You are on page 1of 137

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR, LINGKUNGAN KERJA NON FSIK

DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP


LOYALITAS KARYAWAN
(Studi Kasus PT. Astra Sedaya Finance )

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:
DEWI EKA PUTRI
1111081000142

KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1437 H/2015 M
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Dewi Eka Putri
2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Tempat tanggal lahir : Lampug , 24 Juni 1993
4. Kewarganegaraan : Indonesia
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl.Legoso selatan 2 No.77
Rt 007/Rw002 Kel.pisangan
kec.ciputat timur
7. Telepon : 083891844399
8. Email : dewiekaaputri@yahoo.com

II. PENDIDIKAN

1. SD ( 1999 - 2005) : SDN Pisangan Ciputat


2. SMP (2005 – 2008) : SMP Islam Ruhama Cirendeu
3. SMA ( 2008 –2011) : SMK Nusantara Ciputat
4. S1 ( 2011-2015 ) : Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta

v
ABSTRACK

This research purposed to analyzed and measure specific factors that influencing

Employe Loyalty, by using three independent variables, there are : (1) Career Development, (2)

Non Physical Work Environment, (3) Organizational Commitment. The data used in this study is

primary data collected directly by the field survey. Research using all the company’s employee

as respondents. Descriptive analysis is used to determine the state of the company Astra by

describing the research sites. Statistical analyzes were used that test multiple linear regression

analysis using SPSS 22, the result of this researchindicate that the career development of non

physical work environment and organizational commitment has had a significantly influenced

employee loyalty in PT.Astra Sedaya Finance.

Keywords : Career Development, Non Physical Work Environment, Organizational

Commitment and Employee Loyalty

vi
ABSTRAK

Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis dan mengukur pengaruh faktor – faktor

yang mempengaruhi Loyalitas Karyawan, dengan menggunaka tiga variabel independen, yaitu :

(1) Pengembangan Karir, (2) Lingkungan Kerja Non Fisik, (3) Komitmen Organisasi. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dengan survey

lapangan.

Penelitian menggunakan seluruh karyawan perusahaan sebagai responden. Analisis deskriptif

digunakan untuk mengetahui keadaan perusahaan Astra dengan menggambarkan lokasi

penelitian. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji analisis regresi linier berganda dengan

menggunakan program SPSS 22 for windows. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

pengembangan karir lingkungan kerja non fisik dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas karyawan di PT.Astra Sedaya Finance.

Kata kunci : Pengembangan Karir, Lingkungan Kerja Non Fisik, komitmen Organisasi dan

Loyalitas karyawan

vii
KATA PENGANTAR

Assalamualakum Wr.Wb.

Alhamdulillah,segala puji bagi Allah Swt ,Kepada-Nya kita memohon pertolongan dan
pengampunan serta berlindung dari keburukan dan kejahatan diri kita.Semoga kita selalu
mendapat hidayah-Nya,sehingga kita tergolong orang – orang yang berada dalam keridhoan-
Nya.Sholawat dan salam teriring untuknya semoga kita semua akan mendapatkan syafa’at – Nya.

Skripsi yang telah penulis selesaikan yang merupakan salah satu dari banyak nikmatnya
yang ALLAH Swt berikan kepada penulis.Terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari bantuan
berbagai pihak,oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda Sahrial Ali dan Ibunda Sri Rahayu yang tersayang,kalian adalah motivasi
terbesar saya dalam menyelesaikan skripsi ini.Terimakasih atas segala doa yang selalu
kalian panjatkan dan dukungan moril maupun materil yang kalian berikan kepada saya
selama ini.
2. Bapak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Azzam Jassin,Prof,Dr,MBA. selaku pembimbing I, Terimakasih atas
ilmu,nasihat,bimbingan selama ini sampai akhirnya skripsi saya selesai dan saya bisa
medapatkan gelar S.E saya.
4. Bapak Lili Supriyadi,MM selaku pembimbing II , Terimakasih atas ilmu,nasihat dan
juga bimbinganya selama ini dan akhirnya saya bisa menyelesaikan skripsi saya dengan
baik dan mendapatkan gelar S.E saya.
5. Bapak Aditya Ginanjar, SE.,M.Si selaku dosen pembimbing akademik saya, Terimakasih
atas bimbingan akademik yang diberikan dan terimakasih atas bantuan akademik yang di
berikan.

viii
6. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M. Si selaku ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Terimakasih juga untuk para dosen – dosen yang telah mengajar saya dari semester satu
sampai semester akhir,terimakasih atas ilmu yang diberikan,pengalaman,dan juga
tentunya nasihat-nasihat dan ajaran-ajaran yang membuat saya awalnya saya tidak
mengerti apa- apa hingga akhirnya saya mengetahui segala hal.
8. Segenap jajaran akademik FEB yang telah melayani keperluan akademik saya dan sangat
membantu keperluan akademik saya. Bapak Alfred, bapak Bonix, Bapak.Sofyan,
Bapak.Ali dan Bapak.Rahmatullah
9. Sahabat Wenny Destiani dan Subhan wisnu Aji yang sudah bersedia membantu jalanya
skripsi saya ini, maaf ya kalo selama saya skripsian kalian sering saya bawelin tentang
pertanyaan – pertanyaan saya. Sekali lagi terimakasih banyak buat pertolongan kalian.
10. Sahabat Nyot- nyot tersayang dan tercinta,terimakasih atas warna hidup di dunia
perkuliahan yang kalian bagi dengan saya, kalian luar biasa.
Osy,engkang,nda,nita,ntoy,wanti,cipa,nca,epen.terimakasih juga buat semangatnya
selama ini,bakalan kangen pastinya sama momen kampus bareng kalian
11. Terimakasih ya buat DPR ( dibawah pohon rindang,fokusnya ke bangku dan pohon yang
rindang yg bikin kita jadi adem gak kepanasan), makasih ya udah mau di huni sama anak
– anak nyot-nyot yang kalo lagi males masuk kelas,makasih udah jadi saksi bisu kelakuan
anak-anak nyot-nyot yang kelakuanya di ambang batas normal,puluhan SKS kita abisin
di DPR.makasih ya kamu yang baik banget,jangan bosen ya sama kita,semoga nanti pas
kita udah S.E semua da pas kita balik lagi buat nengokin kampus,kamu masih ada ya gak
hilang jadi bangunan parkiran.
12. Sahabat ini kita yang hebat-hebat ngasi semangatnya,yang udah nemenin dari zamanya
sekolah SMA,udah nerima kekurangan saya,kalianlah pokoknya, Camelia,dela,dan
mae.terimakasih ya kalian kesayangan
13. Terimakasih buat sahabat Eka Yumita Sari yang telah berbaik hati meminjamkan
laptopnya sampai saya bisa menyelesaikan skripsi saya,karena laptop saya rusak.makasih
banget ya,pokoknya peluk cium paling kencenglah buatmu.
14. Teman – teman manajemen seperjuangan trimakasih ya untuk semua kebaikanya.

ix
15. Segenap karyawan Kantor Pusat ACC Tb.simatupang,trimakasih sudah bersedia saya
wawancarai dan bersedia memberikan informasi dalam membantu berjalanya pembuatan
skripsi saya sampai selesai,terimakasih untuk semuanya.
16. Terimakasih untuk semua orang yang pernah dan terus mengisi proses perjalanan hidup
saya dari dulu sampai saaat ini,kebaikan kalian tidak pernah saya lupakan.

Pada akhirnya di harapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,Amin

Hormat saya,

Penulis

x
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... v

ABSTRACT ............................................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A.Latar Belakang Penelitian ...................................................... 1

B.Perumusan Masalah ................................................................ 6

C.Tujuan Penelitian ................................................................... 7

D.Manfaat Penelitian ................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI ….......................................................... 9

A. Tinjauan Pustaka
1. Pengembangan Karir ......... ........................................... 9
a. Pengertian Pengembangan Karir .................................... 9
b. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir ..................... 11
c. Bentuk – bentuk Pengembangan Karir ........................... 13
d. Peran manajer dalam Pengembangan Karir .................... 17

xi
e. Faktor penghambat Pengembangan Karir ....................... 18
f. Implementasi Pengembangan Karir ................................ 19
2. Lingkungan Kerja Non Fisik ................................................. 20
a. Pengertian Lingkungan Kerja Non Fisik .......................... 20
b. Macam – macam Lingkungan Kerja Non Fisik ................ 21
c. Usaha menciptakan Lingkungan Kerja Non Fisik ............ 23
d. Tujuan Lingkungan Kerja Non Fisik ................................. 25
3. Komitmen Organisasi ............................................................ 26
a. Pengertian Komitmen ....................................................... 26
b. Komitmen Organisasi ....................................................... 27
c. Komponen – komponen Komitmen Organisasi ................ 28
d. Faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi .......... 29
e. Peranan Manajer menciptakan Komitmen Organisasi ..... 30
4. Loyalitas Karyawan ............................................................... 32
a. Pengertian Loyalitas ........................................................... 32
b. Cara meningkatkan Loyalitas .............................................. 33
c. Faktor – faktor yang mempengaruhi Loyalitas ................... 33
d. Peranan pemimpin membangun Loyalitas .......................... 34
e. Dimensi dan Indikator Loyalitas Karyawan ....................... 35
5. Kerangka Berpikir .................................................................. 36
6. Penelitian Terdahulu ............................................................... 38
7. Hipotesis ................................................................................. 41

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 48

A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 43


1. Fokus .................................................................................. 43
2. Locus .................................................................................. 43
3. Waktu ................................................................................. 43
B. Metode Pengumpulan Sampel.................................................. 44
1. Populasi .............................................................................. 44
2. Sampel ................................................................................ 44

xii
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 45
1. Data Primer ....................................................................... 45
a. Wawancara ............................................................ 45
b. Kuisioner................................................................ 46
2. Data Skunder ..................................................................... 46
D. Metode Analisis Data .............................................................. 47
1. Uji Statistik Deskriptif ...................................................... 47
2. Uji Kualitas Data ……….................................................. 47
a. Uji Validitas................................................................. 47
b. Uji Reabilitas................................................................ 48
3. Uji Asumsi Klasik............................................................. 49
a. Uji Normalitas Data.................................................... 49
b. Uji Heterokedasitas..................................................... 50
c. Uji Multikolonieritas.................................................... 51
4. Metode Analisis Linier Berganda ………........................ 52
5. Uji Hipotesis..................................................................... 53
E. Operasional Variabel Penelitian............................................. 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 61

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................... 61


1. Sejarah singkat PT.Astra Sedaya Finance ........................ 61
2. Visi misi Organisasi ......................................................... 61
a. Visi ............................................................................. 61
b. Misi ............................................................................. 62
c. Tujuan ......................................................................... 62
3. Struktur Organisasi ............................................................ 62
4. Tingkat Pengembalian Kuesioner ...................................... 64
5. Karakteristik Responden ................................................... 65
6. Distribusi Jawaban Responden ......................................... 67
B. Analisis Dan Pembahasan ………………………................... 72
a. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................. 72

xiii
b. Hasil Uji Kualitas Data ………......................................... 74
c. Hasil Uji Asumsi Klasik.................................................... 79
d. Hasil Uji Hipotesis............................................................. 84

BAB V KESIMPULAN .......................................................................... 90

A. Kesimpulan ............................................................................. 90
B. Saran........................................................................................ 91

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 93

LAMPIRAN .............................................................................................. 96

xiv
DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Rekapitulasi Masa Kerja Karyawan............................. 4

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................ ........ 38

3.1 Operasional Variabel ................................................ ........ 58

4.1 Data Distibusi Kuesioner ........................................... 64

4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................. 65

4.3 Data Responden Berdasarkan Usia ............................. 65

4.4 Data Responden Berdasarkan Masa Kerja ................... 66

4.5 Data Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ........ 67

4.6 Distribusi Jawaban Kuesioner dalam Variabel

Pengembangan Karir (%) .......................................... 68

4.7 Distribusi Jawaban Kuesioner dalam Variabel

Lingkungan Kerja Non Fisik (%) ................................ 69

4.8 Distribusi Jawaban Kuesioner dalam Variabel

Komitmen Organisasi(%) ............................................ 70

4.9 Distribusi Jawaban Kuesioner dalam Variabel

Loyalitas Karyawan(%) ............................................... 71

4.10 Hasil Statistik Deskriptif .............................................. 73

4.11 Hasil Uji Validitas Pengembangan Karir ...................... 74

4.12 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja Non Fisik ........... 75

4.13 Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasi ..................... 76

4.14 Hasil Uji Validitas Loyalitas Karyawan ................... ......... 77

xiv
4.15 Hasil Pengujian Realiabilitas Instrumen Penelitian ...... 78

4.16 Hasil Pengujian Multikolinearitas .............................. 82

4.17 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ............................. 83

4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi Untuk Hipotesis ......... 85

4.19 Hasil Uji t untuk Pengujian Hipotesis ........................... 86

4.20 Hasil Uji F (ANOVA ) untuk Pengujian Hipotesis ....... 88

xv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ............................................. ..... 37

4.1 Gambar Strukrur Organisasi .................................... 63

4.2 Hasil Uji Normalitas ............................................... ..... 79

4.3 Grafik P-P Plot Uji Normalitas Residual ................... 80

4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas ..................................... 81

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1. Surat Bukti Penelitian 102

2. Daftar Kuesioner Penelitian 103

3. Hasil Tabulasi Data 111

4. Hasil Uji SPSS Data 120

5. Lampiran Wawancara 133

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan merupakan salah satu organisasi yang menghimpun orang-

orang yang biasa disebut dengan karyawan atau pegawai untuk menjalankan

kegiatan rumah tangga produksi perusahaan. Hampir di semua perusahaan

mempunyai tujuan yaitu memaksimalkan keuntungan dan nilai bagi

perusahaan, dan juga untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik dan

karyawan. Oleh sebab itu karyawan merupakan salah satu modal sumber daya

manusia yang sangat penting keberadaannya dalam setiap sendi operasional

karena sumber daya manusia adalah salah satu aset utama yang berfungsi

sebagai penggerak operasional perusahaan. Pendapat penulis ini sejalan

dengan pendapat Sondang Siagian (2012:40) yang menyatakan sumber daya

manusia merupakan unsur terpenting dalam setiap dan semua organisasi,

keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya serta

kemampuan menghadapi berbagai tantangan, baik yang bersifat eksternal

maupun internal, yang sangat ditentukan oleh kemampuan mengelola sumber

daya manusia.

Dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) pengelolaan

sumber daya manusia akan berhasil dengan baik apabila SDM yang di kelola

memiliki loyalitas dalam organisasi. Hal ini dikarenakan loyalitas merupakan

tekat dan kesanggupan menaati, melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu

yang dipatuhi dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, tekat dan tingkah

1
laku sehari - hari dalam perbuatan melaksanakan tugas (Siagian, dalam

Rahma 2012). Dari definisi tersebut terkandung makna bahwa loyalitas

karyawan akan timbul apabila organisasi mampu menciptakan pengembangan

karir dan lingkungan kerja non fisik secara proporsional.

Pengembangan karir menurut T. Hani Handoko (2013:130),

merupakan merupakan upaya – upaya pribadi seorang karyawan untuk

mencapai suatu rencana karir. Kegiatan- kegiatan ini mungkin didukung

departemen personalia, atau tidak tergantung pada departemen. Pendapat

Handoko ini mengindikasikan bahwa pengembangan karir yang baik yang

diberikan oleh organisasi secara tidak langsung mempengaruhi loyalitas

karyawan. Pendapat penulis ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Nissa (2013:31) loyalitas kerja karyawan dapat di pengaruhi

juga oleh pemberian kesempatan berkarir dalam perusahaan.

Faktor lain yang mempengaruhi loyalitas karyawan adalah lingkungan

kerja non fisik. Hal ini dikarenakan lingkungan kerja non fisik merupakan

semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik

hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun

hubungan dengan bawahan. Sedarmayanti (Rajali 2014). Menurut pendapat

penulis bahwa pernyataan Sedarmayanti ini mengindikasikan adanya

pengaruh hubungan antara lingkungan kerja non fisik dengan loyalitas kerja

karyawan. Pendapat penulis ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Heni (2010:67) yang menyatakan lingkungan kerja non fisik

berpengaruh secara positif terhadap loyalitas karyawan. Pengaruh tersebut

2
memiliki arah hubungan yang positif sebesar 11% sehingga apabila salah satu

dimensi lingkungan kerja non fisik mengalami perbaikan atau peningkatan

maka akan memberikan dampak yang positif juga bagi peningkatan loyalitas

kerja karyawan.

Selanjutnya yang mempengaruhi loyaitas karyawan adalah komiten

organisasi. Hal ini dikarenakan komitmen organisasi merupakan kemampuan

individu dan kemauan menyelaraskan perilakunya dengan kebutuhan,

prioritas, dan tujuan organisasi serta bertindak untuk tujuan atau kebutuhan

organisasi. Sudarmanto dalam (arsiyati 2013). Menurut pendapat penulis

bahwa pernyataan ini mengindikasikan terdapat hubungan antara komitmen

organisasi dengan loyalitas kerja karyawan. Pendapat penulis ini sejalan

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hanifah (2012 : 31) yang

menyataka bahwa komitmen organisasi lebih dari sekedar keanggotaan

formal karena meliputi menyukai sikap organisasi kesediaan menggunakan

tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi mencakup unsur

loyalitas terhadap organisasi,keterlibatan dalam pekerjaan dan identifikasi

terhadap organisasi,keterlibatan dalam pekerjaan dan identifikasi terhadap

nilai – nilai dari tujuan organisasi.

