You are on page 1of 41

Daftar Isi

STRATEGI PEMBELAJARAN MAHASISWA DAN FASILITATOR SELAMA


PBL ....................................................................................................................................... 2
Penilaian PBL ...................................................................................................................... 5
MODUL PBL MAHASISWA .......................................................................................... 12
PBL BLOK 2.1 ................................................................................................................ 13
PBL BLOK 2.2 ................................................................................................................ 17
PBL BLOK 2.3 ................................................................................................................ 21
PBL BLOK 2.4 ................................................................................................................ 26
PBL BLOK 2.5 ................................................................................................................ 30
PBL BLOK 2.6 ................................................................................................................ 34
PBL BLOK 2.7 ................................................................................................................ 38

1
STRATEGI PEMBELAJARAN MAHASISWA DAN FASILITATOR SELAMA
PBL

Persiapan Sebelum Diskusi PBL


1.Mahasiswa membaca topik dan kompetensi yang diharapkan dari setiap skenario.
Tujuan :
- Mahasiswa mengetahui tujuan dari diskusi PBL pada setiap skenario.
- Mahasiswa mencari informasi dari buku acuan maupun artikel kedokteran
yang dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.

2. Mahasiswa membaca skenario pemicu yang ada pada setiap skenario.


Tujuan :
- Mahasiswa menemukan kata kunci dari skenario yang akan dibahas.
- Mahasiswa mencari informasi terkait kata kunci tersebut sehingga memahami
gambaran umum dari permasalahan yang akan dibahas.
- Mahasiswa mempersiapkan pertanyaan untuk menggali informasi dari fasilitator
untuk menyimpulkan permasalahan utama dari skenario.

3. Mahasiswa menyiapkan materi kepustakaan (hard copy) untuk dibawa saat diskusi PBL.
Tujuan :
- Memudahkan proses diskusi karena sudah mempunyai bahan yang dapat ditunjukkan
secara cepat dan langsung ke rekan / fasilitator saat diskusi berlangsung.
- Memudahkan proses pembuatan laporan PBL.

4. Setiap kelompok sudah menetapkan ketua dan wakilnya sebelum diskusi PBL dimulai.
Tujuan :
- Mahasiswa yang mendapat kesempatan sebagai ketua dapat mempersiapkan diri
untuk memimpin diskusi demikian juga untuk wakilnya.
- Ketua dan wakilnya dapat melakukan pembagian tugas di antara anggota
kelompoknya.

5. Mahasiswa mengikuti kuliah pakar (dapat diberikan sebelum atau sesudah diskusi PBL
I)
Tujuan :

2
- Mahasiswa mendapatkan pemahaman dasar/pengantar mengenai topik yang terkait
dengan yang ada.
6. Fasilitator mengikuti briefing dan telah membaca modul PBL untuk fasilitator yang telah
disediakan

Diskusi PBL I
Tugas Mahasiswa pada PBL I:
1. Ketua kelompok memimpin diskusi dengan membacakan kompetensi dan skenario
pemicu
terlebih dahulu.
2. Menetapkan kata-kata kunci yang ada di skenario.
3. Menggali informasi terkait skenario dari fasilitator.
4. Menyusun daftar permasalahan (diurut sesuai prioritas) dari informasi tambahan tersebut
kemudian menetapkan kesimpulan sementara atau diagnosis kerja / diagnosis banding.
5. Menyampaikan ide secara bebas untuk menjelaskan permasalahan yang ada dan
keterkaitannya berdasarkan patofisiologi maupun ilmu kedokteran yang dipelajari.
6. Ketua menyampaikan resume diskusi PBL I dan menentukan apa yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya.
Selanjutnya masing-masing anggota kelompok mempelajari lebih mendalam
topik tersebut dan menyiapkan diri untuk diskusi PBL II.

Tugas Fasilitator pada PBL I:


1. Memperkenalkan diri
2. Melakukan absen mahasiswa
3. Membuka diskusi PBL serta menjelaskan aturan main diskusi PBL 1
4. Mempersilahkan ketua dan sekretaris untuk memulai diskusi PBL
5. Mengamati jalannya diskusi PBL dan memberikan penilaian sesuai dengan format
penilaian yang tercantum pada bagian penilaian PBL (fasilitator cukup menilai
sampai dengan total skor pribadi dan kelompok saja)
6. Mengarahkan jalannya diskusi PBL dan dinamika kelompok apabila dibutuhkan
7. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa sesuai dengan masing-
masing skenario
8. Pada akhir pertemuan meminta ketua dan sekretaris merangkum hasil pertemuan 1
dan persiapan pertemuan diskusi PBL 2

3
Diskusi PBL II:
Tugas Mahasiswa pada PBL II:
1. Ketua menyampaikan resume dari diskusi PBL I dan menenetapkan subtopik yang
akan didiskusikan pada pertemuan ini.
2. Menggali informasi tambahan terkait skenario dari fasilitator (jika masih ada).
3. Menyimpulkan diagnosis utama dari skenario disertai alasan teoritis/ilmiah.
4. Menyusun rencana solusi/rencana penatalaksanaan untuk permasasalahan dari skenario.
5. Ketua menyampaikan resume dari diskusi PBL II dan menetapkan pembagian tugas dalam
pembuatan laporan PBL serta presentasinya saat pleno.

Tugas Fasilitator pada PBL II:


1. Memperkenalkan diri
2. Melakukan absen mahasiswa
3. Membuka diskusi PBL serta menjelaskan aturan main diskusi PBL 2
4. Mempersilahkan ketua dan sekretaris untuk memulai diskusi PBL
5. Mengamati jalannya diskusi PBL dan memberikan penilaian sesuai dengan format
penilaian yang tercantum pada bagian penilaian PBL (fasilitator cukup menilai
sampai dengan total skor pribadi dan kelompok saja)
6. Mengarahkan jalannya diskusi PBL dan dinamika kelompok apabila dibutuhkan
7. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa sesuai dengan masing-
masing skenario
8. Pada akhir pertemuan meminta ketua dan sekretaris merangkum hasil pertemuan 1
dan 2 , serta persiapan pleno PBL
9. Memberikan pengarahan kepada mahasiswa untuk membuat laporan PBL sesuai
dengan format yang terlampir pada bagian LAPORAN PBL
Pembuatan Laporan PBL
(Sesuai Buku Panduan)

Presentasi Laporan PBL (Diskusi Pleno PBL)

4
Penilaian PBL

Penilaian PBL meliputi Nilai Akhir Diskusi PBL, Nilai Laporan PBL seperti yang tercantum
dibawah ini :

75 % Nilai Akhir Diskusi PBL + 25 % Nilai Laporan PBL

Keterangan :
1. Penilaian laporan PBL adalah penilaian terhadap laporan PBL yang dilakukan oleh para
pakar/dosen pembuat modul PBL/ ketua blok .

