Professional Documents
Culture Documents
Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN) adalah suatu sistem penyelenggaraan pengelolaan
Informasi Geospasial (IG) secara bersama, tertib, terukur, terintegrasi dan berkesinambungan
serta berdayaguna. Sesuai Peraturan Presiden No 27 tahun 2014 tentang JIGN, pelaksana JIGN
adalah Simpul Jaringan pemerintah baik di Kementerian, Lembaga, Kepolisian Republik Indonesia
(POLRI) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten
dan Kota (K/L/P).
Penganugerahan penghargaan simpul jaringan merupakan bentuk apresiasi BIG kepada simpul-
simpul jaringan dengan tujuan untuk memotivasi, menginspirasi, memperkuat dan membangun
semangat K/L/P dalam membangun pilar-pilar simpul jaringannya agar terus terbina secara
berkelanjutan menuju Simpul Jaringan yang aktif dan operasional. Di samping itu, kegiatan ini
juga merupakan wujud dukungan BIG dalam implementasi Peraturan Presiden No 9 Tahun 2016
tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (One Map Policy) pada Tingkat Ketelitian
Peta Skala 1 : 50.000yang tercantum dalam pasal 6 ayat (1) butir e yaitu menyusun mekanisme
berbagi data (data sharing) Informasi Geospasial Tematik (IGT) melalui Jaringan Informasi
Geospasial Nasional.
Buku pedoman ini disusun dengan harapan dapat menjadi acuan dalam melakukan penilaian
Penghargaan Simpul Jaringan tahun 2016 secara transparan, kredibel dan dapat
dipertanggungjawabkan. Semoga pedoman ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam seluruh
rangkaian penilaian ataupun pemberian Penghargaan Simpul Jaringan tahun 2016.
Adi Rusmanto
Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial
Badan Informasi Geospasial
TIM PENYUSUN
PENGARAH
Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial
PENYUSUN
Suprajaka
Khafid
Andi Rinaldi
Sugeng Prijadi
Heri Sutanta
Trias Aditya
Bevaola Kusumasari
Dudung Muhally Hakim
Bebas Purnawan
Yenny Elfrida Hutasoit
Mahardhika Ega Nugrahaeni
DESAIN/ARTISTIK
Yenny Elfrida Hutasoit
A. Latar Belakang
Pembuatan dan penyediaan informasi spasial dalam bentuk digital di Indonesia sudah
berlangsung sekitar 35 tahun. Inisiatif ini dimulai oleh lembaga pemerintah tingkat pusat, dan
kemudian diikuti oleh pemerintah daerah. Namun demikian, masih dirasakan adanya berbagai
kendala, seperti visibilitas dan aksesibilitas yang rendah. Keberadaan data spasial yang sudah
dibuat tidak selalu diketahui, sedangkan data spasial yang keberadaannya diketahui belum
tentu dapat diakses dengan mudah oleh calon penggunanya.
Infrastruktur Data Spasial (IDS) dibuat untuk memfasilitasi tukar guna dan berbagi pakai data
spasial yang ada. Manfaat yang dapat diperoleh, di antaranya adalah meningkatkan visibilitas
dan aksesibilitas data, serta mengurangi duplikasi pembuatannya. Selain itu, IDS bermanfaat
untuk meningkatkan nilai guna data spasial yang sudah ada. Di tingkat pusat, pembangunan
IDS sudah mulai berjalan sejak 1993, yang disusul oleh pemerintah daerah tidak lama
kemudian. Namun demikian, pembangunan yang intensif baru dimulai sejak 2011, yaitu sejak
berlakunya Undang-undang Informasi Geospasial (UU 4/2011). Geoportal nasional (Ina-
Geoportal) sebagai antarmuka IDS nasional diluncurkan pada akhir 2011.
Upaya untuk pembangunan IDS di Indonesia dimulai dengan adanya inisiatif Pertemuan
Tahunan Nasional SIGNas (Sistem Informasi Geografis Nasional) tahun 1991. Inisiatif ini
berganti nama menjadi IDSN (Infrastruktur Data Spasial Nasional) pada tahun 1999 dan
kemudian berubah lagi menjadi IIG (Infrastruktur Informasi Geospasial) pada tahun 2011
yang berlandaskan 5 pilar yaitu Peraturan Perundangan, Kelembagaan, Standar, Teknologi
dan Sumber Daya Manusia.