Berdasarkan alur pikir tersebut maka penulis tertarik untuk

mengaplikasikanya ke dalam sebuah penelitian yang bertemakan “Pengaruh

Pengembangan Karir, Lingkungan Kerja Non Fisik dan Komitmen Organisasi

terhadap Loyalitas karyawan.” Untuk maksud tersebut penulis melakukan

observasi, wawancara, dan penyebaran angket serta pengumpulan berbagai

data yang terkait dengan variabel penelitian di PT.Astra Sedaya Finance.

3
Berdasarkan hasil obeservasi dan wawancara yang dilakukan kepada

ibu Nana sebagai manajer HRD PT.Astra Sedaya Finance diketemukan

fenomena dan data tentang kondisi loyalitas karyawan,pengembangan

karir,lingkungan kerja non fisik dan komitmen organisasi yang dapat di

uraikan sebagai berikut:

Tabel 1.1

Masa Kerja Karyawan

No. Npk. Karyawan Nama karyawan Lama bekerja


1. 00008 BARNAS, MEILAH 20
2. 00013 SUPRAPTO, 25
3. 00073 SITORUS, ROSPITA 12
4. 00081 HARJANTI, SRI 15
5. 00083 MASUD, ADANG 19
6. 00089 SIRAIT, HALOMOAN 22
7. 00095 REJEKI, SRI 27
8. 00116 SUPARMAN, 25
9. 00126 SADWEKO, DONI 18
10. 00154 RENIATI, MARIA DWI 12
11. 00165 SAHRONI, 12
12. 00168 SUWARNI, 20
13. 00170 BONDAR, TAGAM P. 19
14. 00173 UTOMO, BUDI 12
15. 00175 YUDITRESTINO, 15

Dari tabel 1.1. di atas menunjukkan banyaknya karyawan yang sudah

bekerja diatas 10 tahun di perusahaan ini, masa kerja di atas 10 tahun

mengindikasikan bahwa karyawan di perusahaan tersebut memiliki loyalitas

terhadap organisasi.

Pengembangan karir karyawan yang ada di PT.Astra Sedaya Finance

terprogram dan berkesinambungan. Hal ini terlihat dari adanya kebijakan

4
manager yang mewajibkan karyawan menghadiri dan mengikuti keseluruhan

program pelatihan dan pengembangan yang diadakan oleh perusahaan.

Pengaturan mengenai kehadiran karyawan dalam program pelatihan dan

pengembangan akan di atur dalam ketentuan tersendiri. Untuk pegawai baru

yang ingin cepat naik jabatan tentunya perusahaan melihat dari sisi kinerjanya

yang baik dan latar belakang pendidikan karyawan yang menunjang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer HRD di PT. Astra,

diperoleh data bahwa lingkungan kerja non fisik yang ada di dalam PT.Astra

Sedaya Finance dengan menetapkan waktu kerja sesuai dengan standar yang

telah di tentukan,yaitu sebanyak 8-17 jam kerja di tiap harinya untuk head

office dan bekerja dari hari senin sampai jumat. Sedang waktu kerja yang di

tentukan untuk cabang yaitu 8-16 jam kerja di lakukan pada hari senin sampai

dengan sabtu. Waktu istirahat yang diberikan sebanyak 1 jam ditiap harinya.

Perusahaan selalu memberikan tugas sesuai dengan job description dan

melakukan rotasi kerja agar pekerjaan yang dilakukan tidak menjadi monoton

dan memberikan beban tugas sesuai dengan kemampuan tidak melebihi

kemampuan agar tidak timbul keletihan kerja yang bisa menyebabkan

kesalahan kerja dan kecelakaan kerja yang tinggi.( sumber : hasil wawancara)

Selanjutnya data yang terkait dengan komitmen organisasi, penulis

memperoleh data dari hasil wawancara dengan HRD yang menyatakan bahwa

pada dasarnya karyawan memiliki komitmen yang cukup tinggi, karena setiap

karyawan memiliki kesadaran untuk bekerja tanpa merasa terpaksa dan

dipaksa. Kesadaran ini timbul karena mereka memiliki ikatan moral sebagai

5
balas jasa dari karyawan kepada perusahaan yang telah memberikan berbagai

fasilitas antara lain :

- Tunjangan makan dan transportasi

- Tunjangan dan fasilitas kesehatan berupa, penggantian uang pengobatan

dan perawatan bagi karyawan serta anggota keluarganya

- Program jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) bagi seluruh karyawan

- Fasilitas olah raga

- Koperasi Karyawan

- Dana Pensiun

- Tempat peribadatan

- Fasilitas perumahan bagi yang ditempatkan di luar kota di mana karyawan

yang bersangkutan direkrut

- Fasilitas Kepemilikan Kendaraan Bermotor;

- Fasilitas asuransi jiwa.

(sumber : hasil wawancara)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah di uraikan di atas

maka penulis membuat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah pengembangan karir karyawan bepengaruh secara parsial terhadap

loyalitas karyawan.

2. Apakah lingkungan kerja non fisik berpengaruh secara parsial terhadap

loyalitas karyawan.

3. Apakah komitmen organisasi berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas

karyawan

6
4. Apakah antara pengembangan karir karyawan,lingkungan kerja non fisik

dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas

karyawan.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana pengembangan karir

karyawan berpengaruh terhadap loyalitas karyawan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana lingkungan kerja non

fisik berpengaruh terhadap loyalitas karyawan.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana komitmen organisasi

berpengaruh terhadap loyalitas karyawan

4. Untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana pengembangan karir

lingkungan kerja non fisik komitmen organisasi berpengaruh terhadap

loyalitas karyawan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Bagi perusahan ,penelitian ini di harapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran di dalam merumuskan berbagai kebijakan pimpinan

dalam meningkatkan loyalitas karyawan.

2. Bagi Akademisi (Universitas)

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi refrensi bagi peneliti lain

yang akan melakukan penelitian di bidang manajemen sumber daya

7
manusia terutama yang terkait dengan peningkatan kualitas loyalitas

karyawan terhadap organisasi.

3. Bagi peneliti

Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menerapkan berbagai

teori dan konsep manajemen sumber daya manusia kedalam pemecahan

permasalahan yang terkait dengan peningkatan loyalitas karyawan

terhadap organisasi.

8
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengembangan Karir

a. Pengertian Pengembanga Karir

Pengembangan karir ditujukan agar karyawan mempunyai

kemampuan yang lebih tinggi dari kemampuan yang dimiliki

sebelumnya sehingga dapat mengetahui fungsi dan peranan serta

tanggung jawabnya didalam lingkungan kerja. Dengan pengembangan

karir juga diharapkan dapat mencapai tingkat kepuasan yang lebih

tinggi. Perusahaan berusaha untuk menumbuhkan kepuasan kerja yang

sehat dimana hak dan kewajiban karyawan diatur sedemikian rupa

selaras dengan fungsi, peranan dan tanggung jawab karyawannya

sehingga karyawan dapat berpartisipasi dalam perusahaan.

Menurut Veithzal Rivai (2011 : 274), bahwa pengembangan

karir adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang

dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan. Sedangkan

menurut T. Hani Handoko (2013:130), pengembangan karir merupakan

upaya – upaya pribadi seorang karyawan untuk mencapai suatu rencana

karir. Kegiatan- kegiatan ini mungkin didukung departemen personalia,

atau tidak tergantung pada departemen. Menurut Anwar Prabu

Mangkunegara yang diterjemahkan dari Fubrin J.Andrew (2013: 77)

pengembangan karir adalah aktivitas kepegawaian yang membantu

9
pegawai – pegawai merencanakan karir masa depan mereka di

perusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat

mengembangkan diri secara maksimum.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa

pengembangan karir merupakan suatu proses dalam peningkatan yang

bertujuan membantu karyawan merencanakan karir yang dilakukan

secara formal dan berkelanjutan untuk mencapai sasaran dan rencana

karirnya, yang didukung department personalia atau tidak tergantung

department.

Sedangkan menurut saydam dalam buku Dr. M Kadarisman

(2012:322) pengembangan karir karyawan adalah proses dari kegiatan

mempersiapkan seseorang karyawan untuk menduduki jabatan dalam

organisasi atau perusahaan yang akan dilakukan dimasa mendatang.

Dengan pengembangan tersebut tercakup pengertian bahwa perusahaan

atau manajer SDM tersebut telah menyusun perencanaan sebelumnya

tentang cara-cara yang perlu dilakukan untuk mengembangkan karir

karyawan selama ia bekerja.

Pengembangan karir adalah perubahan nilai-nilai, sikap, dan

motivasi yang terjadi pada seseorang, karena dengan penambahan atau

peningkatan usianya akan menjadi semakin matang. Pengertian tersebut

menunjukkan bahwa fokus pengembangan karir adalah peningkatan

kemampuan mental yang terjadi karena penambahan usia.

Perkembangan mental itu dapat juga berlangsung selama seseorang

10
menjadi pegawai pada sebuah organisasi, yang terwujud melalui

pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas pokoknya. Nawawi &

Samsudin dalam buku Dr. M. Kadarisman(2012:329).

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat dikemukakan

bahwa yang dimaksud dengan pengembangan karir adalah proses dan

kegiatan serta langkah- langkah untuk mempersiapkan seorang pegawai

dalam rangka pengembangan potensi pegawai untuk dapat menduduki

jabatan yang lebih tinggi dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.

b. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara yang diterjemahkan dari

Fubrin J.Andrew (2005: 77), tujuan dan manfaat pengembangan karir

adalah :

1) Membantu dalam Pencapaian Tujuan Individu dan Perusahaan.

Pengembangan karir membantu pencapaian tujuan perusahaan dan

tujuan individu. Seorang karyawan yang sukses dengan prestasi

kerja sangat baik kemudian menduduki posisi jabatan yang lebih

tinggi, hal ini berarti tujuan perusahaan dan tujuan invidu tercapai.

2) Menunjukkan Hubungan Kesejahteraan Karyawan. Perusahaan

merencanakan karir karyawan dengan meningkatkan

kesejahteraannya agar karyawan lebih tinggi loyalitasnya.

3) Membantu Karyawan Menyadari Kemampuan Potensi Mereka..

Pengembangan karir membantu menyadarkan karyawan akan

kemampuannya untuk menduduki suatu jabatan tertentu sesuai

dengan potensi dan keahliannya.

11
4) Memperkuat Hubungan antara Karyawan dan Perusahaan.

Pengembangan karir akan memperkuat hubungan dan sikap

karyawan terhadap perusahaanya.

5) Membuktikan Tanggung Jawab sosial. Pengembangan karir

merupakan suatu cara menciptakan iklim kerja yang positif dan

karyawan menjadi lebih bermental sehat.

6) Membantu memperkuat Pelaksanaan Program-program Perusahaan.

Pengembangan karir akan membantu program-program perusahaan

lainnya agar tujuan perusahaan tercapai.

7) Mengurangi Turn Over dan Biaya Kepegawaian. Pengembangan

karir dapat menjadikan turn over rendah dan begitu pula biaya

kepegawaian menjadi lebih efektif.

8) Mengurangi Keusangan Profesi dan Manajerial. Pengembangan

karir dapat menghindarkan dari keusangan dan kebosanan profesi

dan manajerial.

9) Menggiatkan Analisis dari Keseluruhan Karyawan. Perencanaan

karir dimaksudkan mengintegerasikan perencanaan kerja dan

kepegawaian.

10) Menggiatkan Suatu Pemikiran (Pandangan) Jarak Waktu yang

Panjang. Pengembangan karir berhubungan dengan jarak waktu

yang pankang. Hal ini karena penempatan suatu posisi jabatan

memerlukan persyaratan dan kualifikasi yang sesuai dengan

posisinya.

12
c. Bentuk – bentuk pengembangan karier

Bentuk – bentuk pengembangan karir terdiri dari :

1) Pendidikan dan pelatihan

Pendidikan dan pelatihan merupakan usaha meningkatkan

kemampuan kerja yang dimiliki karyawan dengan cara menambah

pengetahuan dan keterampilanya.pendidikan menekankan pada

penekanan keahlian teoritis konseptual dan moral karyawan sedangkan

pelatihan lebih menekankan pada peningkatkan keterampilan teknik

pelaksanaan karyawan. Pelatihan (training) yang diberikan kepada

karyawan operasional sedangkan pendidikan (education) diberikan

kepada karyawan manajerial.

2) Mutasi Personal

Mutasi personal diartikan dalam buku Iriani ismail (2010:144)

sebagai perubahan posisi/jabatan/pekerjaantempat kerja dari seorang

tenaga kerja yang dilakukan baik secara vertikal maupun horizontal.

Mutasi secara vertikal diartikan sebagai semua bentuk perubahan

posisi/jabatan/pekerjaan yang lebih tinggi atau lebih rendah, yang

biasanya diikuti dengan perubahan dalam pendapatanya. Sedangakan

mutasi horizontal mengandung arti terjadinya perubahan

posisi/jabatan/pekerjaan/tempat namun masih dalam level/tingkat yang

sama.

13
a). Mutasi Vertikal terdiri atas :

1). Promosi

Suatu promosi diartiakan sebagai perubahan

posisi/jabatan/pekerjaan dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat

yang lebih tinggi. Perubahan ini biasanya akan di ikuti dengan

meningkatnya tanggung jawab, hak serta status social seseorang.

2). Demosi

Demosi merupakan suatu bentuk mutasi vertikal yang berupa

penurunan pangkat/posisi/jabatan/pekerjaan ke tingkat yang lebih

rendah.

3). Penangguhan Kenaikan Pangkat

Penangguhan kenaikan pangkat terjadi sebagai akibat dari

ketidakmampuan seorang tenaga kerja melaksanakan tugas dalam

jabatannya, karena pelanggaran disiplin, atau terkena hukuman

pidana.

4). Pembebastugasan

Pembebastugasan atau lebih dikenal dengan skorsing

merupakan bentuk mutasi vertikal yang dilakukan dengan

membebastugaskan seorang tenaga kerja dari posisi/jabatan/

pekerjaannya, tetapi masih mempearoleh pendapatan secara penuh.

5). Pemberhentian

Pemberhentian atau retiring merupakan bentuk mutasi vertikal

yang paling akhir berupa pemberhentian seorang tenaga kerja dari

14
posisi/jabatan/pekerjaan yang sekaligus diikuti dengan pemutusan

hubungan kerja dan pemnberhentian pembayaran pendapatannya

(upah/gaji).

b). Mutasi Horizontal terdiri atas :

1). Job Rotation

Suatu job rotation atau perputaran jabatan mearupakan suatu

bentuk mutasi personal dengan tujuan antara lain untuk menambah

pengetahuan seorang tenaga kerja dan menghindarkan terjadinya

kejenuhan. Bentuknya adalah tour of area, tour of duty dan

rehabilitasi.

2). Production Transfer

Suatu bentuk mutasi horizontal yang ditujukan untuk mengisi

kekosongan pekerja pada suatu posisi/jabatan/pekerjaan tertentu yang

harus segera diisi agar kontinuitas produksi dan peningkatannya dapat

terjamin.

3). Replacement Transfer

Suatu penggantian tenaga kerja dalam organisasi yang ditujukan

untuk mempertahankan tenaga kerja yang berpengalaman dengan cara

mengganti pekerja-pekerja yang baru

4). Versatility Transfer

Versatility transfer merupakan suatu bentuk mutasi horizontal

yang bertujuan untuk menempatkan tenaga kerja yang memiliki

kecakapan tertentu pada jabatan-jabatan yang memang membutuhkan

kecakapan tersebut.

15
5). Shift Transfer

Suatu bentuk mutasi horizontal berupa pemindahan sekelompok

tenaga kerja yang melaksanakan suatu pekerjaan/jabatan yang sama.

6). Remedial Transfer

Merupakan suatu bentuk mutasi horizontal yang bertujuan untuk

menempatkan seorang tenaga kerja pada jabatan/posisi/pekerjaan yang

sesuai dengan kondisi kerja yang bersangkutan.

Dalam buku manajemen sumber daya manusia Edy sutrisno (2011

: 163) pilihan atau jalur pengembangan karir meliputi :

1) Enrichment, yaitu pengembangan dan peningkatan melalui pemberian

tugas secara khusus ,ini merupakan bentuk umum dari pengembangan

karier.

2) Laternal, yaitu pengembangan kea rah samping sesuatu pekerjaan

yang lain yang mungkin lebih cocokl dengan keterampilanya dan

member pengalamaan yang lebih luas, tantangan baru serta member

kepercayaan dan kepuasan lebih besar.

3) Vertical, yaitu pengembangan ke arah atas pada posisi yang

mempunyai tanggung jawab dan wewenang yang lebih besar di

bidang keahlian khusus.

4) Relocation, yaitu perpindahan secara fisik ke unit organisasi lain atau

ke tempat yang dapat melengkapi kesempatan pertumbuhan dan

peningkatan dan kemampuan keryawan untuk tetap pada pekerjaan

yang sama.

16
5) Exploration, yaitu menjelajah kea rah yang lebih luas lagi kepada

pilihan karier di dalam unit organisasi maupun di luar unit organisasi

untuk mencari dan mengumpulkan informasi sehingga dapat

menjawab pertanyaan dan membuat suatu keputusan tentang potensi

karier yang akan dipilih.