2. Nilai akhir diskusi PBL adalah rata-rata nilai diskusi PBL ke-1 dan ke-2. Sedangkan
masing-masing Nilai diskusi PBL merupakan penjumlahan Nilai Pribadi dan Nilai
Kelompok seperti berikut:

Nilai Diskusi PBL 1 atau 2: [70% x Nilai Diskusi Pribadi] + [30% x Nilai Kelompok]

Nilai Akhir Diskusi PBL: [Nilai Diskusi PBL 1 + Nilai Diskusi PBL 2] / 2

Penilaian diskusi Pribadi adalah penilaian terhadap setiap mahasiswa selama diskusi
kelompok yang dilakukan oleh fasilitator.
Penilaian kelompok adalah penilaian kelompok pada saat diskusi yang dilakukan oleh
fasilitator.
Keterangan :
1. Nilai diskusi PBL Pribadi
Nilai diskusi PBL pribadi terdiri dari 3 item yaitu : persiapan , partisipatif, dan
penalaran
a. Skor Persiapan :
Kriteria skor 0 1 2 3
Kriteria yang diharapkan: Tidak Memenuhi 1 Memenuhi Memenuhi
1. Datang tepat waktu memenuhi kriteria 2 kriteria 3 kriteria
1. Membawa bahan diskusi : kriteria
buku teks, buku ajar, apapun
jurnal, gambar, bagan
yang berkaitan dengan
diskusi.
2. Menguasai bahan yang
dibicarakan

5
b. Skor Partisipatif
Kriteria skor 0 1 2 3
Kriteria yang diharapkan: Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi
1. Mengajukan pertanyaan yang memenuhi 1 kriteria 2 kriteria 3 kriteria
relevan minimal 2 kali kriteria
2. Menjawab pertanyaan apapun
minimal 1 kali
3. Menyanggah/mengoreksi
pernyataan yang salah
minimal 1 kali

c. Skor penalaran
Kriteria skor 0 1 2 3
Kriteria yang diharapkan: Tidak Memenuhi Memenuhi 2 Memenuhi
1. Mampu menetapkan kata memenuhi 1 kriteria kriteria 3 -4
kunci dari skenario kriteria kriteria
2. Mampu menetapkan apapun
pertanyaan-pertanyaan
wajib yang harus dibahas
selama diskusi
3. Mampu menjelaskan
keterkaitan antara satu
masalah dengan masalah
lain
4. Mampu melakukan analisis
masalah atau membuat
kesimpulan

Konversi Total Skor ke Nilai Pribadi :


Total 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Skor
Nilai 0 20 30 40 50 60 70 80 90 100

2. Nilai Kelompok
Nilai Kelompok terdiri dari keaktifan dan konstruktif
a. Keaktifan :
Kriteria skor 0 1 2 3
Kriteria yang diharapkan: Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi 3
1. Organisasi kelompok memenuhi 1 kriteria 2 kriteria kriteria
sudah dibentuk kriteria
sebelum diskusi apapun

6
dimulai (ketua,
wakil/sekretaris)
2. Di dalam kelompok
mempunyai
kepustakaan : buku
ajar (2) dan Jurnal
ilmiah (2)
3. Lebih dari 70%
anggota kelompok
aktif berdiskusi

b. Konstruktif :
Kriteria skor 0 1 2 3
Kriteria yang diharapkan: Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi 3
1. Diskusi mengarah memenuhi 1 kriteria 2 kriteria kriteria
pada penyelesaian kriteria
masalah secara apapun
sistematis dan ilmiah.
2. Diskusi mampu
menyelesaikan 70%
dari persoalan yang
ada
3. Ketua dan
wakil/sekretaris dari
kelompok berfungsi
dengan baik

Konversi total skor ke Nilai Kelompok

Total 0 1 2 3 4 5 6
Skor
Nilai 0 50 60 70 80 90 100

Catatan khusus :
Pleno PBL merupakan nilai bonus / nilai tambahan. Kelompok yang melakukan presentasi
pada Pleno PBL mendapatkan nilai tambahan dengan rentang sebagai berikut :
Kriteria Presentasi Nilai Bonus

7
Baik 10
Sedang 5
Buruk 0
Nilai bonus tersebut akan ditambahkan pada penilaian Nilai Akhir PBL, dengan Nilai
Maksimal adalah 100

8
EVALUASI DISKUSI PBL – MAHASISWA
MODUL : NAMA DOSEN :
SKENARIO : TANGGAL / JAM :
PERTEMUAN KE : KELOMPOK :

SEMESTER ( 2 ) Gasal 2017-2018 .


1. NILAI DISKUSI PRIBADI
UNSUR YANG DI NILAI
N NR Nama SKOR SKOR SKOR TOTA
KONVE
o. P Mahasis PERSIAP PARTISIPA PENALAR L
RSI
wa AN TIF AN
NILAI
(SKOR 0- (SKOR 0-3) (SKOR 0-3)
3)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.

2. NILAI DISKUSI KELOMPOK:


Kelompok Skor keaktifan Skor konstruktif Total skor Konversi
nilai

Laporan PBL Untuk Semester 2

9
Setiap laporan PBL harus berisi
1. Halaman depan, terdiri dari JUDUL, kelompok dan anggota kelompok :
2. Daftar isi
3. Skenario pemicu
4. Kata kunci
5. Mind Mapping sesuai dengan kata kunci skenario
6. Daftar pembahasan / pertanyaan yang akan dibahas, disesuaikan dengan
skenario dari hasil diskusi I dan II
7. Ringkasan (yang dikaitkan antara pembahasan dengan skenario)
8. Peta Konsep
9. Daftar Pustaka

Laporan PBL diserahkan ke bagian tata usaha paling lambat 3 hari sebelum Pleno PBL
berlangsung, untuk segera dilakukan penilaian oleh Dosen pembuat skenario PBL.