Perkembangan di daerah tidak sepesat di tingkat nasional. Kendala yang ditemui misalnya
adalah ketersediaan staf yang mampu mengelelola IDS, kurangnya fasilitas perangkat keras
dan jaringan internet maupun intranet, serta minimnya alokasi pembiayaan yang memadai
dan berkelanjutan dan kurangnya komitmen para pengambil keputusan. Di sisi lain,
pembinaan dari pemerintah pusat, dalam hal ini Badan Informasi Geospasial belum optimal.
Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya informasi mengenai kondisi pembangunan
IDS di daerah. Akibatnya, pembinaan belum sepenuhnya didasarkan pada daerah yang lebih
membutuhkan atau jenis bantuan yang dibutuhkan daerah.
Berlatar belakang kendala tersebut, Badan Informasi Geospasial bekerja sama dengan Pusat
Pengembangan Infrastruktur Data Spasial Universitas Gadjah Mada (PPIDS UGM) melakukan
penilaian terhadap indeks kinerja IDS di Kementerian Lembaga/Pemerintah Daerah, hal ini
penting mengingat keputusan pemerintah diharapkan memiliki komponen spasial, sehingga
perlu adanya infrastruktur yang memfasilitasi penyediaan informasi geospasial yang mutakhir,
visible, dan accessible oleh pengguna lainnya.
Buku Pedoman ini bertujuan agar kegiatan penilaian kinerja simpul jaringan dapat
dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel.
C. Ruang Lingkup
ii) Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi,
letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas
permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.
iii) Data Geospasial yang yang selanjutnya disingkat DG adalah data tentang lokasi
geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan
manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi.
iv) Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG adalah DG yang sudah diolah
sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan
keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian.
vi) Jaringan Informasi Geospasial Nasional yang selanjutnya disebut Jaringan IGN adalah
suatu sistem penyelenggaraan pengelolaan Informasi Geospasial secara bersama,
tertib, terukur, terintegrasi dan berkesinambungan serta berdayaguna.
ix) Metadata adalah data yang menjelaskan riwayat dan karakterisik DG dan IG.
xi) Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
xii) Unit Penyebarluasan adalah unit kerja yang melaksanakan penyimpanan, pengamanan
dan penyebarluasan Data Geospasial dan Informasi Geospasial.
xiii) Penghargaan Simpul Jaringan adalah penghargaan yang diberikan kepada Simpul
Jaringan atas kinerjanya dalam membangun dan mengembangkan simpul jaringannya
menjadi aktif dan operasional.
xiv) Kuesioner adalah alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis,
bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara
pribadi atau melalui pos; daftar pertanyaan.
xv) Juri adalah orang (panitia) yang menilai dan memutuskan peringkat (dalam perlombaan,
sayembara, dan sebagainya).
xvi) Ahli/Pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang ilmu tertentu.
xvii) Sekretariat adalah bagian organisasi yang menangani pekerjaan dan urusan yang
menjadi tugas sekretaris, dalam kegiatan ini sekeratriat yang dimaksud adalah Pusat
SKIG dan menangani hal yang menyangkut kesekretariatan.
xviii) Jaringan Informasi Geospasial Pusat adalah suatu sistem penyelenggaraan pengelolaan
Informasi Geospasial secara bersama, tertib, terukur, terintegrasi dan
berkesinambungan serta berdayaguna yang meliputi lembaga tinggi negara, instansi
pemerintah, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
A. Jenis Penghargaan
Jenis penghargaan dibagi menjadi 2 kategori yaitu penghargaan tingkat K/L dan tingkat
Pemerintah Daerah. Berikut penjelasannya :
2. Tingkat Kota
Penghargaan diberikan kepada 3 (tiga) Pemerintah Kota terbaik yang berhasil
menerapkan lima (5) pilar Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN) dalam
pengembangan simpul jaringan.
3. Tingkat Kabupaten
Penghargaan diberikan kepada 3 (tiga) Pemerintah Kabupaten terbaik yang berhasil
menerapkan lima (5) pilar Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN) dalam
pengembangan simpul jaringan.
Kriteria penilaian oleh Tim Penilai meliputi keseluruhan komponen yang terdapat dalam pilar
Jaringan Informasi Geospasial Nasional dalam proses penyelenggaraan pembangunan simpul
jaringan. Kriteria penilaian penghargaan simpul jaringan dibagi menjadi dua bagian yaitu
kriteria penilaian untuk tingkat K/L dan kriteria penilaian untuk tingkat Pemda
(Prov/Kabupaten/Kota)
Penilaian tahap 1
Penilaian tahap 1 dilaksanakan terhadap dokumen kuesioner Pemerintah Daerah dan
Kementerian/Lembaga oleh Tim Juri. Penilaian dilakukan berdasarkan sembilan (9) parameter
dan tiga puluh lima (35) indikator yang telah ditetapkan. Penilaian terhadap dokumen
kuesioner pada tahap 1 ini memiliki bobot nilai 60% dari seluruh penilaian. Hasil penilaian
tahap 1 digunakan untuk menentukan Pemerintah Daerah dan Kementerian/Lembaga yang
masuk proses penilaian tahap berikutnya. Proses penilaian tahap 1 menghasilkan 6 nominasi
untuk setiap kategori.