6) Realignment, yaitu pergerakan ke arah bawah yang mungkin dapat

merefleksikan sesuatu peralihan atau pertukaran prioritas pekerja bagi

karyawan untuk mengurangi resiko ,tanggung jawab dan

stress,menempatkan posisi karyawan tersebut kearah yang lebih tepat

yang sekaligus sebagai kesempatan atau peluang.Berdasarkan

beberapa pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud

dengan pengembangan karir adalah proses dan kegiatan serta langkah-

langkah untuk mempersiapkan seorang pegawai dalam rangka

pengembangan potensi pegawai untuk dapat menduduki jabatan yang

lebih tinggi dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.

d. Peranan Manajer

Peran manajer berkaitan dengan pengembangan karir diuraikan pada

tiga kategori utama yaitu :

Mempromosikan pengembangan karir

 Berkomunikasi tentang pentingnya pengembangan karir

 Berkomunikasi arti dari pengembangan karir

 Meningkatnya kesadaran manfaat pengembangan karir

 Menciptakan suatu iklim yang tepat bagi pengembangan yaitu

17
menyediakan peluang bagi karyawan untuk berbagi pengalaman

pembelajaran dengan teman sejawatnya

 Mendorong penggunaan sumber pengembangan

Meluangkan waktunya dengan karyawan secara pribadi untuk

mengatasi isu-isu yang muncul dalam pengembangan karir

 Bertindak sebagai penasihat dan pelatih

 Menyediakan umpan balik bagi kinerja individu

 Menyediakan informasi berkaitan dengan peluang masa depan

dalam organisasi

 Mendukung para individu yang menguji tujuan dan perencanaan

karir mereka

 Membantu untuk mengidentifikasi dan menyiasati berbagai

rintangan bagi pengembangan karir

Mengambil tindakan lebih lanjut berkenaan dengan

pengembangan karyawan

 Menjadi pelopor terhadap minat karir

 Merancang kembali sebuah pekrjaan untuk peluang yang

menantang

 Penguatan pengembangan melalui penghargaan

e. Faktor – faktor penghambat pengembangan karir

Hal- hal yang menghambat pengembangan karir dibagi menjadi faktor

internal berasal dari dirinya sendiri dan faktor eksternal berasal dari

luar dirinya sendiri.

18
Hal – hal yang menghambat karir dari internal antara lain :

 Kesehatan yang buruk

 Terlalu sering berpindah-pindah tempat kerja

 Tidak merencanakan karir ke depan hanya mengikuti arus yang ada

 Tidak mengembangkan diri

Hal- hal yang menghambat karir dari eksternal adalah :

 Perusahaan sudah mapan

 Atasan tidak meimikirkan karir bawahan

 Pekerjaan yang tidak sesuai kemampuan

 Perubahan dalam perusahaan

f. Implementasi Pengembangan Karier

Implementasi pengembangan karier seorang karyawan menurut

Sjafti Mangkuprawira (2011 : 196) dan T. Hani Handoko (2013: 131)

yaitu :

1) Pengembangan Karier Individual

 Prestasi kerja. Kegiatan paling penting untuk memajukan karir

adalah prestasi kerja yang baik, karena hal ini mendasari semua

kegiatan pengembangan karir lainya. Kemajuan karir sangat

tergantung pada prestasi kerja (performance).

 Exposure

Kemajuan karir ditentukan oleh exposure.exposure berarti menjadi

dikenal oleh orang-orang yang memutuskan promosi,transfer dan

kesempatan karir lainya.

19
 Kesetiaan Organisasional. Dedikasi jangka panjang terhadap

perusahaan yang sama akan menurunkan tingkat perputaran tenaga

kerja.

 Mentors dan Sponsor. Mentor adalah orang yang menawarkan

bimbingan karir informal. sponsor adalah seseorang di dalam

organisasi yang dapat menciptakan kesempatan – kesempatan

pengembangan karir bagi orang – orang lain. Sering sponsor

karyawan adalah atasan langsung.

 Kesempatan untuk bertumbuh. Merupakan kesempatan yang

diberikan kepada karyawan untiu meningkatkan kemampuanya,

baik melalui peatihan – pelatihan, kursus dan juga melanjutkan

jenjang pendidikannya.

2. Lingkungan Kerja Non Fisik

a. Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja,menurut Wursanto (2009:54) dibedakan

menjadi dua macam, yaitu kondisi ligkungan kerja yang menyangkut

segi fisik dan lingkungan kerja yang menyangkut segi psikis. Kondisi

lingkungan kerja yang menyangkut segi fisik adalah segala sesuatu

yang menyangkut segi fisik dari lingkungan kerja. Sedangkan

lingkungan kerja non fisik merupakan lingkungann kerja yang tidak

dapat di tangkap dengan panca indra seperti warna, bau, suara, dan

rasa.

Menurut sedamayanti (Darmawan 2011:59), Lingkungan kerja

20
non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan

hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan

sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Sementara

itu, Wursanto (Darmawan 2011:59) menyebutnya sebagai lingkungan

kerja psikis yang didefinisikan sebagai sesuatu yang menyangkut segi

psikis dari lingkungan kerja. Berdasarkan pengertian tersebt, dapat

dikatakan bahawa lingkungan kerja non fisik disebut juga lingkungan

kerja psikis, yaitu keadaan di sekitar tempat kerja yang bersifat non

fisik. Lingkungan kerja semacam ini tidak dapat ditangkap secara

langsung dengan pancaindera manusia, namun dapat dirasakan

keberadaanya. Jadi, lingkungan kerjanon fisik merupakan lingkungan

kerja yang hanya dapat dirasakan oleh perasaan.

Berdasarkan pendapat dan uraian tersebut, maka dapat

dikatakan bahwa lingkungan kerja non fisik adalah lingkungan kerja

yang tidak dapat ditangkap dengan panca indera. Akan tetapi,

lingkungan kerja non fisik ini dapat dirasakan oleh para pekerja

melalui hubungan – hubungan sesama pekerja maupun atasan.

b. Macam – Macam Lingkungan Kerja Non Fisik

Menurut Duane P.schultz dan Sydne E.Schutlz dalam mangkunegara

(2005:107) lingkungan kerja non fisik terdiri dari lingkungan kerja

temporer dan lingkungan kerja psikologis.

1). Lingkungan kerja temporer

Lingkungan kerja seperti ini berhubungan dengan penjadwalan dari

21
pekerjaan,lamanya bekerja dalam hari dan dalam waktu sehari atau

selama orang tersebut bekerja. Kondisi seperti ini yang harus

diperhatikan agar para karyawan dapat merasa nyaman dalam bekerja.

a). Waktu jam kerja

dalam kebijakan pegawai di Indonesia standar jumlah jam kerja

minimal 35 jam dalam seminggu. Karyawan dikategorikan pekerja

penuh apabila mereka bekerja minimal 35 jam dalam seminggu,

sebaliknya,karyawan bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu,

dikategorikan karyawan setengah pengangguran yang terlihat (visible

underemployed).

b). Waktu istirahat kerja

waktu istirahat kerja perlu diberikan kepada karyawan agar karyawan

dapat memulihkan kembali rasa lelahnya. Dengan adanya waktu

istirahat yang cukup, karyawan dapat bekerja lebih semangat dan

bahkan dapat meningkatkan produksi serta meningkatkan efisiensi.

2). Lingkungan kerja psikologis

Kondisi psikologis dari lingkungan kerja dapat mempengaruhi kinerja

yang meliputi perusahaan yang bersifat pribadi atau kelompok. Hal

tersebut pula dapat dihubungkan dengan sejumlah lokasi ruang kerja

dan sejumlah pengawan atau lingkungan kerja.

a). Bosan kerja

bosan kerja dapat disebabkan karena perasaan tidak enak, kurang

bahagia,kurang istirahat dan perasaan lelah.untuk dapat mengurangi

22
perasaan bosan kerja perusahaan dapat melakukan penempatan jam

kerja yang sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuan

karyawan,pemberian motivasi dan rotasi kerja

b). Pekerjaan yang monoton

suatu pekerjaan yang sifatnya rutin tanpa variasi akan dapat

menimbulkan rasa bosan karena pekerjaan yang dilakukan akan terasa

moonoton, sehingga menimbulkan kemalasan yang dapat

mengakibatkan menurunya motivasi kerja karyawan.

c). Keletihan kerja

keletihan kerja terdiri atas dua macam yaitu keleihan psikis dan

keletihan psikologis. Penyebab keletihan psikologis adalah kebosanan

kerja, sedangkan keletihan psikologis dapat menyebabkan

meningkatnya kesalahan dalam bekerja, turn over dan kecelakaan

kerja.

c. Usaha menciptakan Lingkungan Kerja Non Fisik

Lingkungan kerja non fisik hanya dapat dirasakan tetapi tidak

dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indera manusia. Selain

itu lingkungan kerja non fisik menjadi tanggung jawab pimpinan yang

dapat diciptakan dengan mencipkatan employee relations yang sebaik–

baiknya. Karena itulah maka untuk menciptakan lingkungan kerja non

fisik tersebut, dapat diusahakan dengan menciptakan employee relations

yang baik. Selain itu, pimpinan juga dapat menyediakan pelayanan

kepada pegawai sehingga pegawai merasa aman dan nyaman di dalam

organisasi karena kebutuhan psikologisnya terpenuhi.

23
a). Employee relations

Menurut IG Wursanto (1987: 186) tujuan dari employee relations

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendapatkan saling pengertian antar pegawai ataupun

antara pimpinan dengan semua karyawan dalam sebuah organisasi.

2. Mendapatkan data-data yang lengkap tentang sikap dan tingkah

laku karyawan. Data ini diperlukan dalam rangka pembinaan,

pengorganisasian,kerjasama,koordinasi,dan evaluasi terhadap

karyawan.

3. Menciptakan kerjasama yang serasi antara karyawan.

4. Menanamkan rasa damai kepada karyawan.

5. Menanamkan rasa sukses kepada karyawan sehingga mereka

merasa diberi kesempatan untuk maju dalam mengembangkan

kariernya.

6. Menanamkan rasa tanggung jawab kepada para karyawan.

7. Menciptakan adanya semangat kerja yang tinggi

Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan karyawan adalah

kegiatan internal di dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk

menciptakan hubungan yang serasi antar karyawan dan

menghasilkan produktivitas kerja yang baik.

b). Fasilitas pelayanan karyawana

Yang dimaksud fasilitas karyawan dalam penelitian ini

adalah semua fasilitas fisik yang bersifat suplementer /melengkapi

24
kantor yang bersangkutan. Dengan adanya fasilitas yang bersifat

pelayanan ini dimaksudkann agar pegawai tentram dalam bekerja.

Program pelayanan karyawan ini merupakan bentuk program

pemeliharaan karyawan. Pemeliharaan merupakan suatu langkah

perusahaan dalam mempertahanklan karyawan agar tetap bekerja

dengan baik dan produktif, dengan cara memperhatikan kondisi

fisik, mental dan sikap karyawannya, agar tujuan perusahaan

dapat tercapai. Pelayanan karyawan ini merupakan salah satu

factor yang sangat penting untuk pembentukan lingkungan kerja

karyawan dalam perusahaan yang bersangkutan, terutama

lingkungan kerja non fisik. Dengan pelayanan karyawana (oleh

perusahaan) yang baik maka para karyawan akan memperoleh

kepuasan dalam menyelesaikan tugasnya.

d. Tujuan Lingkungan Kerja Non Fisik

Pemeliharaan lingkungan kerja non fisik dilakukan dengan

tujuan baik untuk perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Bagi

perusahaan, tujuan lingkungan kerja non fisik yaitu :

1. Agar karyawan mampu meningkatkan produktivitas

kerjanya.

2. Mendisiplinkan diri dan mengecilkan tingkat absensi

3. Menumbuhkan loyalitas

4. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang

harmonis

5. Mengefektifkan proses pengadaan karyawan

25
Sedangkan tujuan bagi karyawan adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan

keluarga

2. Memberikan ketenangan,keamanan, serta menjaga

kesehatan karyawan

3. Memperbaiki kondisi fisik, dan sikap karyawan

3. Komitmen Organisasi

a. Pengertian komitmen

Setiap orang yang bekerja di suatu perusahaan atau organisasi,

harus mempunyai komitmen dalam bekerja karena apabila suatu

perusahaan karyawannya tidak mempunyai suatu komitmen dalam

bekerja, maka tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut tidak

akan tercapai. Namun terkadang suatu perusahaan atau organisasi

kurang memperhatikan komitmen yang ada terhadap karyawannya,

sehingga berdampak pada penurunan kinerja terhadap karyawan

ataupun loyalitas karyawan menjadi berkurang.

Komitmen pada setiap karyawan sangat penting karena dengan

suatu komitmen seorang karyawan dapat menjadi lebih bertanggung

jawab terhadap pekerjaannya dibanding dengan karyawan yang tidak

mempunyai komitmen. Biasanya karyawan yang memiliki suatu

komitmen, akan bekerja secara optimal sehingga dapat mencurahkan

perhatian, pikiran, tenaga dan waktunya untuk pekerjaanya, sehingga

apa yang sudah dikerjakannya sesuai dengan yang diharapkan oleh

26
perusahaan.

Bansal et al (2004) mendefinisikan komitmen sebagai kekuatan

yang mengikat seseorang pasa suatu tindakan yang memiliki relevansi

dengan satu atau lebih sasaran.

Robbins dan Judge (2007 : 315) mendefinisikan komitmen sebagai

suatu keadaan dimana seorang individu memihak organisasi serta

tujuan – tujuan dan keinginannyaa untuk mempertahankan

keanggotaanya dalam organisasi.

MenurutZurnali (2010), komitmen merupakan perasaan yang kuat

dan erat dari seseorang terhadap tujuan dan nilai suatu organisasi

dalam hubungannya dengan peran mereka terhadap upaya pencapaian

tujuan dan nilai-nilai tersebut.

b. Komitmen organisasi.

Menurut Luthans (2002 : 236) bahwa sebagai suatu sikap,

komitmen organisasi merupakan suatu hasrat atau motif yang kuat

untuk tetap menjadi anggota organisasi, suatu keinginan untuk

menunjukkan usaha tingkat tinggi atas nama organisasi dan keyakinan

yg kuat dalam menerima nilai – nilai dan tujuan – tujuan organisasi.

Sedang menurut Robin dalam Handayani (2012:17)

mendefinisikan komitmen organisasi merupakan suatu keadaan dimana

seseorang memihak pada suatu perusahaan atau organisasi tertentu dan

pada tujuan organisasi tersebut serta berniat untuk memelihara

keanggotaan dalam organisasi

27
Berdasarkan beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa

komitmen merupakan suatu keadaan dimana seseorang memihak dan

peduli kepada organisasi tertentu dan tujuan – tujuanya, serta berniat

memelihara keanggotanya dalam organisasi itu. Bentuk keterpihakan

dan kepedulian seseorang tersebut dapat dilakukan dengan berbagai

cara, seperti terlibat dalam kegiatan organisasi, berkurangnya

membuang – buang waktu dalam bekerja dan berkurangnya

kemungkinan meninggalkan lingkungan kerja.

c. Komponen – komponen komitmen organisasi menurut Mayer dan

Allen dalam Handayani (2012:18) ada 3 yakni :

1). Komitmen Afektif

Komitmen ini berkaitan dengan keterikatan emosional karyawan.

Identifikasi karyawan, dan keterlibatan karyawan terhadap organisasi

2). Komitmen Kontinuans

Komitmen ini menunjukan kesadaran untuk tidak memilih organisasi

lain karena adanya ancaman kerugian besar. Karyawan yang bekerja

berdasarkan komitmen ini bertahan dalam organisasi ini karena

mereka butuh hal tersebut dan tidak adanya pilihan lain

3). Komitmen Normat

Perasaan wajib karyawan untuk tetap bekerja dalam organisasi,

komponen komitmen ini sebagai tekanan normatif yang terinteralisasi

secara keseluruhan untuk bertingkah laku sehingga memenuhi tujuan

dan minat organisasi.

28
d. Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi

Mowday et al (1979 ) berpendapat untuk melihat komitmen

organisasi dapat di jelaskan melalui faktor – faktor sebagai berikut :

a. Bangga menjadi bagian organisasi

b. Membanggakan organisasi kepada orang lain

c. Peduli terhadap nasib organisasi

d. gembira memilih bekerja pada organisasi ini

e. Kesamaan nilai

f. Bekerja melampaui target

Pendapat lain di kemukakan oleh pradiansyah (1999 : 31) yang

mengemukakakan bahwa dalam membentuk atau membangun sebuah

komitmen, harus di perhatikan lima faktor prinsip kunci, yakni : :

a. Memelihara atau meningkatkaan harga diri. Artinya pemimpin

harus pintar menjaga agar harga diri bahwahan tidak rusak.

b. Memberikan tanggapan dengan empati

c. Meminta bantuan dan mendorong keterlibatan . Artinya bawahan

selain butuh di hargai juga ingin melibatkan dlam pengambilan

keputusan

d. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan rasional.

e. Memberikan dukungan tanpa mengabil alih tanggung jawab

Beberapa karakteristik pribadi dianggap memiliki hubungan

dengan komitmen, penelitian yang di lakukan Temaluru (2001: 437 )

menunjukan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

29
komitmen seseorang terhadap organisasi, diantaranya adalah :

a. Usia dan masa kerja. Usia dan masa kerja berkolerasi positif

dengan komitmen

b. Tingkat pendidikan. Maikin tinggi tingkat pendidikan individu,

makin banyak pula harapanyaa yg mungkin tidak dapat dipenuhi

atau tidak susuai dengan organisasi tempat dimana ia berada.

c. Jenis kelamin. Wanita pada umumnya menghadapi tantanganb

yang lebih besar dalam pencapaian kariernya, sehingga

komitmenya lebih tinggi.

d. Peran individu tersebut di organisasinya. Hasil studi Morris dan

Sherman menunjjukan bahwa adanya hubungan yang negatif antara

peran yang tidak jelas dan komitmen terhadap organisasi.

e. Peranan Manajer dalam Menciptakan Komitmen Organisasi

Setiap pemimpin organisasi bertanggung jawab dalam memainkan

peranan penting dalam menciptakan atmosfer lingkungan kerja yang

mendorong setiap personel untuk berkinerja tinggi dengan komitmen

organisasi yang tinggi. Mink dalam tita (2008) mengemukakan strategi

untuk menciptakan atmosfer komitmen organisasi dengan kinerja

tinggi. Strategi tersebut terdiri dari :

1. Berbagi visi, yaitu mengembangkan visi organisasi bersama –

sama.