10
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PBL
(FORM B)
Blok : …………………………………. Skenario :
Kelompok : …………………………………. Tanggal :
Dosen Penilai : …………………………………. Nilai Laporan :

NILAI
KRITERIA PENILAIAN 0 1 2

Bagian I (Skenario Pemicu)


- Kata Kunci
- Mind Mapping
- Daftar Pembahasan
Subtotal Nilai Bagian I A/6

Bagian II (Pembahasan)
- Pembahasan 1
- Pembahasan 2
- Pembahasan 3
- ……..
- ……..
- n
Subtotal Nilai Bagian II B / 2n
Bagian III (Ringkasan & Daftar Pustaka)
- Ringkasan
- Peta konsep
- Daftar Pustaka (Min. 1 textbook + 5 Online buku)

Subtotal Nilai Bagian III C/6

Kriteria Nilai :
0 = Tidak Ada
1 = Kurang Tepat / Kurang Lengkap
2 = Tepat dan lengkap

NILAI LAPORAN = (A + 2B + C) x 25

11
MODUL PBL MAHASISWA
Semester 2
Blok 2.1 – 2.7
Tahun ajaran 2017-2018

12
PBL BLOK 2.1

SISTEM KARDIOVASKULAR 1

GAGAL JANTUNG

TIM PENYUSUN:
Handi Suyono, dr, M.Ked
George N. T., dr, MS
F. X. Himawan Jong, dr, MS

13
Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi sistem kardiovaskuler yang
relevan dengan skenario.

Kompetensi Dasar
1. Mampu menjelaskan struktur (makro dan mikro) sistem kardiovaskuler yang relevan
dengan skenario
2. Mampu menjelaskan fungsi sistem kardiovaskuler yang relevan dengan skenario.
3. Mampu menganalisis keterkaitan struktur dan fungsi sistem kardiovaskuleryang
relevan dengan skenario.

Skenario Pemicu

Bapak B, 68tahun, mengalami kelelahan dan sesak napas bila beraktivitas


ringan seperti berjalan. Enam bulan yang lalu Bapak B mengalami infark
miokard (kematian sel otot jantung) pada bagian anterior ventrikel kiri, akibat
dari oklusi (pembuntuan) salah satu cabang arteri koronaria. Hasil
pemeriksaan dokter pada saat ini yaitu tekanan darah 100/70 mmHg, denyut
nadi 80x/menit, irama denyut nadi tidak teratur, frekuensi napas 18x/menit,
napas dangkal, suhu tubuh 37℃. Bapak B didiagnosis gagal jantung dan
aritmia.

Strategi pembelajaran mahasiswa selama proses tutorial


1. Diskusi kelompok tanpa tutor, mengemukakan ide bebas diantara mahasiswa (kerja
sama).
2. Diskusi kelompok dengan tutor untuk mengemukakan pertanyaan-pertanyaan pada
persoalan yang spesifik dan mendiskusikan informasi yang didapatkan.
3. Mengikuti kuliah pakar.
4. Belajar mandiri dengan membaca textbooks dan journal serta mencari informasi ilmu
dari sumber belajar lainnya (hubungan dengan nara sumber, internet dll).

14
Persiapan Mahasiswa Sebelum Tutorial
Setelah membaca skenario ini dengan teliti, identifikasikan masalah yang
penting untuk didiskusikan.

Petunjuk Bagi Tutor


Pada setiap proses tutorial, sebelum memasuki tahap di bawah ini setiap masing-
masing mahasiswa telah mempelajari skenario dan mempersiapkan diri.

PertemuanI Tahap 1-3 : Mencari kata-kata sulit; Mendefinisikan masalah;


Brain storming hipotesis masalah

Pertemuan Tatap Muka I dilakukan untuk menentukan masalah pokok skenario, kata
kunci, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan.
1. Ditentukan masalah pokok dan daftar masalah lain/ kata kunci yang berhubungan dengan
masalah pokok (kata kunci)
2. Mahasiswa mengajukan pertanyaan untuk melengkapi data yang ada, dan tutor
mengarahkan pada pertanyaan-pertanyaan yang relevan. Perlu dikemukakan alasan
mengapa pertanyaan itu diajukan.

Pertemuan 1 Tahap 4-5: Analisis masalah; Menetapkan learning objectives

Tahap 6: Mencari informasi

1. Mahasiswa menyampaikan pembahasan jawaban pertanyaan minimal, dengan


mencantumkan sumber informasinya
2. Diskusi kelompok.

Pertemuan 2 Tahap 7: Menarik kesimpulan

15
1. Mahasiswa membuat sistematika (skema) mekanisme hubungan masalah pokok dan
masalah lainnya.
2. Mahasiswa menarik kesimpulan dari kasus sebagai hipotesis akhir, diikuti dengan
rencana penatalaksanaan
3. Kelompok mempersiapkan laporan kerja akhir yang akan diserahkan untuk dinilai,
atau dipresentasikan bila terpilih.

DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton and Hall. 2000. Textbook of Medical Physiology. 10th edition. Elsevier Health
Science.
2. Barrett K., Brooks H., Boitano S., Barman S. 2010. Ganong’s Review of Medical
Physiology. 23rd edition. McGraw-Hill Companies.
3. Frank H. 2003. Netter, Atlas of Human Anatomy, 3rd edition .
4. Murray,RK. Harpers Illustrated Biochemistry .28th edition. Lange Medical
Books,McGrawHill.
5. Gartner, Leslie P.; Hiatt, James L. 2007. Color Textbook of Histology. Elsevier,
Saunders.
6. Despopoulos A., Silbernagi S. 2003. Color Atlas of Physiology. 5th edition. ApplDruck
GmbH & Co. KG, Wemding, Germany.
7. Carrol R. G. 2010. Problem-Based Physiology. Saunders Elsevier

16
PBL BLOK 2.2

SISTEM RESPIRASI 1

SESAK NAPAS

TIM PENYUSUN:
Handi Suyono, dr., MKed
George Nicolaus Tanudjaja, dr, MS, PA (K)
FX Himawan H Jong, dr., MSi

Editor:
Prettysun Ang Mellow, dr., SpPD

17
Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi sistem sistem respirasi yang
relevan dengan skenario (asma bronkial)

Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan struktur anatomi saluran napas atas dan bawah.
2. Menjelaskan histologi saluran napas bawah dan peranan dari sel-sel tersebut
3. Menjelaskan fisiologi pernapasan mulai dari oksigen masuk ke saluran napas,
berdifusi di alveoli sampai dikeluarkannya karbondioksida. Termasuk refleks batuk.
4. Interpretasi spirometri dasar.
5. Menjelaskan makna dan level kritis dari nilai saturasi oksigen, tekanan oksigen di
arteri dan tekanan karbondioksida di arteri serta pengaruh kadar karbondioksida pada
keasaman darah.
6. Mengindentifikasi perubahan dari struktur makroskopis, mikroskopis dan fisiologi
dari kasus pada skenario (asma bronkial) dibandingkan keadaan normal