Penilaian tahap 2
Penilaian tahap 2 dilaksanakan melalui evaluasi operasionalisasi simpul jaringan secara online
terhadap Pemerintah Daerah dan Kementerian/Lembaga oleh Tim Juri. Penilaian dilakukan
berdasarkan tiga (3) parameter dan enam belas (16) indikator yang telah ditetapkan.
Penilaian evaluasi operasionalisasi simpul jaringan secara online pada tahap 2 ini memiliki
bobot nilai 15% dari seluruh penilaian. Hasil penilaian tahap 2 akan digunakan untuk
menentukan Pemerintah Daerah dan Kementerian/Lembaga yang masuk proses penilaian
tahap berikutnya. Proses penilaian tahap 2 menghasilkan 3 nominasi untuk setiap kategori.
Penilaian tahap 3
Penilaian tahap 3 dilaksanakan melalui evaluasi operasionalisasi simpul jaringan secara
langsung terhadap 3 Pemerintah Daerah dan Kementerian/Lembaga terbaik oleh Tim Juri.
Penilaian dilaksanakan berdasarkan verifikasi data/informasi oleh Tim Juri di lapangan.
Penilaian evaluasi operasionalisasi simpul jaringan secara langsung pada tahap 3 ini memiliki
bobot nilai 25% dari seluruh penilaian. Hasil penilaian tahap 3 akan digunakan untuk
menentukan peringkat terbaik Pemerintah Daerah dan Kementerian/Lembaga untuk setiap
kategori.
Kebijakan
a. Roadmap pengelolaan data dan informasi geospasial
PEDOMAN PENILAIAN INDEKS KINERJA SIMPUL JARINGAN
BAGI INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 12
b. SOP pengelolaan data dan informasi geospasial
c. RPJMD mencantumkan kegiatan pengelolaan data dan informasi geospasial
d. Persentase anggaran geospasial dalam APBD
Kelembagaan
a. Kelembagaan simpul jaringan telah dibentuk
b. Forum data telah dilaksanakan
c. SKPD yang terlibat dalam simpul jaringan
d. Memiliki kerja sama resmi dengan BIG/PPIDS
2) Teknologi
Komponen ini berkaitan dengan teknologi yang digunakan dalam membangun simpul
jaringan. Komponen ini mempunyai bobot penilaian sebesar 25%.
Perangkat lunak
a. Perangkat lunak open source dan/atau berbayar (lisensi)
b. Geoportal beroperasi
PEDOMAN PENILAIAN INDEKS KINERJA SIMPUL JARINGAN
BAGI INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 13
c. Jumlah layanan (servis) yang diberikan oleh geoportal
d. WebGIS beroperasi
e. Jumlah tema peta yang disajikan dalam webGIS
Kebijakan
a. Roadmap pengelolaan data dan informasi geospasial
b. SOP pengelolaan data dan informasi geospasial
c. RKAKL mencantumkan kegiatan pengelolaan data dan informasi geospasial
Kelembagaan
a. Kelembagaan Simpul Jaringan telah dibentuk
b. Forum data telah dilaksanakan
PEDOMAN PENILAIAN INDEKS KINERJA SIMPUL JARINGAN
BAGI INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 14
c. Direktorat/Pusat yang terlibat dalam simpul jaringan
d. Memiliki kerja sama resmi dengan BIG/PPIDS
3) Teknologi
Komponen ini berkaitan dengan teknologi yang digunakan dalam membangun simpul
jaringan. Komponen ini mempunyai bobot penilaian sebesar 25%.