2. Berbagi nilai (values), yaitu mengembangkan nilai – nilai

organisasi atau kelompok secara bersama – sama.

30
3. Tujuan, yaitu penentuan tujuan organisasi secara akurat,

spesifik, dan dilatari oleh nilai organisasi merupakan konsituen

yang penting.

4. Fokus, bahwa pemimin harus mengembangkan proses

manajeman sedemikian rupa sehingga setiap anggota bertindak

konsisten dan fokus pada misi kelompok dan organisasi.

5. Dukungan untuk sukses, yang berarti bahwa pemimin

memfasilitasi mereka dengan instrumen, dana, peralatan,

waktu, sumber daya, pasar untuk menjual produk.

6. Kerja tim, bahwa untuk memperoleh pencapaian yang besar,

alians dan sinergi antar personel mutlak dilaksanakan melalui

kerja tim.

7. Pemberdayaan dan otonomi, yang mengisyaratkan bahwa

setiap individu harus merasa bebas untuk berkontribusi pada

pencapaian tujuan.

8. Umpan balik dan penyelesaian masalah, yaitu bahwa

penyampaian akurat informasi kepada personel tentang

bagaimana kinerja mereka dalam kaitanya dengan pencapaian

tujuan.

9. Imbalan , yang berarti bahwa setiap personel membutuhkan

insentif baik secara sosial maupun finansial. Personel akan

bekerja keras dan bersungguh hati bila usaha mereka

menghasilkan apa yang mereka inginkan, butuhkan, bernilai.

31
4. Loyalitas

a. Pengertian Loyalitas

Secara umum loyalitas dapat diartikan dengan kesetiaan,

pengabdian dan kepercayaan yang diberikan atau ditujukan kepada

seseorang atau lembaga, yang di dalamnya terdapat rasa cinta dan

tanggung jawab untuk berusaha memberikan pelayanan dan perilaku

terbaik. Hasibuan (2005), mengemukakan bahwa loyalitas atau

kesetiaan merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam penilaian

karyawan yang mencakup kesetiaan terhadap pekerjaannya, jabatannya

dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan

menjaga dan membela organisasi didalam maupun diluar pekerjaan

dari rongrongan orang yang tidak bertanggung jawab. Poerwopoespito

(2004), menyebutkan bahwa loyalitas kepada pekerjaan tercermin pada

sikap karyawan yang mencurahkan kemampuan dan keahlian yang

dimiliki, melaksanakan tugas dengan tanggungjawab, disiplin serta

jujur dalam bekerja. Poerwopoespito juga menjelaskan bahwa sikap

karyawan sebagai bagian dari perusahaan yang paling utama adalah

loyal. Sikap ini diantaranya tercermin dari terciptanya suasana yang

menyenangkan dan mendukung ditempat kerja, menjaga citra

perusahaan dan adanya kesediaan untuk bekerja dalam jangka waktu

yang lebih panjang.

Berdasarkan beberapa teori yang telah di jelaskan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa loyalitas adalah kesetiaan karyawan terhadap

32
pekerjaan, jabatan dan organisasi. Apabila karyawan merasa nyaman

bekerja di dalam organisasi tersebut , maka karyawan akan

mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, melaksanakan

tugas dengan tanggungjawab, disiplin serta jujur dalam bekerja.

b. Cara meningkatkan loyalitas

Anaroga yang dikutip oleh Sasmita (2008) mengemukakan ada

beberapa cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan loyalitas

kerja, yaitu :

a. Hubungan yang erat antar karyawan.

b. Saling keterbukaan dalam hubungan kerja.

c. Saling pengertian antara pimpinan dengan karyawan.

d. Memperlakukan karyawan tidak sebagai buruh, tetapi sebagai

rekan kerja.

e. Pimpinan berusaha menyelami pribadi karyawan secara

kekeluargaan.

c. Faktor - faktor yang mempengaruhi loyalitas

Loyalitas kerja akan tercipta apabila karyawan merasa

tercukupi dalam memenuhi kebutuhan hidup dari hasil pekerjaannya,

sehingga mereka betah bekerja dalam satu perusahaan. Yuliandri

(Trianasari, 2005) menegaskan bahwa faktor yang mempengaruhi

loyalitas kerja karyawan adalah adanya fasilitas-fasilitas kerja,

tunjangan kesejahteraan, suasana kerja serta upah yang diterima dari

perusahaan.Selanjutnya Steers dan Porter yang dikutip oleh

33
(Kurniawan, 2014) menyatakan bahwa timbulnya loyalitas kerja

dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu:

a. Karakteristik pribadimeliputi usia, masa kerja, jenis kelamin,

tingkat pendidikan, prestasi yang dimiliki, ras dan beberapa sifat

kepribadian.

b. Karakteristik pekerjaan

berupa tantangan kerja, job stress, kesempatan berinteraksi sosial,

job enrichment, identifikasi tugas, umpan balik tugas dan

kecocokan tugas.

c. Karakteristik desain perusahaan

menyangkut pada intern perusahaan itu yang dapat dilihat dari

desentralisasi, tingkat formalisasi, tingkat keikutsertaan dalam

pengambilan keputusan, paling tidak telah menunjukkan berbagai

tingkat asosiasi dengan tanggung jawabperusahaan, ketergantungan

fungsional maupun fungsi kontrol perusahaan.

d. Pengalaman yang diperoleh dalam pekerjaan

meliputi sikap positif terhadap perusahaan, rasa percaya pada sikap

positif terhadap perusahaan, rasa aman.

d. Peranan Pemimpin Dalam Membangun Loyalitas karayawan

Memiliki karyawan yang jujur dan loyal sangatlah penting

karena sekarang ini mendapatkan karyawan yang jujur dan loyal

sangatlah sulit dan bahkan hampir tidak ada,oleh karena itu para

manager harus mempertahankan karyawan dengan baik.

34
a).Memberikan pelatihan karyawan tentang keyakinan dalam

kepemimpinan

b). Meningkatkan budaya perusahaan

c). Meningkatkan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan

d). Terstruktur penyelesaian sengketa

e). Menjaga sikap netral dan peduli

f). Memberi karyawan reward

e. Dimensi dan Indikator loyalitas Karyawan

Dalam penjelasan pasal 4 PP No.10 tahun 1979 ,tentang penilaian

pelaksaan kerja, loyalitas memiliki beberapa dimensi dan indikator

menurut saydam dalam An Nissa (2013), dimensi dan indikator tersaebut

antara lain :

10. Kepatuhan

Kepatuhan yaitu kesanggupan seorang pegawai untuk mematuhi

segala peraturan yang berlaku serta sanggup tidak melanggar

larangangan yang di tentukan

Indikatornya yaitu :

a. Mematuhi segala peraturan organisasi yang berlaku

2. Tanggung Jawab

Tanggung jawab yaitu kesanggupan seorang dalam

menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan

efisien,serta berani mengambil resiko untuk keputusan yang

dibuat atau tindakan yang dilakukan.

35
Indikatornya yaitu :

a. Dapat menyelesaikan tugas dengan efisien

b. Selalu mengutamakan kepentingan organisasi

c. Bekerja secara konsisten

3. Pengabdian

Pengabdian yaitu sumbangan pemikiran dan tenaga secara

kontinyu

4. Kejujuran

Kejujuran yaitu kesanggupan seorang karyawan dalam

menjalankan pekerjaanya sesuai dengan aturan yang sudah

ditentnkan

Indikatornya yaitu :

a. Selalu melaksanakan tugas tanpa paksaan

b. Bekerja sesuai dengan jobdescription

c. Melaporkan hasil pekerjaan kepada atasan sesuai

dengan prosedur

f. Kerangka Berpikir

Menurut Hamid ( 2007 : 26 ) kerangka berpikir adalah sintesa dari

serangkaian teori yang sistematis dari kinerja teori dalam memberikan

solusi atau alternative dari serangkaian masalah yang ditetapkan. Kerangka

berpikir ini merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai factor yang telah di identifikasi sebagai

masalah yang penting. Adapun masalah – masalah yang dianggap penting

dalam penelitian kali ini adalah pengaruh pengembangan karir, hubungan

36
karyawan, dan komitmen organisasi terhadap loyalitas karyawan. Seberapa

besar pengaruhnya dan variabel apa sajakah yang paling dominan

berpengaruh terhadap kinerja oerganisasi. Variabel independen dalam

penelitiana ini adalah pengembangan karir, hubungan karyawan dan

komitmen oerganisasi. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini

adalah loyalitas karyawan. Maka dapat dibuat kerangka berpikir untuk

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka penelitian

Pengembanga Lingkungan Kerja Non Komitmen


fisik (X2) (X3)
n Karir (X1)

H2
H1
H3
Loyalitas
H4

Metodelogi Penelitian :

1. uji kualitas data


2. uji asumsi klasik
3. uji statistik

Hasil/ Kesimpulan

37
g. Penelitian Terdahulu

Pada dasarnya penelitian terdahulu di bidang manajemen sumber daya

manusia yang membahas mengenai pengembangan karir, lingkungan kerja

non fisik, komitmen dan loyalitas karyawan dapat digunakan untuk menjadi

dasar melakukan penelitian selanjutnya yang bersifat pengembangan atau

pengujian ulang terhadap hasil yang telah di peroleh, apakah masih

mempunyai hasil yang sama setelah di uji pada waktu yang berbeda, atau

mempunyai hasil yang berbeda sama sekali. Pengujian tersebut bermanfaat

memperkuat hasil penelitian sebelumnya, sehingga tidak ada keraguan bahwa

suatu factor tertentu mempunyai pengaruh terhadap faktor yang di teliti.

Selanjutnya hasil penelitian tersebut dapat dipergunakan untuk menentukan

kebijakan di bidang sumber daya manusia dalam organisasi.

Namun demikian ada pula yang sama sekali dan belum pernah diteliti

sebelumnya. Penelitian ini biasanya ditunjukan untuk memperoleh

pengetahuan baru mengenai hubungan atau pengaruh suatu faktor terhadap

faktor lain. Penelitian ini sendiri sudah banyak diteliti sebelumnya, bagaimana

pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi dan komitmen organisasi

terhadap kinerja organisasi.

Tabel 2.1
Penelitian – Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variable Hasil dan


(tahun) penelitian yang kesimpulan
digunakan
1. Puji Lestari ” Hubungan Variabel Hasil
eJournal Antara independen hubungan
Psikologi, Pengembagan X1 antara
2015,4 (2): 131- Karir dan (pengemban pengembanga

38
Tabel lanjutan 2.1

No Peneliti Judul Variable Hasil dan


(tahun) penelitian yang kesimpulan
digunakan
143 ISSN 2477- Pemberian gan karir) n karir dan
0000, Insentif dan pemberian
ejournal.psikolo Terhadap X2( insentif
gi.fisip- Loyalitas pemberian dengan
unmul.ac.id © Kerja insentif) loyalitas kerja
Copyright 2015 Karyawan karyawan
Pada PT. Variabel pada PT.
Komatsu dependen : Komatsu
Remanufactur Y (loyalitas Remanufactur
ing Asia di kerja) ing Asia
Balikpapan”. menunjukan
hubungan
yang positif
dan signifikan
dengan
kontribusi
sebesar 64,3
persen dan
sisanya akan
dipengaruhi
oleh faktor
lain
2. An Nissa Sari Hubungan Pengembang Hasil uji
Banon (2013) Pengembanga an karir kolerasi
n Karir terdapat
dengan Loyalitas hubungan
loyalitas kerja karyawan yang kuat
karyawan antara
pengembanga
n karir dengan
loyalitas kerja
karyawan
3. Ratna sasmita Hubungan Variabel Hasil dari
ningrum (2008) persepsi independen penelitian ini
karyawan menunjukan
terhadap Persepsi Ada hubungan
manajemen Karyawan positif yang
konflik sangat
dengan Variabel signifikan
loyalitas kerja dependen antara
karyawan. persepsi
Manajemen karyawan
konflik terhadap

39
Tabel lanjutan 2.1

No Peneliti Judul Variable Hasil dan


(tahun) penelitian yang kesimpulan
digunakan
loyalitas manajemen
konflik
dengan
loyalitas kerja
karyawan.
Semakin
tinggi
atau positif
persepsi
karyawan
terhadap
manajemen
konflik maka
semakin
tinggi
loyalitas kerja
karyawan
4. Rajali Damanik Pengaruh Variabel Hasil
(2014) lingkungan independen penelitian
kerja non fisik menunjukan
terhadap Lingkungan adanya
kinerja Kerja non pengaruh
karyawan fisik lingkungan
(studi kasus kerja non fisik
pada Bank Variabel terhadap
Mandiri dependen kinerja
Syariah di Kinerja karyawan
jalan karyawan sebesar 26,5%
Ir.H.Juanda dan sisanya
Bandung) dipengaruhi
oleh faktor
lain yang
tidak diteliti
dalam
penelitian ini
5. Hanifah Hubungan Variabel Hasil
Handayani komitmen independen penelitian
(2011) pada organisasi menunjukan
Hotel salak terhadap Komitmen adanya
Bogor,Jawa loyalitas organisasi hubungan
Barat karyawan dan yang positif
kualitas kerja Variabel dan signifikan
karyawan dependen antara

40
Tabel lanjutan 2.1

No Peneliti Judul Variable Hasil dan


(tahun) penelitian yang kesimpulan
digunakan
Loyalitas komitmen
karyawan organisasi
dan kualitas dengan
kerja loyalitas.
Komitmen
organisasi
dengan
kualitas kerja
dan loyalitas
dengan
kualitas kerja

h. Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat dari

koefisien jalur yang ada dan berdasrkan dari penelitian – penelitian sebelunya,

serta mengacu pada hipotesis teori, maka dalam penelitian ini peneliti

merumuskan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis alternative (Ha) yang kemudian

dilakukan pengujian atas Hipotesis Nol (H0) tersebut untuk membuktikan

apakah Hipotesis Nol (H0) teersebut ditolak atau gagal ditolak.

Hipotesis tersebut dapat dinotasikan sebagai berikut:

H01 : β1 < 0 = Pengembangan karir tidak berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas karyawan

H01 : β1 > 0 = Pengembangan karir berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas karyawan

H02 : β2 < 0 = Lingkungan kerja non fisik tidak berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas karyawan

H02 : β2 > 0 = Lingkungan kerja non fisik berpengaruh

41
signifikan terhadap loyalitas karyawan

H03 : β3 < 0 = Komitmen tidak berpengaruh signifikan terhadap

loyalitas karyawan

H03 : β3 > 0 = Komitmen berpengaruh signifikan terhadap

loyalitas karyawan

Ha4 : β4 = Pengembangan karir, lingkungan kerja non fisik,

dan komitmen secara bersamaan berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas karyawan

42
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Fokus

Fokus penelitian ini pada karyawan bagian leasing yang bekerja pada

PT.Astra Sedaya Finance berjumlah 60 orang. Data yang di gunakan

dalam penelitian ini merupakan data yang di peroleh dari kuisioner dan

interview dengan para karyawan yang berkaitan dengan variabel – variabel

yang di teliti. Variabel – variabel yang di teliti untuk dianalisis adalah

pengembangan karir dan lingkungan kerja non fisik sebagai variabel

independen (X) dan pengaruhnya terhadap loyalitas karyawan sebagai

variabel dependen (Y).

2. Locus

Penelitian ini dilakukan di PT Astra Sedaya Finance - Jl. TB

Simatupang No. 90 Jakarta 12530, Indonesia. Objek penelitian ini adalah

karyawan PT. Astra Sedaya Finance.

3. Waktu

Waktu penelitian dilaksananakan sejak 20 November 2015 sampai

dengan 27 Desember 2015.

43
B. METODE PENENTUAN SAMPEL

1. Populasi

Menurut Surjarweni dan Endrayanto (2012:13) populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini

populasinya adalah seluruh karyawan bagian leasing PT.Astra Sedaya

Finance. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui jumlah pegawai

PT.Astra Sedaya Finance sebanyak 60 karyawan.

2. Sample

Surjarweni dan Endrayanto (2012:13) menyatakan sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jika

dilihat dari aspek kuantitatif berjumlah 60 orang berdasarkan

karakteristik sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh.

Sampling jenuh ialah teknik pengambilan sampel apabila semua

populasi digunakan sebagai sampel alasan peneliti menggunakan teknik

ini didasarkan pada pendapat sugiyono (2011 :96) yang menyatakan

apabila jumlah populasi relatif kecil,kurang dari 30 orang atau peneliti

ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

44
C. METODE PENGUMPULAN DATA

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber dan

bersifat mentah atau belum diolah. Data primer belum mampu

memberikan informasi dalam pengambilan keoutusan sehingga

perlu diolah lebih lanjut (Wijaya, 2013:19). Data primer ini

dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner.

a. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab lisan antara dua orang

atau lebih secara langsung. Wawancara digunakan sebagai

teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan

studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti (Sugiyono, 2013:188).

Dalam penelitian ini dilakukan wawancara secara tertutup

dan terstruktur. Hal ini dilakukan karena wawancara tertutup

merupakan wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang

terbatas jawabannya. Zakapedia( 2013). Sedangkan wawancara

terstruktur merupakan wawancara yang dilaksanakan secara

terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang

telah dipersiapkan sebelumnya. Prastna (2012). Menurut

Sugiyono (2013:191) wawancara tidak terstruktur adalah

45
hanya pada garis-garis besar permasalahan yang akan

dinyatakan. Wawancara dilakukan dengan .

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan

tertulis kepada reponden untuk dijawabnya (Sugiyono,

2013:192).