Skenario Pemicu
Janice, berumur 18 tahun, seorang mahasiswi di perguruan tinggi mempunyai riwayat
alergi terhadap udara dingin dan debu rumah. Suatu ketika, ia merapikan tumpukan buku di
gudang dan beberapa menit kemudian ia batuk-batuk (sering) kemudian napasnya menjadi
cepat, berat dan seperti sulit menarik/menghembuskan napas, juga terdengar bungi mengi
terutama saat menghembuskan napas (serangan asma). Badannya menjadi agak lemah
sehingga ia tidak dapat melanjutkan merapikan tumpukan buku di gudang. Janice segera
dibawa oleh ibunya ke klnik terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

Berikut adalah hasil pemeriksaan di klinik tersebut:


Tekanan Darah 110/70 mmHg; Nadi 110x/menit, Pernapasan 28-30x/menit, Suhu Aksiler
36 C, Saturasi Oksigen (pulse oxymetry) 94%.
Tampak pernapasan cuping hidung, tracheal tug dan muskulus sternocleidomastoideus
berkontraksi, retraksi dinding dada.

Setelah diberikan oksigen dan nebulisasi, sesak berkurang.


Berikut adalah hasil pemeriksaan spirometri sebelum dan seudah nebulisasi dengan
bronkodilator (salbutamol) dan steroid (budesonide) :

18
Strategi pembelajaran mahasiswa selama proses tutorial
1. Diskusi kelompok tanpa tutor, mengemukakan ide bebas diantara mahasiswa (kerja
sama).
2. Diskusi kelompok dengan tutor untuk mengemukakan pertanyaan-pertanyaan pada
persoalan yang spesifik dan mendiskusikan informasi yang didapatkan.
3. Mengikuti kuliah pakar.
4. Belajar mandiri dengan membaca textbooks dan journal serta mencari informasi
ilmu dari sumber belajar lainnya (hubungan dengan nara sumber, internet dll).

Persiapan Mahasiswa Sebelum Tutorial

 Setelah membaca skenario ini dengan teliti identifikasikan topik pembahasan yang
penting untuk didiskusikan.
 Identifikasikan kata kunci sebanyak mungkin.
 Kembangkan sebanyak mungkin pertanyaan prinsip sehubungan dengan kata kunci
tersebut. Setiap pertanyaan harus diberi alasan mengapa pertanyaan tersebut
diajukan. Pertanyaan tersebut akan dijawab oleh tutor sesuai data yang ada.

Petunjuk Bagi Tutor


Pada setiap proses tutorial, sebelum memasuki tahap di bawah ini setiap masing-
masing mahasiswa telah mempelajari skenario dan mempersiapkan diri.

Pertemuan I Tahap 1-3 : Mencari kata-kata sulit; Mendefinisikan masalah;


Brain storming hipotesis masalah

Pertemuan Tatap Muka I dilakukan untuk menentukan masalah pokok skenario, kata
kunci, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan.
1. Ditentukan masalah pokok dan daftar masalah lain/ kata kunci yang berhubungan
dengan masalah pokok (kata kunci)

19
2. Mahasiswa mengajukan pertanyaan untuk melengkapi data yang ada, dan tutor
mengarahkan pada pertanyaan-pertanyaan yang relevan. Perlu dikemukakan alasan
mengapa pertanyaan itu diajukan.

Pertemuan 1 Tahap 4-5: Analisis masalah; Menetapkan learning objectives

Tahap 6: Mencari informasi

1. Mahasiswa menyampaikan pembahasan jawaban pertanyaan minimal, dengan


mencantumkan sumber informasinya
2. Diskusi kelompok.

Pertemuan 2 Tahap 7: Menarik kesimpulan

1. Mahasiswa membuat sistematika (skema) mekanisme hubungan masalah pokok


dan masalah lainnya.
2. Mahasiswa menarik kesimpulan dari kasus sebagai hipotesis akhir, diikuti dengan
rencana penatalaksanaan
3. Kelompok mempersiapkan laporan kerja akhir yang akan diserahkan untuk dinilai,
atau dipresentasikan bila terpilih.

DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton and Hall. Textbook of Medical Physiology. 10th edition.
2. Ganong, WF. Review of Medical Physiology. 20th edition.
3. Frank H. 2003. Netter, Atlas of Human Anatomy, 3rd edition .
4. Murray,RK. Harpers Illustrated Biochemistry .28th edition. Lange Medical Books,Mc
GrawHill.
5. Gartner, Leslie P.; Hiatt, James L. 2007. Color Textbook of Histology. Elsevier,
Saunders.
6. Sundaru H, Sukamto N, 2009. Asma Bronkial. In Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Eds
: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al, Edisi ke-5. InternaPublishing, Jakarta, hal.
404-414.

20
PBL BLOK 2.3

SISTEM DARAH DAN IMUNITAS I

ANEMIA

TIM PENYUSUN:
Handi Suyono, dr, M.Ked
George N. T., dr, MS
F. X. Himawan Jong, dr, MS

Editor:
Nita Kurniawati, dr., Sp.S

21
Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi sistem darah yang relevan
dengan skenario.

Kompetensi Dasar
1. Mampu menjelaskan struktur sistem darah yang relevan dengan skenario
2. Mampu menjelaskan fungsi sistem darah yang relevan dengan skenario.
3. Mampu menganalisis keterkaitan struktur dan fungsi sistem darah yang relevan
dengan skenario.

Skenario Pemicu

Jadi Perhatian, Masih 25,21% Kasus Anemia Remaja Putri

WATES, KRJOGJA.com - Di Kabupaten Kulonprogo tahun 2016 kasus Anemia (kurang


darah) pada remaja putri masih sebesar 25,21 persen. Sedang cakupan pemberian Tablet
Tambah Darah atau Sulfas Ferosus (Fe) pada remaja putri tahun 2016 sudah mencapai
58,45 persen melebihi target nasional pemberian Fe sekitar 15 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo dr H Bambang Haryatno MKes mengungkapkan,


awalnya di Kulonprogo memang banyak remaja putri yang terkena anemia. "Berawal dari
hasil penelitian Dinas Kesehatan DIY tahun 2012 mengungkapkan sekitar 73,8
persen kasus anemia terjadi pada remaja putri di Kulonprogo. Maka tahun 2013 mulai
dilakukan pemberian Fe. Tahun 2016 dari kejadian anemia 29,95 persen, setelah
suplementasi Fe menurun menjadi 25,21 persen," kata Bambang, Selasa (12/09/2017).