Perangkat lunak
a. Perangkat lunak open source dan/atau berbayar (lisensi)
b. Geoportal beroperasi
c. Jumlah layanan (servis) yang diberikan oleh geoportal
d. WebGIS beroperasi
e. Jumlah tema peta yang disajikan melalui webGIS
1) Operasionalisasi geoportal
a. Waktu operasi (uptime) geoportal
b. Kecepatan akses terhadap geoportal
c. Jumlah pengunjung yang unik (webhit)
d. Frekuensi/jumlah update data dan informasi
e. Ketersediaan metadata
f. Variasi dan kemudahan mekanisme pencarian data
g. Jumlah web services yang disediakan dalam geoportal
2) Operasionalisasi webGIS
a. Jumlah tema peta yang disediakan dalam webGIS
b. Jumlah peta yang disediakan dalam website lembaga
c. Kemudahan penggunaan
d. Kecepatan akses webGIS
3) Informasi geospasial dalam website lembaga
a. Kemudahan mencari informasi adanya informasi geospasial (peta) dalam website
b. Kemudahan mencari informasi tautan ke geoportal
c. Kemudahan mencari informasi tautan ke webGIS
d. Jumlah dan variasi tema peta yang disediakan melalui website
e. Frekuensi/jumlah update data dan informasi
No Kegiatan Tanggal
1. Penyebarluasan kuesioner April 2016
2. Penerimaan kuesioner dan pengolahan data Mei - Juni 2016
3. Rapat Pleno PenilaianTahap I Minggu ke-3 Juli 2016
4. Penilaian Tahap 2 : Minggu IV Juli s/d Minggu ke I
Evaluasi Operasionalisasi simpul jaringan secara online Agustus 2016
5. Rapat Pleno Penilaian Tahap II Minggu I Agustus 2016
6. PenilaianTahap III : Minggu I Agustus - Minggu IV
Evaluasi operasionalisasi simpul jaringan secara langsung September 2016
7. RapatPleno Penilaian Tahap III Minggu I Oktober 2016
8. Penetapan Simpul Jaringan terbaik Minggu I Oktober 2016
9. Event penganugerahan 17 Oktober 2016
Seluruh dokumen kuesioner yang diterima panitia akan dinilai oleh Tim Juri yang terdiri atas
BIG, Akademisi dan Pakar.
Berita dan hasil kegiatan ini dapat dipantau di webBIG dengan alamat
:http://www.big.go.id/penghargaan-simpul-jaringan
1. Tim Juri dalam melakukan penilaian agar mengacu pada Pedoman ini;
2. Kepada Kementerian/Lembaga atau Pemda Provinsi/Kab/Kota dalam menyelenggarakan
pembangunan simpul jaringan agar mempergunakan Pedoman ini;
3. Pedoman ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi Kementerian/Lembaga, Pemda
(Prov/Kab/Kota) dalam membangun simpul jaringan
4. Pedoman ini bersifat tetap tetapi dapat ditinjau kembali untuk disempurnakan sesuai
kebutuhan.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : …………..………………………...………………
Jabatan : …………..………………………...………………
Nama lembaga : …………..………………………...………………
Jumlah staf : …………..………………………...………………
Kabupaten/Kota :…………..………………………...………………
Provinsi :…………..………………………...………………
Telepon :…………..………………………...………………
E-mail :…………..………………………...………………
Alamat website lembaga :…………..………………………...………………
Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial
(PPIDS) Pusat Standardisasi dan Kelembagaan
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Informasi Geospasial
Research Centre for Spatial Data Infrastructures (SDI) Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46. Cibinong 16911
Development Telepon/Faksimile (021) 875 9481
Sekretariat: Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada http://www.big.go.id
Jl. Grafika, no. 2, Yogyakarta, 55284; Ph. +62 274 6492121 Fax. : +62 274 520226
Website: http://www.ppids.ft.ugm.ac.id E-mail: ppids@ugm.ac.id
4. Memiliki peraturan untuk melakukan kegiatan berbagi pakai data geospasial antar unit
kerja internal
a. Belum ada b. Sudah ada, nomor......................................................
5. Memiliki peraturan untuk melakukan kegiatan berbagi pakai data geospasial antar
Kementerian/Lembaga
a. Belum ada b. Sudah ada, nomor......................................................
7. Memiliki peraturan tertulis tentang untuk perlindungan dan pengamanan hak cipta data
geospasial (contoh: perjanjian lisensi saat ada permintaan data oleh pihak luar)
a. Belum ada b. Sudah ada, nomor......................................................
8. Memiliki peraturan tertulis tentang klasifikasi data dan informasi geospasial yang bersifat
terbuka/publik, terbatas dan rahasia.
a. Belum ada b. Sudah ada, nomor......................................................