Jawaban responden yang diberikan melalui angket dapat

diukur dengan dua cara menggunakan skala likert dan

ordinal.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber yang

menerbitkan dan bersifat siap pakai (Wijaya, 2013:19). Data

sekunder ini digunakan untuk melengkapi atau mendukung data

primer. Dalam hal ini data sekunder yang digunakan berasal dari

penelitian kepustakaan yang dapat memberikan landasan teori

yang diperoleh dengan cara :

 Studi Kepustakaan;

 jurnal-jurnal ilmiah;

 internet;

 serta sumber lainnya yang berkaitan dengan objek yang

diteliti.

46
D. METODE ANALISIS DATA

Analisis data adalah pengolah data yang diperoleh dengan menggunakan

rumus atau dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan

penelitian. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang akan diisi oleh

responden kemudian diolah dan dianalisa menggunkan teknik pengolahan data

untuk menghasilkan suatu kesimpulan atas masalah yang diteliti.

1. Uji Statistik Deskriptif

Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:23) statistik deskriptif adalah

pengolahan data untuk tujuan mendeskripsikan atau memberikan

gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi.

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran suatu data

yang menunjukkan nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar

deviasi.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Sujarweni dan Endrayanto (2012:177) . Uji validitas digunakan untuk

mengetahui kelayakan butir – butir dalam suatu daftar pertanyaan

dalam mendefinisikan suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan valid

jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali,

2013: 52). Dalam penelitian ini digunakan uji validitas kuesioner

dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson,

yaitu mengkorelasikan skor item dengan skor total. Perhitungan

47
koefisien korelasi antara item dengan skor total diolah dengan

program SPSS, yang hasilnya dapat dilihat dari nilai Pearson

Correlation pada skor total setiap item dalam variabel.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah suatu item valid atau gugur

maka dilakukan perbandingkan antara koefisien rhitung dengan koefisien

rtabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, diaman n adalah jumlah

sampel. Sehingga seperti yang disebutkan oleh siregar (2013:77), suatu

item dinyatakan valid jika kriteria pengujiannya adalah:

1) Koefisien korelasi product moment (rhitung) > rtabel

rtabeldilihat dari α ; n – 2, dimana α = 5 % adalah jumlah sampel.

2) Nilai sig <α dimana nilai α = 5 %

b. Uji Reliabilitas

Ghozali (2013:47) uji reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari wakru ke waktu.

Dalam penelitian ini pengujian reliabilits dilakukan dengan cara

mencoba alat ukur cukup hanya sekali saja, kemudian data yang

diperoleh di analisis dengan teknis tertentu, yaitu Alpha Cronbach.

Ghozali (2013:48) mengatakan teknik Alpha Cronbach dapat

digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian

reliabel atau tidak bila jawaban yang diberikan responden berbentuk

skala atau jawaban responden yang menginterprestasikan penelitian

48
sikap. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha >0,7.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau

tidak. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dnegan analisis grafik dan uji

statistik (Ghozali, 2013:160). Dalam penelitian ini digunakan analisis

grafik dan untuk lebih meyakinkan bahwa data terdistribusi normal

digunakan juga uji statistik dengan non parametrik Kolmogrov-

Smirnoe (K-S).

Apabila menggunakan grafik, normalitas umumnya dideteksi dengan

melihat tabel histogram. Namun demikian, dengan hanya melihat tabel

histogram bisa menyesatkan, khususnya untuk jumlah sampel yang

kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal

probabiliti plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Dasar pengambilan dengan menggunakan normal

probability plot adalah sebagai berikut:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau garfik histogramnya menunjukkan pola

49
distribusi norma, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau garis histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

Selain itu, penelitian ini juga menggunakan uji statistik yaitu dengan

non parametrik kolmogorov-Smirnow (K-S) dalam melakukan uji

normalitas karena penyusun ingin mengetahui besarnya angka dalam

uji tersebut, dengan ketentuan jika nilai A sim sig (2-tailed) > 0,05

maka data terdisitribusi normal, sedangkan jika nilai A simp sig (2-

tailed) < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas (Ghazali, 2013: 139). Model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas didalam model regresi dilakukan dengan melihat

grafik Scatterplot. Metode tersebut dilakukan dengan cara melihat

grafik scatterplot antara ZPRED atau variabel dependen dengan

50
SRESID atau residualnya. Dasar analisis untuk melihat hasil uji

heteroskedastisitas yaitu sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar varibael bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. (Ghozali, 2013:105). Jika variabel independen salin

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama

variabel independen sama dengan nol.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model

regresi adalah sebagai berikut jika nilai tolerance dan lawannya serta

dari Variance Inflatin Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel

independen menjadi variabel dependen (terikat) dan di regres terdapat

51
independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF

yang tinggi (karena VIF= 1/tolerance) Nilai cuttoff yang umum

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah tolerance

< 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap penelitian harus

menentukan tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir. Jadi

kriteria pengujian untuk lulus dari uji multikolinearitas adalah:

1. Nilai tolerance > 0,10

2. Nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10

Diamana kedua-duanya harus dipenuhi.

4. Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Siregar (2013:379) mengatakan regresi linear berganda digunakan untuk

satu variabel tak bebas (dependen) dan dua atau lebih variabel bebas

(independen). Tujuan penerapan metode ini adalah untuk meramalkan atau

memprediksi besaran nilai variabel tak bebas (dependen) yang dipengaruhi

oleh variabel bebas (independen).

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara gaya kepemimpinan,

lingkungan kerja, dan kompensasi (variabel Independen) terhadap

kepuasan kerja (variabel independen) digunakan analisis regresi linear

berganda yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 +e

52
Ket:

Y= Loyalitas Karyawan

a= Konstanta regresi berganda

X1= Variabel Pengembangan Karir

X2= Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik

X3= Variabel Komitmen Organisasi

b1= Koefisien regresi Pengembangan Karir

b2= Koefisien regresi Lingkungan Kerja Non Fisik

b3= Koefisien regresi Komitmen Organisasi

e= Error

Nilai b merupakan parameter yang mencerminkan variabel koefisien

regresi dalam pengujian hopotesis. Koefisien regresi yang menunjukkan

angka penginkatan atau penurunan variabel dependen (Y) yang didasarkan

para variabel independen (X), bila b positif (+) maka terjadi kenaikan dan

bila b negatif (-) maka terjadi penurunan.

5. Pengujian Hipotesis

Menurut Ghozali (2013:97) ketepatan fungsi regresi sampel dalam

menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fit-nya. Secara

statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai Uji Koefisien Determinasi

(R2), Uji Statistik t, dan Uji Statistik F.

a. Uji Koefisien Determinasi(R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel independen (Pengaruh Gaya Kepemimpinan,

53
Lingkungan Kerja, dan Kompensasi) dalam menjelaskan variasi

variabel dependen (Kepuasan Kerja Karyawan). Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Imam Ghozali,

2013:97).

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam

model. Setiap penambahan satu variabel tersebut berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu penelitian ini

menggunakan nilai R2. Jika nilai R2 adalah sebesar 1 berarti fluktuasi

variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel

independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi

variabel dependen. Nilai R2 berkisar dari 0 sampai 1. Jika mendekati 1

berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat

menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai R2 semakin

mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel

independen untuk dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen

(Imam Ghozali 2011:97).

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Uji t dilakukan dengan cara

54
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan

standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali, 2013:98-

99). Untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas yang

digunakan dalam penelitian ini secara persial digunakan uji t dengan

tingkat signifikan 5%.

Dengan dasar pengambilan kepuasan sebagai berikut (Sujarweni dan

Endrayanto, 2012:93):

1. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas:

a. Jika signifikan t <tingkat kesalahan ( α 0,05 ), maka H0 ditolak, Ha

diterima (berarti ada pengaruh).

b. Jika signifikan t > tingkat kesalahan ( α 0,05 ), maka H0 diterima, Ha

ditolak (berarti tidak ada pengaruh).

2. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai thitung:

a. Jika thitung> ttabel, maka H0 ditolak Ha diterima (berarti ada

pengaruh).

b. Jika thitung< ttabel, maka H0 ditolak Ha ditolak (berarti tidak ada

pengaruh).

Dengan penentuan ttabel:

n-1=83-1=82 (82;0,025)

Nilai 0,025 berasal dari tingkat kesalahan penelitian 5% (0,05),

karena memakai dua sisi jadi 0,05/2=0,025.

55
Gambar 3.1

Daerah penentuan H0 untuk Uji Statistik t

Daerah Daerah

Penerimaan Ha Penerimaan Ha

Daerah Penerimaan

H0

-ttabel ttabel

Sumber: Sujarweni dan Endrayanto (2012:94)

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen untuk mengambil keputusan hipotesis diterima atau ditolak

dengan membandingkan tingkat signifikan sebesar 0,05. Jika

Prrobability F lebih besar dari 0,05 maka model regresi tidak dapat

digunakan atau memprediksi variabel dependen dengan kata lain

variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2011:98).

Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut (sujarweni dan

Endrayanto, 2012:95:

56
1. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas:

a. Jika signifikan F < tingkat kesalahan ( α 0,05 ), maka H0 ditolak Ha

diterima (berarti ada pengaruh).

b. Jika signifikan F > tingkat kesalahan ( α 0,05 ), maka H0 ditolak Ha

ditolak (berarti tidak ada pengaruh).

2. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai thitung:

a. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, Ha diterima (berarti ada pengaruh).

b. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, Ha diterima (berarti ada pengaruh).

Dengan penentuan Ftabel:

Derajat kepercayaan 5% dengan uji dua sisi, dimana:

V1=K=3 K= Jumlah variabel independen

V2=n-K-1=83-3-1=79 Ftabel= (3; 79)

Gambar 3.2

Daerah penentuan H0 untuk Uji Statistik F

Daerah Daerah

Penerimaan Ha Penerimaan Ha

Daerah PenerimaanH0

Ftabel Ftabel

Sumber: Sujarweni dan Endrayanto (2012:94)

57
E. OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2007:58) variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang berbentuk apasaja yang diterapkan oleh penelitian untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebutm yang kemudian peneltian

dapat menarik kesimpulannya.

Tabel 3.1

Operasional Variabel

No Variabel Dimensi Indikator No. Skala


ang
ket
1. Pengembangan Karir Pengembangan 1. Prestasi (1-2) Ordin
(X1) karir kerja al
(T.Hani Handoko individual 2. Exposure (3)
2013 : 130) (daanya
Pengembangan karir keterbukaa
merupakan upaya- n dalam
upaya pribadi pengemban
seseorang karyawan gan karir)
untuk mencapai 3. Permintaan (4)
rencana suatu karir berhenti
4. Memiliki (5)
sikap
dedikasi
pada
organisasi
pada
organisasi
5. Adanya (6)
jalur
pengemban
gan karir
yang jelas
6. Adanya (7)
kesempatan
untuk
mengikuti
diklat

58
Lanjutan tabel 3.1

No Variabel Dimensi Indikator No. Skala


ang
ket
2. Lingkungan Kerja 1. Lingkungan 1. waktu jam (1) Ordin
non fisik (X2) kerja temporer kerja al
Menurut Duane 2. waktu (2-3)
P.schultz dan Sydne istirahat kerja
E.Schutlz dalam
mangkunegara 2. Lingkungan 1. Kejenuhan (4)
(2005:105) adalah Kerja Kerja
aspek fisik psikologis 2.Rutinitas (5-6)
psikologis kerja dan pekerjaan
peraturan kerja yang 3. Keletihan (7-8)
dapat mempengaruhi Kerja
kepuasan kerja dan
pencapaian
produktivitas

3. Komitmen Organisasi 1.komitmen 1. keterikatan (1-2) Ordin


(Luthans,2002:236) Efektif emosional al
Suatu hasrat atau 2. identifikasi (3)
motif yang kuat untuk karyawan
tetap menjadi anggota 3.keterlibatan (4)
organisasi;suatu karyawan
keinginan untuk pada
menunjukkan usaha organisasi
tingkat tinggi atas
nama organisasi;dan 2.Komitmen 1. kesadaran (5)
keyakinan yang kuat kontinuans untuk
dalam menerima nilai- memilih
nilai dan tujuan – organisasi
tujuan organisasi 2. manfaat (6)
menjadi
karyawan di
organisasi

3. komitmen 1. kepercayaan (7-


Normatif karyawan 10)
terhadap
organisasi

4. Loyalitas karyawan 1. Kepatuhan 1. Mematuhi (1)


(Y) segala
Saydam (dalam Nissa peraturan Ordin
2013:26) “Loyalitas organisasi al
adalah tekad dan yang berlaku

59
Lanjutan tabel 3.1

No Variabel Dimensi Indikator No. Skala


ang
ket
kesanggupan
menaati,melaksanakan 2. Tanggung 1.Menyelesaik (2)
dan mengamalkan jawab an tugas
sesuatu yang dipatuhi dengan
dengan penuh efisien
kesadaran dan 2.Mengutamak (3)
tanggung jawab,tekad an
serta kesanggupan kepentingan
yang harus dibuktikan organisasi
dalam sikap dan 3. Bekerja (4)
tingkah laku sehari- secara
hari serta dalam konsisten
perbuatan
melaksanakan tugas.”
. 3. Pengabdia 1. Menyumban (5)
n gkan
pemikiran
dan tenaga
secara
kontinyu
kepada
perusahaan

4. Kejujuran 1. Bekerja (6)


tanpa
paksaan
2. Bekerja (7)
sesuai
dengan job
description
3. Melaporkan (8)
hasil
pekerjaan
kepada
atasan sesuai
prosedur

60
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat PT. Astra Sedaya Finance

PT Astra Sedaya Finance merupakan perusahaan

pembiayaan yang berdiri sejak tahun 1982 dengan nama PT Raharja

Sedaya. Di tahun 1990 Perseroan yang awalnya didedikasikan untuk

mendukung penjualan produk Astra berganti nama menjadi PT Astra

Sedaya Finance. Sejak tahun 1994, Perseroan mengembangkan

merek Astra Credit Companies (ACC) dan mempertahankan

reputasinya sebagai perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia,

termasuk pada saat melewati krisis ekonomi pada tahun 1998 dengan

baik, Perseroan melunasi pinjaman sindikasi pada tahun 1999 tanpa

restrukturisasi. Sejak tahun 2000, Perseroan melakukan penerbitan

obligasi ASF I hingga Obligasi Berkelanjutan II ASF Dengan

Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2013, dan senantiasa

membayarkan nilai pokok hutang dan bunga tepat pada waktunya.

2. Visi misi organisasi

a). Visi

PT.Astra memiliki visi menjadikan PT.Astra Sedaya Finance menjadi

perusahaan pembiyaan dengan penyelesaian yang total.

61
b). Misi

Misi yang ada di dalam PT.Astra Sedaya Finance adalah

mempromosikan kredit untuk hidup lebih baik.

c). Tujuan

Tujuan dari PT.Astra Sedaya Finance adalah memberikan pelayanan

terbaik untuk para customer

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka atau bagan

yang menggambarkan suatu jaringan kerja yang bersifat formal yang

menunjukkan kedudukan serta jabatan secara hierarki, serta

menggambarkan garis wewenang dan tanggung jawab setiap fungsi-

fungsi pada organisasi tersebut.

Adanya struktur organisasi di dalam suatu perusahaan sangat

berguna agar mempermudah penempatan karyawan pada posisi yang

sesuai dengan kompetensi masing-masing, sehingga setiap lini dapat

melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.

Berikut adalah struktur organisasi PT. Astra Sedaya Finance

dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini.

62
Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT Astra Sedaya Finance

63
4. Tingkat Pengembalian Kuesioner

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam

penelitian, kuesioner yang dibagikan berjumlah 51 kuesioner yang

disebar kepada seluruh karyawan PT Spirit Estetika KreatifUtama.

Adapun rincian mengenai kuesioner yang dibagikan dan diterima

kembali serta memenuhi syarat untuk diolah dalam penelitian ini,

disajikan pada 64able 4.2 dibawah ini.

Tabel 4.1

Distribusi Kuesioner Penelitian

Identifikasi Sampel Jumlah Presentase


Jumlah kuesioner yang
60 100%
disebarkan
Jumlah kuesioner yang
0 0%
tidak kembali
Jumlah kuesioner yang
60 100%
kembali
Kuesioner yang tidak
0 0%
dapat diolah
Kuesioner yang dapat
60 100%
diolah
Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa jumlah keseluruhan

kuesioner yang disebarkan kepada responden sebanyak 60 kuesioner,

dengan tingkat pengembalian sebesar 100% yang berarti bahwa

seluruh kuesioner kembali dan semua data yang diperoleh dapat

diolah dengan baik.

64
5. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT.Astra

Sedaya Finance. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini, peneliti menyebarkan 60 set kuesioner. Hasil

pengumpulan data yang dilakukan kepada 60 responden PT. Astra

Sedaya Finance di tunjukan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.2

Karakteristik Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)


Laki-laki 45 75
Perempuan 15 25
Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Dari tabel 4.2 menunjukkan persentase karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin. Diketahui bahwa jumlah persentase

tertinggi adalah jenis kelamin laki-laki dengan jumlah persentase

sebesar 75% karna memang mayoritas karyawan berjenis kelamin

laki- laki dan sisanya adalah karyawan berjenis kelamin perempuan

dengan jumlah persentase sebesar 25%.

Tabel 4.3
Karakteristik Berdasarkan Usia Responden
Keterangan Jumlah Presentase (%)
20-30 11 18,3
31- 40 33 55
41-50 13 21,7
51-60 3 5
Sumber: Data primer yang diolah, 2015

65
Dari Tabel 4.3 diketahui bahwa kategori usia 31 – 40 tahun

memiliki presentase tertinggi sebesar 55% dan kategori usia 41 –

50tahun memiliki presentase sebesar 21,7%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa PT. Astra Sedaya Finance didominasi oleh

karyawan yang masih berusia produktif dan juga generasi muda.