Bambang menjelaskan, sasaran untuk pemberian suplementasi Fe memang remaja


putri, karena selain agar menjadi sehat dan tidak ngantukan, juga mempersiapkan siswa
perempuan sebagai calon ibu yang sehat terbebas dari anemia. Sebab bila ibunya
anemia maka bayi yang dilahirkan bisa dengan berat bayi lahir rendah (BBLR).

Menurut Bambang, para remaja putri yang terkena anemia juga sering mengantuk dan
prestasinya menurun. Setelah diberikan tablet tambah darah dapat menjadi bersemangat
dan bisa berprestasi. Pemberian tablet Fe untuk remaja putri disarankan diminum 1
tablet per minggu selama masa usia subur.

"Kami terus melakukan Kampanye Penanggulangan Anemia pada remaja putri SLTP
dan SLTA, dan beberapa waktu pada 25 sekolah. Hal tersebut bertujuan
menginformasikan kebijakan penanggulangan anemia dan meningkatkan pengetahuan
22
remaja tentang anemia, penanggulangannya serta memotivasi remaja putri dalam
mengkonsumsi Fe," kata Bambang.
"Kami terus melakukan Kampanye Penanggulangan Anemia pada remaja putri SLTP dan
SLTA, dan beberapa waktu pada 25 sekolah. Hal tersebut bertujuan menginformasikan
kebijakan penanggulangan anemia dan meningkatkan pengetahuan remaja tentang
anemia, penanggulangannya serta memotivasi remaja putri dalam mengkonsumsi Fe," kata
Bambang.

Dalam kampanye penanggulangan anemia, Dody Hartanto SPd MPd Ketua Program Study
Bimbingan & Konseling Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memberikan motivasi
agar meningkatkan konsumsi tablet tambah darah pada remaja.

"Remaja perlu suplementasi rutin Fe, sebab pola makan remaja yang rentan dan berisiko
terhadap defisiensi besi akibat gaya hidup remaja. Disamping itu, banyaknya faktor
penyebab seperti kecacingan, dan malaria di beberapa daerah endemis, juga tidak
diketahuinya kejadian anemia tanpa pemeriksaan laboratorium," tambahnya.(Wid)

http://krjogja.com/web/news/read/43789/Jadi_Perhatian_Masih_25_21_Persen_Kasus_Ane
mia_Remaja_Putri

 Kamis, 14 September 2017 / 04:12 WIB; Editor : Danar Widiyanto

Strategi pembelajaran mahasiswa selama proses tutorial


1. Diskusi kelompok tanpa tutor, mengemukakan ide bebas diantara mahasiswa (kerja
sama).
2. Diskusi kelompok dengan tutor untuk mengemukakan pertanyaan-pertanyaan pada
persoalan yang spesifik dan mendiskusikan informasi yang didapatkan.
3. Mengikuti kuliah pakar.
4. Belajar mandiri dengan membaca textbooks dan journal serta mencari informasi ilmu
dari sumber belajar lainnya (hubungan dengan nara sumber, internet dll).

Persiapan Mahasiswa Sebelum Tutorial


Setelah membaca skenario ini dengan teliti identifikasikan masalah yang
penting untuk didiskusikan.
23
Petunjuk Bagi Tutor
Pada setiap proses tutorial, sebelum memasuki tahap di bawah ini setiap masing-masing
mahasiswa telah mempelajari skenario dan mempersiapkan diri.

Pertemuan I Tahap 1-3 : Mencari kata-kata sulit; Mendefinisikan masalah;


Brain storming hipotesis masalah

Pertemuan Tatap Muka I dilakukan untuk menentukan masalah pokok skenario, kata kunci,
dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan.
1. Ditentukan masalah pokok dan daftar masalah lain/ kata kunci yang berhubungan
dengan masalah pokok (kata kunci)
2. Mahasiswa mengajukan pertanyaan untuk melengkapi data yang ada, dan tutor
mengarahkan pada pertanyaan-pertanyaan yang relevan. Perlu dikemukakan alasan
mengapa pertanyaan itu diajukan.

Pertemuan 1 Tahap 4-5: Analisis masalah; Menetapkan learning objectives

Tahap 6: Mencari informasi

1. Mahasiswa menyampaikan pembahasan jawaban pertanyaan minimal, dengan


mencantumkan sumber informasinya
2. Diskusi kelompok.

Pertemuan 2 Tahap 7: Menarik kesimpulan

1. Mahasiswa membuat sistematika (skema) mekanisme hubungan masalah pokok


dan masalah lainnya.

24
2. Mahasiswa menarik kesimpulan dari kasus sebagai hipotesis akhir, diikuti dengan
rencana penatalaksanaan
3. Kelompok mempersiapkan laporan kerja akhir yang akan diserahkan untuk dinilai,
atau dipresentasikan bila terpilih.

DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton and Hall. 2000. Textbook of Medical Physiology. 10th edition. Elsevier Health
Science.
2. Barrett K., Brooks H., Boitano S., Barman S. 2010. Ganong’s Review of Medical
Physiology. 23rd edition. McGraw-Hill Companies.
3. Frank H. 2003. Netter, Atlas of Human Anatomy, 3rd edition .
4. Murray,RK. Harpers Illustrated Biochemistry .28th edition. Lange Medical Books,Mc
GrawHill.
5. Gartner, Leslie P.; Hiatt, James L. 2007. Color Textbook of Histology. Elsevier,
Saunders.
6. Despopoulos A., Silbernagi S. 2003. Color Atlas of Physiology. 5th edition. Appl Druck
GmbH & Co. KG, Wemding, Germany.
7. Carrol R. G. 2010. Problem-Based Physiology. Saunders Elsevier

25
PBL BLOK 2.4

SISTEM URINARIA 1

GAGAL GINJAL KRONIK

TIM PENYUSUN:
dr. FX Himawan Haryanto Jong, M. Si
dr. George N.T., MS, PA(K)
dr. Handi Suyono, M. Ked

26
Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu menguraikan tentang struktur dan fungsi sistem urinaria.

Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi sistem urinaria.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan histologi sistem urinaria.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan fisiologi sistem urinaria.

SKENARIO

Seorang wanita berusia 55 tahun datang ke dokter dengan keluhan cepat lelah
dan kaki bengkak sejak 3 bulan terakhir. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
dan menemukan tanda-tanda pada pasien antara lain hipertensi, konjungtiva
anemis dan edema tungkai. Pemeriksaan laboratorium darah yang diusulkan
dokter menunjukkan hasil antara lain anemia serta kreatinin dan ureum darah
yang meningkat. Dokter mendiagnosis pasien dengan penyakit gagal ginjal
kronik.