12. Memiliki alokasi anggaran dalam APBN yang bersifat rutin (kegiatan mandiri atau masuk
dalam suatu kegiatan lain) untuk pengadaan/pengumpulan, pengelolaan, pengamanan,
pemanfaatan dan penyebarluasan data geospasial sejumlah .............. juta rupiah/tahun
13. Memiliki jumlah alokasi anggaran dalam APBN untuk 2 (dua) tahun terakhir untuk
pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak dan aplikasi TIK untuk
pengelolaan data geospasial sejumlah .............. juta rupiah/tahun
14. Memiliki jumlah alokasi anggaran dalam APBN untuk 2 (dua) tahun terakhir untuk
pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan perangkat keras TIK untuk pengelolaan
data geospasial sejumlah .................. juta rupiah/tahun
15. Sudah melaksanakan rapat koordinasi antar unit untuk membahas koordinasi dan
pemaduan kegiatan penyelenggaraan informasi geospasial secara terpadu sebanyak
.......... kali.
16. Memiliki unit kerja (Bidang/Seksi) yang secara khusus memiliki Tupoksi menangani
pengelolaan data geospasial (peta)
a. Belum ada b. Sudah ada
Jika jawaban pertanyaan nomor 2 adalah a (Belum ada), maka Bidang/Seksi pengelola
data geospasial akan dibentuk pada tahun:2016 / 2017 / 2018 / Belum tahu.
17. Ada penetapan unit kerja yang melaksaanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan dan penggunaan data geospasial dan informasi geospasial (Unit
Produksi)sesuai Perpres 27/2014
a. Belum ada b. Sudah ada
18. Ada penetapan penyimpanan, pengamanan dan penyebarluasan data geospasial dan
informasi geospasial (Unit Pengelolaan dan Penyebarluasan) sesuai dengan Perpres
27/2014
a. Belum ada b. Sudah ada
20. Memiliki kebijakan insentif/disinsentif untuk unit kerja pendukung yang memberikan
kontribusi yang baik terhadap pengelolaan data geospasial
a. Belum ada b. Sudah ada
21. Unit kerja pengelola data geospasial memiliki pimpinan/staf yang mampu bertindak
sebagai champion, yang dapat mempromosikan, merancang dan mengawal pengelolaan
dan pemanfaatan data geospasial dengan baik
a. Belum ada b. Sudah ada.
22. Memiliki kerja sama resmi dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) atau PPIDS atau
Perguruan Tinggi atau pihak lain dalam pengembangan pengelolaan serta pemanfaatan
data dan informasi geospasial
a. Belum ada b. Sudah ada.
23. Memiliki kerja sama resmi dengan masyarakat atau dunia usaha dalam pengembangan
pengelolaan data dan informasi geospasial
a. Belum ada b. Sudah ada.
24. Pimpinan lembaga/unit pengelola data geospasial memiliki pemahaman dan komitmen
untuk membangun serta menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi geospasial
dalam kerangka Jaringan Infrastruktur Geospasial Daerah
a. Belum ada b. Sudah ada.
25. Permasalahan yang dihadapi dalam aspek kebijakan, peraturan dan kelembagaan:
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
1. Jumlah staf dengan latar belakang pendidikan formal dalam bidang pengelolaan data dan
informasi geospasial (Geomatika / Geodesi / Geografi) sebanyak......... orang
Jika belum ada, latar belakang pendidikan pengelola data geospasial selama ini adalah
…………………………………...........................................................sebanyak......... orang
2. Jumlah staf dengan latar belakang pendidikan formal dalam bidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi (Teknologi Informasi / Teknik Informatika / Ilmu Komputer / Sistem
Informasi) sebanyak......... orang
3. Jumlah staf yang memiliki kemampuan pengoperasian server geospasial (server dengan
fasilitas publikasi dan distribusi data dan informasi geospasial) sebanyak......... orang
4. Memiliki staf atau kelompok staf dengan latar belakang pendidikan bukan spasial atau
informatika yang memiliki antusiasme dan inisiatif yang tinggi dalam mengelola serta
memanfaatkan data dan informasi geospasial sebanyak......... orang
5. Jumlah staf yang pernah mengikuti kursus dalam bidang pengelolaan data dan informasi
geospasial atau dalam bidang komputer dan internet sebanyak......... orang
6. Jumlah staf yang memiliki jabatan fungsional survei dan pemetaan ......... orang
7. Jumlah staf yang memiliki jabatan fungsional pranata komputer ............ orang
8. Jumlah staf yang memiliki jabatan fungsional perencana ............ orang
9. Memiliki program pengembangan kemampuan pengelolaan data dan informasi
geospasial (misalnya melalui kursus atau pelatihan atau seminar) bagi staf pengelola
datageospasial yang berkelanjutan dan terprogram secara rutin
a. Belum ada b. Sudah ada.