Tabel 4.4

Karakteristik Berdasarkan Lama Bekerja Responden

Keterangan Jumlah Presentase (%)


1-10 21 35
11- 20 26 43.3
21-30 8 13,3
31-40 5 8,3
Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Dari tabel 4.4 diketahui bahwa mayoritas lama bekerja karyawan

ialah pada rentang 11 - 20 tahun, yaitu sebanyak 26 orang atau

sebesar43,3%. Sedangkan yang telah bekerja pada rentang

waktu 1-10 tahun sebanyak 21 orang atau sebesar 35%.

Menandakan karyawan PT. Astra Sedaya Finance memiliki

loyalitas terhadap perusahaan dengan tingginya jumlah presentase

karyawan yang sudah bekerja selama 11-20 tahun dengan

presentase sebesar 43,3%.

66
Tabel 4.5
Karakteristik Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Keterangan Jumlah Presentase (%)


SD 5 8,3
SMP 9 15
SMA 12 20
D3 14 23,3
S1 20 33,3
Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Dari tabel 4.5diketahui bahwa mayoritas jenjang pendidikan

karyawan ialah S1, yaitu sebanyak 20 orang atau sebesar33,3%.

Sedangkan yang berlatarbelakang pendidikan D3sebanyak 14

orang atau sebesar 23,3%. Menandakan karyawan PT. Astra

Sedaya Finance memiliki karyawan yang berkualitas dengan

tingginya jumlah presentase karyawan yang berlatar belakang

pendidikan S1 dengan presentase sebesar 33,3%.

6. Distribusi Jawaban Responden

a. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kesepatan berkembang

Indikator dari variabel pengembangan karier (X1) terbagi atas

tujuh pertanyaan. Hasil distribusi jawaban responden ialah sebagai

berikut:

67
Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengembangan Karir (X1)


Presentase (%)
ST
No Pertanyaan TS N S SS
S
(2) (3) (4) (5)
(1)
Saya selalu menjalankan tugas
63.3
1. saya sesuai dengan apa yang 0 1,67 5 30
3
ditargetkan perusahaan
Dalam menjalankan tugas saya
selalu menerapkan SOP (system 63,3 21,6
2. 0 0 10
operasional dan prosedur) yang 3 7
telah ditetapkan organisasi
Adaanya keterbukaan dalam 58,3 31,6
3. 0 0 10
pengembangan karir 3 7
Saya akan meminta berhenti dari
perusahaan apabila tidak ada 48,3
4. 0 0 1,67 50
kejelasan dalam pengembangan 3
karir
Untuk mencapai hasil kerja kerja
46,6 51,6
5. yang optimal,maka saya bekerja 0 0 1,67
7 7
dengan penuh dedikasi
Di perusahaan tempat saya
33,3
6. bekerja terdapat jalur karir yang 0 1,67 6,67 60
3
jelas
Karyawan diberikan kesempatan
untuk mengikuti diklat 66,6
7. 0 0,24 3,33 30
7
38,3 413, 246,
Jumlah 0 1,67
3 33 67
59,0 35,2
Rata-rata 0 0,24 5,48
5 4
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Dari tabel 4.6 di atas, terlihat bahwa mayoritas karyawan

memilih jawaban setuju (S), yakni sebesar 59,05% pada kuesioner

variabel pengembangan karir. Dan terdapat presentase tertinggi

dalam kolom jawaban sangat setuju (SS) pada butir pertanyaan

nomer 4 dan 5 sebesar 48,3% dan 51,67% yang berarti bahwa Saya

68
akan meminta berhenti dari perusahaan apabila tidak ada kejelasan

dalam pengembangan karir dan Untuk mencapai hasil kerja kerja

yang optimal,maka saya bekerja dengan penuh dedikasi.

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)

Presentase (%)
No
Pertanyaan STS TS N S SS
.
(1) (2) (3) (4) (5)
Perusahaan menetapkan standar jam
61,6 31,6
1. kerja sesuai dengan undang-undang 0 0 6,67
7 7
ketenaga kerjaan
Perusahaan memberikan
61,6 26,6
2. waktuistirahat yang cukup kepada 0 3,33 8,33
7 7
karyawan dalam bekerja
Perusahaan memberikan karyawan 63,3 33,3
3. waktu cuti di tiap tahun 0 0 3,33
3 3
Bekerja secara terus menerus tanpa
38,3
4. variasi dalam bekerja dapat 0 0 6,67 50
3
menimbulkan kejenuhan bekerja
Suasana lingkungan kerja yang
11,6 21,6
5. harmonis dan humoris dapat 0 1,67 65
7 7
mengurangi rutinitas dalam bekerja
Pekerjaan yang diberikan perusahaan 11,6 21,6
6. sifatnya rutin tanpa variasi 0 1,67 65
7 7
Pekerjaan yang melebihi beban tugas
dan lingkungan kerja yang tidak 26,6
7. 0 0 8,33 65
kondusif dapat menimbulkan 7
keletihan dalam bekerja
Keletihan kerja secara fsikologis
36,6
8. dapat menimbulkan kesalahan 0 1,67 3,33 58,3
7
dalam bekerja, dan kecelakaan kerja
26,6
Jumlah 0 8,33 60 495
7
61,8 29,5
Rata-rata 0 1,04 7,5
8 8
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

69
Dari tabel 4.7 di atas, terlihat bahwa mayoritas karyawan

memilih jawaban setuju (S), yakni sebesar 61,88% pada kuesioner variabel

lingkungan kerja non fisik. Dan terdapat presentase tertinggi dalam kolom

jawaban sangat setuju (SS) pada butir pertanyaan nomer 4 dan 8 sebesar

38,33% dan 36,67% yang berarti bahwa bekerja secara terus menerus

tanpa variasi dalam bekerja dapat menimbulkan kejenuhan bekerja dan

Keletihan kerja secara fsikologis dapat menimbulkan kesalahan dalam

bekerja, dan kecelakaan kerja.

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Komitmen Organisasi (X3)

Presentase (%)
ST
No Pertanyaan TS N S SS
S
(2) (3) (4) (5)
(1)
Sebagai karyawan saya merasa
66,6 28,3
1. terikat secara emosional dengan 0 0 5
7 3
perusahaan
Saya mempunyai rasa memiliki 3,3 61,6 33,3
2. 0 1,67
yang kuat terhadap perusahaan 3 7 3
Saya merasa jadi bagian dalam 1,6 41,6 56,6
3. 0 0
perusahaan 7 7 7
Saya merasa masalah di
3,3 48,3 46,6
4. perusahaan juga seperti masalah 0 0
3 3 7
saya
Saya merasa memiliki sedikit
56,6 36,6
5. pilihan untuk dipertimbangkan 0 0 5
7 7
jika meninggalkan perusahaan ini
Saya merasa mendapatkan
bannyak manfaat setelah menjadi 6,6 53,3 38,3
6. 0 0
karyawan di PT.Astra Sedaya 7 3 3
Finance
Saya akan bekerja secara 8,3 66,6
7. 0 0 25
maksimal di dalam perusahaan 3 7
Saya memegang teguh nilai – niai 8,3 33,3
8. yang diterapkan oleh perusahaan 0 0 60
3 3

70
Saya merasa puas bekerja di 6,6 53,3
9. perusahaan ini 0 0 40
7 3
Saya merasa memiliki ikatan
6,6 56,6 36,6
10. moral sebagai balas jasa kepada 0 0
7 7 7
perusahaan.
58,
Jumlah 0 1,67 565 375
33
5,8
Rata-rata 0 56,5 37,5
3

Dari tabel 4.8 di atas, terlihat bahwa mayoritas karyawan

memilih jawaban setuju (S), yakni sebesar 56,5% pada kuesioner variabel

komitmen organisasi. Dan terdapat presentase tertinggi dalam kolom

jawaban sangat setuju (SS) pada butir pertanyaan nomer 3 dan 4 sebesar

56,67% dan 46,67% yang berarti bahwa karyawan merasa jadi bagian

dalam perusahaan dan merasa masalah di perusahaan juga seperti masalah

saya.

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Loyalitas Karyawan (Y)

Presentase (%)
No Pertanyaan STS TS N S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
Saya selalu berusaha mematuhi
peraturan yang ditetapkan oleh 61,6
1. 0 0 8,33 30
perusahaan dengan baik 7

Saya dapat menyelesaikan tugas 53,3 38,3


2. 0 0 8,33
pekerjaan secara efisien 3 3
Saya selalu mengutamakan
43,3 46,6
3. kepentingan organisasi diatas 0 0 10
3 7
kepentingan pribadi dan golongan
Saya selalu berusaha untuk 46,6
4. bekerja secara konsisten 0 0 3,33 50
7

71
Secara kontinyu saya berusaha
memberikan sumbangan tenaga
53,3
5. dan pemikiran dalam 0 0 6,67 40
3
menyelesaikan permasalahan
kepada perusahaan
Saya berupaya bekerja tanpa 48,3
6. paksaan 0 0 11,67 40
3
Saya berupaya bekerja sesuai job
46,6 46,6
7. description yang ditetapkan oleh 0 0 6,67
7 7
organisasi atau pimpinan
Saya berusaha melaporkan hasil
8. pekerjaan saya sesuai dengan 0 0 5 30 65
prosedur
386, 353,
Jumlah 0 0 60
67 33
48,3 44,1
Rata-rata 0 0 7,5
3 7
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Dari tabel 4.9 di atas, terlihat bahwa mayoritas karyawan

memilih jawaban setuju (S), yakni sebesar 48,33% pada kuesioner variabel

loyalitas karyawan. Dan terdapat presentase tertinggi dalam kolom

jawaban sangat setuju (SS) pada butir pertanyaan nomer 8 sebesar 65%

yang berarti bahwa saling suport dalam bekerja antar sesama karyawan,

dapat meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara menjelaskan gambaran data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya atau aslinya tanpa bermaksud untuk

72
membuat kesimpulan yang berlaku secara umum (Sugiyono)dalam

Neneng Suryati (2013:52).

Variabel-variabel dalam penelitian ini yang meliputi

pengembangan karir, lingkungan kerja non fisik, komitmen organisasi

terhadap loyalitas karyawan akan diuji secara statistik deskriptif seperti

yang disajikan dalam tabel 4.10 di berikut ini:

Tabel 4.10

Uji Statistik Deskriptif

Mean Std. Deviation N


Loyalitas Karyawan 34.8333 3.70600 60
Pengembangan Karir 30.0167 2.52776 60
Lingkungan Kerja
Non Fisik 33.5667 3.53370 60

Komitmen
43.1000 4.55736 60
Organisasi
Sumber: Data yang diolah SPSS, 2015

Tabel 4.10 di atas menjelaskan bahwa pada variabel

pengembangan karir, rata-rata total jawaban 30.0167 dan standar

deviasi 2.52776. Variabel lingkungan kerja non fisik, dengan rata-rata

total jawaban 33.5667dan standar deviasi 3.53370. dan loyalitas

karyawan, dengan rata - rata total jawaban 34.8333 dan standar deviasi

3.70600.

73
2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau

tidaknyasuatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Pengujian ini

dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation, yakni dengan

menghitung korelasi antar data pada masing-masing pertanyaan

dengan skor total. Item instrumen dianggap valid jika rhitung > rtabel.

Berikut di bawah ini dapat kita lihat hasil uji validitas variabel

pengembangan karir, lingkungan kerja non fisik,komitmen organisasi,

dan loyalitas karyawan.

Tabel 4.11

Uji Validitas

Variabel Independen (Pengembangan Karir)

Item Pearson
Sig(2-tailed) Keterangan
Pertanyaan Correlation
X1.1 0,000 0,566** Valid
X1.2 0,000 0,542** Valid
X1.3 0,000 0,676** Valid
X1.4 0,000 0,649** Valid
X1.5 0,000 0,593** Valid
X1.6 0,000 0,762** Valid
X1.7 0,000 0,698** Valid
Sumber: Data yang diolah SPSS, 2015

74
Berdasarkan hasil tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa semua

pertanyaan dari variabel pengembangan karir adalah valid. Hal ini

dapat dilihat dari semua pertanyaan yang memiliki nilai signifikansi di

bawah 0,05 yakni semua pertanyaan memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,000. Selain itu, kita juga dapat melihat dari nilai Pearson

Correlation yang lebih besar dari r-tabel yakni 0,2542 yang berarti

bahwa secara keseluruhan indikator variabel pengembangan karir

adalah sah atau valid.

Tabel 4.12

Uji Validitas

Variabel Independen (Lingkungan Kerja Non Fisik)

Item Pearson
Sig(2-tailed) Keterangan
Pertanyaan Correlation
X1.1 0,000 0,609** Valid
X1.2 0,000 0,743** Valid
X1.3 0,000 0,622** Valid
X1.4 0,000 0,758** Valid
X1.5 0,000 0,800** Valid
X1.6 0,000 0,817** Valid
X1.7 0,000 0,776** Valid
X1.8 0,000 0,719** Valid
Sumber: Data yang diolah SPSS, 2015

Berdasarkan hasil tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa semua

pertanyaan dari variabel lingkungan kerja non fisik adalah valid. Hal

ini dapat dilihat dari semua pertanyaan yang memiliki nilai signifikansi

di bawah 0,05 yakni semua pertanyaan memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,000. Selain itu, kita juga dapat melihat dari nilai Pearson

75
Correlation yang lebih besar dari r-tabel yakni 0,2 yang berarti bahwa

secara keseluruhan indikator variabel pengembangan karir adalah sah

atau valid.

Tabel 4.13

Uji Validitas

Variabel Independen (Komitmen Organisasi)

Item Sig(2- Pearson


Keterangan
Pertanyaan tailed) Correlation
X1.1 0,000 0,668** Valid
X1.2 0,000 0,726** Valid
X1.3 0,000 0,701** Valid
X1.4 0,000 0,763** Valid
X1.5 0,000 0,775** Valid
X1.6 0,000 0,832** Valid
X1.7 0,000 0,863** Valid
X1.8 0,000 0,835** Valid
X1.9 0,000 0,775** Valid
X1.10 0,000 0,832** Valid
Sumber: Data yang diolah SPSS, 2015

Berdasarkan hasil tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa semua

pertanyaan dari variabel lingkungan kerja non fisik adalah valid. Hal

ini dapat dilihat dari semua pertanyaan yang memiliki nilai signifikansi

di bawah 0,05 yakni semua pertanyaan memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,000. Selain itu, kita juga dapat melihat dari nilai Pearson

Correlation yang lebih besar dari r-tabel yakni 0,2 yang berarti bahwa

secara keseluruhan indikator variabel pengembangan karir adalah sah

atau valid.

76
Tabel 4.14

Uji Validitas

Variabel Independen (Loyalitas Karyawan)

Item Pearson
Sig(2-tailed) Keterangan
Pertanyaan Correlation
X1.1 0,000 0,749** Valid
X1.2 0,000 0,774** Valid
X1.3 0,000 0,839** Valid
X1.4 0,000 0,857** Valid
X1.5 0,000 0,826** Valid
X1.6 0,000 0,804** Valid
X1.7 0,000 0,729** Valid
X1.8 0,000 0,675** Valid
Sumber: Data yang diolah SPSS, 2015

Berdasarkan hasil tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa semua

pertanyaan dari variabel lingkungan kerja non fisik adalah valid. Hal

ini dapat dilihat dari semua pertanyaan yang memiliki nilai signifikansi

di bawah 0,05 yakni semua pertanyaan memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,000. Selain itu, kita juga dapat melihat dari nilai Pearson

Correlation yang lebih besar dari r-tabel yakni 0,2 yang berarti bahwa

secara keseluruhan indikator variabel pengembangan karir adalah sah

atau valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pedoman

alat ukur dikatakan reliabel adalah apabila nilai Cronbach

77
Alphasebesar 0,60 atau lebih. Hasil dari pengujian reliabilitas

ditampilkan pada tabel 4.15berikut ini:

Tabel 4.15

Uji Reliabilitas

Cronbach’s
Variabel Status
Alpha
Pengembangan
0,759 Reliabel
Karir
Lingkungan Kerja
0,876 Reliabel
Non Fisik
Komitmen
0,927 Reliabel
Organisasi
Loyalitas
0,909 Reliabel
Karyawan

Sumber : Data yang diolah SPSS,2015 Sumber: Data yang diolah

SPSS, 2015

Berdasarkan tabel 4.15di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh

pertanyaan yang berkaitan dengan variabel independen

(pengembangan karir, lingkungan kerja non fisik, komitmen

organisasi) dan variabel dependen (loyalitas karyawan) dalam

kuesioner dikatakan reliabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai Cronbach

Alpha yang lebih besar dari tingkat Reliable 0,60. Dengan kata lain,

seluruh pertanyaan dalam penelitian ini memiliki tingkat kehandalan

yang baik dan dapat digunakan dalam analisis penelitian ini.

78
3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji

apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak, yaitu dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi

normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residual

akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual

normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2013:160).

Gambar 4.2 akan menunjukkan hasil uji normalitas

pengembangan karir, lingkungan kerja non fisik, dan komitmen

organisasi terhadap loyalitas katryawan.

Gambar 4.2
Uji Normalitas

Sumber: Data yang diolah SPSS, 2015

79
Berdasarkan gambar 4.2 di atas dapat dilihat bahwa pada grafik

normal probability plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis

diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal,

memberikan pola distribusi yang normal (tidak terjadi garis putus dan

menjauh dari diagonal). Maka, dapat disimpulkan bahwa model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data Primer yang diolah SPSS, 2015

Berdasarkan Gambar 4.3 diatas merupakan hasil dari uji normalitas

memperlihatkan grafik histogram yang menunjukan bahwa data residual

terdistribusi normal karena garis mengikuti bentuk dari grafik batang.

b. Uji Heteroskedestisitas

Uji heteroskedestisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

80
homoskedestisitas dan jika berbeda disebut heteroskedestisitas

(Ghozali, 2013:139).Hasiluji heteroskedestisitas dapat dilihat pada

gambar 4.3 berikut.

