Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Toddler period is one stage of development between the autonomy of the opponent embarrassed
and hesitant. Conditions ill and received treatment in hospital is one of crisis for children.
Toddler child's reaction to the hospitalization was due to separation anxiety. The separation
between children and parents the psychological impact on children, because children need
parents during hospitalization. Nursing care is done to children undergoing treatment in
hospitals require parental involvement (Platt, 1959 in Farrell, 1992). The purpose of this study
was to determine the relationship between parent involvement in the provision of nursing care to
the child's anxiety toddler who underwent treatment at the hospital. research methods is a cross-
sectional sample of 35 patients with a number of children aged 1-3 years. Analysis of data
transactions are carried out with chi square test. The results showed that there was an
association between parental involvement in the provision of nursing care with anxiety toddler
age children who are undergoing treatment at the hospital, with p = 0.349 in the value of α =
0.05
meliputi ketidakmampuan fisiologis, sehingga sama antara orang tua dan tim kesehatan dan
menurunnya kapasitas untuk melakukan asuhan pada anak sehat maupun sakit, paling
aktivitas hidup sehari-hari dan juga ancaman baik dilaksanakan oleh orang tua, dengan
terhadap sistem diri seseorang yang dapat bantuan tenaga kesehatan yang kompeten
membahayakan identitas, harga diri dan fungsi sesuai dengan kebutuhannya (Casey, 1997).
sosial terintegrasi dalam diri seseorang (Stuart Uraian di atas membuat peneliti tertarik untuk
& Sundeen, 1998). Peplau membagi tingkat mengetahui kecemasan anak berhubungan
kecemasan seseorang, berupa kecemasan dengan pelibatan orang tua dalam perawatan
ringan, kecemasan sedang, kecemasan berat di rumah sakit, terutama pada anak usia
dan panik. Reaksi anak terhadap hospitalisasi toddler.
adalah cemas karena berpisah dengan orang Anak usia toddler belum mampu
tua, kehilangan kontrol, ketakutan terhadap berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
tubuh yang disakiti dan nyeri. yang memadai dan memiliki pengertian yang
Saat anak mengalami perawatan di terbatas pada realitas. Hubungan anak dengan
rumah sakit, maka akan dilakukan pembatasan ibu sangat dekat, sehingga mengakibatkan
aktifitas fisik. Adanya pembatasan ini perpisahan anak dengan ibu akan
menyebabkan anak kehilangan menimbulkan rasa kehilangan pada anak akan
kemampuannya dalam mengontrol diri, dan orang terdekat bagi dirinya dan akan
menjadi tergantung kepada lingkungannya. lingkungan yang dikenal olehnya, sehingga
Hal ini akan mengakibatkan anak mengalami akan menimbulkan perasaan tidak aman dan
regresi. rasa cemas.
Lingkungan rumah sakit Dalam sebuah studi yang dilakukan
membangkitkan ketakutan dan kecemasan oleh Wilson dan Yorker (1997), pada anak-
yang tidak dapat dihindari. Reaksi anak anak yang dirawat di rumah sakit, mereka
terhadap penyakit dan hospitalisasi tergantung mengatakan bahwa perpisahan dengan
pada tahap perkembangan, tersedianya orang keluarga menjadi penyebab ketakutan terbesar
yang mendukung, pengalaman hospitalisasi dibandingkan dengan ha lain yang
sebelumnya, keterampilan koping dan berhubungan dengan hospitalisasi. Secara
keseriusan diagnosa. Sumber stres utama anak sosial toddler terikat kuat dengan orang tua
toddler yang menjalani hospitaisasi adalah dan merasa takut untuk berpisah dengan orang
cemas akibat perpisahan dengan orang tua tua. Kehadiran orang tua membuat toddler
(Wong, 2002). merasa aman. Keterlibatan orang tua sangat
Pada prinsipnya setiap asuhan yang penting dalam perawatan anaknya
diberikan pada anak yang dirawat di rumah (Darbyshire, 1992 dan Carter & Dearmun,
sakit memerlukan keterlibatan orang tua (Platt, 1995). Orang tua diyakini sebagai orang yang
1959 dalam Farrel, 1992). Orang tua diyakini paling tepat dan palin baik dalam memberikan
sebagai orang yang paling tepat dan paling perawatan pada anak, baik dalam keadaan
baik dalam memberikan perawatan. Orang tua sehat maupun sakit. orang tua dapat
merupakan subyek berpotensi dalam memberikan asuhan yang efektif selama
melaksanakan asuhan keperawatan pada hospitalisasi anaknya.
