You are on page 1of 2

Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya

Penurunan Insiden Diabetes Melitus pada Perempuan Usia Produktif (20-44


tahun) dengan Peningkatan Pengetahuan dan Perubahan Pola Hidup Sehat di RT
04/ RW 02, Kelurahan Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten
periode 24 Oktober – 12 November 2016
Kheluwis Sutiady, Dharma Jaya Hartono, Brolie Barseba, Novendy
ABSTRAK

Latar Belakang : Tingginya prevalensi diabetes melitus pada perempuan usia produktif
(20-44 tahun) di Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang dari bulan April –
September didapatkan sebanyak 839 orang (13,7%) penderita diabetes melitus pada usia
produktif (20-44 tahun) dengan laki-laki sebanyak 12,6 % dan wanita sebanyak 87,4%, dari
hasil data tersebut menyatakan bahwa penderita wanita lebih banyak 6,9 kali lipat dibanding
penderita laki-laki.
Tujuan : Keadaan ini mendorong untuk dilakukan suatu upaya intervensi agar dapat
diturunkannya angka kejadian DM pada wanita usia produkif (20 - 44 tahun) di desa tersebut
Metode: : Desa Kronjo dipilih karena tingginya prevalensi diabetes melitus pada
perempuan usia produktif (20-44 tahun). Sebanyak 46 orang pada pertemuan pertama dan
44 orang pada pertemuan kedua. Metode yang digunakan adalah diagnosis komunitas
dan paradigma BLUM dan diagram fishbone untuk mencari masalah penyebab.
penentuan prioritas masalah dengan non scoring technique (Delphi). Data dikumpulkan
selama dua pertemuan, dengan pertemuan pertama menggunakan kuesioner, pretest-
post test dan pemeriksaan pertama kadar gula darah, dan selanjutnya data dikumpulkan
dengan pemeriksaan kedua kadar gula darah.
Hasil: didapatkan lifestyle sebagai masalah penyebab. Intervensi yang dilakukan berupa
penyuluhan mengenai diabetes melitus, pemeriksaan dan pemantauan kadar gula darah,
menggiatkan rutinitas senam sebagai upaya untuk mencegah dan mengontrol kadar gula
darah, pemberian mangkok sebagai salah satu cara mengontrol kadar gula darah melalui
pola makan (jumlah karbohidrat yang di konsumsi). Terjadinya peningkatan
pengetahuan sebesar 100% peserta yang dinilai berdasarkan hasil dari pre-test dan post-
test. Sebesar 88,9% peserta melakukan pemeriksaan kembali kadar gula darah yang ke
2, dan sebesar 28.2% responden yang mempunyai kadar gula darah sewaktu
hiperglikemik pada pengukuran kadar gula darah pertama, dan sebanyak 13,63%
responden yang mempunyai gula darah sewaktu hiperglikemik pada pengukuran kadar
gula darah sewaktu kedua. Pada kegiatan senam sebanyak 88,9% peserta menghadiri
kegiatan senam kembali. Pada intervensi “mangkuk sehat”, sebesar 46% penurunan
kadar gula darah pada responden yang hiperglikemik menjadi normal pada pemeriksaan
kadar gula darah kedua. Monitoring dilakukan secara rutin dengan menggunakan Plan-
Do-Check-Act(PDCA) cycle
Kesimpulan : Kegiatan intervensi memberikan hasil yang cukup baik, sehingga
diharapkan kegiatan yang sudah dilakukan dapat dilanjutkan dengan rutin, sehingga
diharapkan angka insidens diabetes melitus pada perempuan usia produktif (20-44
tahun) dapat menurun terutama diwilayah Kabupaten Tangerang

Kata kunci : Diabetes Melitus, Perempuan usia produktif, Paradigma BLUM, diagram
fish bone

You might also like