Gambar 4.4

Uji Heteroskedestisitas

Sumber: Data yang diolah SPSS, 2015

Berdasarkan gambar 4.4 di atas dapat terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, serta

tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Berarti terjadi

heteroskedestisitas pada model regresi ini, dengan demikian model

regresi ini layak dipakai untuk mengetahui pengaruh variabel

independen (pengembangan karir, lingkungan kerja non fisik dan

komitmen organisasi) terhadap variabel dependen (loyalitas

karyawan).

81
c. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel bebas. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol (Ghozali, 2013:105). Uji

multikolonieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel

independen. Nilai cutoff yang biasanya dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama

dengan nilai VIF ≥ 0,10. Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada

tabel 4.16 berikut.

Tabel 4.16

Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Pk .778 1.286
Lknf .594 1.683
Ko .628 1.591
a. Dependent Variable: Loyalitas Karyawan
Sumber: Data yang diolah SPSS,2015

82
Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat diketahui bahwa hasil

perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan tidak ada

variabel independen yang memiliki nilai VIF > 10. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen

dalam model regresi.

4. Analisis Regresi Berganda

a. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih independen variabel dengan

satu dependen variabel, misalnya dalam penelitian ini penulis

menggunakan Pengembangan Karir (X1) dan Lingkungan Kerja Non Fisik

(X2) Dan Komitmen Organisasi (X3) terhadap Loyalitas Karyawan (Y).

Berdasarkan pada pengolahan data, menggunakan Software SPSS 21.0

maka didapatkan suatu model regresi linear berganda dalam tabel

4.17sebagai berikut.

Tabel 4.17
Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -3.375 3.230 -1.045 .301
Pk .296 .110 .202 2.703 .009 .778 1.286
Lknf .261 .090 .249 2.917 .005 .594 1.683
Ko .477 .068 .586 7.057 .000 .628 1.591

83
b. Dependent Variable: Loyalitas Karyawan
Sumber: Data yang diolah SPSS,2015

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di

atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:

Y= -3,375+0,296X1+0,261X2+0,477X3

Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar -

3,375. hal ini menyatakan bahwa jika variabel pengebangan karir,

lingkungan Kerja Non Fisik dan Komitmen Organisasi dianggap konstan,

maka Kinerja akan konstan sebesar -3,375 satuan. Koefisien regresi pada

variabel Pengembangan Karir sebesar 0,296. Hal ini berarti jika variabel

Pengembangan Karir bertambah satu satuan maka variabel Loyalitas

bertambah sebesar 0,296 satuan. Koefisien regresi pada variabel

Lingkungan Kerja Non Fisik sebesar 0,261. Hal ini berarti jika variabel

Lingkungan Kerja Non Fisik bertambah satu satuan maka variabel

Loyalitas bertambah sebesar 0,261 satuan. Dan koefisien regresi pada

variabel Komitmen Organisasi sebesar 0,477. Hal ini bearti jika variabel

Komitmen Organisasi bertambah satu satuan maka variabel Loyalitas

bertambah sebesar 0,477.

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel

84
independen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.17

berikut ini:

Tabel 4.18

Uji Koefisien Determinasi

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
a
1 .870 .757 .744 1.87497 2.336
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data yang diolah SPSS, 2015

Berdasarkan tabel 4.18 di atas dapat dilihat bahwa nilai

koefisien determinasi (R2) sebesar 0,744 yang berarti 74,4% variabel

dependen (Loyalitas karyawan) dapat dijelaskan oleh variabel

independen (pengembangan karir, lingkungan kerja non fisik dan

komitmen organisasi). Sedangkan sisanya 25,6% dijelaskan oleh

variabel lain diluar penelitian ini, misalnya variabel gaya

kepemimpinan, kompensasi, budaya organisasi,kinerja dan lain lain.

C. Uji t (Uji Parsial)

Uji statisttik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas / independen ( pengembangan karir dan

lingkungan kerja non fisik) secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen ( loyalitas karyawan). Hipotesis no (H0) yang hendak

85
diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau H0 : bi =

0 artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha)

parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau Ha : bi ≠ 0

Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap

variabel dependen (Ghozali,2013 : 98-99).

Tabel 4.19

Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -3.375 3.230 -1.045 .301

Pk .296 .110 .202 2.703 .009

Lknf .261 .090 .249 2.917 .005

Ko .477 .068 .586 7.057 .000

a. Dependent Variable: Loyalitas karyawan


Sumber : Data yang diolah SPSS,2015

hipotesis 1 : Pengaruh pengembangan karir terhadap loyalitas

karyawan

Hasil penghitungan statistik diperoleh untuk variabel

pengembangan karir (X1) dengan signifikansi sebesar 0,009. Dengan

menggunakan signifikansi dan α = 0,05. Hasil pengujian signifikansi

sebesar 0,009 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05.

Hasil ini menggambarkan bahwa variabel pengembangan karir (X1)

86
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan (Y). Hal ini berarti

Ha1 diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Puji Lestari (2015) dimana pengembangan karir

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas kerja karyawan.

Begitu juga dengan An Nissa Sari Banon (2013) terdapat hubungan

yang kuat antara pengembangan karir dengan loyalitas karyawan.

Hipotesis 2 : Pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap

loyalitas karyawan

Hasil penghitungan statistik diperoleh untuk variabel

pengembangan karir (X2) dengan signifikansi sebesar 0,005. Dengan

menggunakan signifikansi dan α = 0,05. Hasil pengujian signifikansi

sebesar 0,005 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05.

Hasil ini menggambarkan bahwa variabel pengembangan karir (X2)

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan (Y). Hal ini berarti

Ha1 diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Heni Mar’atusholihah (2010) dimana lingkungan

kerja non fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

kerja karyawan.

Hipotesis 3 : Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap loyalitas

karyawan

Hasil penghitungan statistik diperoleh untuk variabel

pengembangan karir (X3) dengan signifikansi sebesar 0,000. Dengan

87
menggunakan signifikansi dan α = 0,05. Hasil pengujian signifikansi

sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05.

Hasil ini menggambarkan bahwa variabel pengembangan karir (X2)

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan (Y). Hal ini berarti

Ha1 diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Hanifah Handayani (2011) dimana adanya

hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen organisasi

dengan loyalitas.

5. Uji F (Uji Simultan)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen

atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat

yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probability F lebih

kecil dari 0,05 dan memiliki nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka

model regresi dalam penelitian ini layak dan berarti bahwa variabel

independen secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2013:98). Hasil uji koefisien signifikansi simultan

(uji statistik F) dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini:

Tabel 4.20
Uji F (Simultan)
a
ANOVA
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regressio
613.465 3 204.488 58.167 .000b
n
Residual 196.869 56 3.516
Total 810.333 59

88
a. Dependent Variable: Loyalitas karyawan
c. Predictors: (Constant), komitmen organisasi, pengembangan karir,
lingkungan kerja non fisik
Sumber : Data yang diolah SPSS,2015

Bedasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.20 di atas

menunjukkan bahwa nilai F-hitung adalah sebesar 33,591 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari

alpha (0,000 < α = 0,05) maka Ha diterima. Hal ini berarti bahwa

antara variabel Pengembangan Karir (X1),Lingkungan Kerja Non Fisik

(X2) dan Komitmen Organisasi (X3) secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y).

89
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari

pengembangan karir dan lingkungan kerja non fisikterhadap loyalitas

karyawan pada karyawan PT. Astra Sedaya Finance. Berdasarkan hasil

dari analisis dan pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan regresi

linier berganda, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengembangan karir mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap loyalitas karyawan PT. Atra Sedaya Finance.

2. Lingkungan kerja non fisik mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap loyalitas karyawan PT. Astra Sedaya

Finance.

3. Komitmen Organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap loyalitas karyawan PT. Astra Sedaya Finance.

4. Pengembangan karir, lingkungan kerja non fisik dan komitmen

Organisasisecara bersama-sama atau simultan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap loyalitaskaryawan PT. Astra

Sedaya Finance.

90
B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan

dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, ialah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya

Dengan telah selesainya penelitian ini, diharapkan bagi

penelitiselanjutnya dapat menggunakan penelitian ini sebagai

referensi, dengan menggunakan model penelitian yang berbeda dan

pada objek yang berbeda. Misalnya pada perusahaan lain atau industri

lain sehingga dapat dilihat perbedaannya. Selain itu, sebaiknya

penelitian berikutnya menggunakan jumlah responden yang lebih

banyak dibandingkan penelitian sebelumnya agar hasil perhitungannya

lebih akurat, dengan menambahkan variabel lain untuk diteliti serta

didukung oleh teori-teori atau penelitian terbaru dan akurat.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat PT. Astra Sedaya

Finace lebih memperhatikan hal-hal yang dapat meningkatkan

loyalitas karyawannya. Dengan cara memberikan kesempatan

pengembangan karirlebih baik lagi, dengan mempromosikan karyawan

yang belum mendapatkan promosi sama sekali selama ia bekerja di

perusahaan. Selain itu, yang tidak kalah penting ialah PT. Astra

Sedaya Finance sebaiknya terus memperhatikan lingkungan kerja

karyawan baik fisik maupun non fisik agar lebih menunjang karyawan

91
dalam melakukan pekerjaan. Dan para karyawan perusahaan tetap mau

berkomitmen dan loyal terhadap perusahaan untuk mencapai tujuan

perusaan.

92
DAFTAR PUSTAKA

Abadiah, Zainatul. 2014. Pengaruh Upah dan Loyalitas terhadap Disiplin Kerja. Bogor : PT.
Bank BRI Syariah.

Banon, An Nissa Sari. 2013. Hubungan Pengembangan Karir Dengan Loyalitas Kerja Karyawa.
PT. Polyfn Canggih

Bansal, Havir S.P. Gregory Irving & Shirley F. Taylor. 2004. A. Three Component Model of
Customer Commitment to service Providers. Journal Of The Academy Marketing
Science, Volume 32

Darmawan, I Made Yusa. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap
Disiplin dan Kinerja Karyawan Hotel Nikki Denpasar, Tesis Universitas Udayana,
2011.

Endrayanto, Poly. Statistika Untuk Penelitian, Yogyakarta : Graha Ilmu 2012

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hamid, Abdul. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Handayani, Hanifah. 2011. Hubungan Komitmen Organisasi terhadap Loyalitas karyawan dan
Kualitas Kerja karyawan. Bogor : Hotel Salak

Handoko, Hani T. 2013. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta : BPFE-
Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta : Bumi
Aksaraa.2011.

Fahmi “ Pengembangan karir karyawan”, (online),(Http://fahmiiamii10.blogspot.co.id/) diakses


pada tanggal 01 september 2015

Psychologymania,”pengertian pengembangan karir”,(online),


(Http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-pengembangan-karir.html),
diakses pada tanggal 01 september 2015

Kadarisman, M. 2012. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta :


RajaGrafindo Persada.

Kuncoro , Mudrajat. 2003 Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

93
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi (Alih Bahasa V.A Yuwono,dkk) Edisi Bahasa
Indonesia. Yogyakarta : ANDI

Mangkunegara, Anwar Prabu.. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan .


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mangkuprawira, Sjafri . 2011. Manajemen Sumber Daya Strategik. Bogor : Ghalia Indonesia.

Mowday R, Porter L, Steers R. 1982. Organization and occupational psychology, Employee –


organization Hnkages In P.Warr (Ed.). New York : Academic Press

Pradiansyah, Arvan 1999. Menciptakan komunikasi dan sistem SDM yang Terpadu : Upaya
Mewujudkan Hubungan Industrial yang Harmonis. Manajemen Usahawan Indonesia.
Jakarta : LM-FEUI, No, 02/th.xxviii Februari.

Poerwopoespito. 2004. Mengatasi Krisis Manusia di Perusahaan. Jakarta : PT.Gramedia Widia


Sarana.

Rivai, Veithzal. 2011 . Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta :
RajaGrafindo Persada.

Robbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat

Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip – prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima. Jakarta :
Erlangga.

Sasmita , Ratna. 2008. Hubungan antara Presepsi Karyawan terhadap Manajemen Konflik
dengan Loyalitas Karyawan.

Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung : Bandar Maju 2009

Sugiyono. 2007 . Statistika Untuk Penelitian. Bandung : ALFABETA

Sujarweni, Wiratna V. Statistika Untuk Penelitian, Yogyakarta : Graha Ilmu 2012

Sutrisno, Edy . 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.

Temaluru, Johanes. 2001 . Kualitas SDM Dari Persepektif IPO : Hubungan Antara Komitmen
Terhadap Organisasi dan Faktor-Faktor Demografis Dengan Kepuasan Kerja
Karyawan. Jakarta : Pengembangan Bagian IPO Fakultas Psikologi UI.

Trianasari, Yuliandri. 2005. Hubungan Antara Presepsi Insentif dan Lingkungan Kerja dengan
Loyalitas Kerja.” Skrisi SI Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wursanto, Ignasius . Dasar – Dasar Ilmu Organisasi. Edisi Dua . Yogyakarta : Andi,2009

94
http://www.zakapedia.com/2013/10/pengertian-wawancara-dan-jenis-wawancara.html

https://prastna.wordpress.com/tag/jenis-jenis-wawancara/

Http://fahmiiamii10.blogspot.co.id

Http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-pengembangan-karir.html

95
No. Angket

KUISIONER

“PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR, LINGKUNGAN KERJA NON FISIK , DAN


KOMITMEN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN

(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN ASTRA CREDIT COMPANIES)”

DEWI EKA PUTRI

1111081000142

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

(UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

96
DATA RESPONDEN

1. Nama Responden :

2. Jenis Kelamin : Laki – laki Perempuan

3. Usia : 20-30 41-50

31-40 51-60

4. Lama Menjadi Karyawan : 1-10thn 21-30thn

11-20thn 31-40thn

5. Jabatan :

6. No. Telepon :

97
Assalamualaikum Wr. Wb

PENGANTAR

Dalam rangka penelitian mengenai studi Manajemen Sumber Daya Manusia, yang
dalam hal ini adalah penelitian mengenai pengembangan karir, lingkungan non fisik ,
komitmen dan loyalitas karyawan yang dilakukan pada perusahaan Astra Credit
Companies. Saya memohon bantuan dan kesedian Bapak/ Ibu untuk berpartisipasi
dalam pengisian kuisioner ini. Penelitian ini akan sangat berguna bagi saya dalam
rangka penyelesaian Skripsi di Universitas Islam Negeri Jakarta, dan tentunya hasil
penelitian ini bisa menjadi masukan bagi perusahaan Astra Credit Companies dalam
mengambil kebijakan. Saya sepenuhnya akan menjuamin kerhasiaan identitas
Bapak/Ibu dan saya akan sangat menghargai pendapat Bapak/Ibu. Atas bantuan
partisipasi Bapak/Ibu saya ucapkan terimakasih.

PETUNJUK PENGISIAN

Berilah jawaban pada pertanyaan – pertanyaan berikut dengan cara memberi tanda (√) atau tanda
(x) pada salah satu kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat dan berdasarkan pada apa yang
anda rasakan sebagai karyawan perusahaa Astra Credit Companies.