anaknya. Pada kondisi ini perawat berperan Rumusan masalah dalam penelitian ini
dalam meningkatkan kemampuan dan adalah “adakah hubungan antara pelibatan
keterampilan yang berhubungan dengan orang tua dalam pemberian asuhan
keadaan sakit anaknya. Perawat juga memiliki keperawatan dengan tingkat kecemasan pada
andil dalam memfasilitasi hubungan antara anak usia toddler yang menjalani perawatan di
orang tua-anak selama di rumah sakit. Kerja rumah sakit. Penelitian ini bertujuan
mengetahui hubungan antara pelibatan orang α=0,9005 dan kuesioner kedua didapatkan
tua dalam pemberian asuhan keperawatan α=0,8534. Setelah data terkumpul melalui
dengan tingkat kecemasan anak usia toddler lembar kuesioner, maka dilakukan pengolahan
yang mengalami perawatan di rumah sakit. data dengan menggunakan bantuan komputer.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif Derajat kemaknaan yang digunakan adalah α ≤
analitik dengan desain cross sectional. Cross 0,05.
sectional merupakan studi observasi, dimana Peneliti menggunakan teknik Non-
variabel bebas dan variabel terikat diukur Probability Sampling berupa Purposive
dalam waktu yang bersamaan. Sampling dalam menentukan responden yang
Kriteria inklusi responden pada penelitian akan digunakan dalam penelitian ini. Maksud
ini adalah anak-anak berusia 1-3 tahun yang dilakukan teknik tersebut adalah peneliti
sedang menjalani perawatan di rumah sakit; sungguh-sungguh ingin mendapatkan data
anak tidak mengalami kecacatan jiwa atau yang diinginkan sesuai dengan kondisi klien.
mengalami gangguan perkembangan mental; Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 35
ayah/ibu dari pasien anak tersebut bersedia orang anak.
menjadi responden; serta orang tua pasien
berada menemani klien di rumah sakit selama Hasil dan Pembahasan
menjalani perawatan. Hasil pengolahan data, disajikan dalam
Sebelum melakukan penelitian, peneliti bentuk analisis univariat dan analisis bivariat.
selalu memberikan informed consent karena Analisis bivariat digunakan untuk menguji ada
memperhatikan etika penelitian. Peneliti tidaknya hubungan antara variabel dependen
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, dengan variabel independen. Analisis univariat
kerahasiaan data yang diberikan serta hal-hak berisi mengenai umur responden, lama
responden untuk menentukan ikut atau menjalani perawatan, jenis keamin, riwayat
menolak observasi. Peneliti tidak memaksa masuk rumah sakit, tingkat kecemasan, dan
kepada pasien dan keluarga yang tidak pelibatan orang tua.
bersedia diteliti. Responden juga diberi
kesempatan untuk bertanya pada peneliti bila Analisis Univariat
ada hal-hal yang ingin ditanyakan sehubungan Distribusi responden berdasarkan umur
dengan penelitian ini. didapatkan bahwa jumlah responden dengan
Peneliti menggunakan dua lembar umur 1 tahun sebanyak 23 anak (65,72%),
kuesioner. Lembar kuesioner pertama berisi umur 2 tahun sebanyak 10 anak (28,57%) dan
sembilan belas pertanyaan, yang digunakan umur 3 tahun sebanyak 2 orang responden
untuk mengukur kecemasan anak toddler. anak (5,71%). Distribusi frekuensi responden
Lembar kuesioner kedua berisi tiga belas berdasarkan lama hospitalisasi, terbanyak
pertanyaan untuk mengetahui keterlibatan adalah responden yang dirawat selama 3 hari
orang tua. sebanyak 12 responden (34,28%). Distribusi
Peneliti menggunakan skala Guttman frekuensi responden anak toddler yang dirawat
dengan nilai 2 bila responden menjawab “ya” selama 2 hari sebanyak 11 responden
dan nilai 1 bila responden menjawab “tidak”. (31,42%). Responden yang dirawat selama 4
Rentang nilai yang digunakan pada lembar hari sebanyak 4 orang (11,42%). Responden
kuesioner pertama antara 9-38, sedangkan anak yang dirawat selama 5 hari sebanyak
lembar kuesioner kedua dengan rentang nilai 8,57%. Responden yang mengalami perawatan
13-26. Sebelumnya, peneliti telah melakukan selama 6 hari, 7 hari, 12 hari, 20 hari dan 22
uji validitas dan reliabilitas terhadap hari masing-masing sebanyak 1 orang
kuesioner. Kuesioner pertama didapatkan nilai responden (2,85%).