Lembaga tempat pelatihan berlangsung: .................................................................
10. Memiliki program peningkatan kualifikasi pendidikan formal lanjutan (S-1 atau S-2 atau
S-3) dalam bidang informasi geospasial (Geomatika / Geodesi / Geografi)
a. Belum ada b. Sudah ada.
11. Memiliki program pengembangan karir yang jelas bagi staf pengelola data dan informasi
geospasial (diantaranya melalui melalui pengisian jabatan fungsional bidang survei dan
pemetaan/pranata komputer/perencana)
a. Belum ada b. Sudah ada.
13. Akan melakukan rekruitmen staf yang memiliki latar belakang pendidikan formal dalam
bidang geospasial (geomatika / geodesi / geografi) pada tahun:
2015 / 2016 / 2017 / Belum tahu.
Aspek Teknologi
Teknologi dibutuhkan untuk penyelenggaraan informasi geospasial. Teknologi yang digunakan perlu mengikuti
standar nasional yang sudah ada supaya kegiatan berbagi pakai data geospasial tidak mengalami hambatan teknis.
Kuesioner bagian ini mengeksplorasi kinerja Kementerian/Lembaga dalam pembangunan Simpul Jaringan (SJ),
khususnya di pilar teknologi
2. Nama perangkat lunak SIG berbayar untuk pengumpulan, penyimpanan, pengelolaan dan
pemanfaatan data geospasial
a. Belum ada b. Nama ............................................ jumlah lisensi ......
3. Nama perangkat lunak server geospasial (open source ataupun komersial) untuk
penyimpanan, pengamanan danpenyebarluasan informasi geospasial
a. Belum ada b. Nama ............................................. jumlah lisensi ......
4. Terdapat website resmi lembaga yang beroperasi dengan baik dengan isi yang diperbarui
secara rutin
a. Belum ada b. Sudah ada, alamat:http://............................................
5. Terdapat peta digital dalam format jpg atau png atau pdf yang tersedia di website resmi
lembaga
a. Belum ada b. Sudah ada, alamat:http://............................................
7. Jumlah tema data geospasial yang disajikan dalam geoportal sebanyak ..................tema.
8. Jumlah webmap service yang disediakan dalam geoportal sebanyak .................. service.
9. Jumlah webfeature service yang disediakan dalam geoportal sebanyak .............. service.
10. Jumlah tema data geospasial yang dapat diunduh melalui geoportal sebanyak ..........
tema.
11. Memiliki WebGIS untuk penyajian dan pemanfaatan informasi geospasial secara online
a. Belum ada b. Sudah ada, alamat:http://............................................
12. Jumlah tema peta yang disajikan dalam WebGIS sebanyak ............ tema.
13. Perangkat perangkat keras yang digunakan untuk pengelolaan data dan informasi
geospasial meliputi peralatan berikut ini:
Jenis Keterangan
Komputer/workstation sejumlah ………….. buah
Jaringan komputer antar unit kerja Belum ada / bertipe LAN / bertipe WAN
Keterangan: silakan mengisi dengan angka atau memilih keterangan yang sesuai.
* ruang server yang memiliki sistem pendingin yang redundan, catu daya cadangan;
14. Tersedia fasilitas sumberdaya listrik cadangan (UPS dengan kapasitas besar/genset)
a. Belum ada b. Sudah ada
3. Terdapat prosedur untuk melakukan kontrol kualitas (quality control) data dan informasi
geospasial
a. Belum ada b. Sudah
4. Terdapat prosedur untuk melakukan penjaminan kualitas (quality assurance) data dan
informasi geospasial
a. Belum ada b. Sudah
5. Pengelolaan data geospasial sudah mengikuti Standar Nasional Indonesia atau Spesifikasi
Teknis yang ditentukan oleh Kementerian/Lembaga terkait (misalnya Katalog Unsur
Geografi Indonesia - KUGI)
a. Belum b. Sudah
7. Sistem katalog (daftar peta/data geospasial) sudah digunakan dalam pengelolaan peta
dan informasi geospasial
a. Belum b. Sudah.
3*
4*
5*
Metadata adalah keterangan tentang data, yang diantaranya berisi informasi tentang cakupan
wilayah, skala, riwayat pembuatan, lembaga yang membuat data, dan kontak yang dapat
dihubungi
2. Permasalahan yang dihadapi dalam aspek standar, data dan informasi geospasial:
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
.…..……………………………………………………………………………………………………………………………….….
