You are on page 1of 5

ROLE PLAY TIMBANG TERIMA PASIEN DARI SHIFT MALAM KE

SHIF PAGI

FG II
Luciana Kabang
Lukman Nulhakim
Mailani
Nelly Lastiar
Novita Lianasari

Topik kegiatan : Timbang terima pasien


Hari / tanggal : 21 Maret 2017
Waktu : 07.15 – 08.00
Tempat : Nurse Station Ruang Penyakit Dalam
Metode : Diskusi dan tanya jawab
Pengorganisasian
Kepala ruangan : Ns Liana Novita sari
Ketua Tim : Ns Mailani
Perawat pelaksana (PP) 1 : Ns Nelly
Perawat pelaksana (PP) 2 : Ns Lukman
Perawat pelaksanan (PP)3 : Ns Luci
Deskripsi tugas:
Kepala ruangan : Membuka dan fasilitator
Ketua tim : Membuat intervensi selanjutnya
Melakukan validasi data
Perawat pelaksana : Menjelaskana data pasien
Menjelaskan implementasi yang sudah dilakukan
Menjelaskan tentang evalausi (SOAP)
Naskah Role play:

Kepala ruangan :
Selamat pagi. Hari ini 21 Maret 2007 kita akan memulai aktivitas kita yaitu
timbang terima pasien dari shif malam ke shift pagi. Kepada perawat pelaksana
dipersilahakan menjelaskan kondisi pasiennya masing – masing. Setiap kepala
tim shift pagi boleh memvalidasi data untuk merencanakan tindakan keperawatan
sebelumnya

PP 1 Malam :

Selamat pagi. Terimakasih kepada ibu Lia. Saya akan membacakan data pasien
yang saya rawat tadi malam. Tn.D usia 18 tahun dengan DHF hari 1. Keadan
pasien saat ini demam, tidak nafsu makan, suhu 39, TD 110/70, RR 18x/ menit,
keluhan pusing dan mual. Hasil lab pasien yang terbaru yaitu trombosit 110.000
mg/dl, Hb 11 mg/dl. Pasien bed rest. Implementasi yang sudah saya lakukan
memonitor TTV, melakukan kompres, memotivasi untuk makan dan minum,
memberikan antipiretik, mengobservasi tanda – tanda perdarahan (petechie),
memfasilitasi personal hygiene.

S: Pasien mengeluh pusing dan mual, tidak nafsu makan.

O:Kesadaran composmentis, suhu turun menjadi 38 ̊ setelah diberikan anti piretik,


pasien bedrest

A: masalah demam belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

Pasien kedua adalah Tn E usia 20 tahun dengan DHF hari keempat. Kesadaran
composmentis, suhu 37,5 ̊C, terpasang IV line dengan cairan RL, TD
115/70mmHg, nadi 74x/menit, RR 12x/menit. Terdapat tanda – tanda petechie di
kedua ekstremitas. Hasil laboratorium terbaru : TC 95.000mg/dl. Implementasi
yang telah saya lakukan adalah memonitor suhu, memantau pemenuhan cairan
pasien, memonitor tanda – tanda perdarahan lanjutan, mengambil sampel darah
untuk pemeriksaan laboratorium, memberikan antipiretik, mengkaji tanda – tanda
dehidrasi

S: Pasien mengatakan mual dan pusing


O:Kesadaran komposmentis, suhu 37,5̊C, terdapat tanda – tanda petechie di kedua
ekstremitas, pasien bedrest, terpasang IV line dengan cairan RL, tidak ada tanda –
tanda dehidrasi.

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

Pasien ketiga adalah Tn L usia 40 tahun pasca operasi batu ginjal hari ketiga.
Pasien mengatakan nyeri di daerah luka operasi. Kesadaran composmentis, pasien
terpasang catheter urin hari ketiga. Keluar urin 1 – 2 cc/kgbb/jam, warna kuning
jernih, tidak ada tanda – tanda perdarahan. Personal hygiene masih dibantu
sebagian oleh perawat. Luka operasi baik, tidak ada tanda – tanda infeksi.
Implementasi yang sudah saya lakukan adalah mengajarkan tehnik relaksasi,
memfasilitasi lingkungan yang aman dan nyaman, memfasilitasi kebersihan diri,
memantau pengeluaran urin, memantau tanda – tanda perdarahan post op,
memberikan therapi analgesik, merawat luka pasca operasi

S: Nyeri pada daerah luka operasi

O: pasien tampak meringis, skala nyeri 4, suhu 36.3 C, luka operasi bagus, tidak
ada tnda – tanda infeksi. Terpasang kateter urin, urin output 1-2 cc/kgbb/jam,
balance cairan – 235cc/24 jam.

A: masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

Pasien selanjutnya adalah Tn K 46 tahun dengan CRF hari ketujuh. Kesadaran


composmentis, terdapat edema di ekstremitas bawah derajat 4. TD 130/90. HR
85/menit, RR 22x/menit, suhu 36 C. Pasien menggunakan oksigen 2 liter /menit.
Terpasang dower catheter. Pasien mengatakan sesak terutama bila sedang tidur
pada posisi terlentang. Implementasi yang saya lakukan adalah memberikan posisi
semifowler, memantau intake output, melakukan personal hygiene, memberikan
therapi diuretik sesuai program pengobatan, mencatat balance cairan. Menimbang
BB.
S: sesak

O: pasien menggunakan oksigen 2liter/menit, posisi tidur semifoler, teradapat


edema pada kedua tungkai, TD 135/85, nadi 90x/menit, RR 23xmenit, suhu 37 C.
BB 63kg. Balance cairan + 150cc/25 jam

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

Pasien saya yang terakhir adalah Tn M usia 30 tahun. Persiapan operasi batu
ginjal. Pasien mengeluh nyeri di daerah pelvis teruma kalau mau BAK. Pasien
juga mengatakan agak sedikit takut menghadapi operasi hari ini. TTV dalam batas
normal. Implementasi yang sudah saya lakukan adalah memberikan edukasi
tentang rencana operasi, melakukan persiapan preoperasi batu ginjal, memotivasi
pasien untuk istirahat yang cukup, mengajarkan tehnik relaksasi, mengukur
balance cairan (intake output)

S: Klien mengatakan cemas berkurang dan siap menghadapi operasi hari ini

Klien mengatakan nyeri di bagiuan pelvis

O: Tidak tampak cemas, skala nyeri 5. TD 120/85, RR 18x/menit, HR 85x/menit,


Suhu 36,8. Wajah kadang tampak meringis. Urin output kurang daro 0,5
cc/kgbb/jam

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

Demikian kondisi pasien yang saya rawat malam ini, selanjutnya saya serahkan
sama Ns Lucy.

PP 2 malam :

Selamat pagi. Saya juga akan membacakan tentang pasien saya. Tn A 22 tahun
dengan....implementasi yang sudah saya lakukan .....SOAP...Tn B....Tn C.....Tn
N......
PP3 malam :

Laporan tentang pasien saya yaitu Tn F...Tn G...Tn H....Tn I..Tn J...

You might also like