Berikan pendapat anda sesuai kriteria sebagai berikut :

 STS = Sangat Tidak Setuju


 TS = Tidak Setuju
 N = Netral
 S = Setuju
 SS = Sangat Setuju

98
No PERTANYAAN JAWABAN
(X1)
PENGEMBANGAN KARIER STS TS N S SS
1. Saya selalu menjalankan tugas saya sesuai
dengan apa yang ditargetkan perusahaan
Dalam menjalankan tugas saya selalu
2. menerapkan SOP (system operasional dan
prosedur) yang telah ditetapkan organisasi
3. Adaanya keterbukaan dalam
pengembangan karir
4. Saya akan meminta berhenti dari
perusahaan apabila tidak ada kejelasan
dalam pengembangan karir
5. Untuk mencapai hasil kerja kerja yang
optimal,maka saya bekerja dengan penuh
dedikasi
6. Di perusahaan tempat saya bekerja terdapat
jalur karir yang jelas
7. Karyawan diberikan kesempatan untuk
mengikuti diklat

NO PERTANYAAN JAWABAN
(X2)
LINGKUNGAN KERJA NON FISIK STS TS N S SS
1. Perusahaan menetapkan standar jam kerja
sesuai dengan undang-undang ketenaga
kerjaan
2. Perusahaan memberikan waktu istirahat
yang cukup kepada karyawan dalam
bekerja
3. Perusahaan memberikan karyawan waktu
cuti di tiap tahun
4. Bekerja secara terus menerus tanpa variasi
dalam bekerja dapat menimbulkan
kejenuhan bekerja
5. Suasana lingkungan kerja yang harmonis
dan humoris dapat mengurangi rutinitas
dalam bekerja
6. Pekerjaan yang diberikan perusahaan
sifatnya rutin tanpa variasi
7. Pekerjaan yang melebihi beban tugas dan
lingkungan kerja yang tidak kondusif dapat
menimbulkan keletihan dalam bekerja
99
8. Keletihan kerja secara fsikologis dapat
menimbulkan kesalahan dalam bekerja,
dan kecelakaan kerja

PERTANYAAN JAWABAN
NO (X3)
KOMITMEN ORGANISASI STS TS N S SS
1. Sebagai karyawan saya merasa terikat
secara emosional dengan perusahaan
2. Saya mempunyai rasa memiliki yang kuat
terhadap perusahaan
3. Saya merasa jadi bagian dalam perusahaan
4. Saya merasa masalah di perusahaan juga
seperti masalah saya
5. Saya merasa memiliki sedikit pilihan untuk
dipertimbangkan jika meninggalkan
perusahaan ini
6. Saya merasa mendapatkan bannyak
manfaat setelah menjadi karyawan di
PT.Astra Sedaya Finance
7. Saya akan bekerja secara maksimal di
dalam perusahaan
8. Saya memegang teguh nilai – niai yang
diterapkan oleh perusahaan
9. Saya merasa puas bekerja di perusahaan ini

10. Saya merasa memiliki ikatan moral


sebagai balas jasa kepada perusahaan

No PERTANYAAN JAWABAN
. (Y)
LOYALITAS KARYAWAN STS TS N S SS
1. Saya selalu berusaha mematuhi peraturan
yang ditetapkan oleh perusahaan dengan
baik

2. Saya dapat menyelesaikan tugas pekerjaan


secara efisien
3. Saya selalu mengutamakan kepentingan
organisasi diatas kepentingan pribadi dan
100
golongan

4. Saya selalu berusaha untuk bekerja secara


konsisten
5. Secara kontinyu saya berusaha
memberikan sumbangan tenaga dan
pemikiran dalam menyelesaikan
permasalahan kepada perusahaan
6. Saya berupaya bekerja tanpa paksaan
7. Saya berupaya bekerja sesuai job
description yang ditetapkan oleh organisasi
atau pimpinan
8. Saya berusaha melaporkan hasil pekerjaan
saya sesuai dengan prosedur

Terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu yang telah meluangkan waktunya untuk pengisian
kuisioner ini, wassalamualaikum Wr.Wb

101
Tabulasi jawaban kuisioner Pengembangan Karier

Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 TOTAL


1 4 4 4 4 5 4 4 29
2 5 5 4 5 5 4 4 32
3 3 3 5 5 5 4 4 29
4 5 4 4 4 4 5 3 29
5 4 4 4 4 5 4 4 29
6 4 4 4 4 4 4 4 28
7 4 4 4 4 4 4 4 28
8 4 4 4 4 4 4 4 28
9 4 4 4 4 4 4 4 28
10 5 5 5 4 4 5 4 32
11 4 4 3 4 4 3 4 26
12 4 4 3 4 4 4 4 27
13 2 5 5 5 4 4 4 29
14 4 4 5 5 4 4 4 30
15 4 4 4 4 5 5 5 31
16 3 4 3 4 4 3 4 25
17 4 4 4 5 5 4 4 30
18 4 4 5 5 5 5 5 33
19 4 4 4 4 5 4 4 29
20 4 4 4 4 5 4 4 29
21 5 4 4 5 4 4 4 30
22 5 4 5 5 5 5 5 34
23 4 4 5 4 5 4 4 30
24 4 4 4 4 4 4 4 28
25 4 4 4 4 4 4 4 28
26 4 5 4 4 5 4 4 30
27 5 5 5 5 4 4 4 32
28 4 4 4 4 5 4 5 30
29 5 5 4 4 5 5 5 33
30 4 4 5 4 5 4 5 31
31 4 4 4 4 4 4 4 28
32 5 3 4 4 4 5 5 30
33 5 4 3 5 4 3 4 28
34 4 4 4 5 5 5 5 32
35 4 4 4 4 4 4 4 28
36 4 4 5 4 5 4 4 30
37 5 4 4 4 4 4 5 30
38 5 5 4 5 5 5 5 34
39 3 3 3 3 3 3 3 21
40 4 3 4 5 5 4 4 29
41 4 3 4 4 4 4 4 27
42 4 4 4 4 4 4 4 28
43 4 3 5 5 5 5 4 31

102
Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 TOTAL
44 4 4 5 5 5 4 4 31
45 4 4 4 5 5 4 4 30
46 4 4 4 5 5 4 4 30
47 4 4 5 5 5 5 5 33
48 5 5 5 5 4 5 5 34
49 4 5 4 5 5 4 4 31
50 4 4 4 4 5 5 4 30
51 5 4 4 5 4 4 4 30
52 4 4 4 4 4 5 5 30
53 4 4 5 5 4 5 5 32
54 5 5 4 4 4 5 4 31
55 5 5 5 5 5 5 5 35
56 4 4 5 5 5 5 5 33
57 5 5 5 5 5 5 5 35
58 5 5 4 5 5 5 5 34
59 5 4 5 5 5 4 4 32
60 4 4 3 4 4 4 4 27

103
Tabulasi jawaban kuisioner Lingkungan Kerja Non Fisik

Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 TOTAL
1 4 4 4 4 4 4 4 5 33
2 4 4 4 4 4 5 5 5 35
3 5 5 5 5 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 4 3 3 4 30
5 4 4 4 4 4 4 4 5 33
6 4 5 4 5 4 4 4 4 34
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32
8 4 4 4 4 4 4 4 4 32
9 4 4 5 4 5 4 4 4 34
10 4 5 4 5 5 4 4 4 35
11 3 4 4 4 3 4 4 3 29
12 4 4 4 4 4 4 4 4 32
13 4 2 4 4 4 4 4 4 30
14 4 4 4 4 4 3 4 4 31
15 4 4 4 3 4 4 4 4 31
16 3 4 5 5 4 4 3 4 32
17 5 4 5 5 4 4 5 5 37
18 5 5 5 5 5 5 5 5 40
19 5 4 4 5 5 5 5 5 38
20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
21 4 3 4 4 4 4 4 4 31
22 5 4 5 5 4 4 4 4 35
23 3 4 4 3 3 3 3 4 27
24 4 4 4 4 4 4 4 4 32
25 4 4 4 4 4 4 4 4 32
26 5 5 5 4 5 5 5 4 38
27 4 4 4 4 4 4 4 4 32
28 4 4 4 4 4 4 4 5 33
29 5 4 4 5 4 4 4 4 34
30 4 4 4 5 5 5 5 5 37
31 4 3 4 4 3 3 3 4 28
32 5 5 4 5 4 4 4 5 36
33 4 5 5 5 5 5 5 5 39
34 5 4 5 5 4 4 4 5 36
35 4 3 4 4 4 4 4 4 31
36 5 5 5 5 5 4 5 5 39
37 4 4 4 4 5 4 4 5 34

104
Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 TOTAL
38 4 4 4 4 4 4 4 4 32
39 3 3 3 3 3 3 3 3 24
40 4 5 5 5 5 5 5 5 39
41 4 4 4 4 4 4 4 4 32
42 4 4 4 4 4 4 4 4 32
43 4 4 4 4 4 4 4 4 32
44 5 4 4 4 3 3 4 4 31
45 4 5 5 5 4 4 4 4 35
46 4 4 4 4 4 4 4 4 32
47 4 2 5 4 2 2 4 2 25
48 5 4 4 4 4 4 5 4 34
49 4 4 5 5 4 4 5 5 36
50 4 5 5 5 5 5 5 5 39
51 4 3 4 4 3 4 4 5 31
52 4 4 5 5 4 4 4 4 34
53 5 4 4 4 4 4 4 5 34
54 5 5 3 3 3 3 5 5 32
55 5 5 5 5 5 5 5 5 40
56 5 4 4 4 4 4 4 4 33
57 5 5 5 5 5 5 5 5 40
58 5 5 5 5 4 5 5 5 39
59 5 5 5 5 4 4 4 4 36
60 4 4 4 4 4 4 4 4 32

105
Tabulasi jawaban kuisioner Komitmen Organisasi

Responden X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 TOTAL
1 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 42
3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 45
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38
5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 42
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
8 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 48
9 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 44
10 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 44
11 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 35
12 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 44
13 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
16 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 32
17 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 44
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
20 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
21 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 40
22 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 47
23 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 32
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
25 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 45
26 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 45
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
28 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
29 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38
30 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 43
31 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 38
32 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 45
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
34 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 47
35 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 37
36 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 47
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
38 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 44
39 4 4 3 5 3 4 4 4 5 4 40

106
Responden X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 TOTAL
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
41 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 48
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
43 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42
44 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
47 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44
48 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 46
49 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 45
50 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 36
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
53 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46
54 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
58 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 47
59 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 48

107
Tabulasi jawaban kuisioner Loyalitas Karyawan

No Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 TOTAL


1 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2 4 4 4 5 5 3 5 5 35
3 5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 3 4 4 3 4 4 4 30
5 4 4 5 5 5 4 5 5 37
6 4 4 4 4 4 4 4 4 32
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32
8 5 5 5 5 5 5 5 5 40
9 5 4 4 5 4 4 4 4 34
10 4 5 5 5 5 5 5 5 39
11 4 5 3 4 4 5 4 4 33
12 4 4 4 4 5 3 5 4 33
13 4 4 5 4 4 4 4 5 34
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 4 4 4 4 4 3 3 4 30
16 4 3 4 3 4 3 4 5 30
17 4 4 5 5 4 5 5 5 37
18 5 5 5 5 5 5 5 5 40
19 5 5 5 5 5 5 5 5 40
20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
21 4 4 4 4 4 4 4 5 33
22 5 4 5 5 5 4 5 5 38
23 3 3 3 4 4 3 4 4 28
24 4 4 4 4 4 4 4 4 32
25 4 4 4 4 4 4 5 5 34
26 4 4 5 5 5 5 5 5 38
27 5 5 5 5 5 5 4 4 38
28 4 4 4 4 4 4 4 4 32
29 4 4 4 5 5 4 4 5 35
30 4 4 4 4 4 4 5 4 33
31 4 4 4 4 4 3 4 4 31
32 4 5 4 4 4 4 4 5 34
33 5 5 5 5 5 5 5 5 40
34 4 5 5 5 5 5 5 5 39
35 3 4 4 4 4 4 4 4 31
36 4 4 4 4 4 5 5 5 35
37 4 4 4 4 4 5 4 5 34
38 4 5 4 4 4 5 5 5 36
39 3 3 3 3 3 3 3 3 24

108
No Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 TOTAL
40 5 5 5 5 5 5 5 5 40
41 5 5 5 4 3 4 3 3 32
42 4 4 4 4 4 4 4 5 33
43 4 4 4 5 4 4 4 4 33
44 4 4 5 5 4 4 4 5 35
45 5 5 5 5 4 4 5 5 38
46 4 4 4 4 4 4 4 4 32
47 4 4 4 4 4 4 5 5 34
48 4 4 5 5 5 5 5 5 38
49 4 4 4 5 5 5 5 5 37
50 3 3 3 4 4 3 5 5 30
51 4 4 4 4 4 4 4 5 33
52 5 5 5 5 5 5 5 5 40
53 5 5 5 5 5 5 4 5 39
54 4 4 4 4 4 4 4 5 33
55 5 5 5 5 5 5 5 5 40
56 4 4 4 4 4 4 4 4 32
57 5 5 5 5 5 5 5 5 40
58 5 5 5 5 5 5 5 5 40
59 5 5 5 5 5 5 5 5 40
60 5 5 4 4 4 4 4 4 34

109
Hasil Uji Validitas

Variabel Pengembangan Karir (X1)


Correlations

X100001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008


** ** * **
X100001 Pearson Correlation 1 .373 .098 .227 .077 .408 .296 .566

Sig. (2-tailed) .003 .454 .082 .557 .001 .022 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60
** * **
VAR00002 Pearson Correlation .373 1 .173 .227 .142 .271 .244 .542
Sig. (2-tailed) .003 .185 .081 .278 .036 .060 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** **
VAR00003 Pearson Correlation .098 .173 1 .486 .386 .503 .350 .676
Sig. (2-tailed) .454 .185 .000 .002 .000 .006 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** * * **
VAR00004 Pearson Correlation .227 .227 .486 1 .415 .279 .312 .649
Sig. (2-tailed) .082 .081 .000 .001 .031 .015 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** * ** **
VAR00005 Pearson Correlation .077 .142 .386 .415 1 .328 .367 .593
Sig. (2-tailed) .557 .278 .002 .001 .011 .004 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60
** * ** * * ** **
VAR00006 Pearson Correlation .408 .271 .503 .279 .328 1 .609 .762
Sig. (2-tailed) .001 .036 .000 .031 .011 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60
* ** * ** ** **
VAR00007 Pearson Correlation .296 .244 .350 .312 .367 .609 1 .698
Sig. (2-tailed) .022 .060 .006 .015 .004 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** ** ** **
VAR00008 Pearson Correlation .566 .542 .676 .649 .593 .762 .698 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

108
Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009


** * ** * * ** ** **
VAR00001 Pearson Correlation 1 .397 .308 .410 .281 .268 .536 .408 .609

Sig. (2-tailed) .002 .017 .001 .030 .039 .000 .001 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** ** ** ** **
VAR00002 Pearson Correlation .397 1 .365 .485 .562 .513 .463 .472 .743
Sig. (2-tailed) .002 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
* ** ** ** ** ** **
VAR00003 Pearson Correlation .308 .365 1 .713 .393 .388 .377 .186 .622
Sig. (2-tailed) .017 .004 .000 .002 .002 .003 .155 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** ** ** ** **
VAR00004 Pearson Correlation .410 .485 .713 1 .526 .530 .427 .381 .758
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .001 .003 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
* ** ** ** ** ** ** **
VAR00005 Pearson Correlation .281 .562 .393 .526 1 .783 .531 .553 .800
Sig. (2-tailed) .030 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
* ** ** ** ** ** ** **
VAR00006 Pearson Correlation .268 .513 .388 .530 .783 1 .668 .602 .817
Sig. (2-tailed) .039 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** ** ** ** **
VAR00007 Pearson Correlation .536 .463 .377 .427 .531 .668 1 .565 .776
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .001 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** ** ** **
VAR00008 Pearson Correlation .408 .472 .186 .381 .553 .602 .565 1 .719
Sig. (2-tailed) .001 .000 .155 .003 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** ** ** ** **
VAR00009 Pearson Correlation .609 .743 .622 .758 .800 .817 .776 .719 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

109
Variabel Komitmen Organisasi (X3)

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 Total

VAR00001 Pearson ** ** ** * ** ** ** ** ** **
1 .748 .435 .509 .312 .474 .508 .413 .371 .474 .668
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .015 .000 .000 .001 .004 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
VAR00002 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.748 1 .533 .503 .482 .482 .572 .389 .474 .482 .726
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
VAR00003 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.435 .533 1 .583 .596 .488 .517 .458 .403 .488 .701
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
VAR00004 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.509 .503 .583 1 .527 .527 .510 .649 .596 .527 .763
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
VAR00005 Pearson * ** ** ** ** ** ** ** ** **
.312 .482 .596 .527 1 .612 .717 .660 .502 .612 .775
Correlation
Sig. (2-tailed) .015 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
VAR00006 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.474 .482 .488 .527 .612 1 .667 .660 .547 1.000 .832
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
VAR00007 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.508 .572 .517 .510 .717 .667 1 .787 .748 .667 .863
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
VAR00008 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.413 .389 .458 .649 .660 .660 .787 1 .777 .660 .835
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
VAR00009 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.371 .474 .403 .596 .502 .547 .748 .777 1 .547 .775
Correlation
Sig. (2-tailed) .004 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

110
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
VAR00010 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.474 .482 .488 .527 .612 1.000 .667 .660 .547 1 .832
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Total Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.668 .726 .701 .763 .775 .832 .863 .835 .775 .832 1
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Variabel Loyalitas (Y)

Correlations

111
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 total
** ** ** ** ** * * **
VAR00001 Pearson Correlation 1 .757 .717 .598 .490 .553 .314 .259 .749

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .015 .046 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** ** ** * **
VAR00002 Pearson Correlation .757 1 .635 .564 .520 .699 .347 .282 .774
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .007 .029 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** ** ** ** **
VAR00003 Pearson Correlation .717 .635 1 .737 .607 .622 .461 .469 .839
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** ** ** ** **
VAR00004 Pearson Correlation .598 .564 .737 1 .774 .611 .592 .507 .857
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** ** ** ** **
VAR00005 Pearson Correlation .490 .520 .607 .774 1 .523 .685 .598 .826
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** ** ** ** **
VAR00006 Pearson Correlation .553 .699 .622 .611 .523 1 .496 .455 .804
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
* ** ** ** ** ** ** **
VAR00007 Pearson Correlation .314 .347 .461 .592 .685 .496 1 .686 .729
Sig. (2-tailed) .015 .007 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
* * ** ** ** ** ** **
VAR00008 Pearson Correlation .259 .282 .469 .507 .598 .455 .686 1 .675
Sig. (2-tailed) .046 .029 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** ** ** ** **
total Pearson Correlation .749 .774 .839 .857 .826 .804 .729 .675 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

112
Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Pengembangan Karir (X1) Variabel Loyalitas Karyawan (Y)

Reliability Statistics
Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's Alpha Based on
Alpha N of Items Cronbach's Standardized
.759 7 Alpha Items N of Items

.909 .909 8
Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.876 .875 8

Variabel Komitmen Organisasi (X3)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.927 .927 10

113
Hasil Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas

Hasil Uji Hetrokedastisitas

114
Hasil Uji Multikolonieritas

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -3.375 3.230 -1.045 .301

Pengembangan
karir .296 .110 .202 2.703 .009 .778 1.286

Lingkungan
kerja non fisik .261 .090 .249 2.917 .005 .594 1.683

Komitmen
.477 .068 .586 7.057 .000 .628 1.591
organisasi

a. Dependent Variable: Loyalitas

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -3.375 3.230 -1.045 .301

Pk .296 .110 .202 2.703 .009

Lknf .261 .090 .249 2.917 .005

Ko .477 .068 .586 7.057 .000

115
Hasil Uji Statistik F

a
ANOVA
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 613.465 3 204.488 58.167 .000b
Residual 196.869 56 3.516
Total 810.333 59
a. Dependent Variable: Loyalitas karyawan
a. Predictors: (Constant), komitmen organisasi, pengembangan karir, lingkungan kerja non
fisik

Hasil Uji Koefisien Determinasi

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .870 .757 .744 1.87497 2.336

a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Pengembangan Karir,Lingkungan Kerja


Non Fisik
b. Dependent Variable: Loyalitas Karyawan

116

You might also like