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : …………..………………………...………………
Jabatan : …………..………………………...………………
Nama lembaga : …………..………………………...………………
Jumlah staf : …………..………………………...………………
Kabupaten/Kota :…………..………………………...………………
Provinsi :…………..………………………...………………
Telepon :…………..………………………...………………
E-mail :…………..………………………...………………
Alamat website lembaga :…………..………………………...………………
Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial
(PPIDS) Pusat Standardisasi dan Kelembagaan
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Informasi Geospasial
Research Centre for Spatial Data Infrastructures (SDI) Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46. Cibinong 16911
Development Telepon/Faksimile (021) 875 9481
Sekretariat: Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada http://www.big.go.id
Jl. Grafika, no. 2, Yogyakarta, 55284; Ph. +62 274 6492121 Fax. : +62 274 520226
Website: http://www.ppids.ft.ugm.ac.id E-mail: ppids@ugm.ac.id
6. Memiliki peraturan tertulis/NSPK untuk perlindungan dan pengamanan hak cipta data
geospasial (contoh: perjanjian lisensi saat ada permintaan data oleh pihak luar)
a. Belum ada b. Sudah ada, nomor......................................................
7. Memiliki peraturan tertulis/NSPK tentang klasifikasi data dan informasi geospasial yang
bersifat terbuka/publik, terbatas dan rahasia
a. Belum ada b. Sudah ada, nomor......................................................
11. Memiliki alokasi anggaran dalam APBD yang bersifat rutin (kegiatan mandiri atau masuk
dalam suatu kegiatan lain) untuk penyelenggaraan Informasi Geospasial sejumlah
.............. juta rupiah/tahun
12. Memiliki jumlah alokasi anggaran dalam APBD untuk 2 (dua) tahun terakhir untuk
pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak dan aplikasi TIK untuk
kegiatan penyelenggaraan informasigeospasial sejumlah .............. juta rupiah/tahun.
13. Memiliki jumlah alokasi anggaran dalam APBD untuk 2 (dua) tahun terakhir untuk
pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan perangkat keras TIK untuk
penyelenggaraan informasigeospasial sejumlah .................. juta rupiah/tahun.
14. Sudah melaksanakan rapat koordinasi antar SKPD/Unit Kerja untuk membahas koordinasi
dan pemaduan kegiatan penyelenggaraan Informasi Geospasial secara terpadu sebanyak
.......... kali.
15. Memiliki unit kerja (Bidang/Seksi) yang secara khusus memiliki Tupoksi menangani
pengelolaan data geospasial (peta)
a. Belum ada b. Sudah ada
Jika jawaban pertanyaan nomor 2 adalah a (Belum ada), maka Bidang/Seksi pengelola
data geospasial akan dibentuk pada tahun:2016 / 2017 / 2018 / Belum tahu.
17. Jumlah SKPD/Unit Kerja yang dilibatkan dalam Simpul Jaringan sebanyak ................
SKPD/Unit Kerja.
18. Ada penetapan penyimpanan, pengamanan dan penyebarluasan data geospasial dan
informasi geospasial (Unit Pengelolaan dan Penyebarluasan) sesuai dengan Perpres
27/2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional
a. Belum ada b. Sudah ada
21. Memiliki kerja sama resmi dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) atau Pusat
Pengembangan Infrastruktur Data Spasial (PPIDS) atau Perguruan Tinggi atau lembaga
pemerintah lain lain dalam pengembangan penyelenggaraan Informasi Geospasial
a. Belum ada b. Sudah ada, dengan .............................................
22. Memiliki kerja sama resmi dengan masyarakat atau dunia usaha dalam pengembangan
penyelenggaraan Informasi Geospasial
a. Belum ada b. Sudah ada
23. Pimpinan lembaga/unit pengelola data geospasial memiliki pemahaman dan komitmen
untuk penyelenggaraan Informasi Geospasial dalam kerangka Jaringan Infrastruktur
Geospasial Daerah (JIGD)
a. Belum ada b. Sudah ada.