STRATEGI PEMBELAJARAN MAHASISWA SELAMA PBL


1. Diskusi kelompok tanpa fasilitator, mengemukakan ide bebas di antara mahasiswa
(kerja sama).
2. Diskusi kelompok dengan fasilitator untuk mengemukakan pertanyaan-
pertanyaan pada persoalan yang spesifik dan mendiskusikan informasi yang
didapatkan.
3. Mengikuti kuliah pakar.
4. Belajar mandiri dengan membaca text book dan jurnal serta mencari informasi
ilmu dari sumber belajar lainnya (hubungan dengan narasumber, e-learning, dll).

Petunjuk Bagi Fasilitator


Pada setiap proses diskusi, sebelum memasuki tahap di bawah ini setiap masing-
masing mahasiswa telah mempelajari skenario dan mempersiapkan diri.Fasilitator berperan
untuk membagun suasana diskusi dan hanya memberikan informasi sesuai skenario saja.

Pertemuan I
Tahap 1-3 : Mencari kata-kata kunci; Mendefinisikan masalah (pertanyaan-
pertanyaan); Brain stormingsolusi masalah

27
Pertemuan I dilakukan untuk menentukan masalah pokok skenario, kata kunci, dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan.
1. Ditentukan kata kunci dan daftar pembahasannya.
2. Mahasiswa mengajukan pertanyaan kepada fasilitator untuk mendapatkan informasi
tambahan dalam memecahkan permasalahan dari kasus yang ada.

Pertemuan 1
Tahap 4-5: Analisis masalah; Menetapkan tujuan pembelajaran

1. Mahasiswa menyampaikan pembahasan jawaban pertanyaan minimal, dengan


mencantumkan sumber informasinya
2. Diskusi kelompok.

Tahap 6 : Mencari informasi

Pertemuan II
Tahap 7 : Menarik kesimpulan

1. Mahasiswa membuat sistematika (skema) mekanisme hubungan masalah pokok


dan masalah lainnya.
2. Mahasiswa membuat kesimpulan sementara untuk kasus ini.
3. Fasilitator memberikan data tambahan sebagai dasar untuk membuat diagnosis
akhir.
4. Mahasiswa menarik kesimpulan dari kasus sebagai hipotesis akhir, diikuti dengan
rencana penatalaksanaan

28
5. Kelompok mempersiapkan laporan kerja akhir yang akan diserahkan untuk dinilai,
atau dipresentasikan bila terpilih.

BUKU ACUAN
1. Gartner, Leslie P., Hiatt, James L., 2007. Color textbook of histology. Elsevier,
Sanders.
2. Gray's, Drake, R.L., 2005. Anatomy for students. Elsevier.
3. Guyton, A.C., Hall, J. E; terj. Irawati [et al]. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran.
Jakarta: EGC

29
PBL BLOK 2.5

SISTEM DIGESTIF 1

KERACUNAN MAKANAN

TIM PENYUSUN:

dr. Silvia Sutandhio, MKedKlin, SpMK


dr. Handi Suyono, MKed
dr. Himawan Haryanto Jong, MSi

30
Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu menjelaskan struktur anatomi dan histologi saluran cerna secara
runut, fisiologi pencernaan makanan, serta mekanisme refleks pada saluran cerna

Kompetensi Dasar

1. Mampu menjelaskan perjalanan makanan dari mulut sampai anus


2. Mampu menjelaskan struktur anatomi dan histologi usus halus dan usus besar
3. Mampu menjelaskan proses pencernaan makanan di usus halus dan usus besar
4. Mampu menjelaskan mekanisme peristaltik usus
5. Mampu menjelaskan sistem saraf/inervasi usus (intrinsik dan ekstrinsik)

Skenario pemicu

Sekelompok mahasiswa pecinta alam semester 2 yang sedang mengadakan kamping datang
ke Unit Gawat Darurat dengan keluhan mencret. Orang yang bertugas menyiapkan sarapan
mengaku ia tidak sempat memanaskan makanan sebelum dihidangkan.

Strategi pembelajaran mahasiswa selama PBL


1. Diskusi kelompok tanpa tutor, mengemukakan ide bebas diantara siswa (kerja sama).
2. Diskusi kelompok dengan tutor untuk mengemukakan pertanyaan-pertanyaan pada
persoalan yang spesifik dan mendiskusikan informasi yang didapatkan.
3. Mengikuti kuliah pakar.
4. Belajar mandiri dengan membaca text book dan journal serta mencari informasi ilmu
dari sumber belajar lainnya (hubungan dengan nara sumber, internet dll).

Persiapan Mahasiswa Sebelum Tutorial


Setelah membaca skenario ini dengan teliti, identifikasikan masalah yang penting untuk
didiskusikan, yaitu:

1. Sebutkan beberapa kata kunci yang berkaitan dengan masalah utama pada
skenario kasus.

2. Kembangkan sebanyak mungkin pertanyaan prinsip sehubungan dengan


kata kunci tersebut. Setiap pertanyaan harus diberi alasan mengapa
pertanyaan tersebut diajukan. Pertanyaan tersebut akan dijawab oleh tutor
sesuai data yang ada.

Pertemuan 1 Tahap 1-3: Mencari kata-kata sulit; Mendefinisikan masalah; Brain


storming hipotesis masalah

Pertemuan Tatap Muka I dilakukan untuk menentukan masalah pokok skenario, kata
kunci, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa.

31
Diskusi Pertemuan I

1. Menentukan masalah pokok dan kata kunci yang berhubungan dengan masalah pokok
2. Membuat mind-mapping
3. Menggali informasi dari fasilitator mengenai kasus di skenario

