Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang
mengalamí gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat
melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu
(Nursalam, 2008).
yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri. Dalam
Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam
diri dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan
integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen sistem.Tekanan
memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan bagi diri
sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi salah satu
kebutuhan perawatan diri pasien untuk mencapai kemandirian dan kesehatan yang
optimal. Salah satu teori orem ialah self care deficit, Inti dari teori ini
tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan
Iobilisasi didefinisikan secara luas sebagai tingkat aktivitas yang kurang dari
menikmati kehidupan. Ada beberapa pasien yang harus tinggal di tempat tidur
untuk periode waktu lama. Imobilisasi yang lama berdampak negatif yaitu
Keampuan pasien dan tujuan pengobatan harus tetap diingat apabila tingkat
aktivitas dari setiap pasien sudah terbentuk. Oleh sebab itu perawat harus
menemukan cara untuk meningkatkan aktivitas yang tepat untuk pasien, sehingga
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Kurang perawatan diri
untuk dirinya. Melihat hal itu personal hygiene diartikan sebagai hygiene
kebersihan tubuh, meliputi membasuh, mandi, merawat rambut, kuku, gigi, gusi
dan membersihkan daerah genital. Jika seseorang sakit, biasanya masalah
Kepuasan berkaitan dengan kesembuhan pasien dari sakit atau luka. Hal ini
berkaitan pula dengan sasaran dan hasil pelayanan. Kepuasan pasien dalam
menilai mutu atau pelayanan yang baik, dan merupakan pengukuran penting yang
mendasar bagi mutu pelayanan. Hal ini karena memberikan informasi terhadap
suksesnya pemberi pelayanan bermutu dengan nilai dan harapan pasien yang
kinerja (atau hasil) yang dia rasakan dibanding dengan harapannya. Pendapat lain
dari Endang (dalam Mamik; 2010) bahwa kepuasan pasien merupakan evaluasi
atau penilaian setelah memakai suatu pelayanan, bahwa pelayanan yang dipilh
setidak-tidaknya memenuhi atau melebihi harapan. Karena itu pasien tidak akan
Pasien akan merasa puas jika persepsinya sama atau lebih dari yang diharapkan.
kepuasaan erat hubungannya dengan mutu produk (barang atau jasa). Pengukuran
aspek mutu bermanfaat bagi pemimpin, agar pemimpin rumah sakit dapat
Tabel 1.1
Jenis penyakit klien yang mengalami imobilisasi di ruang seruni dari
bulan November 2015 sampai dengan bulan April 2016
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Sukabumi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran penerapan personal hygiene oleh perawat dengan
SH Kota Sukabumi.
SH Kota Sukabumi
D. Manfaat Penelitian.
2. Bagi Institusi
imobilisasi
3. Bagi Penulis
mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari terkait dengan penelitian serta dapat
E. Kerangka Penelitian
2010).
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri
untuk dirinya Menurut Poter. Perry (2005), (dalam Tarwoto dan Wartonah 2006 ).
tindakan personal
hygiene (oleh
perawat
F. Hipotesis
(Notoadmodjo, 2010).
hygiene oleh perawat dengan tingkat kepuasan pasien imobilisasi di Seruni RSUD
Sukabumi..
Sukabumi.