24. Permasalahan yang dihadapi dalam aspek peraturan, kebijakan dan kelembagaan:
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..……………………………………………………………………………………………………………………………………
1. Jumlah staf dengan latar belakang pendidikan formal dalam bidang pengelolaan data dan
informasi geospasial (Geomatika/Geodesi/Geografi) sebanyak......... orang
Jika belum ada, latar belakang pendidikan pengelola data geospasial selama ini adalah
………………………………….......................................................... sebanyak......... orang
2. Jumlah staf dengan latar belakang pendidikan formal dalam bidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi (Teknologi Informasi/Teknik Informatika/Ilmu Komputer/Sistem
Informasi) sebanyak......... orang
4. Memiliki staf atau kelompok staf dengan latar belakang pendidikan bukan geospasial
atau informatika yang memiliki antusiasme dan inisiatif yang tinggi dalam
penyelenggaraan informasi geospasial sebanyak......... orang
6. Jumlah staf yang memiliki jabatan fungsional survei dan pemetaan ......... orang
7. Jumlah staf yang memiliki jabatan fungsional pranata komputer ............ orang
11. Memiliki program pengembangan karir yang jelas bagi staf pengelola data dan informasi
geospasial (diantaranya melalui melalui pengisian jabatan fungsional bidang survei dan
pemetaan/pranata komputer/perencana)
a. Belum ada b. Sudah ada
12. Penggantian staf pengelola Infrastruktur Informasi Geospasial (karena adanya promosi
atau mutasi) dilakukan setelah ada pengganti yang memiliki kualifikasi minimal sama
a. Belum b. Sudah ada
13. Akan melakukan rekruitmen staf yang memiliki latar belakang pendidikan formal dalam
bidang geospasial (geomatika / geodesi / geografi) pada tahun:
2015 / 2016 / 2017 / Belum tahu.
Aspek Teknologi
Teknologi dibutuhkan untuk penyelenggaraan informasi geospasial. Teknologi yang digunakan perlu mengikuti
standar nasional yang sudah ada supaya kegiatan berbagi pakai data geospasial tidak mengalami hambatan teknis.
Kuesioner bagian ini mengeksplorasi kesiapan teknologi dan standar dalam pembangunan Infrastruktur Data Spasial.
5. Nama perangkat lunak server geospasial (open source ataupun komersial) untuk
penyimpanan, pengamanan danpenyebarluasan informasi geospasial
a. Belum ada b. Nama ................................................ jumlah lisensi ......
6. Terdapat website resmi lembaga yang beroperasi dengan baik dengan isi yang diperbarui
secara rutin
a. Belum ada b. Sudah ada, alamat:http://.......................................................
7. Jumlah peta digital dalam format JPG atau PNG atau PDF atau TIFF yang tersedia di
website resmi lembaga sebanyak ..........peta
9. Jumlah tema data geospasial yang disajikan dalam geoportal sebanyak ..................tema.
10. Jumlah webmap service yang disediakan dalam geoportal sebanyak .................. service.
11. Jumlah webfeature service yang disediakan dalam geoportal sebanyak .............. service.
12. Jumlah tema data geospasial yang dapat diunduh melalui geoportal sebanyak ..........
tema.
13. Memiliki WebGIS untuk penyajian dan pemanfaatan informasi geospasial secara online
a. Belum ada b. Sudah ada, alamat:http://.......................................................
14. Jumlah tema peta yang disajikan dalam WebGIS sebanyak ..................................... tema.
15. Perangkat perangkat keras yang digunakan untuk pengelolaan data dan informasi
geospasial meliputi peralatan berikut ini:
Jenis Keterangan
Komputer/workstation sejumlah ………….. buah
Jaringan komputer antar SKPD/UNIT KERJA Belum ada / bertipe LAN / bertipe WAN
Keterangan: silakan mengisi dengan angka atau memilih keterangan yang sesuai.
* ruang server yang memilikisistem pendingin yang redundan, catu daya cadangan; baik dikelola sendiri atau oleh
SKPD/Unit Kerja yang lain
16. Tersedia fasilitas sumberdaya listrik cadangan (UPS dengan kapasitas besar/genset)
a. Belum ada b. Sudah ada.
3. Ketersediaan data geospasial dalam format SIG (bukan jpg, tiff atau pdf) sangat penting
dalam pembangunan Jaringan Informasi Geospasial Daerah. Mohon mengisi data
ketersediaan data geospasial digital untuk tema-tema berikut.
....................................................
...................................................
8. Sistem katalog (daftar peta/data geospasial) sudah digunakan dalam pengelolaan peta
dan informasi geospasial
a. Belum b. Sudah.
11. Permasalahan yang dihadapi dalam aspek standar, data dan informasi geospasial:
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…..…………………………………………………………………………………………………………………………………….
.…..……………………………………………………………………………………………………………………………….….
Nama SKPD/Unit Kerja mungkin berbeda antar daerah, silakan mengisi dengan yang tupoksinya paling
sesuai.