Pertemuan 1 Tahap 4-5: Analisis masalah; Menetapkan tujuan pembelajaran

1. Mahasiswa menyampaikan pembahasan jawaban pertanyaan minimal, dengan


mencantumkan sumber informasinya (sumber pustaka/ilmiah)
2. Diskusi kelompok

Pertemuan 1 Tahap 6: Mencari informasi

Pertemuan 2 Tahap 7: Menarik kesimpulan


1. Mahasiswa membuat sistematika (skema) mekanisme hubungan masalah pokok dan
masalah lainnya.

2. Mahasiswa menarik kesimpulan dari kasus sebagai hipotesis akhir.

3. Kelompok mempersiapkan laporan kerja akhir yang akan diserahkan untuk dinilai dan
dipresentasikan.

Buku acuan
1. Moore KL & Dalley AF. 2006. Clinically Oriented Anatomy 5th ed. Baltimore-
Philadelphia, Lippincott Williams & Wilkins.
2. Schnell RS. 2007. Clinically Anatomy by Systems 1st ed. Baltimore-Philadelphia,
Lippincott Williams & Wilkins.
3. Sugiharto L, Suyono JY, Ong OH (eds). 2017. Prometheus Atlas Anatomi Manusia
edisi ke-3. Jakarta, EGC-Penerbit Buku Kedokteran.
4. Moore KL & Persaud TVN. 2005. The Developing Human: Clinically Oriented
Embryology 7th ed. Saunders-Elsevier.
5. Sadler TW. 2010. Langman’s Medical Embryology 11th ed. Lippincott Williams &
Wilkins.
6. Fehrenbach MJ & Herring SW. 2007. Anatomy of the Head and Neck 3rd ed.
Elsevier.
7. Putz R & Pabst R. 2008. Sobotta Atlas of Human Anatomy (One Volume ed.),
Munchen-Jena, Elsevier GmBh, Urban & Fischer.
8. Basmajian JV. 1975. Grant’s Method of Anatomy 9th ed. Baltimore, The Williams
& Wilkins Company.
9. Netter FH. 2006. Atlas of Human Anatomy 4th ed. Philadelphia-Pennsylvania,
Elsevier-Saunders.
10. Spalteholz W. 2013. Atlas Berwarna Anatomi Kedokteran (Nomenklatur Latin)
edisi pertama. Tangerang Selatan, Bina Rupa Aksara Publ.
11. Mescher AL. 2010. Junqueira’s Basic Histology : a Text and Atlas, Edisi ke 12,
USA: McGraw-Hill Companies
12. Gartner PL and Hiatt J. 2014. Color Atlas And Text Of Histology 6th
edition. Lippincott Williams & Wilkins.

32
13. Eroschenko VP. 2008. diFiore’s Atlas Of Histology With Functional Correlations
11th edition. Lippincott Williams & Wilkins.
14. Guyton and Hall; terj. Irawati [et. al.]. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC.
15. Barret, K. E. et al; terj. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong. Edisi 24. EGC.
Mulroney SE, Myers AK. 2009. Netter’s Essential Physiology. Philadelphia: Saunders.

33
PBL BLOK 2.6

SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME I

BERAT BADAN MENURUN

TIM PENYUSUN:
Handi Suyono, dr, M.Ked
Prof. Dr. Paulus Liben, dr, MS
V. Pikanto Wibowo, dr, Sp.BK

34
Standar Kompetensi

Selesai mempelajari modul ini mahasiswa kedokteran semester 2 diharapkan mampu


memahami serta mengintegrasikan konsep-konsep dasar anatomi, histologi, fisiologi,
biokimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem endokrin dan metabolisme
untuk menganalisis masalah kesehatan.

Kompetensi Dasar
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan mampu :

1. Mampu menjelaskan peranan hormonal dalam pengaturan metabolisme


karbohidrat, lipid, dan protein.
2. Mampu menjelaskan struktur organ, jaringan, dan sel dalam sistem endokrin yang
berkaitan dengan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein.
3. Mampu menjelaskan hubungan pada aksis sistem endokrin

SKENARIO PEMICU

Ibu S, 40 tahun, berkonsultasi dengan dokter untuk masalah kesehatannya akhir-akhir ini. Ibu
S mempunyai keluhan bahwa berat badan semakin turun. Porsi makan masih tetap sama namun
dirasakan badan semakin kurus. Selama 2 bulan ini Ibu S mudah berkeringat dan sering
berdebar-debar. Dokter memeriksa Ibu S dan menemukan, pembesaran kelenjar tiroid, kedua
tangan tremor. Pemeriksaan laboratorium pada darah menunjukkan kadar hormon T4 dan T3
meningkat, TSH menurun, dan TRH menurun. Ibu S didiagnosis hipertiroidisme.

Strategi pembelajaran mahasiswa selama proses tutorial.


1. Diskusi kelompok tanpa tutor, mengemukakan ide bebas diantara siswa (kerja
sama).
2. Diskusi kelompok dengan tutor untuk mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
pada persoalan yang spesifik dan mendiskusikan informasi yang didapatkan.
3. Mengikuti kuliah pakar.
4. Belajar mandiri dengan membaca text book dan journal serta mencari informasi
ilmu dari sumber belajar lainnya (hubungan dengan nara sumber, internet dll).
5. Mempraktikkan ketrampilan medik di skill lab.

Persiapan Mahasiswa Sebelum Tutorial


Setelah membaca skenario ini dengan teliti identifikasikan masalah yang
penting untuk didiskusikan, yaitu :

1. Sebutkan beberapa kata kunci yang berkaitan dengan masalah utama pada
skenario kasus.

35
2. Kembangkan sebanyak mungkin pertanyaan prinsip sehubungan
dengan kata kunci tersebut. Setiap pertanyaan harus diberi alasan
mengapa pertanyaan tersebut diajukan. Pertanyaan tersebut akan dijawab
oleh tutor sesuai data yang ada.

Tatap I Step 1-3 : Mencari kata-kata sulit; Mendefinisikan masalah;


Brain storming hipotesis masalah

Pertemuan Tatap Muka I dilakukan untuk menentukan masalah pokok skenario, kata
kunci, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan.

1. Ditentukan masalah pokok dan daftar masalah lain/ kata kunci yang berhubungan
dengan masalah pokok:
Masalah pokokDaftar masalah lain/ kata kunci

2. Mahasiswa mengajukan pertanyaan untuk melengkapi data yang ada, dan fasilitator
mengarahkan pada pertanyaan-pertanyaan yang relevan. Perlu dikemukakan alasan
mengapa pertanyaan itu diajukan.

TatapMuka 1 Step 4-5: Analisis masalah; Menetapkan learning objectives

Step 6: Mencari informasi

1. Mahasiswa menyampaikan pembahasan jawaban pertanyaan minimal, dengan


mencantumkan sumber informasinya
2. Diskusi kelompok.

Tatap muka 2 step 7: Menarik kesimpulan

1. Mahasiswa membuat sistematika (skema) mekanisme hubungan masalah


pokok dan masalah lainnya.
2. Mahasiswa menarik kesimpulan dari kasus sebagai hipotesis akhir, diikuti
dengan rencana penatalaksanaan.
3. Kelompok mempersiapkan laporan kerja akhir yang akan diserahkan untuk
dinilaidan dipresentasikan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Alberts B., 2002, Molecular Biology of the Cell, 4th ed., Garlans Sc.
2. Arthur C. Guyton, John E. Hall; terj. Irawati [et al.]. 2008. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran.
3. Elliots W.H., Elliott D.C.,2002, Biochemistry and Molecular Biology, 2nd ed.,
Oxford, Oxford Univ.Press.

