Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
BAB Ii
Tinjauan pustaka
A. DEFINISI
KLASIFIKASI
Kematian janin dapat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu:
1. Golongan I
Kematian sebelum masa kehamilan mencapai 20 minggu penuh
2. Golongan II
Kematian sesudah masa kehamilan 20-28 minggu
3. Golongan III
Kematian sesudah masa kehamilan >28 minggu (late fetal death)
4. Golongan IV
Kematian janin dalam kandungan yang tidak dapat digolongkan
pada ketiga golongan di atas
B. ETIOLOGI
Postterm pregnancy
Obat-obat
Thrombophilia
Cyanotic heart disease
Epilepsy
Anemia berat
Kehamilan lewat waktu (postterm)
Kehamilan lebih dari 42 minggu. Jika kehamilan telah lewat
waktu, plasenta akan mengalami penuaan sehingga fungsinya
akan berkurang. Janin akan kekurangan asupan nutrisi dan
oksigen. Cairan ketuban bisa berubah menjadi sangat kental dan
hijau, akibatnya cairan dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru
janin. Hal ini bisa dievaluasi melalui USG dengan color doppler
sehingga bisa dilihat arus arteri umbilikalis jantung ke janin. Jika
demikian, maka kehamilan harus segera dihentikan dengan cara
diinduksi. Itulah perlunya taksiran kehamilan pada awal
kehamilan dan akhir kehamilan melalui USG.
7. Gawat janin
Bila air ketuban habis otomatis tali pusat terkompresi antara
badan janin dengan ibunya. Kondisi ini bisa mengakibatkan janin
“tercekik” karena suplai oksigen dari ibu ke janin terhenti.
Gejalanya dapat diketahui melalui cardiotopografi (CTG). Mula-
muladetak jantung janin kencang, lama-kelamaan malah
menurun hingga di bawah rata-rata.
8. Kehamilan lewat waktu (postterm)
Kehamilan lebih dari 42 minggu. Jika kehamilan telah lewat
waktu, plasenta akan mengalami penuaan sehingga fungsinya
akan berkurang. Janin akan kekurangan asupan nutrisi dan
oksigen. Cairan ketuban bisa berubah menjadi sangat kental dan
hijau, akibatnya cairan dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru
janin. Hal ini bisa dievaluasi melalui USG dengan color doppler
sehingga bisa dilihat arus arteri umbilikalis jantung ke janin. Jika
demikian, maka kehamilan harus segera dihentikan dengan cara
diinduksi. Itulah perlunya taksiran kehamilan pada awal
kehamilan dan akhir kehamilan melalui USG.
9. Infeksi saat hamil
Saat hamil ibu sebaiknya menjaga kondisi tubuh dengan baik
guna menghindari berbagai infeksi bakteri atau virus. Demam
tinggi pada ibu bisa mengakibatkan janin tidak tahan akan panas
tubuh ibunya.
10. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom termasuk penyakit bawaan. Kematian janin
akibat kelainan genetik biasanya baru terdeteksi saat kematian
sudah terjadi, melalui otopsi bayi. Akan tetapi, jarang dilakukan
pemeriksaan kromosom saat janin masih dalam kandungan.
D. MANIFESTASI KLINIS
DJJ tidak terdengar
Uterus tidak membesar, fundus uteri turun
Pergerakan anak tidak teraba lagi oleh pemeriksa
Palpasi anak menjadi tidak jelas
Reaksi biologis menjadi negatif setelah anak mati kurang lebih 10hari
Bila janin yang mati tertahan 5 minggu atau lebih, kemungkinan
Hypofibrinogenemia 25%.
E. FAKTOR RESIKO
1) Status sosial ekonomi rendah
2) Tingkat pendidikan ibu yang rendah
3) Usia ibu >30 tahun atau <20 tahun
4) Partus pertama dan partus kelima atau lebih
5) Kehamilan tanpa pengawasan antenatal
6) Kehamilan tanpa riwayat pengawasan kesehatan ibu yang inadekuat
7) Riwayat kehamilan dengan komplikasi medik atau obstetrik
G. PENEGAKKAN DIAGNOSIS
a. Anamnesis
- Ibu tidak merasakan gerakan jnin dalam beberapa hari atau
gerakan janin sangatberkurang
- Ibu merasakan perutnya bertambah besar, bahkan bertambah kecil
atau kehamilan tidak seperti biasanya
b. Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi
- Tidak kelihatan gerakan-gerakan janin, yang biasanya dapat
terlihat terutama pada ibu yang kurus
c. Pemeriksaan Lab
- Reaksi biologis negatif setelah 10 hari janin mati
- Hipofibrinogenemia setelah 4-5 minggu janin mati
d. Pemeriksaan Tambahan
- Ultrasound: - gerak janin tidak ada
- Denyut jantung anak tidak ada
- Tampak bekuan darah pada ruang jantung janin
- X-Ray :
1. Spalding’s sign (+) : tulang-tulang tengkorak janin saling
tumpah tindih, pencairan otak dapat
menyebabkan overlapping tulang
tengkorak.
2. Nanjouk’s sign (+) : tulang punggung janin sangat melengkung
3. Robert’s sign (+) : tampak gelembung-gelembung gas pada
pembuluh darah besar.
Tanda ini ditemui setelah janin mati paling kurang 12 jam
4. Adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah
besar janin
H. PENATALAKSANAAN
Bila disangka telah terjadi kematian janin dalam rahim tidak usah
terburu-buru bertindak, sebaiknya diobservasi dulu dalam 2-3
minggu untuk mencari kepastian diagnosis
Bekuan lekat
Kelainan struktur: lobus sirkumvalata atau aksesorius, insersi
velamentosa
Edema: kelainan hidropik
Selaput ketuban
Ternoda
Menebal
I. PROGNOSIS
Jika dapat dideteksi segera, prognosis untuk ibu baik (dapat kembali
hamil).
J. KOMPLIKASI
a. Kematian janin akan menyebabkan desidua plasenta menjadi rusak
masuk kedalam peredaran darah ibu menghasilkan tromboplastin
yang dimulai dari endotel pembuluh darah olehpembekuan
intravaskuler Disseminated, terjadi pembekuan darah yang meluas
(trombosit hipofibrinogenemia) kadar fibrinogen intravaskuler
koagulasi<100 mg%), biasa pada 4-5 minggu sesudah IUFD.
BAB III
Kesimpulan