga untuk memanfaatkan biomassa sebagai sumber energi ramah
lingkungan.

Pertanyaan :
1. Bisnis apakah yang menguntungkan secara ekonomi bagi masyarakat dan pengusaha?
Dengan diketahui data bentuk energi biomassa seperti tabel dibawah ini :
Tabel 1 Data bentuk energi biomassa
NO BENTUK jmlah bahan Yield produk Harga/kg production
ENERGI baku (ton) cost
BIOMASA
1 wood pellet 100000 0,8 Rp 1.400,- 30%
2 bricket arang 100000 0,7 Rp 2.000,- 50%
3 Biofuel 100000 0,4 (produk utama) Rp 5.000,- 65%
0,3 (by product Rp 2.500,- 0%

A. Bentuk energi biomassa


Hasil Analisa keuntungan secara ekonomi seperti terlihat pada tabel 2.

Tabel 2 Analisa Profit Energi Biomass


jmlah yield
BENTUK
bahan produk harga
NO ENERGI harga/ton hasil jual/tahun production cost laba/tahun
baku (ton/ta /kg
BIOMASA
(ton) hun)
1 wood pellet 100000 80000 1400 Rp 1.400.000 Rp 112.000.000.000 30% Rp33.600.000.000 Rp 78.400.000.000
2 bricket arang 100000 70000 2000 Rp 2.000.000 Rp 140.000.000.000 50% Rp70.000.000.000 Rp 70.000.000.000
40000 5000 Rp 5.000.000 Rp 200.000.000.000 65% Rp130.000.000.000 Rp 70.000.000.000
3 Biofuel 100000
30000 2500 Rp 2.500.000 Rp 75.000.000.000 0% Rp - Rp 75.000.000.000

(a) Wood pellet


Pemanfaatan Biomassa menjadi Wood pellet secara ekonomi cukup
menguntungkan yaitu menghasilkan keuntungan sebesar Rp 78.400.000.000,-. Walaupun
wood pellet menghasilkan yield produk yang besar (0,8) dan termasuk low cost
production, tetapi harga jual masih rendah. Serta biaya transportasi untuk pengangkutan
produk perlu diperhitungkan.

(b) Bricket arang


Pemanfaatan Biomassa menjadi Bricket arang menghasilkan keuntungan yang
terendah dibandingkan dengan wood pellet dan biofuel yaitu sebesar Rp.
70.000.000.000,-. Meskipun menghasilkan yield produk yang tinggi namun harga jual
masih rendah dan biaya produksi bricket arang tinggi. Selain itu pemanfaatan bricket
arang belum bisa dikatagorikan sebagai bahan bakar ramah lingkungan karena dalam
penggunaannya masih memiliki dampak terhadap lingkungan. Salah satu dampaknya
adalah polusi udara karena masih menyumbang emisi CO2 walaupun tidak sebesar
batubara.

(c) Biofuel/bioetanol
Pemanfaatan biomassa menjadi biofuel menjanjikan keuntungan yang paling
besar karena produk samping (sebagai pupuk) masih bernilai ekonomis yaitu
sebesar Rp. 145.000.000.000,-. Biofuel/bioetanol termasuk dalam sumber energi ramah
lingkungan dan dianggap lebih ramah lingkungan karena CO2 yang dihasilkan oleh
hasil buangan mesin akan diserap oleh tanaman, selanjutnya tanaman tersebut digunakan
sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar mesin, dan seterusnya sehingga tidak
terjadi akumulasi karbon di atmosfer seperti yang ditimbulkan oleh penggunaan
minyak bumi sebagai bahan bakar. Keunggulan lainnya adalah bioetanol mempunyai
angka oktan tinggi 135.
Limbah industri kelapa berpotensi menghasilkan biodiesel dan sagu berpotensi
untuk menghasilkan produk bioetanol. Walaupun limbah industri sawit juga
menyumbang biomassa melimpah, namun kebun sawit memberikan ancaman serius
terhadap rusaknya lahan gambut, kurangnya keanekaragaman hayati (karena hutan
dijadikan lahan sawit), pencemaran tanah dan sungai akibat pestisida dan pupuk kimia,
erosi tanah, Emisi CO2 yang tinggi akibat terbakarnya lahan gambut dan berakibat
terhadap perubahan iklim. Sehingga selain mengembangkan sumber energi alternatif,
juga perlu pengembangan dibidang pangan, sumber minyak goreng alternatif. Hal ini
untuk mengurangi kebergantungan kebutuhan akan tanaman sawit yang berpotensi
merusak lahan gambut.

2. Peluang Pasar
Penggunaan biofuel lebih disarankan untuk penggunaan local dan kurang dari
20% untuk kebutuhan manca negara, dikarenakan pemenuhan energi local masih kurang
termenuhi.

You might also like