36
4. Epstein R.J., 2003, Human Molecular Biology, 1st ed., Cambridge Univ. Press,.
5. Gartner, Leslie P.; Hiatt, James L. 2007. Color Textbook of Histology. Elsevier,
Saunders.
6. Gray's, Richard L Drake. 2005. Anatomy for Students. Elsevier.
7. J. Koolman and KH. Roehm , 2005, Color Atlas of Biochemistry, 2nd ed., New
York , Thieme Stuttgart,.
8. Lubert Stryer (Ed), Biochemistry , New York , W.H. Freeman & Company.
9. Lehninger (Ed), 2003, Principles of Biochemistry , 3rd ed., Nelson & Cox. CBS
publishers & distributers.
10. Martini, Fundamentals of Anatomy and Physiology, 5th Ed. New Jersey ,
Prentice Hall.
11. M.I. Gurr, J.L. Harwood, K.N. Frayn , 2002, Lipid Biochemistry: An
Introduction, 5th ed., Oxford, Blackwell Science Ltd..
12. R.K. Murray, D.K. Granner, P.A. Mayes & V.W.Rodwell (Eds), 2003, Harper’s
Illustrated Biochemistry, , 26th ed., New York , Lange Medical Books/McGraw-
Hill, Medical Publishing Division.
13. Tortora, G.J., and Anagnostakos, N.P., Principles of Anatomy and Physiology,
4th. Ed., New York , Harper and Row Publ.
14. Wood, M.G., 1998, Laboratory Textbook of Anatomy and Physiology ., San
Fransisco , Freeman Co.

37
PBL BLOK 2.7

SISTEM REPRODUKSI 1

TERLAMBAT HAID

TIM PENYUSUN:

FX Himawan Haryanto Jong, dr., M.Si


A. Warsanto, dr., SpOG(K)
Sianty Dewi, dr., SpOG

Editor:
Nita Kurniawati, dr., Sp.S

38
Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu menjelaskan strukur dan fungsi sistem reproduksi yang relevan
dengan skenario.

Kompetensi Dasar
1. Mampu membuat peta konsep mengenai sistem anatomi, fisiologi, dan histologi
terkait skenario yang ada.
2. Mampu menjelaskan anatomi sistem reproduksi wanita
3. Mampu menjelaskan histologi sistem reproduksi wanita
4. Mampu menjelaskan tentang fisiologi reproduksi wanita
5. Mampu menjelaskan tentang proses kehamilan

Skenario Pemicu

Seorang remaja putri berusia 15 tahun datang ke dokter dengan keluhan


terlambat haid sudah 2 bulan ini. Sebelum ini, haid pasien selalu datang
setiap bulan. Pasien mengeluh sering mual dan muntah. Setelah dokter
menggali informasi lebih lanjut, pasien mengaku sering berhubungan
intim dengan pacarnya tanpa alat atau obat kontrasepsi. Dokter
menyatakan bahwa pasien hamil setelah anamnesis dan beberapa
pemeriksaan lebih lanjut.

Strategi pembelajaran mahasiswa selama proses tutorial


1. Diskusi kelompok tanpa tutor, mengemukakan ide bebas diantara siswa (kerja
sama).
2. Diskusi kelompok dengan tutor untuk mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
pada persoalan yang spesifik dan mendiskusikan informasi yang didapatkan.
3. Mengikuti kuliah pakar.
4. Belajar mandiri dengan membaca text book dan journal serta mencari informasi
ilmu dari sumber belajar lainnya (hubungan dengan nara sumber, internet dll).
5. Mempraktikkan ketrampilan medik di skill lab.

Persiapan Mahasiswa Sebelum Tutorial


Setelah membaca skenario ini dengan teliti identifikasikan masalah yang
penting untuk didiskusikan.

39
Kata kunci:
 ...
 ...
 ...,dst
Kembangkan sebanyak mungkin pertanyaan prinsip sehubungan dengan kata
kunci tersebut. Setiap pertanyaan harus diberi alasan mengapa pertanyaan
tersebut diajukan.

Petunjuk Bagi Tutor


Pada setiap proses tutorial, sebelum memasuki tahap di bawah ini setiap masing-masing
mahasiswa telah mempelajari skenario dan mempersiapkan diri.

PertemuanI Tahap 1-3 : Mencari kata-kata sulit; Mendefinisikan masalah;


Brain storming hipotesis masalah

Pertemuan Tatap Muka I dilakukan untuk menentukan masalah pokok skenario, kata
kunci, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan.
1. Ditentukan masalah pokok dan daftar masalah lain/ kata kunci yang
berhubungan dengan masalah pokok (kata kunci)
2. Mahasiswa mengajukan pertanyaan untuk melengkapi data yang ada, dan tutor
mengarahkan pada pertanyaan-pertanyaan yang relevan. Perlu dikemukakan
alasan mengapa pertanyaan itu diajukan.

Pertanyaan yang harus muncul saat diskusi:


 ...
 ...,dst

Pertemuan 1 Tahap 4-5: Analisis masalah; Menetapkan learning objectives

Tahap 6: Mencari informasi

40
1. Mahasiswa menyampaikan pembahasan jawaban pertanyaan minimal,
denganmencantumkan sumber informasinya
2. Diskusi kelompok.

Pertemuan 2 Tahap 7: Menarik kesimpulan

1. Mahasiswa membuat sistematika (skema) mekanisme hubungan masalah


pokok dan masalah lainnya.
2. Mahasiswa menarik kesimpulan dari kasus sebagai hipotesis akhir, diikuti
dengan pembuatan kerangka berpikir.
3. Kelompok mempersiapkan laporan kerja akhir yang akan diserahkan untuk
dinilai, atau dipresentasikan bila terpilih.

DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton and Hall. Textbook of Medical Physiology. 10th edition.
2. Ganong, WF. Review of Medical Physiology. 20th edition.
3. Frank H. 2003. Netter, Atlas of Human Anatomy, 3rd edition .
4. Murray,RK. Harpers Illustrated Biochemistry .28th edition. Lange Medical
Books,Mc GrawHill.
5. Gartner, Leslie P.; Hiatt, James L. 2007. Color Textbook of Histology. Elsevier,
Saunders.

41

You might also like